• Tidak ada hasil yang ditemukan

18 Ajaran dan Perjanjian 121 “KEKUASAAN SURGA”

terlibat di dalamnya, mereka menjadi kafir [tidak setia]

terhadap perasaan mereka. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu apakah Alkitab itu benar, apakah Kitab Mormon itu benar, juga mengenai wahyu-wahyu baru, juga apakah ada Allah atau tidak. Ketika mereka kehilangan semangat pekerjaan ini, mereka kehilangan pengetahuan mengenai hal-hal yang berasal dari Allah pada saat ini dan dalam kekekalan, semuanya hilang dari diri mereka” (Discourses of Brigham Young, 83–84). Tanyakan: Bagaimana seseorang menghentikan proses kemurtadan dalam kehidupan dirinya sendiri?

Pertobatan Penatua Bruce R. McConkie menulis: “Sam-pai ke tingkat dimana keduniawian, ajaran sesat, dan kejahatan terdapat di antara orang-orang suci, mereka juga mengambil bagian dalam roh kemurtadan besar …. Itu terlihat bahwa jika para anggota Gereja memercayai ajaran-ajaran palsu; jika mereka menerima teori-teori pendidikan yang palsu; jika mereka melakukan hal-hal

di luar ajaran Gereja; jika mereka menggunakan teh, kopi, tembakau atau bir; jika mereka gagal membayar persepuluhan dengan jujur; jika mereka mencari-cari kesalahan dengan orang-orang pilihan Tuhan; … jika mereka melakukan apa pun yang bertentangan dengan standar-standar kebajikan pribadi yang disyaratkan Injil—maka pada tingkat itu mereka melakukan kemur-tadan pribadi dan perlu bertobat” (Mormon Doctrine, 45). Kemurtadan menunjukkan wujudnya dalam banyak cara yang berbeda. Baik kita menolak secara pribadi suatu ajaran, melanggar perintah-perintah, atau terang-terangan memberontak, kita memisahkan diri dari Allah. Karena tidak ada seorang pun yang kebal, maka adalah penting bahwa kita masing-masing mengintrospeksi diri dari dosa ini.

Akhiri dengan sebuah pembahasan mengenai apa yang dapat individu dan kelompok-kelompok lakukan untuk menghindari kemurtadan.

18 Ajaran dan Perjanjian 121 “KEKUASAAN SURGA”

MAKSUD

Membantu siswa memahami bahwa kuasa surga dapat dikendalikan hanya dengan asas-asas kebajikan. SEBELUM PEMUTARAN VIDEO

PENGANTAR Pada tanggal 31 Oktober 1838, Nabi Joseph Smith dan beberapa pemimpin Gereja lainnya diserahkan ke tangan musuh mereka. Mereka ditangkap dan dihadapkan pada pengadilan pura-pura. Akhirnya mereka dipenjarakan di Liberty, Missouri. Penjara Liberty adalah bangunan batu bertingkat dua, berukuran 6,7 meter. Selama empat bulan musim dingin Nabi dan rekan-rekannya mengalami kedinginan, keadaan yang mengenaskan, menghirup udara kotor, kesepian, dan menyantap makanan busuk. Tetapi dalam keadaan sulit ini, Joseph Smith menerima pelajaran kerohanian yang tak ternilai dari Tuhan. Ketika dipenjarakan, Nabi meng-imlakan beberapa surat, sebagian dari surat-surat terse-but kemudian disertakan dalam Ajaran dan Perjanjian bagian 121–123.

KEGIATAN KESIAPAN Bawalah lampu ke kelas.

Ambillah tutup lampu sehingga siswa dengan mudah dapat melihat bohlam dan tombolnya. Juga bawalah kabel penyambung. Mulailah memasang bohlam secara kendur (agar bohlam tidak menyala), tombol lampu dalam keadaan mati, kabel tidak terpasang pada kabel penyambung, dan kabel penyambung tidak dipasang di dinding. Gambarlah diagram berikut di papan tulis.

Beri tahu siswa bahwa lampu tidak berfungsi dengan benar, dan mintalah dua orang sukarelawan. Mintalah seseorang menemukan masalah lampu itu dan memper-baiki kesalahannya. (Siswa ini perlu memasang kabel lampu ke kabel penyambung, memasang kabel penyam-bung ke stopkontak, mempererat bohlamnya, dan meng-hidupkanya). Mintalah siswa yang lain menulis di papan tulis masalah-masalah yang memerlukan perhatian (lihat diagram yang sudah jadi).

Tanyakan kepada anggota kelas manakah dari masalah yang dihadapi kedua siswa dengan lampu itu yang menyebabkan tenaga tidak mengalir ke bohlam. Tekan-kan bahwa melalaiTekan-kan salah satu saja dari hal-hal ter-sebut akan menahan tenaga mengalir dalam lampu itu. Biarkan diagram di atas papan. Jelaskan bahwa kuasa imamat tersedia bagi kita sebagai anggota Gereja, tetapi jika kita tidak melakukan apa yang diperlukan untuk “menghubungkan” dengannya, itu tidak akan bermanfaat bagi kita. Beri tahu siswa bahwa mereka akan belajar mengenai kuasa imamat dan hal-hal yang membantu atau menghambat alir-annya kepada anak-anak Bapa Surgawi.

MENGGUNAKAN VIDEO “Kekuasaan Surga”9:08

KEGIATAN “MENCARI” Mintalah siswa mencari

sikap dan perilaku yang memisahkan atau “memutus-kan” kita dari kuasa imamat.

MEMPERLIHATKAN VIDEO Video menyediakan

sebuah analogi untuk pembahasan mengenai kuasa itu. Banyak unsur dan proses yang dilibatkan dalam menye-diakan listrik di rumah dibandingkan dengan asas-asas yang Tuhan uraikan di bagian 121 bagi mereka yang akan melaksanakan imamat-Nya dengan kuasa. SETELAH PEMUTARAN VIDEO

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN Merujuklah

kem-bali pada diagram mengenai lampu. Coretlah kata Lis-trik dan tulislah di bawahnya Imamat. Beri tahu siswa bahwa, seperti siswa yang “menemukan masalah” pada lampu itu, sekarang mereka akan berusaha menemukan apa yang menghalangi mengalirnya kuasa imamat kepada pemegang imamat. Ingatkan kepada mereka mengenai video itu dan mintalah mereka membaca Ajaran dan Perjanjian 121:35–37 sambil mencari sikap atau perilaku yang “memutuskan” pemegang imamat dari kuasa surga. Jika mereka menemukannya, tulislah di papan tulis di bawah masalah-masalah yang mena-han lampu untuk menyala (lihat diagram).

Siswa Anda mungkin memerlukan bantuan memahami bahasa ayat 35–37.

Hati melekat kepada hal-hal keduniaan Ungkapan ini artinya mengasihi hal-hal duniawi lebih dari hal-hal surgawi.

Menginginkan kehormatan manusia “Menginginkan”

artinya ingin memperoleh. “Kehormatan manusia” ada-lah pengakuan atau gelar yang diberikan kepada kita oleh orang lain. Ungkapan ini artinya meletakkan hasrat kita atas pengakuan orang lain di atas hasrat kita untuk menyenangkan Bapa Surgawi.

Berusaha menutupi dosa-dosa kita Ini artinya beru-saha menyembunyikan dosa-dosa kita.

Memuaskan kesombongan kita atau keinginan kita yang sia-sia “Memuaskan” adalah menyerah atau memuaskan hasrat. Presiden Ezra Taft Benson menga-jarkan kepada kita bahwa bagian dari “kesombongan” adalah kebencian kita terhadap Allah dan sesama kita. Dia mengatakan:

“Kebencian kita terhadap Allah menimbulkan banyak sebutan, misalnya pemberontakan, kekerasan hati, keras kepala, tidak bertobat, congkak, mudah tersing-gung, dan pencari tanda. Mereka yang sombong berha-rap Allah akan setuju dengan mereka. Mereka tidak tertarik dalam mengubah opini mereka untuk menyetu-jui opini Allah ….

Bagian penting lainnya dari dosa kesombongan yang sangat umum ini adalah kebencian terhadap sesama kita. Kita tergoda setiap hari untuk meninggikan diri sendiri di atas orang lain dan meremehkan mereka” (dalam Conference Report, April 1989, 4; atau Ensign, Mei 1989, 4).

Jika kita memuaskan kesombongan kita, kita menyerah atau memuaskan kebencian kita terhadap Allah atau sesama kita.

“Sia-sia” artinya terlalu berfokus pada diri Anda sen-diri, dan “keinginan” adalah hasrat untuk mencapai. Ketika kita memuaskan keinginan kita yang sia-sia, kita menyerah pada atau memuaskan hasrat untuk memen-tingkan diri.

Mengatur atau menguasai secara tidak benar

“Menguasai” adalah wewenang untuk mengatur. Kita menggunakan kekuasaan secara tidak benar ketika kita menggunakan wewenang atau jabatan kita untuk tujuan-tujuan yang tidak benar atau mementingkan diri sendiri.

PEMBAHASAN TULISAN SUCI Mintalah siswa

membaca ayat 36. Tanyakan: Apakah peringatan yang diberikan kepada mereka yang berusaha menangani kekuasaan surga? (Kekuasaan itu “tidak dapat diatur maupun ditangani hanya berdasarkan pada asas-asas kebenaran”).

Tulislah judul Kuasa dalam Imamat di papan tulis di sebe-lah gambar lampu. Mintasebe-lah siswa membaca ayat 41–42, dan 45 sambil mencari asas-asas kebenaran yang Tuhan rujuk dalam bagian ini, serta tulislah hal itu di papan

tulis. Untuk membantu siswa memahami bagaimana kehidupan yang benar “menghubungkan” kita dengan kekuasaan surga, gambarlah tanda panah yang menun-jukkan daftar Anda mengenai asas-asas kebenaran, dan di bawah tanda panah, tulislah Pemegang Imamat (lihat diagram yang menyertainya).

Mintalah siswa Anda membaca ayat 45–46 untuk mene-mukan berkat-berkat yang diterima oleh mereka yang mengikuti asas-asas kebenaran. Hal itu mencakup: • Keyakinan kita akan menjadi kuat di hadirat Allah. • Ajaran keimamatan akan meresap ke dalam jiwa kita

bagaikan embun dari surga.

• Roh Kudus akan menjadi teman kita yang setia. • Tongkat kita akan menjadi tongkat keadilan dan

kebenaran.

• Kerajaan kita akan mengalir untuk selama-lamanya tanpa maksud-maksud paksaan.

Bantulan siswa Anda mengingat definisi yang diajarkan di dalam video untuk membantu mereka dengan istilah-istilah yang tidak umum.

RANGKUMAN Bapa Surgawi memberikan kuasa-Nya

kepada mereka yang memegang imamat jika mereka hidup sesuai dengan asas-asas kebenaran.

19 Ajaran dan Perjanjian 135 JOSEPH SMITH—NABI PEMULIHAN

Catatan: Pelajaran ini akan mengikuti materi-materi dari buku pedoman sumber guru yang membahas bagian 135 dan mati syahidnya Nabi Joseph Smith.

MAKSUD

Membantu siswa memahami dan menghargai peranan yang Nabi Joseph Smith mainkan dalam Pemulihan Injil dan pengaruh pekerjaan Nabi dalam kehidupan mereka.

SEBELUM PEMUTARAN VIDEO

PENGANTAR Karena siswa telah belajar banyak mengenai wahyu-wahyu di dalam Ajaran dan Perjan-jian, adalah penting bagi mereka untuk mundur dan menyadari perbedaan Nabi Joseph Smith dan Pemu-lihan dalam kehidupan mereka. Pastikan untuk membe-rikan cukup waktu kepada siswa di akhir pelajaran ini untuk mengungkapkan perasaan mereka mengenai Pemulihan dan Nabi Joseph Smith.

KESIAPAN Mintalah siswa menyebutkan dua orang yang paling berpengaruh yang lahir di bumi. Kemu-dian mintalah siswa membuka Ajaran dan Perjanjian 135:3 dan membaca kalimat pertama. Tanyakan: Apa-kah bukti yang Anda temukan di ayat 3 yang akan mendukung pernyataan Penatua John Taylor mengenai Nabi Joseph Smith?

MENGGUNAKAN VIDEO Joseph Smith—Nabi Pemulihan 21:30 KEGIATAN “MENCARI” Mintalah siswa mencari peranan yang Nabi Joseph Smith mainkan dalam Pemulihan Injil dan pengaruh pekerjaan Nabi Joseph dalam kehidupan Orang-Orang Suci.

MEMPERLIHATKAN VIDEO Video memperlihatkan pemulihan imamat, tata cara-tata cara, ajaran-ajaran, dan organisasi Gereja Yesus Kristus melalui Nabi Joseph Smith. Tayangan sejarah ini digabungkan dengan kesak-sian Orang-Orang Suci Zaman Akhir yang telah diber-kati oleh Joseph Smith dan Pemulihan.

SETELAH PEMUTARAN VIDEO

PEMBAHASAN Unsur paling penting di bagian pela-jaran ini adalah memberi siswa kesempatan memberi-kan kesaksian mengenai pengaruh Nabi Joseph Smith dalam kehidupan mereka, dan untuk menambah kesak-sian Anda pribadi. Anda mungkin perlu menyesuaikan pembahasan berikut untuk memberi waktu bagi para siswa untuk memberikan kesaksian.

Mintalah siswa menyebutkan apa yang dipulihkan melalui Nabi Joseph Smith, dan tulislah setiap hal di papan tulis. Daftar ini dapat mencakup:

• Pengetahuan mengenai tubuh Ketuhanan. • Kitab Mormon dan tulisan suci lainnya.