• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN MEMBACA MAHASISWA

Bagaimanakah kondisi kegiatan membaca mahasiswa. Perta-nyaan ini tentu hanya dapat dijawab oleh setiap dosen karena merekalah yang memberi tugas dan mengetahui hasil kerja setiap orang mahasiswa yang menjadi peserta kuliah mereka. Tetapi walaupun demikian, ada indikator lain yang dapat memberikan gambaran secara umum tentang kegiatan membaca mahasiswa yaitu statistik pelayanan perpustakaan. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dan informasi telah terbukti mempunyai kedudukan yang sangat penting yaitu organ penting yaitu organ pusat dari suatu sistem perguruan tinggi di negara-negara maju.

Perbaikan secara total dan berkelanjutan terhadap mutu sumber daya perpustakaan termasuk koleksi, staf dan sistem yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pelayanan suatu perguruan tinggi. Perbaikan tersebut dapat dan mungkin dilaku-kan jika dosen dan pimpinan perguruan tinggi memiliki komitmen yang kuat terhadap hal tersebut.

Potensi minat baca mahasiswa sebenarnya sangat besar. Mahasiswa pada umumnya datang menggunakan perpustakaan adalah atas inisiatif mereka sendiri. Mereka menelusuri rimba infoemasi tanpa peta atau petunjuk yang memadai yang diberikan oleh dosen.

Dengan kata lain, dosen pada umumnya masih kurang memberi-kan tugas-tugas yang mendorong kegiatan membaca mahasis-wa. Dengan keterlibatan para dosen yang lebih besar untuk mendorong mahasiswa membaca melalui perkuliahan tentu akan memberikan hasil yang lebih mengesankan pada masa yang akan datang.

STRATEGI PENGEMBANGAN

Dari uraian diatas terlihat bahwa kegiatan membaca bagi mahasiswa adalah suatu yang sangat mendasar dan potensial untuk dikembangkan secara berkelanjutan dalam rangka untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dipikirkan strategi yang mungkin dilakukan dalam waktu dekat di lingkungan perguruan tinggi. Berikut ini dicoba menawarkan suatu strategi sebagai alternatif, walaupun idenya bukan sesuatu yang baru, tetapi diperkirakan mungkin dilakukan dan bersifat operasional.

Peningkatan kegiatan membaca mahasiswa dapat dilakukan dengan menjalin kerjasama yang lebih erat antara dosen dan pustakawan dalam penyediaan dan penggunaan bahan-bahan bacaan. Dosen memilih dan menentukan buku-buku atau bahan bacaan yang harus dibaca oleh seseorang mahasiswa sebagai anggota kelompok peserta suatu mata kuliah, dan memberitahu-kannya kepada pustakawan. Sebaliknya perpustakaan berupaya menyediakan bahan-bahan tersebut dan mengatur pelayanannya secara khusus sehingga peluang setiap mahasiswa untuk mem-bacanya dapat terjamin.

Setiap dosen untuk setiap mata kuliah yang menjadi tanggung jawabnya melakukan hal-hal sebagai berikut:

Pertama, memilih dan merekomendasikan bahan-bahan bacaan yang harus dibaca oleh mahasiswa dalam satu semester, dan memberitahukannya kepada pustakawan dengan mengisi suatu formulir isian yang disediakan oleh perpustakaan. Jika diperlu-kan, dosen dapat meminta bantuan pustakawan untuk menelusur bahan-bahan yang sesuai baik melalui katalog perpustakaan maupun katalog penerbit.

Kedua, dosen memberi tugas-tugas kepada mahasiswa untuk membaca seluruh atau sebahagian isi bahan bacaan yang telah direkomendasikan, dan bila perlu juga bahan-bahan lain yang relevan yang harus dicari sendiri oleh mahasiswa. Evaluasi terhadap tugas-tugas yang diberikan dan ujian-ujian harus didasarkan terutama pada bahan-bahan bacaan yang direko-mendasikan. Jika dirasa perlu, dosen dapat meminta kepada pustakawan data penggunaan bahan-bahan yang direkomen-dasikan.

Sebaliknya pustakawan mendukung penyelenggaraan perku-liahan secara langsung dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

118 Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa

Pertama, membantu setiap dosen dalam mempersiapkan penye-diaan bahan bacaan yang diperlukan oleh mahasiswa. Bahan bacaan yang sudah dimiliki oleh perpustakaan dipindahkan sebanyak satu atau dua eksemplar ke dalam koleksi khusus pinjam singkat (KPS), sedangkan bahan yang belum dimiliki diusahakan pengadaanya baik melalui pembelian maupun fotokopi.

Membangun dan mengoperasikan suatu sistem informasi dan pelayanan bahan bacaan untuk koleksi khusus penunjang perku-liahan yang mampu memberikan informasi dan pelayanan cepat serta menjamin peluang bagi setiap mahasiswa untuk memper-oleh bahan bacaan yang direkomendasikan minimal satu kali dalam seminggu.

Kedua, untuk memantau keberlanjutan penyelenggaraan program tersebut, Kepala perpustakaan membuat laporan secara berkala (semesteran) yang memuat informasi tentang mata-mata kuliah yang ditawarkan dosen penanggung jawab dan bahan-bahan bacaan yang direkomendasikan: yang terakhir dilengkapi dengan pengarang, judul, penerbit dan tahun terbit. Laporan tersebut dapat digunakan oleh Ketua jurusan, Dekan dan bila perlu rektor untuk mengevaluasi penyelenggaraan program perkuliahan. Disamping itu, diusulkan agar setiap Ketua Jurusan membuka kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengajukan kebe-ratan/klaim jika evaluasi yang dibuat oleh dosen tidak sesuai dengan bahan bacaan yang direkomendasikan, dan/atau jika bahan-bahan yang mereka perlukan tidak tersedia atau sulit diperoleh melalui perpustakaan.

IMPLEMENTASI

Untuk pelaksanaan program tersebut, perpustakaan akan mendapat beban kerja yang cukup besar pada tahap awal karena disamping harus mempersiapkan sistem pendukung, termasuk reorganisasi koleksi dan staf, juga memerlukan biaya yang cukup besar. Perpustakaan harus menyediakan koleksi buku teks pendukung untuk sebanyak jumlah mata kuliah memerlukan sedikitnya dua judul buku dengan jumlah minimal dua eksemplar per judul. Oleh karena itu, implementasi sebaiknya dilaksanakan secara bertahap yang diperkirakan membutuhkan waktu selama dua atau tiga tahun. Setelah itu, program tersebut akan menjadi suatu budaya, sama halnya seperti yang berlangsung sekarang di negara-negara yang lebih maju.

RUJUKAN

Benge, Ronald J. 1986. Libraries And Cultural Change. London: Clive Bingley.

Siregar, A. Ridwan. 1992. “Kurikulum Dan Perpustakaan Pergu-ruan Tinggi”. Buletin Perpustakaan BKS-PTN-B, Vol III No.1 dan 2, Jan-Des

Siregar, A. Ridwan. 1993. “Manajemen Mutu Terpadu Perpusta-kaan Perguruan Tinggi”. Buletin PerpustaPerpusta-kaan BKS-PTN-B, Vol IV No.1 dan 2, Jan-Des.