• Tidak ada hasil yang ditemukan

konfiks si-eng

Dalam dokumen INFLEKSI DAN DERIVASI BAHASA BUGIS (Halaman 94-104)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

8) konfiks si-eng

Pada konfiks {si-eng} ditemukan dua perubahan kelas kata dan termasuk dalam afiks mejemuk derivasional. Berikut contoh-contoh perubahan kelas kata tersebut.

 Konfiks si-eng bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

Kata dasar rennu yang artinya ‘bahagia’ kata ini termasuk kata sifat (adjektiva). Ketika diimbuhi konfiks {si-eng} kata rennu berubah bentuk menjadi

ri- + tarima (terima) ritarimang (diterimakan)

+ -eng

si- + rennu (bahagia)

sirennuang (saling mengharapkan)

+ -eng

sirennuang yang artinya ‘saling mengharapkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb).

 Konfiks si-eng bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

Kata dasar addampengeng yang artinya ‘maaf’ kata ini termasuk kata benda (nomina). Ketika diimbuhi konfiks {si-eng} kata addampengeng berubah bentuk menjadi siaddampengeng yang artinya ‘saling memaafkan’. Dari arti inilah yang merubah kelas katanya menjadi kata kerja (verb) Sehingga kata ini termasuk dalam afiks majemuk derivasional.

3.1 Derivasi

Prefiks ma- bertemu dengan kata benda menjadi kata kerja

ma- + bulu (bulu) (N) maqbulu (berbulu) (V) Prefiks ma- bertemu dengan kata benda menjadi kata sifat

ma- + wiring (pinggir) (N) mariwiring (teringgir) (Adj) Prefiks ma- bertemu dengan kata keterangan menjadi kata kerja

ma- + elo (mau) (Adv) Makkelo (berkemauan) (V) Prefiks a- bertemu dengan kata benda menjadi kata benda

a- + me’ccu (ludah) (N) amme’ccu (meludah) (V) Prefiks a- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

a- + docak (kacau) (Adj) aqdocak (membuat kekacauan) (V)

Prefiks a- bertemu kata kerja menjadi menjadi kata benda a- + bissang (mencuci)

(V)

Abbissang (kobokan) (N) Prefiks pa- bertemu kata kerja menjadi kata benda

pa- + cukkuruq (cukur) (V)

pacukkuruq (pencukur) (N) Prefiks pa- bertemu dengan kata keterangan menjadi kata benda

pa- + diolo (dahulu) (Adv)

paddiolo (pendahuluan) (N) Prefiks pa- bertemu kata kerja menjadi kata sifat

si- + addampeng (maaf)

siaddampengeng (saling memaafkan)

+ -eng

84

pa- + joppa (jalan) (V) Pajoppa (suka berjalan) (Adj) Prefiks pa- bertemu kata sifat menjadi kata kerja

pa- + leppek (lepas) (Adj) paleppek (melepaskan) (V) Prefiks po- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

po- + gelli (marah) (Adj) Pogelli (menjadikan marah) (V) Prefiks po- bertemu kata benda menjadi kata kerja

po- + baine (istri) (N) pobaine (menjadikan istri) (V) Prefiks ka- bertemu kata kerja menjadi kata sifat

ka- + pau-pau (bicara) (N)

Kapau-pau (mencubit) (Adj) Prefiks ka- bertemu kata benda menjadi kata sifat

ka- + Mata (mata) (N) Kamata-mata (mata keranjang) (Adj)

Prefiks ka- bertemu kata kerja menjadi kata benda

ka- + lao (pergi) (V) kalao-lao (mengembara kemana-mana) (N)

Prefiks ke- bertemu kata benda menjadi kata kerja

ke- + akkaleng (akal) (N) keakkaleng (berakal) (V) Prefiks ta- bertemu kata sifat menjadi kata kerja

ta- + tahang (tahan) (Adj)

tattahang ( tertahan) (V) Prefiks ta- bertemu kata benda menjadi kata kerja

ta- + coreq (coret) (N) taccoreq (tercoret) (V) Prefiks te- bertemu kata kerja menjadi kata keterangan

te- + mate (mati) (V) temmate (tidak mati) (adv) Prefiks te- bertemu kata sifat menjadi kata kata keterangan

te- + mabok (mabuk)

(Adj)

Temmmabok (tidak mabuk) (Adv) Prefiks te- bertemu kata kerja menjadi kata sifat

te- + Jaji (jadi) (V) Tenjaji (batal/tidak jadi) (Adj) Prefiks ri- bertemu kata benda menjadi kata kerja

ri- + Sanggaraq (pisang goreng) (N)

Risanggaraq (membuat pisang goreng) (V)

Prefiks si- bertemu dengan kata sifat menjadi kata kerja

si- + Era (lerai) (Adj) Siera (melerai) (V) Prefiks si- bertemu kata benda menjadi kata kerja

si- + Addampengeng

(maaf) (N)

Siaddampengeng (saling memaafkan) (V)

Prefiks si- bertemu dengan kata benda menjadi kata bilangan si- + Lampa (lembar)

(N)

Silampa (satu lembar) (Num) Prefiks paka- bertemu kata sifat menjadi kata kerja

paka- + Siriq (malu) (Adj) Pakasiriq (mempermalukan) (V) Prefiks paka- bertemu kata benda menjadi kata sifat

paka- + tau (orang) (N) Pakatau (menghormati) (Adj)

Prefiks rangkap mappa- dan appa- bertemu kata benda menjadi kata kerja mappa- + dareq (kebun) (N) Mappadareq (berkebun) V) Prefiks rangkap mappa- dan appa- bertemu kata bilangan menjadi kata kerja mappa- + seqdi (satu) (Num) mappaseqdi (menyatukan) (V) Prefiks rangkap pappa- bertemu kata sifat menjadi kata benda

pappa- + deceng (bak/bagus) (Adj)

pappadeceng (tukang memperbaiki) (N) Prefiks rangkap pappa- bertemu kata kerja menjadi kata benda pappa- + ita (melihat) (V) pappaita (petunjuk) (N) Prefiks rangkap pappa- bertemu kata bilangan menjadi kata benda pappa- + dua (dua) (Num) Pappaqdua (orang musryik) Prefiks rangkap pari- bertemu kata sifat menjadi kata kerja

pari- + laleng (dalam) (adj) Parilaleng (taruh di dalam) (V) Prefiks rangkap pari- bertemu kata benda menjadi kata kerja

pari- + wiring (pinggir) (N)

Pariwiring (taruh di pinggir ) (V) Prefiks rangkap pasi- bertemu kata sifat menjadi kata kerja

pasi- + tanre (tinggi) pasittanre (sama tinggi) (V) Prefiks rangkap pasi- bertemu kata benda menjadi kata kerja

pasi- + le’mpak (pikul) (N) Pasile’mpak (pikul bersama) (V) Prefiks rangka pappaka- bertemu kata sifat menjadi kata benda

pappaka- + tajang ( terang) (Adj)

Pappakatajang (alat untuk menerangkan) (N)

Prefiks rangkap pappaka- bertemu kata kerja menjadi kata benda pappaka- + ingeq (ingat) (V) pappakaingeq (alat untuk

mengingatkan) (N) Perifks rangkap mappaka- bertemu kata sifat menjadi kata kerja

mappaka- + tuna (rendah) (Adj) mappakatuna (menghinakan/

merendahkan) (V) Prefiks rangkap mappaka- bertemu kata benda menjadi kata kerja mappaka- + ondrong (tempat

tinggal) (N)

Mappakaondrong (membuat tempat tinggal) (V)

Prefiks rangkap mappaka- bertemu kata sifat menjadi kata keterangan mappaka- + rennu (bahagia)

(Adj)

mappakarennu-rennu (sangat memberi pengharapkan) (Adv) Prefiks rangkap ipa- bertemu kata benda menjadi kata kerja

ipa- + botting (nikah) (N) Ipabotting (dinikahkan) (V) Prefiks rangkap ipa- bertemu kata bilangan menjadi kata kerja

ipa- + seddi (satu) (Num) Ipaqseddi (menyatukan) (V) Prefiks rangkap ripa- bertemu kata benda menjadi kata kerja

ripa- + dareq (kebun) (N) Ripadareq (diperkerjakan di kebun) (V)

Sufiks

Sufiks -i bertemu kata sifat menjadi kata kerja

Deppe (pukul) (Adj) + -i depperi (mendekati) (V)

86

Sufiks -i bertemu kata benda menjadi kata kerja

Tette (pukul) (N) + -i tetteki (memukuli) (V) Sufiks -eng bertemu kata kerja menjadi kata benda

tudang (duduk) (V) + -eng tudangeng (tempat duduk) (N) Sufiks -eng bertemu kata sifat menjadi kata benda

timbang (timbang) (Adj) + -eng Timbangeng (timbangan) (N) Sufiks -eng bertemu kata benda menjadi kata kerja

bitok (cacing) (N) + -eng bitokeng (cacingan) Infiks

Infiks -ar- bertemu kata kerja menjadi kata benda -ar- + ge’ge’k (seka/

menyeka) (V)

gare’gge’k (gergaji) (N) Infiks -al- bertemu kata kerja menjadi kata benda

-al- + gorok (melubangi) (V)

galorok (lubang) (N) Konfiks

Konfiks ma-eng bertemu kata sifat menjadi kata kerja ma- + paccing (bersih)

(Adj) + -eng Mappaccing

(membersihkan) (V) Konfiks ma-eng bertemu kata kerja menjadi kata benda

ma- + lippang (singgah)

(V) + -eng

Malippangeng (tempat yang selalu

dikunjungi (N) Konfiks a-eng bertemu kata kerja menjadi kata benda

a- + tudang (duduk) (V) + -eng attudangeng (tempat duduk) (N)

Konfiks a-eng bertemu kata sifat menjadi kata benda a- + bebek (bodoh)

(Adj)

+ -eng abebekeng (kebodohan) (N) Konfiks pa-eng bertemu kata sifat menjadi kata benda

pa- + be’le (bohong) (adj)

+ -eng pabe’le’ng (pembohong) (N) Konfiks pa-eng bertemu kata kerja menjadi kata benda

pa- + calla (memukul) (V)

+ -eng paccalang (hukuman) (N)

Konfiks ka-eng bertemu kata sifat menjadi kata benda

ka- + tau (takut) (Adj) + -eng Katau-taureng (penakut) (N) Konfiks ka-eng bertemu kata benda menjadi kata kerja

Ka- + Dacculing (telinga) (N)

+ -eng Kacculing-culing (mendengar sesuatu yang tidak jelas) (V) Konfiks ka-eng bertemu kata kerja menjadi akta sifat

Ka- + cau (menyerah) (V) + -eng Kacaucaureng (cepat mengalah) (Adj)

Konfiks assi-eng bertemu kata kerja menjadi kata benda

Assi- + sisala (bertengkar) + -eng Assisalang

(pertengkaran) (N) Konfiks pa-i bertemu kata sifat menjadi kata benda

Pa- + deceng (bagus/

baik) (Adj)

+ -i padecengi (perbaikan) (N)

Kofiks ri-eng bertemu kata kerja menjadi kata benda

ri- + terima (terima) (V) + -eng ritarimang

(diterimakan) (V) Konfiks si-eng bertemu kata sifat menjadi kata kerja

Si- + rennu (bahagia) (Adj)

+ -eng sirennuang (ssaling mengharapkan) (V) Konfiks si-eng bertemu kata benda menjadi kata kerja

si- + Addampeng (maaf) (N)

+ -eng Siaddampengeng (saling memaafkan) (V)

88

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian infleksi dan derivasi menarik untuk dikaji pada Bahasa Bugis Bone. Infleksi dan derivasi dalam Bahasa Bugis terdiri atas dua kategori Afiks formator dan afiks majemuk. berikut penjelasan penemuan infleksi dan derivasi dalam Bahasa Bugis:

1. Proses infleksi terbagi atas dua kategori, yaitu afiks formator dan afiks majemuk. yang tergolong dalam afiks formator infleksional Bahasa Bugis, yaitu prefiks, prefiks rangkap, sufiks, dan infiks. Yang membentuk afiks formator infleksional terdiri dari prefiks {ma-, pa-, ta-, ri-, si-, ka-, maka-, dan ba-}. Pada prefiks rangkap mencakup {pappa-, pasi-, ipa-, dan ripa-}. Pada sufiks terdiri dari {-i dan -eng}. Dan infiks terdiri dari {-ar-, -al- dan -am-}.

Yang terkandung dalam afiks majemuk infleksional yaitu konfiks {meng, a-eng, pa-a-eng, ka-a-eng, assi-a-eng, pa-i, ri-a-eng, dan si-eng}. Berdasarkan hasil temuan infleksi membentuk perubahan kata yang baru tetaapi tidak mengubah kelas katanya ketika di bubuhi afiks hal ini sejalan dengan pendapat (Chaer, 2007; & Kridalaksana, 2008) menjelaskan infleksi merupakan unsur yang mengalami perubahan ketika dibubuhi afiks tetapi, kelas katanya dan kata dasarnya tidak mengalami perubahan leksikal. Penelitian yang dilakukan oleh (Abdullah et al., 2020) yang berjudul “Infleksi dan Derivasi Bahasa Gorontalo”

dalam temuannya mengatakan afiks formator infleksional dalam bahasa gorontalo meliputi prefiks dan infiks. Maka sangat jelas perbedaan antara infleksi dalam Bahasa Bugis dan Bahasa Gorontalo. Penelitian yang dilakukan oleh (Ramsi & Kasran, 2017) dalam temuannya infleksi dalam Bahasa

Kalisusu terdiri dari prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks. Sedangkan infleksi dalam Bahasa Bugis terdiri dari prefiks, prefiks rangkap, sufiks, infiks dan konfiks. Perbedaan infleksi dalam Bahasa Kalisusu dan Bahasa Bugis yaitu prefiks rangkap. Selain prefiks rangkap Infleksi dalam Bahasa Bugis pada prefiks {pa-} tergolong sangat berbeda walaupun kata dasar dan kelas katanya sama. Prefiks {pa-} yang berasal dari kata dasar benda akan membentuk kata benda. Letak perbedaanya yaitu kata dasar yang tergolong kata benda menujukkan sebuah benda mati sedangkan setelah ditambahkan prefiks {pa-}

menujukkan benda hanya saja dalam bentuk orang atau benda hidup.

2. Proses derivasi dalam Bahasa Bugis terbagi atas dua kategori, yaitu afiks formator derivasional. Pada Bahasa Bugis Afiks formator derivasional mencakup prefiks {ma-, a-, pa-, po-, ta-,te-, ka-, ke-, ri-, si-, dan paka). Prefiks rangkap mencakup { mappa- dan appa-, pappa-, pari-, pasi-, pappaka-, mappaka-, ipa- dan ripa}. Sufiks {-imappaka-, dan -eng}. Infiks {-ar-mappaka-, dan -al-}. Afiks majemuk derivasional mencakup konfiks {ma-eng, a-eng, pa-eng, ka-eng, assi-eng, pa-i, dan ri-eng}. Dalam afiks majemuk derivasional meliputi kelas kata derivasi deverba, derivasi adjektiva dan derivasi nomina. Derivasi dalam Bahasa Bugis ialah kata yang dibubuhi afiks mengalami perubahan kata dan juga kelas katanya. Hal ini sejalan dengan pendapat (Kridalaksana, 2008; Pohan, 2019) derivasi terjadi perubahan bentuk dan kelas katanya jika diimbuhi afiks.

Penelitian (Fautgil, 2011) yang berjudul “Proses Derivasi Dalam Bahasa Biak”

dalam temuannya mengemukakan Bahasa biak mempunyai keunikan. Dimana proses derivasi kata kerja (V) dan kata sifat (Adj) membentuk kata benda apabila

90

dilakukan penambahan huruf /a/ yang berbentuk reduplikasi. Afiks formator derivasional dalam Bahasa bugis juga cukup unik yaitu adanya pembentukan kata keterangan (Adv). Penelitian lain yang mmebahas derivasi Bahasa Bugis dilakukan oleh (Rukmana, 2017) tentang “Afiks Derivasi Bahasa Bugis di Kecamatan Moramo”. Penelitiaannya mengemukakan bahwa derivasi dalam Bahasa Bugis membentuk tiga kelas kata yaitu derivasi denomina, derivasi deverba, derivasi adjektiva. Sedangkan dalam penelitian ini ditemukan derivasi nomina, derivasi adverbia, derivasi verba, derivasi numeralia, dan derivasi adverbia. Derivasi nomina membentuk denomina menjadi deverba yang terdapat pada prefiks meliputi{ma-, a-, po-, ke-, ta-, ri-, dan si}, prefiks rangkap {mappa- dan appa-, pari-, pasi-, mappaka-, ipa-, dan ripa-}, sufiks {-i dan -eng} dan konfiks {ka-eng, si-eng}. denomina menjadi deadjektiva terdapat pada prefik {ma-, ka-, dan paka-}. sedangkan denomina menjadi denumeralia terdapat pada prefiks {si-}. Afiks majemuk derivasional mencakup konfiks {ma-eng, a-eng, pa-eng, ka-eng, assi-eng, pa-i, dan ri-eng}. Derivasi verba, membentuk menjadi deverba menjadi denomina yang terdapat pada prefiks {a-, ka-}, prefiks rangkap {pappaka-}, sufiks (-eng), infiks {-al-}, dan konfiks {a-eng, dan ri-eng}.

Deverba menjadi deadjektifa terdapat pada prefiks {a-, pa-, ka-, te-} dan konfiks {ka-eng}. Dan deverba menjadi deadverbia {te-}. Derivasi adjektiva terbagi atas tiga macam yaitu, deadjektiva menjadi denomina terdapat pada prefiks rangkap {pappa-, pappaka-}, sufiks {-eng}, konfiks {a-eng, pa-eng, ka-eng, dan pa-i}.

Deadjektifa menjadi deverba terdapat para prefiks {a-, pa-, ta-, si-,paka-}, prefiks rangkap {pari-, pasi-, mappaka-}, sufiks {-i} dan konfiks {ma-eng dan

si-eng}. Deadjektifa menjadi deverbia terdapat pada {te-, dan mappaka-}.

Derivasi numeralia terdapat dua macam yaitu denumeralia menjadi ke deverba terdapat pada prefiks rangkap {mappa- dan appa-, dan ipa-}. Deverba menjadi denomina terdapat pada prefiks rangkap {pappa-}. Derivasi deadverbia terdapat dua macam yaitu deadverbia menjadi deverba yang terdapat pada prefiks {ma-}. Dan deadverbia menjadi denomina terdapat pada {pa-{ma-}.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni, 2015) yang berjudul “Afiks Pembentuk kata Verba dalam Bahasa Bugis Dialek Luwu”. Dalam temuannya afiks pembentuk kata kerja hanya terdiri dari prefiks, suifks, infiks, dan konfiks.

Sedangkan dalam penelitian ini pembentukan kata kerja meliputi prefiks, prefiks rangkap, sufiks, infiks, dan konfiks. Dalam penelitian wahyuni (2015) afiksasi dalam bahasa bugis tidak ada prefiks rangkap sedangkan dalam penelitian ini ditemukan afiksasi prefiks rangkap. Hal menarik ditemukan pada prefiks rangkap {mappaka-, dan pappaka}. Prefiks rangkap diketahui ialah prefiks yang terdiri dari dua prefiks sedangkan pada prefiks rangkap {mappaka-, dan pappaka-} terdiri dari tiga prefiks maka {mappaka-, dan pappaka} dikatakan triprefiks.

92 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen INFLEKSI DAN DERIVASI BAHASA BUGIS (Halaman 94-104)

Dokumen terkait