• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM TERPADU

AKSES INTERNET

Secara umum terdapat tiga jenis akses ke internet yaitu hubungan dial-up, dedicated dial-up dan dedicated leased-line. Hubungan dial-up merupakan pilihan pertama untuk organisasi kecil yang tertarik untuk mengenal internet. Organisasi yang lebih besar seperti universitas biasanya dapat memperoleh akses melalui jaringan kampus yang telah terhubung melalui leased-line.

PENERBITAN ELEKTRONIK

Sejumlah bahan-bahan telah diterbitkan atau dihasilkan dalam bentuk elektronik termasuk penyebaran karya pre-print dari para pakar, dan pengalihan bahan-bahan berbasis cetak yang sudah pernah diterbitkan, ke dalam bentuk elektronik. Makalah-makalah simposium atau konferensi, jurnal dan produk multimedia lainnya banyak dikembangkan dan ditawarkan dalam bentuk elektronik. Beberapa perpustakaan membuat homepage dan menawarkan

akses terhadap bahan-bahan yang bersifat unik dari koleksi khusus, dan menyajikan pameran virtual..

Penerbitan elektronik akan menjadi suatu hal yang umum terutama di lembaga-lembaga yang banyak menghasilkan karya tulis seperti universitas. Berbagai jurnal diterbitkan dalam edisi elektronik disamping edisi cetak, dan beberapa produser terus mencari cara-cara untuk melahirkan publikasi elektronik yang baru dan kompetitif. Penyediaan jurnal online (electronic journal) tumbuh dengan cepat. Berdasarkan suatu survei yang dilakukan pada tahun 1995, dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 100 judul jurnal yang diterbitkan secara elektronik dalam bidang science, technology and medicine (STM). Bahan-bahan yang selama ini tergolong dokumen unpublished dan sulit untuk diperoleh, saat ini banyak yang diisajikan untuk umum melalui internet.

OCLC (Online Computer Library Center), konsorsium perpustakaan terbesar di dunia, yang beranggotakan lebih dari 6.000 perpustakaan, yang melayani pengatalogan dan resource sharing, yang memiliki sekitar 24 juta cantuman katalog dan mengelola sekitar 7,6 juta pinjam antar perpustakaan; merenca-nakan akan mendistribusikan secara elektronik lebih dari 125 judul jurnal, 90 persen diantaranya ditawarkan secara cuma-cuma. Lembaga ini juga merencanakan untuk menjadi pusat penyimpanan dan penemu-balikan teks digital terbesar yang diperlukan pada tahun 2000.

PERAN PUSTAKAWAN

Berhadapan dengan fenomena perubahan yang terjadi, pustakawan harus memiliki kemampuan untuk melihat dengan jelas apa sesungguhnya yang berubah dan apa yang tetap sama. Nilai-nilai yang menjadi dasar profesi pustakawan kelihatannya akan tetap sama, tetapi cara nilai-nilai tersebut diterjemahkan kedalam kegiatan dan operasi akan mengalami perubahan secara mendasar. Misi perpustakaan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan menyediakan akses terhadap sumber-daya informasi tetap relevan, tetapi teknologi dan cara untuk melakukannya mengalami perubahan. Penyediaan sumberdaya informasi berbasis cetak tidak lagi cukup memadai, tetapi harus dilengkapi dengan sumberdaya berbasis elektronik yang yang jumlah dan kecepatan penyebarannya terus meningkat.

Pustakawan harus menerima tanggung jawab dan berintegrasi dengan lingkungan jaringan informasi. internet yang menawarkan suatu cara baru untuk berkomunikasi dan untuk memperoleh akses terhadap berbagai jenis informasi, membuka tantangan

62 Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa

baru bagi pustakawan untuk mengeksplorasi dan memanfa-atkannya untuk kepentingan pengguna. Pustakawan harus mengambil inisiatif untuk mengorganisasikan dan mengakses le-bih baik apa yang terdapat atau yang dapat diperoleh melalui internet. Katalog online harus dikembangkan dan selanjutnya dimuat dalam jaringan lokal dan Internet. Layanan referens interaktif dan pengiriman dokumen secara elektronik juga sudah saatnya untuk dikembangkan. Sebagai contoh, Perpustakaan Nasional Singapura menawarkan pelayanan online melalui Inter-net, dimana masyarakat dapat mengakses katalog, memper-pan-jang pinjaman buku, mengirimkan pertanyaan kepada pustaka-wan referens dan mengusulkan pengadaan bahan-bahan baru. Pada tahap selanjutnya, pustakawan harus melibatkan diri dalam pengembangan bahan-bahan elektronik, jika perlu bekerjasama dengan pihak lain.

KESIMPULAN

Pengembangan akses informasi elektronik di perpustakaan bermula dari pengembangan otomasi kerumahtanggaan, dimana para pustakawan mulai memperoleh pengalaman menyediakan pelayanan komunikasi interaktif melalui katalog talian. Dan selanjutnya, penyediaan bahan-bahan berbasis elektronik seperti CD-ROM untuk dimuat dalam komputer stand-alone dan jaringan lokal. Pada tahap berikutnya mulai menyediakan akses ke jaringan global internet, membuat homepage dan menyajikan katalog untuk diakses dari tempat lain. Dan seterusnya mulai terlibat dalam memproduksi sumberdaya informasi elektronik. Perubahan yang terjadi di lingkungan perpustakaan dewasa ini bisa menyenangkan dan bisa pula mengkhawatirkan pusta-kawan, khususnya ketika merenungkan bagaimana untuk me-ngelola berbagai inovasi teknologi yang membanjiri perpusta-kaan dan dunia jaringan informasi. Untuk menghadapi hal tersebut, pustakawan harus mengubah visi, menambah penge-tahuan dan mengubah sudut pandang dan tingkah laku dengan menerjemahkan nilai-nilai tradisional ke dalam jaringan informasi elektronik masa depan. Bila perlu organisasi perpustakaan harus direstrukturisasi sebagai jawaban atas visi dan peran baru sesuai dengan tantangan dan peluang yang timbul dari lingkungan jaringan elektronik.

RUJUKAN

Creth, Sheila D. 1996. “The Electronic Library: Slouching Toward The Future or Creating A New Information Environ-ment”. Follett Lecture Series. <http://www.ukoln.ac.uk>. Davis, Hugh and Jessie Hey. 1997. “Automatic Extraction of

Hypermedia Bundles From The Digital Library”. Graham, Peter S. 1997. “The Digital Research Library: Tasks

And Commitments”.

Hitchcock, Steve, Leslie Carr and Wendy Hall. 1997. “A Survey of STM Online Journals 1990-95: The Calm Before The Storm”. <http://journals>.

OCLC and the British Library Report. 1996. “The Electronic Library”. <http://info.learne>.

Reid, Edna. 1996. “The Internet and Digital Libraries: Implications For Libraries In The Asean Region”. Asian Libraries. Schatz, Bruce. 1996. “Building Large-Scale Digital Libraries”.

Digi-Al Library Initiative.<http://www.compute>. Siregar, A. Ridwan. 1996. Internet dan aplikasinya. Medan:

Perpustakaan USU.

Siregar, A. Ridwan. 1996. Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pemasaran Perpustakaan. Medan: Perpustakaan USU.

i

9 STRATEGI PENGGUNAAN INTERNET