• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan Pembelajaran :

6. Acceptance Finding

5. Solution Finding

Tuliskanlah kemungkinan berbagai macam solusi yang terpilih untuk menyelesaikan permasalahan tersebut! ... ... ... ... ... ... 6. Acceptance Finding

Diskusikanlah tindakan apa yang akan kamu lakukan untuk mengimplementasikan solusi tersebut!

... ... ... ... ... ... ...

7. Pertanyaan setelah memecahkan masalah (setelah mengerjakan soal no. 1-6) a. Apakah Anda yakin bahwa jawaban-jawaban Anda tersebut benar?

..., alasan: ... ... b. Apakah Anda merasa puas bahwa jawaban-jawaban Anda tersebut benar? Jawab: ..., alasan: ... ... c. Berdasarkan hasil pemecahan masalah Anda tersebut, adakah rencana perbaikan diri? Jawab: ..., alasan: ... ... 8.Cari masalah lain yang menarik mengenai virus bersama teman sekelompokmu lalu diskusikan serta tuliskan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut.

... ... ... ... ...

VIRUS

Page 135

Indikator :

1) Mendiskusikan dan menjelaskan peranan virus dalam kehidupan

2) Mendiskusikan dan menjelaskan dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus

3) Mendiskusikan dan menjelaskan jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus HIV dan lainnya

Tujuan Pembelajaran :

1) Siswa mampu mendiskusikan dan menjelaskan peranan virus dalam kehidupan

2) Siswa mendiskusikan dan menjelaskan dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus 3) Siswa mendiskusikan apa maksud Tuhan menciptakan makhluk yang menyebabkan

penyakit dikaitkan dengan perilaku yang tidak terpuji pada seseorang

4) Siswa mendiskusikan dan menjelaskan jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus HIV dan lainnya.

Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya.

Berikut ini disajikan artikel mengenai “Langkah-langkah kongkrit masyarakat dunia dalam rangka menembus batas eksistensi orang-orang yang terjangkit HIV-AIDS”. Diskusikan bersama dengan teman sekelompok kamu mengenai artikel tersebut, lalu selesaikanlah Lembar Kerja Siswa 2 ini sesuai dengan petunjuk dalam menyelesaikannya. Selamat Mengerjakan ! ^_^

Drs. Robinson W.Saragih, M.Si Widyaiswara Kementerian Sosial RI. 1 Desember 2011.

Langkah-langkah kongkrit masyarakat dunia dalam rangka menembus batas eksistensi orang-orang yang terjangkit HIV-AIDS. Sesuai dengan tema HAS 2011 ”UNIVERSAL ACCESS AND HUMAN RIGHT”

A. Pendahuluan.

HIV-AIDS, adalah virus dan penyakit yang mematikan dalam tubuh manusia, dimana saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan. Setiap orang bisa saja terjangkit oleh penyakit HIV-AIDS tanpa terkecuali, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua bahkan lanjut usia, apakah

VIRUS

Page 136

medis, sosial maupun psikologis. Dampaknya bukan hanya kepada yang bersangkutan tetapi juga dengan keluarga, orang-orang terdekat dan seluruh masyarakat. Permasalahan yang paling mendasar adalah pemahaman orang terhadap penyakit HIV-AIDS sangat kurang, keadaannya sangat tertutup karena perlakuan orang terhadap penderita HIV-AIDS atau lajim disebut ODHA masih sangat tidak manusiawi. Mereka mendapatkan isolasi sosial, kehilangan pekerjaan, menjadi korban diskriminasi, korban kekerasan dikeluarga dan dikucilkan oleh masyarakat sekitarnya. Mereka sering menjadi sasaran pelecehan dan penghinan masyarakat.

Peringatan Hari HIV-AIDS 2011 merupakan langkah nyata bagi seluruh masyarakat dunia untuk menembus batas eksistensi orang-orang yang terjangkit HIV-AIDS. Sesuai dengan tema HAS 2011 ”UNIVERSAL ACCESS AND HUMAN RIGHT” semoga benar benar dapat diwujudkan. Lembaga-lembaga Internasional, Organisasi Organisasi Sosial pemerintah yang bergerak dibidang penanganan HIV-AIDS, dapat mengejawantahkan dalam kegiatan nyata. Memberikan contoh bagaimana perlakuan yang seharusnya terhadap mereka, agar mereka dapat akses terhadap berbagai kegiatan. Jangan mengucilkan mereka, perlakukan mereka dengan baik. Jangan separti pepatah yang sering di ucapkan ”Sudah jatuh ditimpa tangga pula”. Mereka sudah menderita secara fisik berkepanjangan dalam waktu yang tidak terbatas, ditambah lagi dengan sangsi sosial.

B. Permasalahan HIV-AIDS

HIV-AIDS merupakan suatu permasalahan yang sangat menarik, merupakan penyakit yang aneh dan mematikan. Para ahli berupaya menemukan obat dan sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan. ”HIV has not been cured, but the hope is offered that is becaming amanageable (albeit comlex) chronic disease” (Linsk & Keigher, 1997 dalam buku Brenda DuBois, p.327) Pendapat lain mengatakan ”Penemuan obat-obatan hanya membantu penderita HIV-AIDS untuk meningkatkan kualitas hidupnya, namun bukan untuk menyembuhkan” (UEM 2011).

Sesuai data yang di keluarkan oleh Komisi Penaggulangan AIDS Nasional (KPAN) dalam Strategi dan Rencana Aksi/SRAN Penanggulangan HIV-AIDS 2010 -2014, per Juni 2011 data prevalensi HIV 66.693 kasus dan AIDS sebesar 26.483 kasus. Jika dilihat dari kelompok umur kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun sebesar 46,4 %, kelompok umur 30-39 tahun 31,5 %, dan kelompok umur 40-49 tahun 9.8 %. (Bahan dialog Interaktif Kemensos, HAS 2011). Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan khususnya kelompok usia 20-29 tahun sebagai penerus perjuangan bangsa dimasa mendatang. Saat ini di seluruh dunia lebih dari 33 juta orang setiap harinya dihantui oleh virus dan penyakit yang mematikan HIV-AIDS (UEM, 2011) Nearly 25 million people have died from AIDS since the beginning of the epidemic ( Brenda DuBuis. p.327).

VIRUS

Page 137

HIV-AIDS dan penyebarannya. Sebahagian masyarakat mempunyai stigma atau pendapat negatif terhadap orang orang yang terjangkit HIV-AIDS, bahkan ada yang ”phobi” sehingga tidak mau menerima keberadaan mereka disekitarnya. Anggota masyarakat khawatir kalau orang-orang yang terjangkit HIV-AIDS berada dilingkungan mereka, sewaktu-waktu dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Kedua: dari sisi orang orang yang terjangkit HIV-AIDS, banyak permasalahan yang dialami, al masalah sosial (diskriminasi dan isolasi), psikologis, masalah pengobatan dan masalah ekonomi. Akibatnya mereka yang terjangkit HIV-AIDS ”takut mengungkapkan keadaan yang sesungguhnya”. Ada perasaan khawatir atau takut apabila diungkapkan akan di isolasi, di diskriminasi, mengalami berbagai kesulitan dan merasa malu terhadap orang lain.

Beberapa pendapat yang perlu dibenahi dalam masyarakat yakni ”orang- orang yang terjangkit HIV-AIDS dianggap al: aib karena mereka hidup dengan tidak benar, melanggar norma-norma masyarakat, melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangan hidupnya, pengguna obat jarum suntik dan merupakan hukuman Tuhan”. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar karena HIV-AIDS dapat terjangkit bagi siapa saja tanpa terkecuali, anak anak, remaja, orang tua bahkan lanjut usia, homoseksual, heteroseksual dan lesbian. Dapat juga terjangkit bagi mereka yang hudupnya tertib, tetapi pasangannya hidup bebas/berganti ganti parsangan.

C. Penularan HIV-AIDS

HIV-AIDS pertama kali diketahui pada awal tahun 1970 han, diantara orang orang homoseksual dan bi seksual. Pada akhir tahun 1981 di Amerika Serikat ada 257 kasus yang terindikasi terjangkit HIV. Dari 257 kasus tersebut, 26 orang adalah homoseksual secara resmi dicacat, mereka terjangkit penomonia atau karposis sarkoma sejenis penyakit kanker. Pada saat itu penyakit ini disebut ”Gay Related Immune Defisiency” (GRID) yang akhirnya menjadi HIV-AIDS. Dengan demikian orang beranggapan bahwa HIV-AIDS merupakan penyakit para homoseksual, yang memiliki penyimpangan orientasi seksual. Pada tahun 1983 di Amerika Serikat berkembang menjadi 2.000 orang dan sepuluh tahun kemudian ditemukan 360.000 orang HIV-AIDS.(David M.Aronstein, 1997)

Secara umum penularan HIV-AIDS diketahui melalui tiga cara yaitu:

1. Hubungan seksual.

Pada awalnya dilaporkan bahwa penularan HIV-AIDS berkaitn dengan tingkahlaku seksual para homoseksual. Kemudian diketahui bahwa penularannya melalui hubungan seksual yang tidak baik, yang tidak dilindungi antara yang terjangkit dan yang tidak terjangkit baik kedua-duanya laki-laki, atau kedua-kedua-duanya perempuan atau laki perempuan. Hubungan seks yang

VIRUS

Page 138

Dalam tabel berikut digambarkan perilaku seks dan kemungkinan terjangkit HIV-AIDS: Perilaku Seks dan Kemungkinan Terjangkit HIV-AIDS.

Hubungan Seks Sangat Aman. - Ciuman kering/kecupan.

- Melalui Mulut dengan kondom /karet penghalang - Sama-sama beronani

- Bermain dengan kondom

- Pakai jari dengan sarung tangan karet

- Berpantang/ Bertarak Hubungan Seks Aman.

- Melalui Mulut tanpa kondom tetapi mulut sehat (tidak ada luka, tidak ada pendarahan) - Melalui vagina atau anus dengan kondom

- Main Jari tanpa kondom

Hubungan Seks Sangat Beresiko

- Melalui vagina atau anus tanpa kondum - Melalui mulut tanpa kondum dan mulut luka.

2. Darah. Penularan yang sangat efektif ke dua melalui transfusi darah. Resikonya sangat tinggi antara 90 s/d 100 %. Penularan melalui darah dengan dua cara pertama: mentranfusikan darah yang telah terjangkit/transfusion of contaminated blood; kedua: menggunakan alat-alat suntik yang tidak bersih atau terkontaminasi HIV/Use of contaminated (dirty) needles and syringes. (Lifson, 1992 dari buku HIV and Social Work, p.7).

3. Ibu ke anak. Hasil penelitian data epidemiologi HIV selama lima belas tahun “there is about 25 percent chance that a Child born to an HIV-infected mother will be infected (Lloyd 1995, dari buku HIV and Social Work, p.8). Terjangkitnya HIV mulai masa hamil melalui aliran darah si Ibu terhadap janin, walupun janin dipisahkan oleh placenta/ari-ari, proses kelahiran dan pada saat menyusui. Deteksi HIV pada seorang bayi sangat sulit karena masih ada antibodi dari Ibu sampai bay berusia dua tahun.

Di Indonesia berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan penularan kasus AIDS secara kumulatif melalui Heteroseksual 54,8%, IDU 36,2%, Lelaki suka Lelaki 2,9%, Perinatal 2,8%, Transfusi Darah 0,2% dan tidak diketahui 3.0%.(Bahan dialog Interaktif Kemensos, HAS 2011).

VIRUS

Page 139

bersama atau menggunakan toilet umum. Seperti virus-virus lainnya demikian juga HIV tidak dapat hidup diluar tubuh manusia, tidak dapat hidup di udara terbuka atau di dalam air. Pendek kata “HIV penyakit menular tetapi tidak gampang menular”/HIV is infectous, not contagious.( David M.Aronstein, HIV and Social Work, p.6)

D. Dampak HIV-AIDS.

Dampak HIV-AIDS bukan hanya kepada yang bersangkutan tetapi juga terhadap keluarga, sanak saudara, teman-teman maupun masyarakat sekitarnya. Beberapa dampak yang besar pengaruhnya al., terhadap fungsi fisik, emosi, keuangan dan hubungan sosial yang bersangkutan sbb:

1. Terhadap fungsi fisik.

Fungsi fisik makin lama makin lemah karena kesehatan semakin lama semakin menurun dan akhirnya tidak berdaya. Manifestasi fisik akibat HIV-AIDS tidak sama bagi setiap orang. Gejala HIV-AIDS berjenjang dan mempunyai akibat yang berbeda bagi setiap orang, dalam penampilan, perasaan dan kemampuan melaksanakan tugas. Kebanyakan tanda-tanda awal infeksi HIV tidak kelihatan, namun setelah sekitar 18 bulan sampai 24 bulan, tidak dapat dihindari akan kelihatan gejala-gejalanya apabila tidak ditangani secara tepat misalnya luka-luka di kulit, karposis sarkoma, berat badan menurun. Seseorang yang terjangkit HIV secara sistimatis merusak sistim kekebalan tubuh, semakin sering sakit, lebih lama untuk sembuh kembali. Gejala terkena HIV bukan hanya penampilan tetapi perasaan sangat sakit, susah bernafas, sakit kepala sangat parah, filek tak berkesudahan, semakin hari semakin lemah, dapat mengakibatkan kebutaan dan akhirnya seluruhnya tergantung pada orang lain.

2. Terhadap emosi

Dampak emosional yang dialami oleh orang-orang yang terinfeksi HIV dan AIDS beraneka ragam antara lain :

a. Kehawatir. Kehawatiran yang paling menonjol yang dialami oleh orang-orang yang terjangkit HIV-AIDS terutama penurunan kekuatan fisik dan akhirnya tidak dapat berdaya sama sekali. Rasa sakit yang tidak dapat diungkapkan, serta perasaan belum siap untuk mati. Kehawatiran karena ketidakpastian tentang penyakit, bagaimana dan kapan berakhirnya penyakit tersebut.

b. Merasa Takut. Bertitik tolak dari kenyataan yang terjadi bagi orang orang yang terjangkit HIV-AIDS, bahwa banyak dari mereka yang diterlantarkan dan ditolak oleh keluarga maupun masyarakat. Sementara manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dora Peyser mengatakan ” From the cradle to the grave” membutuhkan orang lain. Bahkan sesungguhnya “From womb to tomb” dari dalam kandungan sampai keliang kubur, kita memerlukan bantuan orang lain. Sebahagian orang yang terjangkit HIV-AIDS merasa ketakutan untuk ditinggalkan karena tidak dapat merawat

VIRUS

Page 140

teman akan meninggalkan mereka.

c. Depresi. Orang yang terjangkit HIIV-AIDS akan kehilangan kemampuan fisik, kehilangan teman apakah karena mereka mengabaikan atau karena meninggal dunia, hilang kepercayaan diri, hilang pekerjaan dan hilangnya kehidupan. Merasa tidak berdaya akhirnya depresi.

3. Terhadap Keuangan. Orang-orang yang terjangkit HIV-AIDS, mau tidak mau akan mengalami perobahan keuangan akibat penyakitnya. Dana yang diperlukan untuk keperluan pengobatan dan perawatan semakin lama semakin besar, sementara penghasilan menetap atau bahkan mungkin semakin menurun. Kemungkinan besar akhirnya akan mengalami kesulitan untuk memperoleh dana. Perobahan ini dapat karena kehilangan mata pencaharian atau habisnya tabungan atau hilangnya sumber-sumber bantuan keluarga dll. Hal ini dapat terjadi bagi setiap orang karena penyakit HIV-AIDS datangnya tidak dapat diperkirakan dan belum ada penyembuhan.

4. Terhadap Hubungan Sosial. Dengan diketahuinya seseorang terjangkit HIV-AIDS maka dampaknya sangat luas dalam hubungan sosial: dengan keluarga, hubungan dengan teman-teman, relasi dan jaringan kerja akan berobah baik kuantitas maupun kualitas. Orang orang yang terjangkit HIV-AIDS secara alamiah hubungan sosialnya akan berobah. Dampak yang paling berat dirasakan oleh keluarga dan orang-orang dekat lainnya. Perobahan hubungan sosial dapat berpengaruh positif atau negatif pada setiap orang. Reaksi masing-masing orang berbeda, tergantung sampai sejauh mana perasaan dekat atau jauh, suka dan tidak suka seseorang terhadap yang bersangkutan.

E. Aplikasi Tema “UNIVERSAL ACCESS AND HUMAN RIGHT”

Tema HAS Tahun 2011 secara Internasional adalah “UNIVERSAL ACCESS AND HUMAN RIGHT” yang diterjemahkan menjadi “AKSES UNIVERSAL DAN HAK ASASI MANUSIA”. Berdasarkan Tema Internasional, Sub Tema yang ditetapkan di Indonesia adalah “Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha dari HIV dan AIDS”. Sub Tema dan sekaligus sebagai Slogan kampanye “Stop HIV dan AIDS, Hapuskan Stigma dan Diskriminasi di Dunia Kerja”. Dalam Sub Tema yang sekaligus slogan Kampanye merupakan himbauan untuk semua pihak, tetapi bagaimana mewujudkannya?

Melalui peringatan HAS tahun 2011 ini, mari kita melangkah dengan membumi, tunjukan sikap positif terhadap mereka yang terjangkit HIV-AIDS. Sikap masyarakat yang anti pati, stigma, phobia dan diskriminasi terhadap mereka perlu dihapuskan. Dalam penanganan masalah HIV-AIDS perlu adanya suatu perobahan sikap yang mendasar dari sikap negatif kearah sikap positif yaitu dari sikap menolak kearah sikap menerima. Seseorang yang terjangkit HIV-AIDS memerlukan perawatan, perhatian, kasih sayang dari keluarga, teman-teman dan orang-orang dekat disekitarnya.

VIRUS

Page 141

kebutuhan orang terjangkit HIV-AIDS misalnya: adanya jaminan pelayanan kesehtan, jaminan hidup, jaminan bekerja selama mereka masih mampu bekerja. Tanpa adanya persamaan persepsi dari semua pihak maka mustahil Tema HAS 2011 dapat di Aplikasikan dalam kehidupan nyata.

Perintah/Pertanyaan Pengarah

1. Dari wacana tersebut, temukan pokok-pokok permasalahan terkandung di dalamnya! 2. Dari tiap pokok permasalahan yang kamu temukan itu, rumuskan menjadi

pertanyaan-pertanyaan atau rumusan-rumusan masalah yang memudahkan kamu untuk menemukan jawabannya!

3. Sebelum menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, temukan dugaan, atau kemungkinan jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Rumuskan jawaban-jawaban sementara kamu ini menjadi langkah-langkah solusi, yang kemungkinannya merupakan jawaban permasalahan yang telah kamu rumuskan tersebut!

4. Dari sekian kemungkinan jawaban itu, temukan satu jawaban yang kemungkinan paling tepat untuk pokok-pokok permasalahan tersebut!

5. Menggunakan buku teks atau buku sumber yang kamu miliki, temukan jawaban-jawaban pertanyaan-pertanyaan yang telah kamu rumuskan pada nomer 2 tersebut. Ingat, gunakan waktu yang disediakan!

6. Tuliskan jawaban-jawaban kamu di tempat yang disediakan! Hasil Kegiatan Creative Problem Solving

1. (Objective Finding)

c. Tuliskan pokok-pokok permasalahan/persoalan yang teridentifikasi:

... ... ... ... ... ... ... ... ...

b. Tuliskan rumusan-rumusan pertanyaan berdasarkan wacana diatas!

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2. Data Finding

VIRUS

Page 142 ... ... ... ... ... ... ...... 3. Problem Finding

Tuliskan pokok masalah yang paling penting berdasarkan wacana diatas!

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 4. Idea Finding

a. Tuliskan sejumlah gagasan kalian yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut! ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

b. Berdasarkan wacana diatas, tulislah hasil diskusi kalian mengenai perilaku yang harus dilakukan untuk membentuk sikap positif generasi muda Indonesia!

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

c. Berdasarkan wacana diatas, tulislah hasil diskusi kalian mengenai dampak positif dan negatif secara ekonomi dan sosial!

... ... ... ... ... ... ...

VIRUS

Page 143 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 6. Acceptance Finding

Diskusikanlah tindakan apa yang akan kamu lakukan untuk mengimplementasikan solusi tersebut. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

7. Pertanyaan setelah memecahkan masalah (setelah mengerjakan soal no. 1-6) a. Apakah Anda yakin bahwa jawaban-jawaban Anda tersebut benar?

..., alasan: ... ... b. Apakah Anda merasa puas bahwa jawaban-jawaban Anda tersebut benar? Jawab: ..., alasan: ... ... c. Berdasarkan hasil pemecahan masalah Anda tersebut, adakah rencana perbaikan diri? Jawab: ..., alasan: ... ...

1. Objective Finding