• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agen/grossier P.T Negara Koperasi Swasta stockhouder

Dalam dokumen Jilid-15 Depernas 24-Bab-126 (Halaman 63-67)

(III). Pedagang ketjil etjeran. Swasta

Koperasi

Rakjat.

Untuk mengatasi supaja tudjuan jang sutji itu dapat dilaksanakan untuk mengadakan distribusi sandang-pangan setjara adil dan merata kepada seluruh penduduk, maka Pemerintah harus berani bertindak setjara tegas untuk mengatasi kesulitan dibidang ekonomi pada dewasa ini. Bila pindjaman sementara kepada koperasi2 desa sudah tidak mung-

kin lagi diatasi tadi, maka satu2nja djalan ialah Pemerintah harus berani

memberi pindjaman berupa barang2 jang dibagikan kepada penduduk

jang disalurkan melalui organisasi distribusi,

Pindjaman modal berupa barang2 sandang-pangan jang akan disa-

lurkan melalui organisasi distribusi dapat diatur sebagai berikut:

a. Pemerintah Pusat memberikan pindjaman modal berupa barang2

kepada Pemerintah Swatantra I tingkat propinsi, sesuai dengan djumlahnja barang2 kebutuhan sandang-pangan untuk penduduk.

Pemberian pindjaman itu didasarkan alas luasnja daerah serta banjaknja penduduk di-masing2 daerah jang membutuhkanbarang2

distribusi sandang-pangan, serta Pemerintah Swatantra Tingkat I harus penuh bertanggung djawab kepada Pemerintah Pusat atas terselenggaranja barang2 distribusi sandang-pangan itu, serta ter-

bajarnja kembali pindjaman barang2 tersebut;

b. Begitu pula seterusnja Pemerintah Swatantra Tingkat I harus penuh kepertjajaan memberikan pindjaman kepada Pemerintah Swatantra Tingkat II merupa barang2 distribusi sandang-pangan jang di-

butuhkan serta Pemerintah Swatantra Tingkat II djuga harus ber- tanggung djawab penuh kepada Pemerintah Swatantra Tingkat I akan terselenggaranja distribusi barang2 sandang-pangan itu, serta

c. Selandjutnja. Pemerintah Swatantra Tingkat II harus melaksanakan dan meneruskan pembagian barang2 distribusi sandang-pangan itu

kepada seluruh Pemerintah bawahannja di Ketjamatan2 didaerah2

Swatantra Tingkat II Kota-Pradja dan Kabupaten masing2, serta

Ketjamatan2 harus penuh bertanggungdjawab akan terselenggaranja

danterbajarnja barang2 distribusi sandang-pangan jang dipindjami oleh

Pemerintah Tingkat II Kota-Pradja dan Kabupaten masing2 dengan

segala sanctienja;

d. Begitu pula selandjutnja Pemerintah bawahan di Ketjamatan2 djuga

harus melaksanakan dan meneruskan pembagian barang2 distribusi

sandang-pangan tersebut kepada koperasi2 didesa2 dan lingkungan2

bila didaerah kota. Ketjamatan2 djuga harus bertanggungdjawab

penuh akan terselenggaranja dan meneruskan pembagian tersebut kepada koperasi di-lingkungan2 dan desa2 sehingga pembagian

barang2 sandang-pangan untuk Rakjat banjak dapat sampai ditangan

Rakjat setjara adil dan merata dengan mempergunakan Sistim-kartu untuk mudahnja dapat dikontrol. Ketjamatan2 harus bertanggung-

djawab penuh kepada Pemerintah Swatantra II atasannja, akan sam- painja barang2 sandang-pangan itu kepada koperasi di-desa2 dan

terbajarnja kembali uang pindjaman berupa barang2 tersebut;

e. Koperasi2 didesa dan lingkungan jang dipimpin sandhi oleh kepala2

Desa atau Kepala2 lingkungan masing2, harus bertanggungdjawab

penuh akan terselenggaranja barang2 distribusi sandang-pangan kepada

Rakjat banjak didaerahnja masing2, serta barang2 distribusi sandang-

pangan itu harus tepat pada waktunja sampai ditangan Rakjat dimasing2 desa atau lingkungan. Sesudah barang2 sandang-pangan itu

dibagikan kepada Rakjat banjak setjara adil dan merata, melalui koperasi2 desa dan lingkungan, maka jang didapat dari pen-duduk jang

mengambilnja barang2 tersebut sesudah selesai pembagian uang

tersebut harus segera disetorkan kepada Ketjamatan masing2.

f. Lazimnja orang berkata : „ada uang ada barang”, tetapi sebenarnja sembojan itu dalam keadaan perekonomian jang sangat sulit pada dewasa ini terbalik kenjataannja. Kini telah timbul pendapat: ,,ada barang, ada uang",karena barang-barang sukar didapatnja

sehingga prang banjak uang, tetapi sukar mendapatnja barang2. Oleh

karena itu bila barang2 distribusi sandang-pangan itu berada di-

koperasi2 desa mudah sekali mendapatkan uang, karena memang

Rakjat sangat membutuhkan barang2 kebutuhan se-hari2. Djadi

barang2 distribusi sandang-pangan itu diserahkan kepada Pemerintah

bawahan setjara kredit atau contant limiet kepada koperasi2 desa;

g. Sesudah terbajar penuh uang itu terkumpul ditempat koperasi2 desa,

Kepala2 desa/Lingkungan bertanggungdjawab penuh untuk menje-

torkan uang tersebut kepada Ketjamatan masing2 sesuai dengan

harganja barang2 jang telah diterimanja. Begitu pula. Ketjamatan²

sesudah menerima setoran dari masing2 koperasi desa melalui Kepala2

Desa/Lingkungan segera menjetorkan uangnja kepada Pemerintah Swatantra Tingkat II sesuai dengan barang2 jang telah diterimanja

djuga. Dan selandjutnja Pemerintah Swatantra Tingkat II sesudah menerima setoran uang dari masing2 Ketjamatan dari barang2 jang

telah diambilnja, harus terus uang itu disetorkan pula kepada Peme- rintah Swatantra Tingkat I dengan penuh tidak boleh kurang sesuai dengan harganja barang jang telah diambilnja oleh Pemerintah Swatantra Tingkat II masing2, Bila uang setoran harganja barang2

jang diambilnja itu tidak sepenuh sebagaimana djumlah harganja barang2, atau djelasnja uangnja dipakai untuk kebutuhan „pribadi,

terhadap jang bertanggungdjawab harus diambil tindakan setjara tegas atau bila perlu dilepas dari djabatannja atau diambil tindakan setjara kriminil. Djadi bila menghendaki tertjapainja masjarakat jang adil dan makmur dalam rangka Demokrasi Terpimpin pada masa sekarang, dengan melalui organisasi distribusi jang teratur dengan rapi dengan pembagian setjara adil dan merata haruslah berani ditem- puh djalan jang digambarkan dalam pasal2 diatas, ja'ni :

1. Pemerintah dapat memberi bantuan sementara kepada koperasi- koperasi desa, berupa pindjaman uang sebesar Rp. 25.000.—setiap koperasi desa jang akan dipergunakan sebagai modal-pertama. 2. Bila pindjaman berupa uang tunai tidak dapat memberinja, sekira

Pemerintah dapat memberi pindjaman berupa barang2 kon-

sumsi kepada koperasi2 desa dari barang2 jang dibutuhkan oleh

organisasi distribusi dalam waktu selama 10-15 hari, sesudah barang2 distribusi terbeli segera uang disetorkan kembali. Inilah

djalan satu2nja untuk mengatasi distribusi setjara terachir dengan

pembagian setjara adil dan merata,

3. Bila penetapan ke-1 dan ke-2 tersebut masih djuga tidak dapat tertjapai, terpaksa harus dipergunakan modal Swasta-Nasional atau Asing untuk pembagian barang2 konsumsi tersebut. Tetapi

bila demikian, maka sifat dan tjoraknja distribusi masih seperti sedia-kala, jaitu distribusi jang masih bersifat kommersiil serta bentuk dan tjoraknja djuga masih liberal. Hanja agak sedikit diawasi dan mengedjar keuntungan jang berkelebih-lebihan (winstbejaag) masih memegang peranan.

Achirnja distribusi setjara teratur dengan pembagian barang2

konsumsi setjara adil dan merata tidak akan tertjapai sebagaimana jang di-tjita2kan oleh Pemerintah, Dalam mempergunakan modal

Swasta-Nasional atau Asing supaja ada pengawasan setjara tjermat dan teliti, lagi pula supaja benar2 mengutamakan kepen-

tingan Negara serta Rakjatnja dan mendjauhkan tindakan2 jang

menimbulkan spekulasi dan manipulasi. Pemerintah supaja mem- bimbing serta mendudukkan para Swasta-Nasional atau Asing dalam sosial fungsinja dan mendjauhkan pamrih-pribadi, agar stabilisasi ekonomi dapat teratasi jang berarti pula Pemerintah kedudukannja dapat stabil dan lantjar,

Djelasnja dari penetapan jang terdiri dari 3 pasal tersebut, pasal ke-2-lah jang sebenarnja paling baik, karena distribusi sandang-pangan

itu dapat dikuasai, dibimbing serta diselenggarakan oleh Pemerintah sendiri dengan mengikut-sertakan Rakjat dalam bidang2 kekoperasian.

Rakjat perlu dididik dan dipimpin dalam bimbingan akan kesadaran kekoperasian, untuk melaksanakan stabilisasi ekonomi pada dewasa ini. Untuk mendjelaskan masalah perkreditan jang berupa barang2 konsumsi

tersebut, ialah demikian :

Umpama Daerah A. Swatantra Tingkat II harus menerima pem- bagiannja barang konsumsi misalnja „beras” atau „gula” seharga

Rp. 300.000. untuk pembagian selama 1 bulan. Maka pemberian kredit barang2 itu harus diatur setjara ber-angsur2, setiap 10 hari sekali mene-

rima pembagian seharga Rp. 100.000,— barang2 dibagikan/didjual dalam

waktu 10 hari, dan selama 10 hari ini tersebut terbajar lunas. Barulah menjusul bagian jang ke-2 begitu selandjutnja. Peraturan tjara ber- angsur2 tersebut djuga berlaku untuk lain2 barang konsumsi. Pemerintah

bawahan dari Kepala Desa, Ketjamatan, sampai Pemerintah Swatantra Tingkat II keatas harus penuh bertanggungdjawab terlaksana dan ter- bajar barang2 distribusi konsumsi tersebut.

§ 1600. Koperasi

Untuk menjempurnakan koperasi, faktor jang terpenting ialah Pemerintah harus menguasai produksi barang² vital untuk distribusi, serta harus djuga menguasai serta mengkoordinasi alat2 pengangkutan, baik

pengangkutan dilapangan lalu-lintas darat maupun. laut. Sebagai kete- rangan jang telah ditetapkan sebagai tudjuan diatas, mengenai produksi, Sistim distribusi, dan alat2 pengangkutan untuk distribusi barang2 sandang-

pangan jang akan disalurkan melalu koperasi2,

Karena bila Pemerintah kehilangan satu-mata rantai, berarti pelaksanaan distribusi barang2 konsumsi akan matjet atau tidak dapat

berdjalan dengan lantjar, karena semuanja adalah faktor jang terpenting jang merupakan sesuatu rangkaian jang sangat erat sekali hubungannja satu sama lain, sehingga terdapat sesuatu kerdja timbal batik jang sangat erat dan rapat serta kuat sekali, distribusi tidak dapat dilaksanakan bila persediaan barang2 konsumsi tidak dikuasai; begitu pula sekalipun

barang2 telah tersedia tetapi alat2 pengangkutan tidak dikuasai akan

matjet djuga, dan sebaliknja baik produksi untuk persediaan dan atau alat2 pengangkutan sudah tersedia, kalau alat2 koperasinja belum lengkap

djuga kurang sempurna, kesenmanja telah tersedia hanja modalnja jang tidak ada akan matjet pula.

a. Kesimpulan.

1. U m u m .

1. Segala kegiatan pengangkutan dan distribusi diarahkan, supaja barang2 tiba dengan tjepat, merata dan murah ketangan

2. Membuat suatu rentjana undang2 tahapan pertama jang teru-

tama sekali memusatkan perhatian kepada distribusi dimana dinjatakan peranan Pemerintah Pusat dan Daerah, peranan swasta Nasional dan asing. Semua tjara jang bisa dikerdjakan harus dimasukkan kedalam tahapan pertama itu, supaja kita benar bisa lekas mentjapai sandang-pangan rakjat didalam waktu dua — tiga tahun, Apalagi pada achir tahapan jang pertama,

2. C h u s u s .

Peranan Pemerintah Pusat dalam distribusi.

(a). Menteri Distribusi bertanggungdjawab sepenuhnja kepada Perdana Menteri atas terlaksananja rentjana tahapan pertama jaitu mulai dari 1 Djanuari 1961 sampai dengan 1968 dibidang distribusi.

(b). Menteri2 Departemen Perdagangan dan Pengangkutan mengada-

kan kerdja sama dengan Menteri Distribusi,

(c).

Departemen Perdagangan harus direorganisir sedemikian rupa,

sehingga ada pembagian pekerdjaan jang effisien. Didjabatan

2

jang penting harus diisi dengan tenaga jang sudah mengikuti

Dalam dokumen Jilid-15 Depernas 24-Bab-126 (Halaman 63-67)