HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1.1 afiksasi dalam Bahasa Bugis Bone Prefiks Prefiks Prefiks Prefiks
Rangkap Sufiks Infliks Konfiks
ma- mappa/appa -i -ar- ma-eng
a- Pappa -eng -al- a-ng
pa- maddi/mari -am- pa-eng
ta- Pari ka-eng
te- Pasi assi-eng
ri- Pappaka pa-i
si- Mappaka ri-eng
Ka- Ipa ri-i
ke- Ripa si-eng
maka- paka-
ba-
Sumber: Kamus Lengkap Bahasa Bugis-Indonesia
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat kita ketahui afiksasi dalam Bahasa Bugis Bone terdiri dari prefiks, sufiks, infliks, prefiks rangkap, dan juga konfiks.
Prefiks terdiri dari {ma-, a-, pa-, ta-, te-, ri-, si-, ka-, ke-, maka-, paka-, dan ba}.
Sedangkan sufiks terdiri {-i, dan -eng}. Lalu infiks terdiri dari {-al-, -am-, -ar-}. Di dalam Bahasa Bugis Bone prefiks terdiri dari dua bentuk yaitu prefiks dan juga perfiks rangkap dan prefiks rangkap terdiri dari {mappa/appa, pappa, maddi/mari,
pari, pasi, pappaka, mappaka, ipa, ripa}. Dan konfiks terdiri dari {ma-eng, a-eng, pa-eng, ka-eng, assi-eng, pa-i, ri-eng, ri-i, si-eng}. Berikut contoh-contoh afiksasi dalam Bahasa Bugis.
a. Prefiks
1.2 Prefiks dalam bahasa Bugis
ma- ma- + rukka (ribut) marukkka (ribut ma- + nasu (masak) mannasu (memasak a- a- + beang (buang) abbeang (membuang)
a- + bissang (mencuci) abbisang (kobokan) pa- pa- + bere (memberi) pabbere (pemberian)
pa- + bele (ganti) passele (pengganti) po-
po- + baine (istri) pobaine (menjadikan istri) po- +
Manettu pomanettu (menjadikan
menantu) ta-
ta- + seleng (kaget) tasseleng (terkaget) ta- + bukkak
(membuka) tabukkaak (terbuka) te- te- + mate (mati) temmate (tidak mati)
te- + manre (makan) temmanre (tidak makan) ri- ri- + wettu (waktu) riwettu (diwaktu)
ri- + bulu (bulu) ribulu (berbulu) si- si- + lampa (lembar) silampa (satu lembar)
si- + peppeq (pukul) sipeppeq (saling memukul)
ka-
ka- + lao-lao (kemana-mana)
kalao-lao (pergi ke mana-mana)
ka- +
kapau-pau kapau-pau (bicara
sembarangan) ke- ke- + amboq (bapak) keamboq (berbapak)
ke- + indoq (ibu) keindoq (beribu)
maka- maka- + enneng (enam) makaenneng (yang keenam) maka- + ega (banyak) makaega (terlalu banyak) paka-
paka- + ewa (lawan) pakaewa (penghasut) paka- +
poncoq (pendek) pakaponcoq (memperpendek) ba- ba- + iccu (kecil) baiccu (terlalu kecil)
34
b. Prefiks Rangkap
1.3 Prefiks Rangkap dalam Bahasa Bugis
mappa- dan appa
mappa- + Dareq mappadareq
(memperkebunkan) appa- + botting
(menikah) mappabotting (kawinkan) pappa- pappa- +
deceng (baik) pappadeceng (tukang memperbaiki)
pappa- + dua (dua) pappadua (orang musyrik) maddi
dan mari
maddi- +
tana (tanah) Madditana (berada di atas tanah)
mari- +
saliweng (luar) marisaliweng (paling di luar)
pari-
pari- + laleng (dalam) parilaleng (taruh di dalam) pari- + wiring
(pinggir)
Pariwiring (taruh dipinggir)
pasi- pasi- + akka (angkat) pasiakka (angkat bersama) pasi- + ala (ambil) pasiala (ambil bersama)
pappaka-
pappaka- +
tajang (terang) pappakatajang (alat untuk menerangkan)
siriq (malu) mappakasiriq (mempermalukan) mappaka- +
tuna (rendah) pappakatuna (merendahkan) ipa ipa- + botting
(menikah) ipaqbotting (dikawinkan) ipa- + seddi (satu) ipaqseddi (disatukan) ripa
ripa- + lupeq (lompat) ripaluppeq (dilompatkan) ripa- +
dareq (kebun) ripadareq (diperkerjakan di kebun)
c. Sufiks
1.4 Sufiks dalam Bahasa Bugis
-i tudang (duduk + -i tudangi (dia duduk) Taro (simpan) + -i taroi (simpan saja) -eng
leppang
(singgah) + -eng teppangeng (tempat berhenti) assu (keluar) + -eng assureng (tempat keluar)
d. Infiks
1.5 Infiks dalam Bahasa Bugis
-ar-
guttu (guntur) + -al- galuttu (bunyi seperti guntur) gorok
(melubangi)
+ -al- galoroq (lubang) -am- geseq (gesek) + -am- gammesek (berdesis)
e. Konfiks
1.5 Konfiks dalam Bahasa Bugis
ma-eng
lettu (sampai) -eng palettukeng (sampaikan) pa- + compa
(muncul)
-eng pacompareng (munculkan)
36
ka-eng ka- +
pepeq (sempit) -eng kapepekeng (kesempitan) ka- + ita (lihat) -eng kaitang (kelihatan)
assi-eng
assi- +
duppa (temu) -eng assiduppang (saling bertemu)
assi- +
Lalo (pergi) -eng assilalong (bersamaan pergi)
-eng risappareng
(mencarikan uang)
ri- +
tarima (terima) -eng ritarimang (diterimakan)
si-eng
si- + rennu (gembira)
-eng sirennuang (saling mengharapkan) si- + giling
(berputar)
-eng sigilieng (terbalik)
1. Infleksi dalam Bahasa Bugis a. Afiks formator infleksional 1) Prefiks
a) Prefiks ma-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ma-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional
Prefiks ma- bertemu kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar kapesek yang artinya ‘cubit’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks {ma-} kata kapesek menjadi
Makkapesek (mencubit)
ma- + kapesek (cubit)
makkapesek yang artinya ‘mencubit’ dari arti ini kata mannasu tidak terubah kelas katanya.
Prefiks ma- bertemu kata sifat menjadi kata sifat
Kata dasar ega yang artinya ‘banyak’ kelas katanya termasuk kelas kata sifat (adjektiva). Maka ketika diimbuhi prefiks {ma-} kata ega menjadi maega yang artinya ‘terlalu banyak’ dari arti ini kata maega tidak terubah kelas katanya.
b) Prefiks a-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {a-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional
Prefiks a- bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar beang yang artinya ‘buang’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks {a-} kata beang menjadi abbeang yang artinya ‘membuang’ dari arti ini kata abbeang tidak terubah kelas katanya.
Prefiks a- bertemu dengan kata benda menjadi kata benda ma-
maega (terlalu Banyak)
+ ega (banyak)
a- + beang (buang) abbeang (membuang)
a- + ita (lihat) akkita (melihat)
38
Kata dasar ita yang artinya ‘lihat’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi prefiks {a-} kata ita menjadi akkita yang artinya
‘melihat’ dari arti ini kata akkita tidak terubah kelas katanya.
c) Prefiks pa-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {pa-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Prefiks pa- bertemu dengan kata kerja
Kata dasar lettu yang artinya ‘sampai’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks {pa-} kata lettu menjadi palettu yang artinya ‘menyampaikan’ dari arti ini kata palettu tidak terubah kelas katanya.
Prefiks pa bertemu dengan kata benda menjadi kata benda
Kata dasar goloq yang artinya ‘bola’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi prefiks {pa-} kata golo menjadi paqgolok yang artinya ‘pemain bola’ dari arti ini kata paqgolok tidak terubah kelas katanya.
d) Prefiks ta-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ta-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
pa- + lettu (sampai) Palettu (menyampaikan)
pa- + golok (bola) paggolok (pemain bola)
Prefiks ta- bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar seleng yang artinya ‘kaget’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks {ta-} kata seleng menjadi tasseleng yang artinya ‘terkaget’ dari arti ini kata tasseleng tidak terubah kelas katanya.
e) Prefiks ri-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ri-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar tunu yang artinya ‘bakar’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks {ri-} kata tunu menjadi ritunu yang artinya ‘dibakar’ dari arti ini kata ritunu tidak terubah kelas katanya.
f) Prefiks si-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {si-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Prefiks si- bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja ta- + seleng (kaget)
tasseleng (terkaget)
ri- + tunu (bakar) ritunu (dibakar))
si- + gajang (menikam) sigajang (saling menikam)
40
Kata dasar gajang yang artinya ‘menikam’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks {si-} kata gajang menjadi sigajang yang artinya ‘saling menusuk memakai benda tajam’ dari arti ini kata sigajang tidak terubah kelas katanya.
Prefiks si- bertemu dengan kata benda menjadi kata benda
Kata dasar bola yang artinya ‘rumah’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi prefiks {si-} kata bola menjadi sibola yang artinya ‘serumah’ dari arti ini kata sibola tidak terubah kelas katanya.
g) Prefiks ka-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ka-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Prefiks ka- bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar tulu-tulu yang artinya ‘mimpi’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks {ka-} kata tulu-tulu menjadi katulu-tulu yang artinya ‘bermimpi’ dari arti ini kata katulu-tulu tidak terubah kelas katanya.
h) Prefiks maka-
si- + bola (rumah) sibola (serumah)
ka- + Tulu-tulu (mimpi) (sampai)(mimpi katulu-tulu (bermimpi)
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {maka-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Prefiks maka- bertemu dengan kata sifat menjadi kata sifat
Kata dasar paiq yang artinya ‘pahit’ kelas katanya termasuk kelas kata sifat (adjektiva). Maka ketika diimbuhi prefiks {maka-} kata paiq menjadi makapaiq yang artinya ‘terlalu pahit’ dari arti ini kata mapaiq tidak terubah kelas katanya.
Prefiks maka- bertemu dengan kata bilangan menjadi kata bilangan
Kata dasar enneng yang artinya ‘enam’ kelas katanya termasuk kelas kata bilangan (numeralia). Maka ketika diimbuhi prefiks {maka-} kata enneg menjadi makaenneng yang artinya ‘yang keenam’ dari arti ini kata makaenneng tidak terubah kelas katanya.
i) Prefiks ba-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ba-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
maka- + paiq (pahit) makapaiq (terlalu pahit)
maka- + enneng (enam) makaenneng (yang keenam)
ba- + iccu (kecil) baiccu (terlalu kecil)
42
Kata dasar iccu yang artinya ‘kecil’ kelas katanya termasuk kelas kata sifat (adjektifa). Maka ketika diimbuhi prefiks {ba-} kata iccu menjadi baiccu yang artinya ‘terlalu kecil’ dari arti ini kata baiccu tidak terubah kelas katanya.
2) Prefiks rangkap
a) Prefiks rangkap mappa- dan appa-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks ranggkap {mappa- dan appa-}
yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar sadia yang artinya ‘sedia’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks rangkap {mappa-} kata sadia menjadi mappasadia yang artinya ‘menyediakan’ dari arti ini kata mappasadia tidak terubah kelas katanya.
b) Prefiks rangkap pappa-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks ranggkap {pappa-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Prefiks rangkap pappa- bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar lalo yang artinya ‘melewati’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks rangkap {pappa-} kata lalo menjadi
mappa- + sadia (sedia) mappasadia (menyediakan)
pappa- + lalo (melewati) pappalalo (membuka jalan)
pappalalo yang artinya ‘membuka jalan’ dari arti ini kata pappalalo tidak terubah kelas katanya.
Prefiks rangkap pappa- bertemu dengan kata benda menjadi kata benda
Kata dasar baja yang artinya ‘besok’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi prefiks rangkap {pappa-} kata baja menjadi pappabaja yang artinya ‘keesokan harinya’ dari arti ini kata pappabaja tidak terubah kelas katanya.
c) Prefiks rangkap pasi-
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks ranggkap {pasi} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar akka yang artinya ‘angkat’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks rangkap {pasi-} kata akka menjadi pasiakka yang artinya ‘angkat bersama’ dari arti ini kata pasiakka tidak terubah kelas katanya.
d) Prefiks rangkap ipa
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks ranggkap {ipa-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
pappa- + baja (besok) pappabaja (keesokan harinya)
pasi- + akka (angkat) pasiakka (angkat bersama)
44
Kata dasar lettu yang artinya ‘sampai’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks rangkap {ipa-} kata lettu menjadi ipalettu yang artinya ‘menyampaikan’ dari arti ini kata ipalettu tidak terubah kelas katanya.
e) Prefiks rangkap ripa
Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks ranggkap [ripa-] yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar e’nre’q yang artinya ‘naik’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi prefiks rangkap {ripa-} kata e’nre’q menjadi ripae’nre’q yang artinya ‘dinaikkan’ dari arti ini kata ripae’nre’q tidak terubah kelas katanya.
3) Sufiks a) Sufiks -i
Berdasarkan hasil penelitian berikut sufiks {-i} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
ipa- + lettu (sampai) ippalettu (menyampaikan)
ripa- + e’nre’q (naik) ripae’nre’q (dinaikkan)
taro (simpan) + -i taroni (simpan saja)
Kata dasar taro yang artinya ‘simpan’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi sufiks {-i} kata taro menjadi taroni yang artinya ‘simpan saja’ dari arti ini kata taroni tidak terubah kelas katanya.
b) Sufiks -eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut sufiks {-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar luttu yang artinya ‘terbang’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi sufiks {-eng} kata luttu menjadi luttureng yang artinya ‘terbangkan’ dari arti ini kata luttureng tidak terubah kelas katanya.
4) Infiks a) Infiks -ar-
Berdasarkan hasil penelitian berikut infiks {-ar-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar ge’no yang artinya ‘kalung’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi infiks {-ar-} kata ge’no menjadi gare’no yang artinya ‘bagaikan kalung’ dari arti ini kata gare’no tidak terubah kelas katanya.
Luttu (terbang) + -eng luttureng (terbangkan)
-ar- + ge’no (kalung) gare’no (bagaikan kalung)
46
b) Infiks -al-
Berdasarkan hasil penelitian berikut infiks {-al-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar guttu yang artinya ‘guntur’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi infiks {-al-} kata guttu menjadi galuttu yang artinya ‘bunyi seperti guntur’ dari arti ini kata galuttu tidak terubah kelas katanya.
c) Infiks -am-
Berdasarkan hasil penelitian berikut infiks {-am-} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar ge’se’k yang artinya ‘gesek’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi infiks {-am-} kata ge’se’k menjadi game’se’k yang artinya ‘berdesis’ dari arti ini kata game’se’k tidak terubah kelas katanya.
b. Afiks Majemmuk Infleksional 1) Konfiks ma-eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {ma-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
-al- + guttu (guntur) galuttu (bunyi seperti guntur)
-am- + ge’sek (gesek) game’se’k (berdesis)
Konfiks ma-eng bertemu kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar deppung yang artinya ‘kumpul’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {ma-eng} kata deppung menjadi maqdeppungeng yang artinya ‘berkumpul’ dari arti ini kata maqdeppungeng tidak terubah kelas katanya.
Konfiks ma-eng bertemu kata sifat menjadi kata sifat
Kata dasar ce’cce yang artinya ‘tidak suka’ kelas katanya termasuk kelas kata sifat (adjektiva). Maka ketika diimbuhi konfiks {ma-eng} kata ce’cce menjadi mace’cceng yang artinya ‘curang’ dari arti ini kata maqce’cceng tidak terubah kelas katanya.
2) Konfiks a-eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {a-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Konfiks a-eng bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja ma- + deppung (kumpul
maqdeppungeng (berkumpul)
+ -eng
ma- + ce’cce (tidak suka) mace’cceng (curang)
+ -eng
a- + cappu (habis) Acappureng (kehabisan)
+ -eng
48
Kata dasar cappu yang artinya ‘habis’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {a-eng} kata cappu menjadi acappureng yang artinya ‘kehabisan’ dari arti ini kata accappureng tidak terubah kelas katanya.
Konfiks a-eng bertemu dengan kata benda menjadi kata benda
Kata dasar golok yang artinya ‘bola’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi konfiks {a-eng} kata golok menjadi aggolokeng yang artinya ‘tempat bermain sepak bola’ dari arti ini kata anggolokeng tidak terubah kelas katanya.
3) Konfiks pa-eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {pa-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Konfiks pa-eng bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar sidapi yang artinya ‘sampai’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {pa-eng} kata sidapi menjadi passidapireng yang artinya ‘tepat opada waktunya’ dari arti ini kata passidapireng tidak terubah kelas katanya.
a- + golok (bola)
aggolokeng(tempat bermain sepak bola)
+ -eng
pa- + sidapi (sampai)
Pasidapireng (tepat pada waktunya)
+ -eng
Konfiks pa-eng bertemu dengan kata benda menjadi kata benda
Kata dasar gellang yang artinya ‘gelang’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi konfiks {pa-eng} kata gellang menjadi pagellangeng yang artinya ‘pergelangan tangan’ dari arti ini kata pagellangeng tidak terubah kelas katanya.
4) Konfiks ka-eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {ka-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Konfiks ka-eng bertemu dengan kata kerja menjadi kata kerja
Kata dasar ita yang artinya ‘lihat’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {ka-eng} kata ita menjadi kaitang yang artinya ‘kelihatan’ dari arti ini kata kaitang tidak terubah kelas katanya.
Konfiks ka-eng bertemu dengan kata benda menjadi kata benda
Kata dasar le’mpe yang artinya ‘banjir’ kelas katanya termasuk kelas kata benda (nomina). Maka ketika diimbuhi konfiks {ka-eng} kata le’mpe menjadi
pa- + gellang (gelang)
pagellangeng (pergelangan tangan)
+ -eng
ka- + ita (lihat) kaitang (kelihatan)
+ -eng
ma- + le’mpe (banjir)
kale’mpeng (tanah yang letaknya miring)
+ -eng
50
kale’mpeng yang artinya ‘tanah yang letaknya miring’ dari arti ini kata kale’mpeng tidak terubah kelas katanya.
Konfiks ka-eng bertemu dengan kata sifat menjadi kata sifat
Kata dasar pepeq yang artinya ‘sempit (masalah tentang waktu)’ kelas katanya termasuk kelas kata sifat (adjektiva). Maka ketika diimbuhi konfiks {ka-eng} kata pepeq menjadi kepepekeng yang artinya ‘tergesa-gesa’ dari arti ini kata kapepekeng tidak terubah kelas katanya.
5) Konfiks assi-eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {assi-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar duppa yang artinya ‘bertemu’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {assi-eng} kata duppa menjadi asssiduppang yang artinya ‘saling bertemu’ dari arti ini kata assiduppang tidak terubah kelas katanya.
ka- + Pepeq (waktu yang sempit) kepepekeng (tergesa-gesa)
+ -eng
assi- + duppa (bertemu) assiduppang (saling bertemu)
+ -eng
6) Konfiks pa-i
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {pa-i} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar pura yang artinya ‘selesai’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {pa-i} kata pura menjadi pappurai yang artinya ‘menyelesaikan’ dari arti ini kata pappurai tidak terubah kelas katanya.
7) Konfiks ri-eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {ri-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
Kata dasar sappa yang artinya ‘mencari’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {ri-eng} kata sappa menjadi risappareng yang artinya ‘mencarikan’ dari arti ini kata risappareng tidak terubah kelas katanya.
8) Konfiks si-eng
Berdasarkan hasil penelitian berikut konfiks {si-eng} yang termasuk dalam afiks formator infleksional.
pa- + pura (selesai) pappurai (berkumpul)
+ -i
ri- + sappa (mencari) risappareng (mencarikan)
+ -eng
52
Kata dasar lari yang artinya ‘lari’ kelas katanya termasuk kelas kata kerja (verb). Maka ketika diimbuhi konfiks {si-eng} kata lari menjadi silariang yang artinya ‘lari bersamaa’ dari arti ini kata silariang tidak terubah kelas katanya.
Berdasarkan pemaparan tentang afiks formator infleksional dan afiks majemuk infleksional maka dapat disimpulan afiks yang termasuk dalam infleksi sebagai berikut: