• Tidak ada hasil yang ditemukan

学内のフェッスブック

Dalam dokumen Derogasi dan Eufemisasi pada Film Crash (Halaman 71-76)

Adis Kusumawati, Jurusan Sastra Jepang, Universitas Airlangga

要旨 本稿では、国立アイルランガ大学日本研究学科(Japanology Unair)におけるインドネシア人日 本語学習者によるコードスイッチング(CS)のパターン・スタイル及び要因を明らかにし た。2014 年 1 月から 6 月にかけて、Japanology Unair における会話を調査したところ、会話 中に 42 のCSがあることが分かった。パターンに関しては、CSを含んでいる会話の中で 、文中、文間、文末で、インドネシア語から日本語へ切り替えるというパターンが見つかっ た。スタイルに関しては、二種類の文脈的スタイル、隠喩的や状況的スタイルで、インドネ シア語から日本語への切り替えが見つかった。Japanology Unair におけるCSの要因は、言 語環境や対話者、相手の言語能力である。さらに、Japanology Unair におけるCSの機能は 四つに分けられる。一つ目は、話者が対話者への親しみを表す機能、二つ目は、話者が相手 への尊敬を表す機能である。また、メッセージのニュアンスを軽くする機能や、話者が述べ ているメッセージを強調する機能も見られた。 キーワード:コードスイッチング、コードスイッチングのスタイル、コードスイッチ ングの要因、コードスイッチングの機能 1. Pendahuluan

Situasi multilingual merupakan ciri dari masyarakat modern, karena di era informasi ini masyarakat digempur oleh budaya dari luar termasuk bahasa dan besarnya tuntutan bagi masyarakat untuk menguasai bahasa lain selain bahasa ibu. Tuntutan ini dijawab dengan dibukanya jurusan bahasa asing di beberapa perguruan tinggi. Di perguruan tinggi yang jurusannya mengajarkan bahasa asing, akan dijumpai penutur yang multilingual. Fenomena ini terjadi karena selain bahasa Indonesia dan bahasa ibu yang mereka kuasai bahasa asing yang sedang mereka pelajari juga berpengaruh dalam aktivitas berbahasa mereka.

Sebuah komunitas yang anggotanya mengerti bahasa lain selain bahasa ibu, tidak mengherankan bila bahasa tersebut mempengaruhi kegiatan berkomunikasi komunitas tersebut. Karena tidak mungkin seorang penutur yang multilingual hanya menggunakan satu bahasa tanpa sedikitpun memanfaatkan bahasa atau unsur bahasa lain yang dia mengerti. Dalam situasi komunikasi dimana para pelakunya mengganti bahasa atau ragam bahasa merupakan bentuk terjadinya peristiwa alih kode. “Peralihan pemakaian suatu bahasa ke bahasa lain atau suatu variasi bahasa lain disebut alih kode” (Richard dalam Suwandi, 2002 : 86)

Di era informasi yang ditandai dengan maraknya penggunaan teknologi, kegiatan berkomunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara lisan tetapi juga dapat dilakukan secara tulisan dengan menggunakan sms, email, facebook dan lain-lain.

Penelitian ini akan membahas pengaruh bahasa Jepang dalam alih kode di facebook japanology UNAIR antara mahasiswa, dosen dan staf administrasi di jurusan Sastra Jepang Universitas Airlangga.

2. Kerangka Teori

Definisi mengenai Ak telah dijelaskan oleh beberapa ahli linguistik seperti Hymes dan Appel. Hymes dalam Jendra menjelaskan “Code switching has become a common term for alternate use of two or more language, or varieties of language, or even speech styles. Dan Appel dalam Chaer (2010 : 107) menjelaskan AK sebagai “gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi”.

dengan berubahnya situasi, dilakukan dengan sadar dan bersebab.

Gumperz dalam Jendra (2010 : 76 – 77) menyatakan AK dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu secara gramatikal dan secara kontekstual. Klasifikasi secara gramatikal mengkalisfikasikan Ak berdasarkan dimana AK itu muncul, yaitu diakhir tuturan (tag code-switching), diantara dua kalimat (Inter-sentensial code-switching) dan AK yang berupa kata, frase atau klausa ditemukan di dalam sebuah kalimat (Intra-sentensial code-switching). Berdasarkan konteksnya Gumperz membagi AK menjadi dua yaitu AK terjadi karena adanya perubahan situasi (situational code-switching) dan AK terjadi karena perubahan persepsi, tujuan, atau topik pembicaraan disebut metaphorical

code-switching.

Penelitian mengenai AK telah dilakukan oleh beberapa peneliti bahasa Jepang di Indonesia, diantaranya ialah Setyoriny. Setyoriny (2011 : 48 dan 62) meneliti AK dalam lingkungan kelasa dalam penelitian yang berjudul “Strategi Pembelajaran Style Switching pada Pengajaran Kaiwa”. Setyoriny menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa faktor yang mempengaruhi style switching pengguna bahasa Jepang merupakan gambaran budaya orang Indonesia dan dan salah satu output pengajaran Kaiwa. Oleh karena itu diperlukan paduan yang tepat antara strategi pengajar dan strategi pembelajara agar pembelajar dapat memiliki kemampuan yang lebih dalam melakukan style switching. 3. Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Kajian kualitatif dilakukan untuk menyusun teori, bukan menguji teori. Kajian kualitatif juga bersifat menjelaskan suatu masalah berdasarkan data yang dikumpulkan (Chaer, Abdul. 2007:11). Pengambilan data dilakukan dengan observasi, yaitu mengamati dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan perilaku partisipan di dalam peristiwa tutur yang terjadi di Japanology Unair. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari percakapan antar siswa, dosen dan admin prodi sastra Jepang UNAIR yang terjadi di facebook Japanology Unair. Percakapan yang digunakan sebagai data adalah percakapan di facebook pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan juni 2014.

4. Pembahasan

Hasil pengamatan terhadap data menunjukkan bahwa terdapat 42 alih kode (AK) dalam percakapan sejak awal Januari 2014 sampai bulan Juni 2014. Alih kode yang terjadi berbentuk kata, klausa, dan kalimat. Terdapat variasi cara penulisan alih kode dan campur kode dalam data, yaitu dengan menggunakan huruf Jepang yang berupa kanji, hiragana dan katakana, serta huruf latin. Hasil analisis data dalam tulisan ini akan dikelompokkan menjadi (1) AK dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang; (2) AK dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia; (3) fungsi AK dalam facebook Japanology Unair.

Alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang

Alih kode yang ditemukan dalam data secara gramatikal terdiri dari tag code-switching,

inter-sentential code-switching dan intra-sentential code-switching.

(1) Perhatian untuk Citra Anisya Wardani dan Dalilah Inas besok Jumat, 7 Februari 2014 jam 13.00 diharapkan kedatangannya di Departemen. Yoroshiku Onegaishimasu

(2) A : Japanology Unair Yang belum ngisi jadwal Novarina Martalia K, Firsta Na, Rizky Intan dan Sicha Tri, saya tunggu sampai hari jam 15.00 ya, onegaishimasu

A : Yang belum tinggal Novarina Martalia K dan Sicha Tri , onegaishimasu B : Senin ya sensei.. hontou ni sumimasen.. (CK21)

Data (1) dan (2) merupakan contoh dari alih kode yang termasuk dalam jenis tag

code-switching, yaitu alih kode yang berupa bahasa asing yang terletak diakhir tuturan. Ungkapan yoroshiku onegaishimasu atau dapat disingkat menjadi onegaishimasu bila diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia memiliki arti mohon bantuannya. Selain ungkapan yoroshiku onegaishimasu ungkapan lain yang muncul diakhir kalimat adalah hontou ni sumimasen (benar-benar minta maaf) seperti pada data (2). B

(3) Alhamdulillah.. Omedetouuu Lukman.. Bener2 contoh Kohai, Senpai, Temen, dan Kahima yg baik!! Berarti berangkat ke Jepang donk sensei.

situational code-switching dan metaphorical code-switching. Dalam contoh (3) terdapat situational code-switching, yaitu peralihan kode muncul karena perubahan situasi, dimana N ingin

menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dosen yang telah membimbingnya selama ini, baik kepada dosen yang berlatarbelakang bahasa yang sama maupun dosen dengan latar belakang bahasa yang berbeda (dosen berkewarganegaraan Jepang).

(4) A : Terkait dengan skor nilai Noryoku Shiken Departemen Sastra Jepang FIB Unair mengucapkan selamat dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Nathania Djundjung untuk semangat dan kerja kerasnya sehingga bisa mendapatkan nilai N2 Total 180 point (満点). Otsukaresamadeshita

N: 先生方や周りのお友達のおかげで、この満点をとることができました。心から 感謝しております。ここ4年間(3年半?)本当にお世話になりまして、今後 もよろしくお願いいたします!

“ Berkat para dosen dan teman-teman di sekeliling saya, saya bisa mendapatkan nilai sempurna. Dari dalam hati saya sangat berterima kasih. Tiga, empat tahun ini saya telah merepotkan. Di kemudian haripun saya mohon bantuannya.”

Metaphorical code-switching terdapat pada data (4), dimana terjadi perubahan tujuan dari

tuturan meskipun tidak merubah situasi tuturan.

(5) Terkait dengan skor nilai Noryoku Shiken Departemen Sastra Jepang FIB Unair mengucapkan selamat dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Nathania Djundjung untuk semangat dan kerja kerasnya sehingga bisa mendapatkan nilai N2 Total 180 point (満 点). Otsukaresamadeshita

Pengalihan kode diakhir kalimat dengan kata manten (満点) yang berarti nilai sempurna tidak merubah situasi tuturan, tetapi hanya memberikan keterangan bahwa nilai 180 adalah nilai tertinggi untuk JLPT (Japanese Language ProficiencyTest) level N2 dengan kata lain semua jawabannya benar.

Alih Kode dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia

Peralihan kode dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia juga dapat ditemukan dalam data, terdapat dua jenis AK gramatikal yaitu tag code-switching dan intra-sentential code-switching dan dua jenis AK berdasarkan konteksnya, yaitu situational switching dan metaphorical

code-switching .

(6) A : lukman selamat atas prestasi jadi juara 1 nasional lomba pidato bahasa Jepang. alhamdulilah. Minnasan doumo arigatou gozaimashita.

R : Alhamdulillah... Selamat buat Lukman Hakim. . . AT : 素晴らしい!おめでとうございます。 D : omedetou..

C : sugoi mas lukman..

(7) ア イルランガ大学人文学部日本研究学科のホームページを更新しました。宜しくお 願いいたします。(Departemen のところにクリック、Sastra Jepangを選んでくださ い ) Kami telah memperbarui homepage Departemen Sastra Jepang Unair. Silakan mengunjungi! (Klik pada bagian Departemen, lalu pilih Sastra Jepang)

Data (6) menunjukkan peralihan kode dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia dengan jenis tag code-switching, kata sugoi yang berarti hebat diakhiri dengan kata sapaan bahasa Indonesia mas, padahal penutur bisa saja mengganti sapaan tersebut menjadi sapaan dalam bahasa Jepang

senpai. Berikutnya data (7) merupakan contoh intra-sentential code-switching dimana kata

departemen dan Sastra Jepang berada di dalam sebuah kalimat bahasa Jepang.

Peralihan kode metaphorical code-switching nampak pada contoh (8) dan (9) penutur yang semula menggunakan bahasa Jepang beralih ke bahasa Indonesia karena terjadi perubahan maksud tuturan. Pada data (8) kalimat pertama, penutur mengungkapkan rasa senang dengan ucapan selamat dalam bahasa Jepang yang mudah dipahami. Dan pada kalimat kedua penutur beralih kode menjadi bahasa Indonesia karena pesan pada kalimat kedua meskipun ditujukan kepada dosen sastra Jepang penutur menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini terjadi karena penutur mengibaratkan dirinya sebagai perwakilan dari mahasiswa yang meminta sesuatu kepada dosennya.

ya ..”

Diaplod dong sensei kalau ada videonya biar jadi semangat buat yg lain....

(9) 今 年の最も熱い戦いが今日始まるぞ。我が大学の「日本学」クイズ大会チーム

を応援しようぜ !Pertarungan terpanas awal tahun ini akan berlangsung di FIB UNAIR. Datang dan dukung Tim UNAIR pada Lomba Cerdas Cermat 'Kejepangan' Antar Universitas di Jatim! Sabtu, 8 Feb 2014.

Pada data (9) penutur yang menggunakan bahasa Jepang beralih menggunakan bahasa Indonesia dengan tujuan agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh seluruh mahasiswa sastra Jepang sekalipun mahasiswa tersebut baru belajar bahasa Jepang.

Sebab dan fungsi alih kode dalam facebook japanology unair

Alih kode yang terjadi dalam setiap percakapan memiliki sebab dan fungsi, begitu pula dengan AK yang terdapat pada Japanology Unair. Dari hasil analisis terhadap data yang ada dapat disimpulkan bahwa sebab terjadinya AK dari bahasa Indonesia menjadi bahasa Jepang atau dari bahasa Jepang menjadi bahasa Indonesia dalam Japanology Unair, antara lain dipengaruhi oleh suasana tindak tutur, partisipan yang terlibat dalam tindak tutur, dan kemampuan berbahasa partisipan. AK yang terjadi karena perubahan situasi atau suasana tindak disebabkan hadirnya orang ketiga sebagai penerima pesan. Selain itu peralihan kode yang terjadi di Japanology Unair juga disebabkan oleh kemampuan berbahasa partisipan yang tidak sama, sehingga penutur harus menyesuaikan kode yang dipakai agar pesan tersampaikan dengan baik. Karena Japanology Unair dibentuk oleh komunitas bahasa Jepang, maka pada saat berkomunikasi ada kata-kata dalam bahasa Jepang yang meskipun ada padananannya dalam bahasa Indonesia tetapi memiliki nuansa yang berbeda. Sehingga pada saat penutur ingin mengungkapkan maksud dengan tujuan tertentu, saat itulah AK digunakan.

Peralihan kode yang terdapat pada Japanology Unair antara lain memiliki fungsi, (1) menghormati lawan bicara; (2) mengakrabkan diri dengan mitra tutur ; (3) Memberikan tekanan pada pesan yang sisampaikan; (3) Memperhalus pesan yang ingin disampaikan. Alih kode yang memiliki fungsi untuk menghormati lawan bicara terdapat pada data (4), petutur mengganti kodenya ketika merespon pernyataan sebelumnya dengan bahasa Jepang hormat (keigo) karena ingin menghormati penerima pesan yang merupakan dosen pembimbingnya.

(10) sugoi mas lukman..

Peralihan kode yang memiliki fungsi mengakrabkan diri terdapat pada data (10), pada tuturan ini petutur bisa saja tidak beralih kode tetapi seluruhnya menggunakan bahasa Jepang. Penutur tidak menggunakan sapaan dalam bahasa Jepang (senpai) karena dengan bahasa Jepang akan terasa jarak antara senior dan junior.

(11) Kepada Sensei-sensei dan temen-temen semua terima kasih sudah membimbing dan mendukung saya. 練習は大変でしたが、参加して本当に良かったです。:)

“Latihannya berat, tetapi saya sangat senang bisa ikut serta.”

Data (11) menunjukkan bahwa penutur beralih kode karena ingin memberikan tekanan pada pesan yang ingin disampaikan, yaitu untuk mengikuti lomba dan menjadi juara butuh latihan keras.

(12) Perhatian untuk Citra Anisya Wardani dan Dalilah Inas apabila masih ada disekitar kampus FIB UNAIR harap segera ke Departemen ditunggu sampai jam 15.00. Yoroshiku Onegaishimasu

Seringkali pada saat menyampaikan permintaan atau perintah penutur ingin memperhalus kesan yang diberikan, pada data (12) fungsi ini nampak pada peralihan kode dari bahasa Indonesia menjadi bahasa Jepang di akhir kalimat. Kata yoroshiku onegaishimasu memiliki kesan bahwa penutur tidak ingin berkesan menyuruh tetapi meminta kesadaran mitra tutur.

5. Kesimpulan

Alih kode yang dilakukan oleh partisipan yang terlibat dalam facebook japanology UNAIR menggunakan dua bentuk huruf, ada yang ditulis dalam huruf Jepang dan ada yang ditulis dalam huruf latin. Perbedaan ini terjadi karena kepraktisan untuk menulis dalam huruf Jepang penutur harus mengganti font dan memastikan bahwa huruf yang digunakan sudah benar.

jenis alih kode tag code-switching, inter-sentential code-switching dan intra-sentential code-switching. Dan dalam alih kode dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia hanya ditemukan dua jenis alih kode yaitu tag code-switching dan intra-sentential code-switching. Berdasarkan konteksnya ditemukan dua jenis AK baik dalam peralihan kode dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang ataupun dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang situational switching dan metaphorical

code-switching.

Penyebab terjadinya AK di Japanology Unair ada tiga, yaitu (1) situasi atau suasana tindak tutur, (2) partisipan yang terlibat dalam tindak tutur dan (3) kemampuan berbahasa partisipan. Peralihan kode yang terdapat pada Japanology Unair antara lain memiliki fungsi, (1) menghormati lawan bicara; (2) mengakrabkan diri dengan mitra tutur ; (3) Memberikan tekanan pada pesan yang ingin disampaikan dan (4) Memperhalus pesan yang ingin disampaikan.

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa (Struktur Internal, Pemakaian dan Pemelajaran). Jakarta: Rineka Cipta, 11.

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2010. Sosiolinguistik (Perkenalan Awal). Jakarta: Rineka Cipta, 107.

Japanology unair. Diakses dari https://www.facebook.com/groups (Tanggal akses 1 Juli 2014)

Setyoriny, Wiwik. 2011. Strategi Pembelajaran Style Switching pada Pengajaran Kaiwa. Seminar Internasional “Strategi Pembelajaran Bahasa Jepang di Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi Indonesia”. Purwokerto: ASPBJI, UNSOED dan Japan Foundation, 48 dan 62.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Serba Linguistik (Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa). Solo: UNS Press, 86.

Dalam dokumen Derogasi dan Eufemisasi pada Film Crash (Halaman 71-76)