• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengoperasian Sistem Operasi Komputer Bagi... Hartiningsih

Gambar 9. Alasan Menggunakan SO Proprietary

Figure 9. Reason for Use Proprietary OS

pengetahuan pengguna terhadap kelebihan open source atau keterbatasan dan ketidakmengertian pengguna terhadap sistem operasi komputer, ataukah karena sudah terlanjur familiar dengan sistem operasi proprietary seperi SO Windows, sehingga malas untuk beralih pada SO lain sekalipun SO seperti open source legal bagi pengguna.

Anggapan tersebut muncul dengan melihat temuan bahwa penggunaan windows dengan SO proprietary justru lebih menyolok dibandingkan penggunaan SO open source. Beberapa alasanyang dikemukakan sebagian besar responden mengapa mereka menggunakan SO proprietary dalam mengerjakan berbagai tugas. Gambar 9 merupakan sejumlah alasan yang dikemukakan responden terhadap penggunaan proprietary.

Aplikasi yang cukup banyak, sistem aplikasi mudah, praktis, penampilan menarik. Oleh sebab itu, penggunaan SO proprietary seperti windows

masih dominan terjadi di kalangan pegawai pemerintah daerah. Sebagaimana Gambar 9 terdapat 31 responden (24,6%). Ada 23 responden (18,3%) proprietary non legal.

Mencermati alasan yang cenderung banyak mengemuka mengapa responden menggunakan SO propreitary adalah lebih mudah dan praktis. Anggpan mudah dan pratis tersebut boleh jadi karena responden sudah terlanjur familiar dengan SO, tampilan-tampilanya bukan hal asing, sehinngga apa yang dikerjakan tidak lagi canggung. Propreitary windows misalnya sudah menyatu dengan dalam setiap penggunaan komputer. Kebiasaan penggunaan sistem operasi windows menciptakan kemahiran dan beralih pada sistem lainnya butuh waktu untuk mengenal dan trampil untuk menggunakannya.

Jenis penggunaan Aplikasi proprietary oleh responden jauh berbeda dengan penggunaan

Aplikas open source seperti Gambar 10. 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Banjarmasin Banjarbaru Banjar HSU Tabalong

Karena Terbiasa Mudah Beradaptasi Aplikasi Banyak Lebih Hafal

Cuma tahu SO itu saja Lebih Mudah

Lebih Menarik Cuma bisa SO itu saja Praktis

Tidak Tahu Ada SO Lain Lebih Praktis

Gambar 10. Jenis Aplikasi Proprietary yang Sering Digunakan

Figure 10. Type of Proprietary are often to use

Diantara jenis aplikasi proprietary yang sering digunakan oleh para pegawai di pemerintahan daerah di Kalimantan Selatan adalah microsoft word, microsoft exel, power poin, adobe photoshop dan corel grafihics dinyatakan oleh 38 responden atau 28,4 %.

Yang menyatakan sering menggunakan microsoft word, exel dan power poin berjumlah 31 responden 24,5%, sebanyak 26 responden 20,6 % responden sering menggunakan microsoft saja. Pada temuan tersebut juga menunjukkan bahwa ada 23 responden atau 18,2 % sering menggunakan microsft word, exel, power poin, adobe photoshop, nero, NTI, dan sebanyak 10 responden 8,35 menyatakan sering menggunakan Nero, NTI, VCD/DVD burn.

Data ini menggambarkan bahwa para pegawai dilingkungan pemerintah daerah di Kalimantan Selatan telah memiliki skill yang cukup tinggi dalam mengoperasikan SO proprietary.

IV. PEMBAHASAN

Mencermati fakta di lapangan baik menyangkut frekuensi penggunaan sistem operasi komputer/lapotop oleh responden/pegawai maupun durasi waktu yang mereka habiskan dalam penggunaan komputer/laptop cukup tinggi yang berarti temuan tersebut merupakan bagian dari elemen atau asumsi-asumsi dasar dari uses and gratification yang antara lain : (1) audiens adalah aktif terhadap penggunaan media berorientasi pada tujuan. (2) adanya inisiatif yang menghubungkan antara kebutuhan dengan pilihan media spesifik dan tepat. (Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch, dalam Severin dan Tankard, 2005).

Konteks antara tujuan penggunaan komputer/lapotop dengan teori Uses and Grativications yang dijelaskan Katz, Gurevitch) dalam Severin dan Tankard (2005) mengklasifikasi kebutuhan penggunaan media adalah : (a) Kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan untuk memperoleh informasi, pengetahuan, dan 0 2 4 6 8 10 12

Banjarmasin Banjarbaru Banjar HSU Tabalong

Word

Word, Excel, PowerPoint

Word, Excel, PowerPoint, Adobe Photoshop, Corel Graphics

Word, Excel, PowerPoint, Adobe Photoshop, Nero Nero, NTI, dll

Pengoperasian Sistem Operasi Komputer Bagi... Hartiningsih

pemahaman; (b) Kebutuhan afektif emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis; (c) Kebutuhan integratif personal memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas, dan status; (d) Kebutuhan integratif sosial-mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan sebagainya. Apa yang dijelaskan oleh teori uses and gratification dalam kapasitas penggunaan komputer oleh pegawai tidak terlepas dari adanya faktor kebutuhan atau tuntutan, seperti mencari atau mendapatkan informasi merupakan suatu kebutuhan. Berikutnya, agar penyelesaian tugas-tugas yang sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab dapat diolah secara cepat dan akurat.

Bisa jadi pengerjaan pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan cepat sesuai standar waktu yang ditentukan bahkan lebih cepat dari standar waktu dengan keakuratan data dan kerapian hasil kerja merupakan sebuah kepuasan tersendiri oleh pengguna. Disamping itu komputer/laptop dapat pula dipergunakan untuk hiburan berupa musik, main games dan sebagainya guna melepaskan kepenatan, kejenuhan, ketegangan atau hal-hal lainnya yang bersifat relaksasi. Artinya, pendapat Katz, Gurevitch) dalam Severin dan Tankard (2005) selaras dengan fakta di lapangan.

Fauziah (2010, hal 83) berpendapat, pada awalnya komputer hanya merupakan media yang diperuntukkan sebagai alat hitung. Namun seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi dari waktu ke waktu membuat kompter menjadi sebuah media yang sangat potensial dalam segala bidang kehidupan manusia, seperti penyebaran dan pengakses informasi dari berbagai sumber, pengolah data, desain, dan sebagainya.

Pendapat Fauziah tersebut sangat relevan dengan realita yang terjadi di instansi pemerintahan, yang mana hampir semua pekerjaan di kantor dikerjakan dengan menggunakan komputer baik untuk menghitung, mengolah data (53%), menyajikan data, mencari informasi dan pengetahuan, dan bahkan hiburan, 23,5%.

Pengguna komputer SO open source dikalangan pegawai pemerintah daerah sesuai dengan temuan yang hanya digunakan oleh 40% bisa dianggap belum memenuhi keinginan dan kesepakan para pembuat kebijakan seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dan kementerian lainnya Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara misalnya yang menginstruksikan agar pada pegawainya baik di pusat maupun di daerah menggunakan SO open source.

Adapun SO open source yang justru dominan digunakan oleh para pegawai adalah linux (17%), sementara penggunaan proprietary yang jumlah penggunanya ada 126 responden (84%) dengan jenis yang paling sering digunakan adalah Microsoft word, Microsoft Excel, microsoft Power Point, adobe photoshop, corel graphic

Patut akui bahwa terdapat beberapa faktor yang menghambat pengguaan SO open source SO legal dikalangan pegawai antara lain : belum familiar dengan piranti lunak seperti linux. Pegawai pemerintah daerah yang masih sangat kaku dan merasa masih asing dengan semua aplikasi open source, di kalangan pegawai pusat yang ada dierahpun tidak jauh berbesa. Piranti yang lebih dahulu kenal dan lebih dahulu merasuk kepada pengguna adalah proprietary windows berupa microsoft word dengan beragam

aplikasinya, maka dengan menggunakan cara tersebut para pengguna lebih merasa nyaman dan sudah terbiasa.

Ketika diubah dengan tampilan yang berbeda dengan langkah-langkah lain pertama, tentu merasa canggung, buyar, dan harus belajar, bisajadi jika bersikeras mengaplikasikan sistem opensource. Imbasnya perkerjaan jadi terhambat, padahal bekerja cepat, merupakan suatu tuntutan, baik dari atasan, maupun pihak lainnya di luar instansi. Jadi, ada beberapa faktor mengapa sebagian orang katakanlah para pegawai masih banyak menggunakan propreitary. Tidak lain karena mereka cukup menguasai dengan sistem operasi tersebut, Ditambah lagi keterbatasan pengetahuan terhadap surat edaran maupun SO yang dilegalkan atau tidak legal.

Disisi lain, penggunaan open source linux misalnya masih dirasakan sebagai momok tersendiri di kalangan pegawai, apalagi para pegawai yang sudah tidak berusia muda lagi, maka terasa sangat sulit untuk bermigrasi kepada hal-hal baru, mudah lupa dengan langkah yang diajarkan, cepat bosan dan terasa lelah mempelajari suatu perubahan.

Realita yang sering ditemukan di lapangan, bahwa pegawai dengan usia kurang produktif seringkali tidak tertarik lagi untuk belajar-dan belajar lagi memperdalam keahlian atau ketrampilan dibidang komputer. Kemampuan untuk bisa mengetik atau mengolah kata saja sudah dianggap cukup. Dalam arti kata, ketertarikan, perluasan wawasan maupun kepatuhan baik pada tataran Surat Edaran Kementerian maupun ketaatan terhadap UUHc , dengan beralih dari kebiasaan penggunaan sistem

operasi komputer proprietary ke sistem operasi komputer open source, bisa efektif di kalangan pegawai yang usianya relatif muda dan masih produktif. Sementara pada temuan penelitian tersebut sebagian besar yang menjadi responden adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sistem operasi komputer yang sering digunakan oleh para pegawai pemerintah daerah untuk menyelesaikan pekerjaan adalah sistem operasi komputer proprietary atau yang lebih dikenal dengan sistem operasi berbayar. Sistem operasi proprietary yang aplikasinya meliputi : Microsoft word, Microsoft Excel, microsoft Power Point, adobe photoshop, corel graphics, Microsoft word, excel & power point. Aplikasi penggunaannya meliputi : mengolah, kata, data, mendesain, mencari informasi dan pengetahuan ada pula memanfaatkan atau menggunakannya untuk hiburan sebagai pelepas lelah dan relaksasi.

B. Saran

Kepada Komunikasi dan Informatika dan Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara serta berbagai lembaga lainnya, hendaknya menggalakkan sistem operasi komputer yang bukan operasi komputer proprietary atau berbayar, melainkan yang legal (open source). Untuk itu, diperlukan ketegasan dan komitmen yang kuat dari semua lini, utamanya dimulai dari pimpinan unit kerja masing-masing sebagai motor penggerak menuju penggunaan operasi komputer berbasis open source.

Pengoperasian Sistem Operasi Komputer Bagi... Hartiningsih

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, Jalaluddin, 1985. Psikologi Komunikasi, Bandung Remaja Karya, Bandung.

Nurudin, 2007, Pengantar Komunikasi Massa, Remaja. Grafindo Persada, Jakarta.

Wahab, Riva’atul Adaniah, 2003. Kompetensi Dalam Penggunaan Free Open Sorce Software Oleh Pegawai Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. Sugiyono, 2003 Metode Penelitian Administrasi,

Bandung, Alfabeta

Sidahuruk, Paraden Lukas, 2010. Sosialisasi Open Source Software di Denpasar. Jurnal Penelitian Komuniaksi dan Pembangunan Poerwadarminta, W.J.S., 1979. Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Severin, Werner J., dan Tankard, Jr, James W., 2005, Teori Komunikasi, Sejarah, Metodologi dan Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta,Prenada Media.

Umboh, Femmy, 2011. Tanggapan Karyawan PT. Fahrenheit Terhadap Sistem Smart Motivasi FM. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik.

Rakhmat, Jalaluddin, 2000. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: Rosda Karya

Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham

PEMANFAATAN MEDIA ONLINE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT