• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acceptance Finding (Penelusuran Beberapa Referensi/Literatur)

BIOLOGI KELAS X M.S 3 SEMESTER I

Kegiatan 1.1 Alat dan Bahan:

6. Acceptance Finding (Penelusuran Beberapa Referensi/Literatur)

... ...

3. Problem Finding

Identifikasikan kemungkinan-kemungkinan pernyataan masalah berdasarkan wacana diatas! ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...4. Idea Finding

a. Tuliskan sejumlah gagasan kalian yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut! ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

b. Berdasarkan wacana diatas, tulislah hasil diskusi kalian mengenai perilaku yang harus dilakukan untuk membentuk sikap positif generasi muda Indonesia!

... ... .... ... ... .... ... ... ... 5. Solution Finding

Tuliskanlah kemungkinan berbagai macam solusi yang terpilih untuk menyelesaikan permasalahan tersebut!

6. Acceptance Finding (Penelusuran Beberapa Referensi/Literatur)

... ... ... ... ... ... ... ... ...

...

6. Pertanyaan setelah memecahkan masalah (setelah mengerjakan soal no. 1-5) a. Apakah Anda yakin bahwa jawaban-jawaban Anda tersebut benar?

..., alasan: ... ... b. Apakah Anda merasa puas bahwa jawaban-jawaban Anda tersebut benar? Jawab: ..., alasan: ... ... c. Berdasarkan hasil pemecahan masalah Anda tersebut, adakah rencana perbaikan diri? Jawab: ..., alasan: ... ...

Ini kabar buruk. Flu burung akibat virus H7N9 yang telah merenggut puluhan nyawa di China mulai menular antarmanusia. Para peneliti melaporkan kasus pertama transmisi strain baru flu burung yang menular dari manusia ke manusia.

Seperti dimuat dalam British Medical Journal, pasien tersebut, perempuan berusia 32 tahun terinfeksi setelah merawat ayahnya yang menderita flu burung H7N9. Keduanya kemudian

Sebelumnya, belum ada bukti seseorang bisa mengidap H7N9 kecuali setelah kontak langsung dengan unggas.

Tak seperti sang ayah, yang mengunjungi pasar unggas seminggu sebelum sakit, perempuan tersebut tidak melakukan kontak langsung dengan unggas hidup, tapi jatuh sakit enam hari setelah kontak terakhir dengan ayahnya. Keduanya meninggal dalam perawatan intensif akibat kegagalan sejumlah organ.

Pengujian terhadap virus yang diambil dari kedua pasien menunjukkan strain hampir identik secara genetik, yang mendukung teori bahwa anak perempuan itu terinfeksi langsung dari ayahnya. Bukan dari sumber lain.

Di sisi lain, uji kesehatan terhadap 43 orang yang kontak dekat dengan mereka menunjukkan hasil negatif. Ini menunjukkan bahwa kemampuan penyebaran virus tersebut terbatas.

Para ilmuwan juga menekankan, meski mulai menular antarmanusia bukan berarti virus tersebut berkembang hingga mampu menyebar dengan mudah ke semua orang, seperti halnya flu biasa.

Seperti dimuat BBC, Rabu (7/8/2013), data menyebut, hingga 30 Juni 2013, sudah ada 113 kasus flu burung H7N9 yang dilaporkan di wilayah timur China. Dari jumlah itu, 43 di antaranya meninggal dunia.

Peringatan Waspada!

Virus jenis baru ini dipertimbangkan sebagai Klik ancaman serius bagi kesehatan manusia. "Temuan kami memperkuat dugaan bahwa virus baru memiliki potensi pandemi," kata para peneliti. Dr James Rudge, dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan, penyebaran terbatas flu burung H7N9 antarmanusia tidak mengejutkan. Hal serupa pernah dijumpai pada virus flu burung lain seperti H5N1.

"Akan mengkhawatirkan jika kita mulai melihat rantai panjang penularan antara manusia. Ketika seseorang menginfeksi orang lain, yang pada gilirannya menginfeksi lebih banyak orang, dan seterusnya," kata dia.

"Terutama jika setiap kasus yang terinfeksi terus menginfeksi orang lain, rata-rata lebih dari satu orang, ini akan menjadi tanda peringatan kuat bahwa kita mungkin berada dalam tahap awal epidemi." Sebuah editorial di BMJ yang ditulis oleh Dr Rudge, menyimpulkan bahwa meski penelitian ini mungkin tidak menunjukkan bahwa H7N9 bisa menimbulkan pandemi berikutnya, "kasus ini memberikan peringatan tentang perlunya untuk tetap sangat waspada." (Ein/Ism)

INILAH.COM, KUNDUR (HK) - Virus Hepatitis A menyerang Desa Sebele,

Kecamatan Belat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Sejak 3 hari, sudah 44 orang diketahui kena virus tersebut.

Jumlah 44 orang warga yang terserang Hepatitis A merupakan data terakhir yang didapat dari Puskesmas Kecamatan Kundur Utara, Jumat (27/9) pagi. Untuk diketahui, virus ini mudah

Kepala Puskesmas Kundur Utara, Bowo mengatakan, angka penderita Hepatitis tersebut masih suspect dan sejauh ini masih bisa ditangani. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Karimun pun sudah dilakukan, termasuk dengan Pemerintah Provinsi Kepri.

Bowo menjelaskan, awalnya diketahui ada masyarakat di Desa Sebele yang terserang Hepatitis A pada Selasa (24/9/2013), namun jumlahnya baru enam orang.

"Tapi virus itu terus menyebar yang akhirnya didapati sebanyak 44 orang warga setempat menderita sakit yang disebut juga dengan nama penyakit kuning ini," kata Bowo. Ia melanjutkan, sebagai bentuk penanganan dan antisipasi pihaknya telah menyiagakan dokter, bidan, dan perawat masing-masing berjumlah satu orang selama 24 jam di lokasi rawan serangan. "Sejauh ini situasi masih bisa dikendalikan," ucapnya.

Ia memaparkan, bagi penderita virus ini telah diberikan curcuma untuk nafsu makan dan Vitamin B Kompleks. Tapi, yang paling penting masyarakat harus melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebab, diperkirakan jumlah penderita virus ini bisa saja meningkat dan untuk menuju proses penyembuhan paling lama dibutuhkan waktu sekitar dua minggu, dengan catatan sang penderita harus mengamalkan PHBS dan berobat intensif. Menurutnya, untuk ciri-ciri penderita Hepatitis A dapat dilihat dari anggota tubuhnya terutama mata akan berwarna kuning, seninya berwarna kuning pekat, bahkan hampir menyamai warna minuman teh.

"Kalau saya lihat, penyebabnya adalah faktor lingkungan, makanan dan air yang dikonsumsi tidak higienis, sehingga terinveksi penyakit virus yang tergolong menyebar ini. Dari jumlah penderita yang didata terakhir tadi pagi, ternyata angkanya terus meningkat dan saat ini sudah mencapai 44 orang penderita," jelas Bowo.

Ia mengemukakan, sejauh ini baru ada dua orang remaja yang dirawat di Puskesmas Kundur Utara. Namun satu orang atas nama Ardhi ternyata bukan terinveksi Hepatitis, melainkan sakit biasa. Sedangkan, satu lagi atas nama Suhendri memang benar terinveksi virus ini dan semuanya telah diizinkan pulang beberapa hari lalu.

Di samping itu, Bowo mengatakan untuk menentukan apakah kondisi ini termasuk luar biasa tentu kewenangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun. Sayangnya, Kepala Dinas Kesehatan Karimun Sensissiana belum bisa dikonfirmasi. Meski nomor handphone yang dihubungi terdengar nada sambung, namun wartawan koran ini tidak mendapat jawaban. Untuk diketahui, sebagai kecamatan yang baru saja dimekarkan dan terpisah dari Kecamatan Kundur Utara, Kecamatan Belat memang belum memiliki puskesmas sendiri. Sehingga kasus Hepatitis A tersebut ditangani oleh Puskesmas Kundur Utara dengan diperbantukan oleh tim dari Kabupaten Karimun.[ris]

3 Negara di Dunia Endemik Virus Polio

Afganistan, Nigeria, dan Pakistan adalah negara-negara endemis virus polio yang perlu diwaspadai