• Tidak ada hasil yang ditemukan

Derivasi dalam Bahasa Bugis a. Afiks Formator Derivasional

Dalam dokumen INFLEKSI DAN DERIVASI BAHASA BUGIS (Halaman 66-90)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

2. Derivasi dalam Bahasa Bugis a. Afiks Formator Derivasional

1) Prefiks

a) Prefiks ma-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ma-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks ma- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

kata dasar bulu yang artinya ‘bulu’ Kata ini termasuk kata benda (nomina).

Ketika diimbuhi prefiks {ma-} kata bulu berubah bentuk menjadi maqbulu yang artinya ‘berbulu’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Perfiks ma- bertemu dengan kata benda menjadi kata sifat

kata dasar wiring yang artinya ‘pinggir’ Kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {ma-} kata wiring berubah bentuk menjadi mariwiring yang artinya ‘terpinggir’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata sifat (adjektiva).

 Prefiks ma- bertemu dengan kata keterangan menjadi kata kerja

kata dasar elo yang artinya ‘mau’ Kata ini termasuk kata keterangan (adverbia). Ketika diimbuhi prefiks {ma-} kata elo berubah bentuk menjadi

maqbulu (berbulu)

ma- + bulu (bulu)

mariwiring (terpinggir)

ma- + Riwiring (pinggir)

makkelo (berkemauan)

ma- + elo (mau)

56

makkelo yang artinya ‘berkemauan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

b) Prefiks a-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {a-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks a- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

kata dasar me’ccu yang artinya ‘lucah’ Kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {a-} kata me’ccu berubah bentuk menjadi amme’ccu yang artinya ‘meludah’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks a- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

kata dasar docak yang artinya ‘kacau’ Kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {a-} kata docak berubah bentuk menjadi aqdocak yang artinya ‘membuat kekacauan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

amme’ccu (meludah)

a- + me’ccu (ludah)

aqdocak (membuat kekacauan)

a- + docak (kacau)

 Prefiks a- bertemu kata kerja menjadi kata benda

kata dasar bissang yang artinya ‘mencuci’ Kata ini termasuk kata kerja (verb). Ketika diimbuhi prefiks {a-} kata bissang berubah bentuk menjadi abbissang yang artinya ‘kobokan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

 Prefiks a- bertemu kata sifat menjadi kata benda

kata dasar biasang yang artinya ‘biasa’ Kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {a-} kata biasang berubah bentuk menjadi abbiasang yang artinya ‘kebiasaaan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

c) Prefiks pa-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {pa-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks pa- bertemu dengan kata kerja menjadi kata benda abbissang (kobokan)

a- + bissang (mencuci)

abbiasang (kebiasaaan)

a- + bissang (biasa)

paccukkuruq (pencukur)

pa- + cukkuruq (cukur)

58

kata dasar cukkuruq yang artinya ‘cukur’ Kata ini termasuk kata kerja (verb). Ketika diimbuhi prefiks {pa-} kata cukkuruq berubah bentuk menjadi paccukkuruq yang artinya ‘pencukur’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

 Prefiks pa- bertemu dengan kata keterangan menjadi kata benda

kata dasar diolo yang artinya ‘dahulu’ Kata ini termasuk kata keterangan (adverbia). Ketika diimbuhi prefiks {pa-} kata diolo berubah bentuk menjadi paddiolo yang artinya ‘pendahuluan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

 Perfiks pa- bertemu dengan kata kerja menjadi kata sifat

kata dasar joppa yang artinya ‘jalan’ Kata ini termasuk kata kerja (verb).

Ketika diimbuhi prefiks {pa-} kata joppa berubah bentuk menjadi pajoppa yang artinya ‘suka berjalan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata sifat (adjektiva).

paddiolo (pendahuluan)

pa- + diolo (dahulu)

pajoppa (suka berjalan)

pa- + joppa (jalan)

 Prefiks pa- bertemu dengann kata sifat menjadi kata kerja

kata dasar leppek yang artinya ‘lepas’ Kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {pa-} kata leppek berubah bentuk menjadi paleppek yang artinya ‘melepaskan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

d) Prefiks po-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {po-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks po- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

kata dasar gelli yang artinya ‘marah’ Kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {po-} kata gelli berubah bentuk menjadi pogelli yang artinya ‘menjadikan marah’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks po- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja paleppek (melepaskan)

pa- + leppek (lepas)

pogelli (menjadikan marah)

po- + gelli (marah)

pobaine (menjadikan istri)

po- + baine (istri)

60

kata dasar baine yang artinya ‘istri’ Kata ini tsermasuk kata benda (nomina).

Ketika diimbuhi prefiks {po-} kata baine berubah bentuk menjadi pobaine yang artinya ‘menjadikan istri’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

e) Prefiks ka-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ka-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks ka- bertemu kata kerja menjadi kata sifat

kata dasar pau yang artinya ‘bicara’ Kata ini termasuk kata kerja (verb).

Ketika diimbuhi prefiks ka- kata pau berubah bentuk menjadi kapau-pau yang artinya ‘bicara sembarono’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata sifat (adjektiva).

 Prefiks ka- bertemu kata benda menjadi kata sifat

kata dasar mata yang artinya ‘mata’ Kata ini termasuk kata benda (nomina).

Ketika diimbuhi prefiks {ka-} kata mata berubah bentuk menjadi kamata-mata kapau-pau (mencubit)

ka- + pau-pau (bicara)

kamata-mata (mata keranjang)

ka- + mata (mata)

yang artinya ‘mata keranjang’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata sifat (adjektiva).

 Prefiks ka- bertemu kerja menjadi kata benda

kata dasar lao yang artinya ‘perg’ Kata ini termasuk kata kerja (verb).

Ketika diimbuhi prefiks {ka-} kata lao berubah bentuk menjadi kalao-lao yang artinya ‘mengembara kemana-mana’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

f) Prefiks ke-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ke-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

kata dasar akkaleng yang artinya ‘akal’ Kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {ke-} kata akkaleng berubah bentuk menjadi keakkaleng yang artinya ‘berakal’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

g) Prefiks ta-

kalao-lao (mengembara kemana-mana)

ka- + lao (pergi)

keakkaleng (berakal)

ke- + akkaleng (akal)

62

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ta-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks ta- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar tahang yang artinya ‘tahan’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {ta-} kata tahang berubah bentuk menjadi tattahang yang artinya ‘tertahan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks ta- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar coreq yang artinya ‘coret’ Kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {ta-} kata coreq berubah bentuk menjadi taccoreq yang artinya ‘tercoret’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

h) Prefiks te-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {te-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

taccoreq (tercoret)

ta- + coreq (coret) tattahang (tertahan)

ta- + tahang (tahan)

 Prefiks te- bertemu dengan kata kerja menjadi kata keterangan

Kata dasar mate yang artinya ‘mati’ kata ini termasuk kata kerja (verb).

Ketika diimbuhi prefiks {te-} kata mate berubah bentuk menjadi temmate yang artinya ‘tidak mati’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata keterangan (adverbia).

 Prefiks te- bertemu dengan kata sifat menjadi kata keterangan

Kata dasar mabok yang artinya ‘mabuk’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {te-} kata mabok berubah bentuk menjadi temmabok yang artinya ‘tidak mabuk’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata keterangan (adverbia).

 Prefiks te- bertemu dengan kata kerja menjadi kata sifat

Kata dasar jaji yang artinya ‘jadi’ kata ini termasuk kata kerja (verb). Ketika diimbuhi prefiks {te-} kata jaji berubah bentuk menjadi tencaji yang artinya ‘tidak jadi/ batal’ perubahan bentuk ini mengalami persandian sehingga fonem /j/ berubah

temmate (tidak mati)

te- + mate (mati)

temmabok (tidak mabuk)

te- + mabok (mabuk)

tencaji (batal/tidak jadi)

te- + jaji (jadi)

64

menjadi /c/. Dari arti kata inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata sifat (adjektiva).

i) Prefiks ri-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks {ri-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks ri- bertemu dengan kata benda menjadi kerja

Kata dasar sanggaraq yang artinya ‘pisang goreng’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {ri-} kata sanggaraq berubah bentuk menjadi risanggaraq yang artinya ‘dibuat menjadi pisang goreng’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks ri- bertemu dengan kata benda menjadi kata tugas

 Prefiks ma- bertemu kata kerja menjadi kata benda

Kata dasar pasae yang artinya ‘pasar’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {ri-} kata pasae berubah bentuk menjadi ripasae yang artinya ‘di pasar’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

Risanggaraq (membuat pisang goreng)

ri- + sanggaraq (pisang goreng)

ripasae (di pasar)

ri- + pasae (pasar)

j) Prefiks si-

Pada prefiks {si-} ditemukan tiga perubahan kelas kata dan termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks si- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar era yang artinya ‘lerai’ kata ini termasuk kata sifat (adjektifa).

Ketika diimbuhi prefiks {si-} kata era berubah bentuk menjadi siera yang artinya

‘melerai’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks si- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar addampengeng yang artinya ‘maaf’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {si-} kata addampengeng berubah bentuk menjadi siaddampengeng yang artinya ‘saling memaafkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks si- bertemu dengan kata benda menjadi kata bilangan siera (melerai)

si- + era (lerai)

siaddampengeng (saling memaafkan)

si- + addampengeng (maaf)

silampa (satu lembar)

si- + lampa (lembar)

66

Kata dasar lampa yang artinya ‘lembar’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {si-} kata lampa berubah bentuk menjadi silampa yang artinya ‘satu lembar’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata bilangan (numeralia).

k) Prefiks paka

Pada perfiks {paka-} ditemukan dua perubahan kelas kata dan termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks paka- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar siriq yang artinya ‘malu’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva).

Ketika diimbuhi prefiks {paka-} kata siriq berubah bentuk menjadi pakasiriq yang artinya ‘mempermalukan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks paka- bertemu dengan kata benda menjadi kata sifat

Kata dasar tau yang artinya ‘orang’ kata ini termasuk kata benda (nomina).

Ketika diimbuhi prefiks {paka-} kata tau berubah bentuk menjadi pakatau yang pakasiriq (mempermalukan)

paka- + siriq (malu)

pakatau (menghormati)

paka- + tau (orang)

artinya ‘menghormati’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata sifat (adjektiva).

2) Prefiks rangkap

a) Prefiks rangkap mappa- atau appa-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {mappa- dan appa-}

yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks rangkap mappa-/appa- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar dareq yang artinya ‘kebun’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {mappa-} kata dareq berubah bentuk menjadi mappadareq yang artinya ‘memperkebunkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks rangkap mappa-/appa- bertemu dengan kata bilangan menjadi kata kerja

Kata dasar seqdi yang artinya ‘satu’ kata ini termasuk kata bilangan (numeralia). Ketika diimbuhi prefiks {mappa-} kata seqdi berubah bentuk menjadi

Mappadareq (memperkebunkan)

mappa- + Dareq (kebun)

Mappaseqdi (menyatukan)

mappa- + Seqdi (satu)

68

mappaseqdi yang artinya ‘menyatukan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

b) Prefiks rangkap pappa-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {pappa-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks rangkap pappa- bertemu dengan kata sifat menjadi kata benda

Kata dasar deceng yang artinya ‘bagus/baik’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {pappa-} kata deceng berubah bentuk menjadi pappadeceng yang artinya ‘tukang memperbaiki’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

 Prefiks rangkap pappa- bertemu dengan kata kerja menjadi kata benda

Kata dasar ita yang artinya ‘melihat’ kata ini termasuk kata kerja (verb).

Ketika diimbuhi prefiks {pappa-} kata ita berubah bentuk menjadi pappaita yang artinya ‘petunjuk’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

pappadeceng (tukang memperbaiki)

pappa- + deceng (baik/bagus)

pappaita (petunjuk)

pappa- + ita (melihat)

 Prefiks rangkap pappa- bertemu dengan kata bilangan menjadi kata benda

Kata dasar dua yang artinya ‘dua’ kata ini termasuk kata bilangan (numeralia). Ketika diimbuhi prefiks {pappa-} kata dua berubah bentuk menjadi pappaqdua yang artinya ‘orang musyrik’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

c) Prefiks rangkap pari-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {pari-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks rangkap pari- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar laleng yang artinya ‘dalam’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {pari-} kata laleng berubah bentuk menjadi parilaleng yang artinya ‘taruh di dalam’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks rangkap pari- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja pappaqdua (orang musyrik)

pappa- + dua (dua)

parilaleng (taruh di dalam)

pari- + laleng (dalam)

pariwiring (taruh di pinggir)

pari- + wiring (pinggir)

70

Kata dasar wiring yang artinya ‘pinggir’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {pari-} kata wiring berubah bentuk menjadi pariwiring yang artinya ‘taruh di pinggir’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

d) Prefiks rangkap pasi-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {pasi-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks rangkap pasi- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar tanre yang artinya ‘tinggi’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {pasi-} kata tanre berubah bentuk menjadi pasittanre yang artinya ‘jadikan sama tinggi’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks rangkap pasi- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar le’mpak yang artinya ‘alat untuk memikul’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks {pasi-} kata le’mpak berubah bentuk

pasittanre (sama tinggi)

pasi- + tanre (tinggi)

pasile’mpak (pikul bersama)

pasi- + le’mpak (pikul)

menjadi pasile’mpak yang artinya ‘pikul bersama’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

e) Prefiks rangkap pappaka-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {pappaka-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks rangkap pappaka- bertemu dengan kata sifat menjadi kata benda

Kata dasar tajang yang artinya ‘terang’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks {pappaka-} kata tajang berubah bentuk menjadi pappakatajang yang artinya ‘alat untuk menerangkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

 Prefiks rangkap pappaka- bertemu dengan kata kerja menjadi kata benda

Kata dasar ingeq yang artinya ‘ingat’ kata ini termasuk kata kerja (verb).

Ketika diimbuhi prefiks {pappaka-} kata ingeq berubah bentuk menjadi pappakaingeq yang artinya ‘alat untuk mengingatkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

pappakatajang (alat untuk menerangkan)

pappaka- + tajang (terang)

pappakaingeq (alat untuk mengingatkan)

pappaka- + ingeq (ingat)

72

f) Prefiks rangkap mappaka-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {mappaka-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks mappaka- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar tuna yang artinya ‘renda’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva).

Ketika diimbuhi prefiks rangkap {mappaka-} kata tuna berubah bentuk menjadi mappakatuna yang artinya ‘menghinakan/merendahkan’.

 Prefiks mappaka- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar ondrong yang artinya ‘tempat tinggal’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks rangkap {mappaka-} kata ondrong berubah bentuk menjadi mappakaondrong yang artinya ‘membuat tempat tinggal’.

Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks mappaka- bertemu dengan kara sifat menjadi kata keterangan Mappakatuna (menghinakan/merendahkan)

mappaka- + tuna (rendah)

mappakaondrong (membuat tempat tinggal)

mappaka- + ondrong (tempat tinggal)

Mappakarennu-rennu (sangat memberi pengharapan)

mappaka- + rennu (bahagia)

Kata dasar rennu yang artinya ‘bahagia’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi prefiks rangkap {mappaka-} kata rennu berubah bentuk menjadi mappakarennu-rennu yang artinya ‘sangat memberi pengharapan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata keterangan (adverbia).

g) Prefiks rangkap ipa-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {-ipa} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Prefiks rangkap ipa- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar botting yang artinya ‘menikah’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks rangkap {ipa-} kata botting berubah bentuk menjadi ipaqbotting yang artinya ‘dinikahkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Prefiks rangkap ipa- bertemu dengan kata bilangan menjadi kata kerja

Kata dasar seddi yang artinya ‘satu’ kata ini termasuk kata bilangan (numeralia). Ketika diimbuhi prefiks rangkap {ipa-} kata seddi berubah bentuk

ipaqbotting (dinikahkan)

ipa- + botting (menikah)

ipaqseddi (menyatukan)

ipa- + seddi (satu)

74

menjadi ipaqseddi yang artinya ‘menyatukan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

h) Prefiks rangkap ripa-

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks rangkap {ripa-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

Kata dasar dareq yang artinya ‘kebun’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi prefiks rangkap {ripa-} kata dareq berubah bentuk menjadi ripadareq yang artinya ‘dipekerjakan di kebun’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

3) Sufiks a) Sufiks -i

Berdasarkan hasil penelitian berikut prefiks sufiks {-i} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Sufiks -i bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar deppe yang artinya ‘dekat’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi sufiks {-i} kata deppe berubah bentuk menjadi depperi

ripadareq (diperkerjakan di kebun)

ripa- + dareq (kebun)

deppe (dekat) + -i depperi (mendekati)

yang artinya ‘mendekati’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Sufiks -i bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar tette yang artinya ‘pukul’ kata ini termasuk kata benda (nomina).

Ketika diimbuhi sufiks {-i} kata tette berubah bentuk menjadi tetteki yang artinya

‘memukuli’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

b) Sufiks -eng

Berdasarkan hasil penelitian berikut sufiks {-eng} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Sufiks -eng bertemu dengan kata kerja menjadi kata benda

Kata dasar tudang yang artinya ‘duduk’ kata ini termasuk kata kerja (verb).

Ketika diimbuhi sufiks {-eng} kata tudang berubah bentuk menjadi tudangeng yang artinya ‘tempat duduk’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

 Sufiks -eng bertemu dengan kata sifat menjadi kata benda tette (pukul) + -i

tetteki (memukuli)

tudang (duduk) + -eng tudangeng (tempat duduk)

timbang (timbang) + -eng Timbangeng (timbangan)

76

Kata dasar timbang yang artinya ‘timbang’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi sufiks {-eng} kata timbang berubah bentuk menjadi timbangeng yang artinya ‘alat untuk menimbang’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

 Sufiks -eng bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar bitok yang artinya ‘cacing’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi sufiks (-eng) kata bitok berubah bentuk menjadi bitokeng yang artinya ‘cacingan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

4) Infiks a) Infiks -ar-

Berdasarkan hasil penelitian berikut infiks {-ar-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

 Sufiks -eng bertemu dengan kata kerja menjadi kata benda

Kata dasar ge’gek yang artinya ‘seka/ menyeka’ kata ini termasuk kata kerja (verb). Ketika diimbuhi infiks {-ar-} kata ge’ge’k berubah bentuk menjadi gare’ge’k yang artinya ‘gergaji’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

bitok (cacing) + -eng bitokeng (cacingan)

ge’gek (seka/menyeka) + -ar) gare’gge’k (gergaji)

b) Infiks -al-

Berdasarkan hasil penelitian berikut infiks {-al-} yang termasuk dalam afiks formator derivasional.

Kata dasar gorok yang artinya ‘melubangi’ kata ini termasuk kata kerja (verb). Ketika diimbuhi infiks {-al-} kata gorok berubah bentuk menjadi galorok yang artinya ‘lubang’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

b. Afiks Majemuk Derivasional 1) konfiks ma-eng

Pada konfiks {ma-eng} ditemukan dua perubahan kelas kata dan termasuk dalam afiks mejemuk derivasional.

 Konfiks ma-eng bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar paccing yang artinya ‘bersih’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi konfiks {ma-eng} kata paccing berubah bentuk menjadi mappaccing yang artinya ‘membersihkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

gorok (melubangi) + -al- galorok (lubang)

ma- + paccing (bersih)

mappaccingeng (membersihkan)

+ -eng

78

 Konfiks ma-eng bertemu dengan kata kerja menjadi kata benda

Kata dasar lippang yang artinya ‘singgah’ kata ini termasuk kata kerja (verb). Ketika diimbuhi konfiks {ma-eng} kata lippang berubah bentuk menjadi malippangeng yang artinya ‘selalu didatangi banyak orang’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata benda (nomina).

Dalam dokumen INFLEKSI DAN DERIVASI BAHASA BUGIS (Halaman 66-90)

Dokumen terkait