• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abortus Spontan Bab 15

Dalam dokumen Usg Obsgin Praktis Final Version (Halaman 193-200)

185 ABORTUS SPONTAN

ABORTUS • Berakhirnya kehamilan sebelum janin memiliki kemampuan

untuk bertahan hidup.

<10 minggu • Penyebab: kelainan kromosom, trombofilia, rejeksi

imunologis maternal, penyakit autoimun, kelainan endometrium atau uterus.

10 – 24 minggu • Penyebab: Infeksi, nutrisi buruk, gangguan hormonal, kelainan

anatomi uterus, gangguan stres emosional, trauma fisik, inkompetensi serviks.

SPONTAN • Terjadi tanpa sebab yang jelas.

• Terjadi pada ibu hamil dengan usia tua (kelainan kromosom), mioma, kelainan anatomi uterus.

HABITUALIS • Abortus 2 kali atau lebih secara berurutan, sering disebabkan

oleh inkompetensi serviks, kelainan kromosom, penyakit sistemik pada ibu hamil, trombofilia, rejeksi imun maternal.

INKOMPLETUS • Terjadinya pengeluaran sebagianhasil konsepsi dari uterus,

sisanya tertinggal dalam kavum uteri.

KOMPLETUS • Terjadinya pengeluaran seluruh produk kehamilan dari dalam

uterus.

IMMINENS • Terjadinya perdarahan pervaginam selama kehamilan disertai

kontraksi yang sedang hingga kuat, serviks tertutup, seluruh produk konsepsi masih ada di dalam kavum uteri, usia kehamilan hingga 20 minggu.

• Diagnosa banding: kematian mudigah (missed abortion), kehamilan tanpa embrio(blighted ovum/ anembryonic pregnancy), atau dugaankehamilan ektopik.

INSIPIENS • Proses pengeluaran produk kehamilan pada fase akhir yang

tidak dapat dicegah.

• Terjadi dilatasi serviks, nyeri hebat, kontraksi uterus, prolaps kantung ketuban, posisi kantung kehamilan bergeser mendekati mulut rahim.

• Evakuasi yang cepat menguntungkan dari segi perdarahan masif yang bisa dihindari.

KEMATIAN

MUDIGAH • Kematian janin dengan retensi hasil konsepsi dalam rahim dalam waktu yang cukup lama. • Sering disebut “Missed Abortion”.

KEHAMILAN

ANEMBRIONIK • Hanya terjadi perkembangan trofoblas dan selaput korion amnion, tanpa adanya perkembangan embrio danyolk sac. • “Blighted Ovum/ Anembryonic Pregnancy”.

186 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KEHAMILAN ANEMBRIONIK (BLIGHTED OVUM/ ANEMBRYONIC PREGNANCY)

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

• Disebabkan oleh berhentinya

perkembangan oosit yang telah dibuahi, tidak munculnya pertumbuhan embrio. • Trofoblas terus berfungsidan karena

itu kantung kehamilan (gestasional sac) terus berkembang, namun sangat lambat.

• Pada sebagian besar kasus disebabkan oleh anomali kromosom.

• Pendarahan biasanya muncul kemudian. • B-hCG lebih rendah dari nilai normal,

atau B-hCG interval tidak mencapai >66% dalam 48 jam.

• Kantung kehamilan tampak besar dan kosong tanpa janin.

• Diameter rerata kantung kehamilan (gestationalsac)>25mm (transvaginal) >35mm (transabdominal)tanpa embrio (fetal pole)

KEMATIAN MUDIGAH(MISSED

ABORTION) GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

• Produk kehamilan tidak berkembang, tanpa ada pengeluaran sebagian atau seluruhnya dari kavum uteri.

• Dapat disertai munculnya bercak darah per vaginam, tanpa jaringan.

• Morfologi bentuk janin tidak jelas, tidak terlihat denyut jantung janin.

• Kadang-kadang disertai dengan hematoma subkorionik.

• Gambaran USG tergantung pada waktu yang telah berlalu sejak janin mati hingga saat dilakukan pemeriksaan. • Janin yang baru saja meninggal:

penampilan kantung hamil (GS) dan janin tampak normal, tetapi tidakterlihatdetak jantung janin. • Janin yang sudah lama meninggal:

kantung kehamilan tidak beraturan, mengisut, morfologi bentuk janin tidak jelas, perubahan degeneratif pada jaringan plasenta (perdarahan, kalsifikasi, degenerasi hidropik).

187 ABORTUS SPONTAN

KEMATIAN MUDIGAH(MISSED

ABORTION) GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN

Tampak gambaran selaput amnion terlepas dan terpisah (amniotic band) sebagai salah satu tanda-tanda abortus spontan (panah). Dalam gambar terlihat perubahan morfologi pada janin(hidrops fetalis dan higroma koli). HEMATOMA INTRAUTERI

Definisi: akumulasi darah diantara jaringan korionik atau membran korionik dan dinding rahim.

• Pembagian berdasarkan lokalisasi: retroplasentar, sub-khorionik, marginal, supra-servikal.

• Hematoma sub-khorionik ditemukan pada 18% wanita hamil pada trimester I yang mengalami pendarahan pervaginam.

• Disebabkan oleh terlepasnya tepi plasenta, yang berlanjut pada perdarahan vena plasenta, hingga akhirnya membran plasenta terpisah dari miometrium.

• Prognosis lebih tergantung pada lokalisasi terjadinya hematoma, dibandingkan volume darah hematoma: Bahkan hematomakecil yang terletak retroplasentar, marginal, pada daerah fundus uteri dengan mekanisme tekanan mekanik dapat mengancam sirkulasi uteroplasenta. Sementara, hematoma yang terletak supra-serviks pada daerah isthmus dengan volume perdarahan yang jauh lebih banyak, justru tidak mengancam kompresi sirkulasi uteroplasenta karena mudah terdrainase melalui vagina. Tampilan Ultrasonografi :

• Biasanya akumulasi darah di daerah sub-khorionik.

• Muncul zona hipoekhoik di antara jaringan khorionik atau membran khorionik dan dinding rahim(*). • Akumulasi hematoma biasanya dimulai

188 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KEMATIAN MUDIGAH(MISSED

ABORTION) GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

Diagnosis banding perdarahan pada trimester pertama

JANIN TERLIHAT DI DALAM RAHIM

• Kehamilan anembrional (blighted ovum). • Sindrom kematian bayi kembar

(vanishing twins). • Perdarahan nidasi. • Abortus imminens.

• Penyakit trofoblasgestasional. • Kehamilan normal.

• Kehamilan ektopik dengan kantung kehamilan palsu (pseudogestacional sac).

RAHIM KOSONG & B-HCG > 2000 mIU/Ml

• Abortus spontan yang baru saja terjadi. • Kehamilan ektopik.

KEMATIAN JANIN INTRAUTERI (INTRAUTERINE FETAL DEMISE)

• Tidak terlihat aktivitas detak jantung. • Tidak terlihat gerakan janin. • Biasanya ditemukan gambaran

oligohidramnios.

• Tanda “spalding” berupa tumpang tindih tengkorak tulang kepala didaerah sutura (panah).

• Morfologi janin berubah, akibat proses resorbsi dan maserasi.

189 ABORTUS SPONTAN

Prediksi ultrasonografi pada kasus keguguran dan kematian mudigah HASIL

PEMERIKSAAN NORMAL ABNORMAL

AMNION • Terlihat sejak panjang

embrioCRL >13mm. • Visualisasi amnion tanpa fetal pole.

• Amnion terpisah dan terlepas (amniotic bands).

REAKSI

KORIONIC-DESIDUALISASI • Tanda resonansi lingkaran desidual ekho ganda (double ring sign).

• Reaksidesidual tidak jelas terlihat, tanda resonansi lingkaran desidual ekho ganda sulit terlihat, perdarahan.

EMBRIO • Harus muncul dalam

kantung amnion, segera setelah yolksac terlihat, sebelum diameter rata-rata kantung kehamilan mencapai 18 mm. • Tingkat pertumbuhan

normal 0,8 mm/hari.

• Embriotanpa aktivitas detak jantung yang jelas di usia 6 – 7 minggu, atau lebih dari 5 mm pengukuran CRL.

AKTIVITAS DETAK

JANTUNG JANIN • Harus terlihat ketika embrio tampak, kadang-kadang tergantung pada resolusi peralatan USG dan keahlian pemeriksa. • Selalu terlihat ketika CRL

>5 mm.

• Pada 5- 6 minggu=100 dpm.

• Pada 8 - 9minggu=140dpm.

Bradikardia :

• Embrio pada usia 5 -8 minggu dan aktivitas DJJ<100d pm. • Kemungkinan akan berakhir

dengan abortus spontan.

UKURAN KANTUNG KEHAMILAN (diameter Ø)

• Tanda lingkaran desidual ekho ganda muncul ketika ØGS =10 mm (USG-TV). • Yolk sac muncul ketika

Ø GS=20 mm (USG-TA) atau 13mm(USG-TV). • Embrio muncul saatØ

GS=25 mm(USG-TA) atau 16 – 18 mm(USG-TV).

• Diameter Ø GS kecil dibandingkan CRL,

berhubungan dengan abortus spontan.

• Etiologi tak diketahui. • Ø <5 mmantara5 ½ - 9minggu. • Ø>8mmtanpayolk sac. • Ø>16 - 18mm tanpa embrio. PERTUMBUHAN KANTUNG KEHAMILAN • Pertumbuhan normal (1.1

190 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

HASIL

PEMERIKSAAN NORMAL ABNORMAL

BENTUK KANTUNG KEHAMILAN

• Elips, lingkaran. • Dapat terlihat sedikit

condong karena kontraksi atau tekanan eksternal

• Bentuk tidak teratur: pipih, memanjang, tepi bergerigi,menempel (kolaps). LETAK KANTUNG

KEHAMILAN • Biasanya di fundus, di antara lapisan desidual endometrium yang berubah.

• Di tengahrahim. • Rendah dibagian isthmus

serviks ataudi kanalis serviks

YOLK SAC • Ukuran:<6 mm

• Bentuk:bulat dengan dinding ekhogenik • Satu embrio hanya

memiliki 1 yolk sac. • Terletak sebagai struktur

ekstra-amnion.

• Abnormalitas yolk sac mungkin terkait denganoutcome kehamilan yang buruk. • Terlalu kecil: <2 mm antara 8 – 12 minggu • terlalu besar: >8mm antara5 – 10 minggu • Tampakhiperekhoik • Embrio terlihat dan yolk sac

Dalam dokumen Usg Obsgin Praktis Final Version (Halaman 193-200)

Dokumen terkait