• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alih Kode dan Campur Kode di Radio Sushi FM Padang

Dalam dokumen Derogasi dan Eufemisasi pada Film Crash (Halaman 30-37)

Alih Kode dan Campur Kode Penyiar dalam Siaran Radio Sushi FM Padang dan Tanggapan Pendengarnya

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Alih Kode dan Campur Kode di Radio Sushi FM Padang

Peristiwa alih kode dan campur kode cukup dominan dalam berbagai mata acara yang disiarkan oleh radio Sushi. Ada bermacam-macam jenis dan faktor penyebab terjadinya peristiwa alih kode dan campur kode yang muncul dalam siaran radio ini. Namun demikian, dalam tulisan ini hanya akan diambil beberapa contoh yang dipandang dapat mewakili

peristiwa-peristiwa alih kode dan campur kode. Selanjutnya, peristiwa alih kode dan campur kode di radio Sushi tersebut akan diuraikan satu persatu di bawah ini.

4.1.1 Alih Kode di radio Sushi FM

Alih kode di radio Sushi biasanya terjadi di setiap program acara yang membahas topik-topik terhangat, politik, informasi-informasi unik dan terbaru. Apalagi dibawakan oleh dua orang penyiar dan pendengar juga bisa berinteraksi langsung melalui telpon. Alih kode terjadi ketika penyiar hendak menyisipkan sebuah berita atau iklan baca atau lowongan kerja. Alih kode yang terjadi di sini adalah alih kode intern yang berupa alih ragam dan gaya. Alih ragam dan gaya di sini terjadi karena adanya peralihan topik atau pokok pembicaraan. Sebagian besar alih ragam yang terjadi di radio ini adalah dari ragam nonformal ke ragam formal dan dari gaya santai, serba seenaknya, dengan bahasa Indonesia yang tidak baku ke gaya serius, hormat, sopan, dan dengan bahasa Indonesia baku atau sebaliknya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah tafsir oleh para pendengar terhadap isi berita atau iklan yang dibacakan. Contoh seperti percakapan berikut.

Data 1

P1 (Wulan) : “Bareng Elgangga Seratus (100) point tiga (3) Bekasi, Elmitra Sembilan Lima FM Sukabumi, dan Sushi double nine point satu FM Padang, berasa enteng...”. P2 (Dewa) : “... banget. Yah dari Fryday, Biarka Ku Menanti. Eh gw mau nanya nih, dalam

hidup lu apa sih yang pengen lu nanti?” P1 (Wulan) : “ooo...”

P2 (Dewa) : “selain...” P1 (Wulan) : “selain kurus...” P1 & P2 : “ha..ha..”

P1 (Wulan) : “oo ini, apa namanya... Indonesia jadi lebih baik.”

P2 (Dewa) : “oo itu ya.. lu nunggu, nunggu-nunggu itu ya dari kecil ampe sekarang gitu ya... Tanya balik!”

P1 (Wulan) : “tanya balik.. lu, lu apa yang paling lu nanti Dew?” P2 (Dewa) : “yang paling gw nanti itu... gw jadi kaya..haha..” P1 (Wulan) : “Berarti belum pernah ya, kasian deh lu” P2 (Dewa) : “kaya, kaya apa dulu.. ”

P1 (Wulan) : “kaya hati ya..”

P2 (Dewa) : “kaya hati..lu mau tau kaya hati tu yang kaya’ gmn?” P1 (Wulan) : “kaya’ gimana?..

P2 (Dewa) : “kaya’ ini, gw mo kasih Sushi Mitra informasi lowongan kerja nih.. ya SUSHI MITRA SEMUA, DIBUTUHKAN SEGERA SATU ORANG CALON MANAJER USAHA COFFE AND JUICE, WANITA MINIMAL TAMATAN SMA ATAU SMK YANG SEDERAJAT ATAU D3 ATAU MAHASISWA TINGGAL SKRIPSI, TIDAK DIBUTUHKAN PENGALAMAN KERJA DAN AKAN DILATIH, INOVATIF, KREATIF, DAN VISIONARIS. KIRIM LAMARAN BERUPA CV, FOTOCOPY KTP KE PO BOX 260 PADANG. So tunggu apalagi, buat lo lo yang masing pengangguran tunggu apalagi, buruan..”

P1 (Wulan) : “teope banget deh informasi lo.. ya udah deh kita bakal salam-salamin dulu nih yang udah ada mampir di twitter kita Dew.”

P2 (Dewa) : “ada Nurruddin trus ada pula Tria Triani yang udah mention kita di twitter yah. Juga ada show id yang ngucapin thank, katanya kita udah putarin lagunya dia.” (Lagu)

Data di atas memperlihatkan adanya perpindahan topik yang menyebabkan terjadinya perubahan situasi dari situasi non formal menjadi situasi formal ketika membacakan informasi tentang lowongan pekerjaan setelah selesai membacakan lowongan pekerjaan tersebut, penyiar kembali menggunakan bahasa nonformal.

Alih kode yang berupa alih gaya dan ragam di radio Sushi FM juga terjadi pada saat disampaikan hal-hal yang bersifat religius, misalnya pada saat pemutaran lagu-lagu kemudian

tiba saatnya dikumandangkan azan, maka penyiar akan mengubah ragam nonformal ke ragam formal dan dari gaya santai ke gaya serius. Contohnya sebagai berikut.

P (Uly) : “Sushi FM radionya orang Padang, dari JKT48 with heavy rotation. Sushi Mitra pasti udah tau dong sama grup yang satu ini. JKT48 adalah grup idola asal Indonesia. Dibentuk pada tahun 2011, grup ini merupakan grup saudari AKB48 pertama yang berada di luar Jepang. Grup ini mengadopsi konsep AKB48 yaitu "idola yang dapat lu jumpai setiap hari. Saat ini JKT48 memiliki anggota sebanyak 72 orang. Album pertama grup ini, Heavy Rotation dirilis pada 16 Februari 2013 oleh Hits Records. Singel pertama mereka, "River" dirilis pada 11 Mei 2013 (versi teater) dan 17 Mei 2013 (versi reguler) top banget deh ya Sushi Mitra.

PUKUL 15.30 WIB SUSHI MITRA, TIBA SAATNYA DIKUMANDANGKAN AZAN ASHAR UNTUK WILAYAH KOTA PADANG DAN SEKITARNYA. UNTUK ANDA KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT KAMI UCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH SHOLAT ASHAR. SEMOGA IBADAH SHOLAT KITA DITERIMA ALLAH SWT. AMIN.

(Azan)

Alih kode ekstern juga sering terjadi di radio Sushi FM, yakni alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya. Hal tersebut tampak dalam salah satu program seperti pada program acara “Air Love You”. Ajang yang berisi nformasi berupa ajakan untuk peduli lingkungan dan global warming yang mengajak pendengar untuk ikut memberikan komentar terhadap topik yang dibahas dalam program “peduli lingkungan” mereka. Pendengar bisa berinteraksi langsung dengan penyiar melalui telpon, sms, dan facebook.

Acara ini merupakan acara yang dipandang cukup bergengsi karena menggunakan bahasa Inggris. Kadang-kadang penyiar beralih kode ke bahasa Indonesia untuk hal-hal yang bersifat pemberitahuan. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu dan mempermudah para pendengar yang tingkat kemampuan berbahasa Inggrisnya masih kurang, untuk dapat berpartisipasi dalam acara ini.

P1(Rendra) : “Assalamualaikum, wr wb. Sushi double nine point satu FM” P2(Uly) : “hello Sushi Mitra,,, I am Rendra”

P1(Rendra) : “and I am Uly”

P2(Uly) : “we will accompany you all for the next two hours” P1(Rendra) : “and Sushi Mitra, don’t forget to stay tune with us!” P2(Uly) : yes because we will play the song that you want to hear P1(Rendra) : we will only play English song.

P2(Uly) : “ya of course lah. Kita gitu loh”

P1(Rendra) : “hey we have a discussion later. Does it?”

P2(Uly) : “we will, I will tell you and our loyal listeners later, we will discuss it with the guest too”

P1(Rendra) : “I can’t waittt,,, I’am afraid. Oh, gw hampir lupa. Sushi Mitra, buat lo yang pengen request lagu silakan kirim pesan dan ngajuin pertanyaan tentang topik yang bakal kita bahas nanti di 081270xxxxxx atau di facebook kita sushifm padang!”

P2(Uly) : “yes, topik kita hari ini adalah... cegah global warming sekarang!” P1(Rendra) : Jangan kemana-mana Sushi Mitra, we will be right back, after this song.

(Lagu)

Dari data di atas terlihat adanya alih kode ekstern alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Penyiar beralih kode ke bahasa Indonesia dengan tujuan agar pendengar yang tidak semua bisa dan mengerti bahasa Inggris dapat mengerti tentang topik yang dibahas pada program tersebut. Kadangkala program ini juga mengasah kemampuan berbahasa Inggris, baik penyiar maupun pendengar. Hal tersebut tampak pada peralihan bahasa, dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia atau dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

4.1.2 Campur Kode di Radio Sushi F

Campur kode di radio Sushi FM biasanya terjadi karena adanya penyisipan unsur-unsur dari bahasa Inggris. Dengan demikian, campur kode yang terjadi adalah campur kode keluar. Para penyiar radio Sushi FM umumnya memang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup baik karena hal tersebut merupakan syarat utama untuk dapat menjadi penyiar di radio ini. Karena kebiasaan mempergunakan bahasa Inggris, kadang-kadang terselip kata, frasa, klausa dari bahasa Inggris. Contohnya seperti data berikut.

Data 1

P1 (Wulan) : “Bareng Elgangga Seratus (100) point tiga (3) Bekasi, Elmitra 95 FM Sukabumi, dan Sushi double nine point satu FM Padang, berasa ...”.

P2 (Dewa) : “... enteng. Yah kok suara gw rada menggema gitu ya?” P1 (Wulan) : “iya, suara gw kok menggema gitu ya?”

P2 (Dewa) : “ok, yang jelas pagi ini selamat pagi dulu deh buat Sushi Mitra semuanya. Seperti biasa jam 6 ampe jam 10 di Sekapur Tulis bareng Dewa dan Wulan...” P1 (Wulan) : “bener banget...”

P2 (Dewa) : “dan juga bareng soundman kita yang baru ada Arnol yang bakal nemenin kamu juga yang bakal muterin lagu-lagu yang renyah trus juga bakal ada info-info fresh, info-info update, sama kaya’ kita orang-orang yang update yah..”

P1 (Wulan) : “dan bisa telpon ke 7055xxxx”

P2 (Dewa) : “atau juga bisa SMS ke nomer 085263xxxxxx dan juga bisa live streamingan di www.radiosushifm.com! Pokoknya buat kamu yang lagi di luar kota, lagi di mana sekarang, di Perancis, di Jerman, di Amerika Serikat, di Inggris, atau di Brazil sekalipun lagi nonton piala dunia, concernin kita ampe jam 10! Stay tune”

Data 2

P2 (Dewa) : “Walaupun Raisha Bye bye, kita belum bye-bye yah...”

P2 (Wulan) : “iya. Ih aduh gw ini yah berasa kalo ngaca tu mirip Raisha ya” P2 (Dewa) : “Raiso, raiso..”

P2 (Wulan) : “oo rak popo lah kalo gitu” P1 & P2 : “ha..ha..ha”

P2 (Dewa) : “anyway, kalo pagi ini kaya’nya enak banget kalo kita bisa ngelakuin kebaikan-kebaikan yang luar biasa yah, bisa nambah pahala gitu.”

P2 (Wulan) : “oh really, eh ngomong-ngomong gw mo ngasih selamat dulu nih, ternyata yang

ngevote lu banyak yah”

P2 (Dewa) : “banyak banget soalnya kemaren kan udah gw post di ipad gw juga, di instagram..”

P2 (Wulan) : “gw juga dong..”

P2 (Dewa) : “iya lu juga ikut bantuin ngepromoin gitu ya, dan alhamdulillah yang ngevote gw banyak banget”

P2 (Wulan) : “alhamdulillah”

P2 (Dewa) : “mereka support banget gw gitu..ooo maksudnya kita, buat ngelakuin aksi kebaikan bareng koinnya Sushi Padang juga ya.”

P2 (Wulan) : “betul”

P2 (Dewa) : “ngumpulin receh buat disumbangin ke panti asuhan dan Alhamdulillah gw udah nemuin panti asuhannya di daerah Purus sana itu, Panti Asuhan Mentawai” P2 (Wulan) : “oke”

P2 (Dewa) : “ntar di sana kita bakal ngelaksanain buka bareng anak-anak panti asuhan trus juga sekalian ngasih bantuan”

P2 (Wulan) : “oke, tapi buat Sushi Mitra ya yang pengen bikin aksi kebaikan lebih juga bisa ikutan nih, berarti Dewa yang pertama, berarti tinggal ada Ocha ama Rendra, tinggal kita vote aja mana yang duluan nanti berarti mereka yang bakal untuk selanjutnya...”

P2 (Dewa) : “bertarung” P2 (Wulan) : “bertarung...”

P2 (Dewa) : “asik.. bahasa gw yah. Langsung saja ketik nama lu spasi usia spasi nama komunitas yang bakal lu dukung!”

P2 (Wulan) : “ada android Padang juga ya”

P2 (Dewa) : “dan gw pengen ngucapin thank you banget pokoknya buat lu yang udah ngevote gw yah, tenang aja”

P2 (Wulan) : “sms juga yah”

P2 (Dewa) : “yang ngevote tu udah ada beberapa orang yang bakal juga ikut nanti bareng kita buat buka bareng sama anak-anak panti.”

Selain campur kode keluar, ditemukan juga adanya campur kode ke dalam. Campur kode tersebut terjadi karena adanya penyisipan unsur-unsur dari bahasa Minang, ada juga dari bahasa daerah lain. Hal tersebut dilakukan untuk humor atau sekedar bercanda antar penyiar atau antar pendengar. Contoh campur kode ke dalam dapat dilihat pada penggalan tuturan penyiar berikut.

(1) “yang mau dengerin lagu-lagu yang hits sambil istirahat siang jan kama-kama!” (jangan kemana-mana)

(2) “oo tenang-tenang karena calon presidan dan wakil presiden kita Cuma dua berarti udah ketauan , jadi ketauan siapa yang menang. Pastinya nantinya pilpres itu satu putaran sajo. (saja)

(3) P2 (Dewa) : “Walaupun Raisha Bye bye, kita belum bye-bye yah...”

P2 (Wulan) : “iya. Ih aduh gw ini yah berasa kalo ngaca tu mirip Raisha ya” P2 (Dewa) : “Raiso, raiso..”

P2 (Wulan) : “oo rak popo lah kalo gitu” P1 & P2 : “ha..ha..ha”

Pada data di atas terdapat campur kode pada kata “sajo”, “jan kama-kama”, “raiso”, “ra’ popo” yang merupakan bahasa Minang dan Jawa. Terjadinya campur kode dalam bentuk di atas disebabkan karena situasi yang nonformal atau intens dengan menyesuaikan dengan situasi yang sedang bercanda dengan lawan bicaranya.

Radio Sushi mempunya slogan yang berbunyi “Sushi FM Radio Orang Padang”. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas identitas bahwa radio ini terletak di kawasan kota Padang dan milik masyarakat Padang serta memberi kesan seolah-olah Radio ini adalah radio yang benar-benar diakui eksistensinya diwilayah Padang. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Padang akan tersentuh emosinya sehingga mereka bersedia menjadi pendengar setia radio ini. Dalam setiap program acara, radio ini cenderung menggunakan bahasa Indonesia ragam nonformal (dalam hal ini bahasa Indonesia dialek Jakarta) atau yang lebih kita kenal bahasa gaul karena sasaran pendengarnya adalah remaja yang cenderung menggunakan bahasa gaul karena dianggap modern, tidak ketinggalan zaman, nyaman didengar, dan menarik bagi pendengarnya. Tetapi kadangkala ketika penyiar memberikan informasi atau berita mereka akan beralih menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari salah tafsir bagi pendengar.

4.1.3 Faktor penyebab alih kode dan campur kode di radio Sushi FM

Terjadinya alih kode dan campur kode penyiar radio Sushi FM Padang memang tidak dapat dihindarkan, hal ini disebabkan karena para penyiar adalah termasuk dwibahasawan. Selain menggunakan bahasa Indonesia mereka juga menggunakan bahasa. Hal tersebut berdampak pada peralihan bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa asing atau sebaliknya dan munculnya serpihan-serpihan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Minang dalam tuturan penyiara. Sebenarnya setiap bahasa mempunyai wilayah pemakaian sendiri-sendiri, tetapi dalam perjalanan sejarahnya telah terjadi perubahan wilayah bahasa itu. Sebuah bahasa wilayahnya ada yang meluas adapula yang menyempit, bahkan adapula yang hilang dan menjadi wilayah bahasa lain. Semenjak bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional, perkembangan bahasa ini makin pesat.

Pengaruh bahasa Indonesia tersebut juga terasa pada pemakaiaan bahasa Inggris dimana para penyiarnya mengganti begitu saja kosakata-kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa

Inggris, lalu kosakata bahasa Indonesia diganti bahasa Minang dan yang sering digunakan adalah bahasa Indonesia dialek Jakarta atau yang lebih dikenal bahasa gaul

Faktor-faktor lain yang menjadi penyebab fenomena kebahasaan ini alih kode dan campur kode disebabkan oleh adanya faktor lingkungan, keakraban, tendensi untuk bercanda, untuk menimbulkan efek kesantunan dan menghormati, kurang terwakilinya perasaan jika menggunakan bahasa Indonesia, tendensi untuk menunjukkan prestise dan terpelajar, serta untuk beralih dari situasi formal ke situasi nonformal.

4.1.4 Tanggapan Pendengar terhadap penggunaan bahasa penyiar radio Sushi FM

Profesi penyiar radio di era sekarang ini dituntut dapat menguasai multibahasa agar lebih menarik dan mengikuti tuntutan pasar. Para pendengar radio Sushi FM yang disapa dengan sebutan “Sushi Mitra” lebih menyukai penyiarnya menggunakan ragam bahasa nonformal. Karena mereka merasa penggunaan bahasa nonformal lebih terkesan santai dan bersahabat. Selain itu agar lebih terasa dekat dan akrab dengan penyiarnya sehingga tidak sungkan-sungkan untuk bergabung langsung melalui telpon, sms, media sosial seperti facebook dan twitter. Dengan menggunakan dialek dan gaya bahasa sehari-harinya dalam menyiarkan berbagai program acara, maka para pendengar dengan mudah mengenal suara penyiar tersebut dan akan melekat ditelinga mereka walau belum pernah bertemu sekalipun.

Sebagai salah satu media hiburan, penggunaan bahasa nonformal dalam siaran tentu sangat membantu terhadap eksistensi acara radio Sushi FM. Pada setiap program acaranya seperti “Sekapur Tulis”, “Hits-Hits Hore”, “Are You Sinting”, “LIFT” (Lagu Favorite Indonesia Terkini), dan “TOP 40” sangat disukai pendengar terlepas dari penggunaan bahasa yang baik dan benar atau ragam formal dan nonformal. Apabila dikaitkan dengan penggunaan bahasa, maka bahasa yang digunakan oleh penyiar radio tentu saja tergantung pada sifat acara yang diasuhya. Dalam mengantarkan acara musik, seperti “TOP 40”, penyiar harus membawa suasana rileks. Hal ini dimaksudkan untuk memancing dan menggiring pendengar agar tidak terbawa dalam suasana formal. Dengan kondisi ini, kontak penyiar dan pendengarnya menjadi akrab dan bersahabat.Namun tumpang tindih dan bercampur aduk dalam menggunakan bahasa sering terjadi. Sehingga campur kode, alih kode atau penggunaan bahasa nonformal tidak terhindarkan.

Dengan bahasa yang santai dan akrab acara tersebut menjadi lebih asyik dan menyenangkan. Namun dari segi kebahasaan, bahasa nonformal bisa merusak bahasa formal jika penggunaannya tidak terbendung dan melewati konteksnya. Bagi pendengar, sejauh ini penggunaan bahasa nonformal sangat berterima karena lebih santai tidak kaku dan monoton. Bagi penyiar sendiri, mereka ingin digemari, disukai, apakah dari suaranya maupun dari bahasanya maka dari itu setiap program acara yang mereka bawakan mereka sulap menjadi menarik dan disukai pendengarnya agar pendengar tidak meninggalkan dan berganti channel ke radio tetangga.

5. Simpulan

Faktor penyebab alih kode yang dominan di radio Sushi FM Padang adalah adanya perubahan topik atau pokok pembicaraan dan adanya peralihan situasi. Namun demikian, radio ini juga memiliki satu mata acara khusus yang menggunakan bahasa Inggris secara dominan dengan tidak menutup kemungkinan terjadinya alih kode ke bahasa Indonesia untuk hal-hal yang sifatnya pemberitahuan. Dalam siaran radio Sushi FM dapat dijumpai peristiwa alih kode dan campur kode yang terjadi secara beruntun.

Pada umumnya campur kode di radio Sushi FM Padang terjadi karena penyisipan unsur-unsur dari bahasa Inggris. Penyisipan unsur-unsur bahasa Inggris tersebut dimaksudkan untuk member kesan bahwa penyiar radio Sushi adalah orang yang berpendidikan, orang masa kini, mempunyai hubungan luas, dan untuk meningkatkan gengsi. Kesan sebagai orang masa kini dan bukan orang kuno tersebut diperkuat lagi dengan dominasi penggunaan dialek Jakarta dalam siaran sehari-hari. Ada kecendrungan orang-orang daerah biasanya berkiblat ke pusat (Jakarta) dan menganggap bahwa sesuatu yang ada di pusat memiliki gengsi yang lebih tinggi.

Daftar Pustaka

Appel, Rene., Gerard Hubers, dan Guus Meijer. 1976. Sociolinguistiek. Antwerpen/Utrecht: Het Spectrum.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Fasold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society. New York: Basil Blackwell Inc. Kridalaksana, Harimurti. 1982. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende Flores: Nusa Indah . Nababan, P.W.J. 1989. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Dalam dokumen Derogasi dan Eufemisasi pada Film Crash (Halaman 30-37)