113 SALURAN CERNA
PERKEMBANGAN ANATOMI NORMAL
Perkembangan sistem pencernaan, lien dan kelenjar adrenal
6 minggu Perkembangan usus primitif
8 minggu Perkembangan herniasi fisiologis usus pada umbilicus
10 minggu Korteks adrenal mengelilingi stroma
12 minggu Invaginasi fisiologis herniasi usus
14 minggu Sekresi empedu mulai terbentuk
PERKEMBANGAN SISTEM SALURAN CERNA
85 BAB 9. SALURAN CERNA PERKEMBANGAN ANATOMI NORMAL Perkembangan sistem pencernaan, lien dan kelenjar adrenal 6 minggu Perkembangan usus primitif 8 minggu Perkembangan herniasi fisiologis usus pada umbilicus 10 minggu Korteks adrenal mengelilingi stroma 12 minggu Invaginasi fisiologis herniasi usus 14 minggu Sekresi empedu mulai terbentuk PERKEMBANGAN SISTEM SALURAN CERNA ENDODERM MESODERM SALURAN USUS PRIMITIF SELAPUT SPLANIKUS Selaput lendir dan kelenjar Otot polos dan Jaringan ikat LAPISAN GANDA USUS PRIMITIF USUS BAGIAN ANTERIOR USUS BAGIAN MEDIAL USUS BAGIAN POSTERIOR rongga mulut, saliva duodenum anus faring, hati, tenggorokan, jejunum usus besar kandung empedu, lambung, pankreas ileum duodenum, saluran empedu usus besar
114 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
KELENJAR SUPRARENAL
• Relatif besar pada fetus • Sebelum lahir berukuran 20x
dibandingkan ukuran pada usia dewasa
• Terlihat pada trimester III
• Struktur memutar sepanjang dinding abdomen belakang janin
• Korteks hipoekhoid dan medulla tipis hiperekoik
USUS
• Setelah usia 20 minggu kehamilan, dapat dibedakan antara usus halus dan usus besar
Selama trimester II dan III
• Tampak daerah berbatas tidak tegas dengan resonansi kuat terletak di bagian pertengahan dan bagian posterior abdomen
USUS BESAR
• Mengandung mekonium(sel epitel, lendir, empedu) yang terakumulasi selama kehamilandan memperluas lumen usus
• Usus normal harus dibedakan daridilatasi usus, kista ginjal dan massa rongga abdomen lainnya
• Gambaran mekonium hiperekoik dapat berupa variasi dari temuan normal, tetapi juga dapat sebagai tanda ileus meconium atau peritonitis.
• Tampak formasi hipoekoik berbentuk tubular biasanya terletak dibagian lateral abdomen
• Peristaltik biasanya tidak terlihat • Ukuran diameter meningkat selama
kehamilan
USUS HALUS
• Lengkung (loops) dari usus kecil kadang-kadang dapat ditampilkan dalam selama trimester III
• Diameter tidak boleh lebih besar dari 6 mm
• Tampak lebih hiperekoik dibandingkan usus besar sampai trimester III, namun, akibat jumlahair ketuban yang tertelan, dapat berupa hipoekoik pada lumen • Terlihat dibagian tengah perut • Menunjukkan gerakan peristaltik
KANTUNG EMPEDU
• Dibentuk pada usia kehamilan 7 minggu • Berperan pasif selama periode janin
dalam kandungan
• Terlihat sejak20minggu • Berupa struktur kecil anekoik
berbentuk oval di hepar
• ampak pada sisi kanan dari venaporta/ vena umbilikalis
HEPAR
• Organ hematopoietik dari 8 minggu • Empedu mulai terbentuk sejak akhir
trimester I
• Dalam parenkim terlihat pembuluh darah hepar
• Memberikan kontribusi signifikan untuk pengukuran lingkar abdomen (kecil pada janin pertumbuhan terhambat, besar pada janin makrosomia)
Trimester II
• Struktur homogen besar di bawah diafragma bagian atas kanan abdomen • Batas tidak dapat terlihat jelas • Tekstur homogen
115 SALURAN CERNA
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
LIEN
• Meningkat selama kehamilan
• Terletak pada posisi postero lateral dari empedu
• Bukan menjadi bagian rutin pemeriksaanUSG
• Dilihat dari 18 sampai 40 minggu • Struktur homogen bawah diafragma di
sisi kiri abdomen
• Gambaran hiperekoik sama dengan hepar
LAMBUNG
• Janin mulai menelan cairan ketuban sekitar 16 minggu maka lambung harus terlihat setelah itu
• Dapat terlihat pada13minggu
• Ukuran tergantung pada jumlah cairan ketubanyang tertelan
• Lambung berbentuk bulan sabit anekoik di hemi abdomen kiri
116 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
PERKEMBANGAN ABNORMAL MASSA KISTIK INTRABDOMEN
• Diagnosis differensial meliputi ovarium, usus maupun duplikasi, kista empedu, pseudokista mekonium, dan dilatasi usus • Ditemukan struktur kistik dalam perut
janin
• Unilokular, multilokular
Potongan transversal dan longitudinal memperlihatkan obstruksi usus dengan ekstensi usus, perut membuncit dan polihidramnios
Atresia duodenum, tanda khas double bubble: massa anekoik besar sesuai dengan
dilatasi lambung, massa anekoik kecil sesuai dengan duodenum atretik, dan terhubung satu sama lain melalui kanal
pilorus. Juga disertai polihidramnios
ATRESIA
• Anomali perkembangan • Disertai polihidramnios karena
ketidakmampuan menelan aliran cairan ketuban melalui sistem pencernaan
Atresia Esophagus
• Sering berhubungan dengan fistula trakeoesophageal
• Paling sering terdiagnosis secara tidak langsung saat lambung dan bagian distal sistem gastrointestinal tidak dapat terlihat
• Mungkin berhubungan dengan trisomi18,21, dan 13
Atresia Duodenum
• Terjadi karena kurangnya mobilitas duodenum
• Sering dikaitkan dengan anomali lainnya: trisomi21, anomali morfologi dan kelainan bawaan jantung.
Atresia Jejunum/Ileum
• Temuan sporadis, umumnya tidak berhubungan dengan anomali lainnya
117 SALURAN CERNA
OBSTRUKSI USUS
• Disebabkan oleh stenosis, volvulus, duplikasi enterik , mekoneum ileus, penyakit Hirschprung
• Diagnosis banding penting untuk membedakan dengan uropati obstruktif
MEKONEUMILEUS
• Bentuk obstruksi usus halus di mana mekoneum menutup bagian distal • Sering dikaitkan dengan kistik fibrosis • Dilatasi lengkung usus halus di sebelah
proksimal lokasi obstruksi • Tampak distensi lengkung usus • Polihidramnios (tidak muncul pada
obstruksi bagian distal dari usus) • Tampak mekoneum hiperekoik
118 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
GANGGUAN PENUTUPAN DINDING RONGGA PERUT
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
1. Gangguan penutupan dinding depan: • Omphalocele
• Gastroschisis
2. Gangguan perkembangan dinding bagian atas (“atap”):
• Hernia diafragma
Gambaran umum:
• Anatomi normal rongga perut dan organ visceral sekitarnya tidak terlihat • Bergesernya organ di luar rongga perut
pada tempat yang tidak seharusnya
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
OMFALOKEL
• Defek dinding anterior abdomen dimana terjadi herniasi organ perut di segmen awal umbilicus
• Juga dapat digambarkan sebagai sebuah anomali dalam umbilikus dimana organ-organ perut menonjol melalui cincing umbilikus
• Meningkatnya titer alpha-feto-protein dalam serum ibu
• Tidak didiagnosis sebelum 14 minggu, dimana pada waktu ini proses herniasi fisiologis harus sudah invaginasi • Sangat sering berhubungan dengan
anomali lainnya: Trisomi13, 18, 21, Sindrom Turner dan Klinefelter , Pentalogi Cantrell, kloaka ekstrofi, Sindrom Beckwith-Widermann • Hasilnya tergantung pada anomali yang
terkait
• Massa tidak homogen ditutupi oleh selubung di depan garis tengah perut • Berisihati, usus atau lambung • Anomali kromosom lebih mungkin
ketika sebagian besar isi selubung hanya terdiri dari usus (omphalocele kecil) • Insersi tali pusat berada pada ujung
selubung
• Vena umbilikalis dapat ditelusuri di dalam selubung
• Sering muncul asites
A = penampang perut, O = omphalocele kecil hanya berisi usus, UV = ujung tali pusat
119 SALURAN CERNA
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
Antara abdomen dan omphalocele terlihat pembuluh darah dan rongga usus yang melintasi dari satu struktur ke struktur lain melalui defek yang relatif besar (panah)
Herniasi relatif kecil melalui cincin umbilikus (panah), dinding perut hampir seluruhnya tetap utuh
Omphalocele pada trimester pertama
Ukuran omfalokel sebanding dengan penampang melintang perut, terlihat jelas selaput kantung yang mengalami herniasi dan ujung tali pusat pada permukaannya
120 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
GASTROSCHISIS
• Defek dinding anterior abdomen dimana bagianorgan abdomen mendesak keluar melalui sebuah celah yang terletak di sebelah kanan dari cincin umbilikus yang terbentuk normal • Peningkatan titer alpha-feto-protein
dalam serum ibu
• Tidak terkait dengan anomali lainnya • Terapi postnatal memberikan tingkat
kesembuhan yang memuaskan • Tampak usus kecil dan usus besar
melayang bebas dalam cairan ketuban (tanpa selaput membran)
• Bagian usus yang bebas tampak menyerupai massa berbatas tak teratur di luar tubuh janin
Usus halus tampak mengambang bebas dalam cairan ketuban, tanpa terlihat selubung
penutup
• Jarang terjadi herniasi lambung, dan lebih jarang lagi terjadinya herniasi hepar
• •Insersi tali pusat normal, tampak di sisi kiri masa
• Kandung kemih dan gaster tampak berdekatan dikarenakan volume usus dalam rongga abdomen janin berkurang • Polihidramnios
Usus besar dan hepar terlihat dalam cairan ketuban, tampak volume organ visceral yang berada di luar, terlihat lebih besar daripada
121 SALURAN CERNA
PERBANDINGAN FITUR DIAGNOSTIK
OMPHALOCELE GASTROCHIZIS
• Isi kantung berselubung tertutup (kantung = coele)
• Pangkal umbilicus berada pada permukaan kantung (panah)
• Paling sering terjadi herniasi hepar, dan sangat sering terjadi herniasi usus dan lambung
• Sangat sering dikaitkan dengan anomali lain dan kromosom
• Tidak ditemukan kantung penutup • Pangkal umbilicus keluar dari dinding
perut yang normal (panah)
• Pada umumnya kantung berisi herniasi usus, dan bisa terjadi herniasi lambung • Tidak terkait dengan anomali lainnya
HERNIA DIAFRAGMA
• Gangguan penutupan kubah diafragma • Lokalisasi defek berbeda-beda, dan
memungkinkan herniasi melalui hiatus • Organ abdomen dapat masuk menuju
ke rongga dada
• Sering disertai kelainan anatomi berat, • Terapi postnatal dimungkinkan, tetapi
dengan hasil yang tidak pasti
• Gangguan topografi normal toraks dan organ perut
• Ditandai dengan kesulitan menampilkan lambung di daerah perut hemi-abdomen kiri atas
• Perut, bagian dari usus halus, kadang pula hepar masuk melalui defek diagframa pada rongga dada • Dekstro posisi jantung • Pergeseran mediastinal • Sering disertai oligohidramnios
Bagian memanjangmelalui tubuhjanin, bidang sagital, jelas terlihat kubah diafragma yang memisahkan rongga dada dan rongga perut(panah)
122 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
OMPHALOCELE GASTROCHIZIS
Potongan longitudinal yang menunjukkan struktur lambung hipoekhogenik di daerah rongga dada
(S =perut, H=jantung, B=kandung kemih, diafragma panah)
Potongan melintang bagian dada, jantung terdesak ke kanan, pada sisi sebelah kiri menempati separuh ruang rongga dada, terlihat gambaran hipoekhogenik(1 dan2) yang mewakili lambung dan usus
123 SALURAN CERNA
ASCITES DAN HIDROPS
• Penemuan ascites selalu dianggap abnormal
• Terkait dengan hidrops janin, pleura dan perikardial efusi, perforasi usus, ruptur saluran genitourinaria, Glikogenosis • Cairan terlihat pada rongga abdomen,
pleura atau rongga perikardial • Meningkatkan pandangan ke organ
karena jumlah cairan meningkat di daerah sekitarnya
• Mudah melihat ligamen
Kesalahan!
Pseudoascites - otot perut dapat menyerupai seperti akumulasi cairan hipoehoik tipis dalam dinding perut Hidrothorax janin (H) dengan hipoplasia paru. Ascites janin (A), menekankan visualisasi hati, omentum dan usus dari akumulasi cairan. Dengan hidrops generalisasta, skalp- edema kulit kepala janin hampir selalu ditemukan (panah).
124 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI HIDROPS FETALIS DEFINISI DAN PENYEBAB NON-IMUN HIDROPS IMUN HIDROPS ERITROBLASTOSIS FETALIS PENYAKIT HEMOLITIK PADA BAYI BARU LAHIR RH IMUNISASI
• Akumulasi cairan dalam jaringan dan rongga tubuh janin
1. FETUS
Kelainan struktural jantung dan takiaritmia janin (biasanya supraventrikuler, takikardia atrial), penyebab hematologi,idiopatik, transfusi antar janin kembar (Twins-to-twins transfusion syndrome), kelainan kromosom, displasia tulang, penyakit ginjal, tumor di mediastinum dan abdomen 2. PLASENTA • Korioangioma, trombosiss 3. PENYAKIT MATERNAL • Diabetes mellitus, hipertensi, viral peradangan (biasanya cytomegalovirus dan Human Parvovirus B-19 )
• Rh (+) ayah dan Rh (-) ibu • Degradasi eritrosit Rh (+) janin terhadap IgG antibodi ibu
• Ibu terkena sensitisasi oleh kontak dengan Rh (+) eritrosit pada kehamilan sebelumnya
• Antibodi ibu Rh (+) melewati plasenta, menyebabkan pengrusakan dan menurunkan jumlah eritrosit janin, akibatnya terjadi penyakit hemolitik atau eritroblastosis fetalis
Pencegahan:Ibu dengan Rh
(-) diberikan Rh imunoglobulin (Rhogam) setelah melahirkan atau pasca abortus
Pengobatan:Transfusi
intrauterine jika
Janin belum mampu untuk bertahan hidup
• Perdarahan transplasenta feto-maternal pada kehamilan trimester III, abortus
• Jarang terjadi berulang pada kehamilan selanjutnya
GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
1. Janin - penebalan kulit janin (> 5 mm), hepato-splenomegali, asites, pleural dan / atau efusi perikardial
2. Plasenta - ketebalan jaringan> 4 cm 3. Cairan ketuban - polihidramnij
125 SALURAN CERNA
CHECK LIST PEMERIKSAAN USG SISTEM PENCERNAAN