• Tidak ada hasil yang ditemukan

Taraf signifikan yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebesar 6,83% atau sebesar

C. Interaksi pada Media Sosial

Interaksi yang dilakukan para responden di kelompokan menjadi 5 hal, yaitu interaksi utama pada media online yang sama seperti interaksi pada kehidupan sosial. Ada perbedaan interaksi sosial pada media sosial, yaitu menambah teman, dan berbagi file, baik itu file berupa gambar, video, dokumen, hingga dokumen musik. Berbagi file ini sifatnya ada yang terbuka dan ada yang tertutup.

Interaksi pada media online ini bukan saja interaksi yang menggunakan jejaring sosial, tetapi interaksi secara keseluruhan seperti menggunakan web browser atau aplikasi berbagi file, dan juga aplikasi chat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.

Dari tabel diatas dapat dilihat, berbagi file adalah hal paling banyak dilakukan dalam

berinteraksi di media online. Lalu diikuti dengan mencari informasi, baik memalui jejaring sosial maupun browsing melalui web browser baik lewat HP, PC, dan Tablet. Fenomena ini sama diseluruh provinsi dimana Interaksi berbagi file manjadi interaksi yang paling dominan.

Mencari informasi pada media online banyak dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yang paling lama diketahui adalah browsing menggunakan web browser. Beberapa media sosial juga memberikan tautan langsung menuju ke laman web dari berita utama tersebut, lalu para pengguna mencari sendiri apa yang mereka akan cari. Browsing sendiri dibantu dengan adanya mesin pencari seperti Google, Bing, Baidu, Yahoo!, dan lainnya. Beberapa responden mencari informasi berdasarkan niat dan minatnya. Pada tabel 2 dapat dilihat beberapa informasi yang sering diakses oleh para pengguna media online.

Mayoritas responden di Kalsel mencari informasi bertema hiburan, lalu di Kalteng sendiri mayoritas mencari tentang Hiburan juga, tetapi dengan nilai yang tidak significant, disbanding Kalsel. Di Kalteng para pengguna media online juga sering mencari informasi dengan tema Hukum dan Pendidikan. Untuk di wilayaha Sulteng, informasi mengenai pendidikan terbanyak

Tabel 5. Informasi yang sering di akses (dalam persen)

Table 5. The information frequently accessed (in percent)

Jenis Informasi

(Type of Information) Kalsel Kateng Sulteng Total

Agama 6.02 12.61 4.23 7.43 Hiburan 51.13 21.01 30.51 36.21 Hukum 1.50 20.17 8.47 9.04 Keluarga 3.76 2.52 11.86 5.78 Kesehatan 6.02 12.61 4.24 7.43 Pendidikan 30.08 19.33 33.90 28.04 Politik 1.50 11.76 6.78 6.07 Lainnya 7.52 11.76 5.93 8.30

dibandingkan dengan yang lainnya, lalu disusul dengan hiburan.

Media online memberikan sebuah cara baru untuk saling berbagi informasi, salah satunya adalah membentuk sebuah komunitas atau perkumpulan. Gambar 3 menyatakan tentang apakah media online pernah digunakan untuk membangun sebuah komunitas online apa tidak.

Gambar 3. Bergabung dengan komunitas

Figure 3. Join with Online Community

Sebanyak 46.62% responden pernah ikut bergabung atau membangun sebuah komunitas online. Komunitas online yang dibangun para responden bertujuan beragam, mulai dari memudahkan untuk mendapatkan informasi, reuni,

bertemu dengan orang yang memiliki hobi yang sama, hingga untuk saling berdiskusi.

Ada beberapa media online yang sering digunakan untuk membangun komunitas, mulai dari facebook yang memiliki fitur untuk membuat sebuah group, hingga sebuah forum internet, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Para pengguna lebih banyak menggunakan chatting group untuk membangun komunitas online daripada facebook, daripada chatting group atau kaskus yang merupakan komunitas online terbesar di Indonesia.

Ada banyak manfaat atau tujuan membangun komunitas online, yaitu menambah relasi, menambah pengetahuan, bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama, atau sekedar ingin reuni. Jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.

Ada beberapa manfaat membangun komunitas online, mayoritas manfaat komunitas online adalah menambah pengetahuan dari orang lain, dan bertemu dengan orang lain yang mempunyai minat yang sama. Komunitas yang berawal dari dunia maya ini juga sering 46.62

53.38

Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham

Tabel 6. Informasi yang sering di akses (dalam persen)

Table 6. The information frequently accessed (in percent)

Jenis Media

(Type of Media) Kalsel Kateng Sulteng Total

Facebook 59.29 19.50 50.00 44.85

Chatting Group 39.64 78.50 37.00 50.29

Kaskus 1.07 2.00 13.00 4.85

mengadakan pertemuan rutin, untuk lebih mempererat tali silaturahmi atau sekedar berbagi informasi secara langsung atau saling lebih mengenal. Meskipun banyak responden yang tidak pernah mengikuti pertemuan, atau mengaku komunitas onlinenya jarang melakukan kopi darat, sebanyak 39.70% responden melakukan pertemuan sebanyak sebulan sekali.

Interaksi pada media sosial sangat beragam, mulai komunikasi antar personal hingga jual beli. Untuk komunikasi sendiri, masyarakat umumnya komunikasi dengan grup untuk komunikasi dengan topik tertentu seperti untuk hobi, universitas, dan lainnya.

IV. PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini mendukung hasil kajian dari Roni Tabroni (2012) yang menyatakan bahwa dengan media sosial orang dapat menemukan informasi, inspirasi, pendirian orang, komunitas, dan interaksi yang lebih cepat dari yang pernah ada.

Dari hasil penlitian menunjukan, interaksi yang beragam terjadi pada setiap daerah. Untuk

berbagi file menjadi mayoritas di setiap daerah penelitian. Tetapi terdapat perbedaan pola interaksi pada setiap daerah dimana tujuan menambah teman menjadi mayoritas di Kalteng setelah berbagi file dan mencari informasi.

Dilihat dari kondisi geografis, Kalteng merupakan provinsi dengan luas ke-2 di Indonesia, dan jarak antar kota sangat jauh, ini merupakan salah satu faktor mengapa menambah teman menjadi sangat dominan di Kalteng bukan di lokasi penelitian lainnya.

Berkomunikasi yang menjadi dominan di Kalsel dan Sulteng juga tidak dominan di Kalteng. Komunikasi melalui media sosial tidak menarik bagi masyarakat Kalteng, masyarakat Kalteng lebih memilih komunikasi secara verbal, langsung, tatap muka, daripada komunikasi melalui dunia maya.

Kemudian didukung pula oleh pendapat Agnesia Wardani yang menyatakan bahwa internet dapat menyatukan dunia dengan memberi izin kepada para penggunanya dari seluruh dunia untuk

Tabel 7. Manfaat komunitas daring (dalam persen)

Table 7. benefit of Online community (in percent)

Manfaat Komunitas Daring

(benefit of Online community) Kalsel Kateng Sulteng Total

Bertemu dengan orang yang memiliki minat yang sama 59.29 19.50 50.00 44.85

Menambah Pengetahuan dari orang lain 39.64 78.50 37.00 50.29

melakukan komunikasi dengan yang lain. Teknologi yang digunakan pun sama, yaitu dengan sambungan web komputer, di mana semua orang bisa bergabung di satu website yang sama.

Teknologi memang memiliki keuntungan bagi orang yang menggunakannya. Contoh yang paling nyata dalam hal informasi, masyarakat dengan mudah dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat, hal tersebut membuat dunia seakan berada dalam genggaman mereka. Tidak hanya itu, teknologi informasi dan komunikasi pun memiliki andil yang sangat besar dalam hal sarana pembelajaran dan pendidikan. Selain itu juga kemajuan dan perkembangan teknologi di bidang pendidikan telah membawa kita pada perubahan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis.

Dalam mengkases informasi, informasi yang berupa Pendidikan di Sulteng sangat dominan dibandingkan Kalsel dan Sulteng. Tingginya angka akses informasi berupa pendidikan ini terdapat korelasi antara jumlah responden, dimana responden mayoritas di Sulteng adalah PNS lalu Mahasiswa. PNS di lebih mementingkan pendidikan, untuk diri sendiri atau untuk anak mereka. Mengakses pendidikan juga menjadi mayoritas di Kalsel dengan 30%, menunjukan kesadaran akan pendidikan juga tinggi.

Sedangkan di Kalsel dan Kalteng jenis informasi yang banyak diakses adalah hiburan. Baik informasi berupa video, gambar, berita, semua yang dominan adalah tentang hiburan.

Akses informasi mengenai hukum sangat tinggi di Kalteng, berbeda dengan di Kalsel yang sangat minim. Tingkat kesadaran hukum yang tinggi sangat di perhatikan di Kalteng,

dibandingkan di Kalsel. Tingkat kesadaran hukum di Kalsel.

Dalam melakukan interaksi sosial melalui media online, sebagian masyarakat menggunakan Media sosial yang didefinisikan sebagai sebuah media online di mana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, social network (jejaring sosial), wiki, forum, dan dunia firtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat seluruh dunia.

Interaksi sosial berkaitan dengan membangun sebuah group komunikasi yang saling memudahkan untuk berkomunikasi. Dari total responden, 46,62% pernah atau masih bergabung dengan komunitas Online, hasil presentasi menunjukan hanya sedikit perbandingan dengan tidak pernah bergabung dengan sebuah komunitas Online.

Komunitas Online menjadi sarana penting terhadap interaksi sosial, Kalteng yang terbukti mengakses pendidikan yang kurang, lebih suka mendapatkan informasi melalui komunitas Online. Interaksi komunikasi melalui media Online adalah komunikasi langsung dari personal yang bersangkutan, dan masyarakat Kalteng lebih menyukai mendapatkan sumber informasi dari personal, yang diinformasikan melalui media yang dapat dibaca dan diakses oleh orang tertentu saja. Ini menguatkan teori komunikasi personal yang tidak ada noise dalam penyampaian informasinya (Baran, 2010).

Sementara jejaring sosial merupakan situs di mana setiap orang bisa membuat web page pribadi,

Pemanfaatan Media Online Terhadap Interaksi... Firda Abraham

kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial yang terbesar antara lain Facebook, MySpace, dan Twitter. (Roni Tabroni, 2012, hal. 160).

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Masyarakat pengguna media sosial pada umumnya adalah orang yang berusia produktif, yakni usia 15 – 30 tahun, mayoritas penggunanya adalah kalangan Pelajar, Mahasiswa, PNS dan pekerja pada perusahaan swasta. Usia produktif lebih terbuka untuk mengikuti perkembangan teknologi, walaupun ada biaya untuk mengadopsi teknologi tersebut, tetapi ini tidak menjadi halangan para responden untuk terus mengikuti perkembangan teknologi tersebut.

Melalui hasil penelitian para pengguna lebih banyak menggunakan perangkat yang mudah dibawa seperti Hp dibandingkan dengan tablet PC yang ukurannya relative lebih besar. PC pun penjadi pilihan untuk mengakses berita oleh para pekerja seperti PNS dan pegawai swasta.

Jejaring sosial lebih banyak dimanfaatkan oleh para responden tersebut karena jejaring sosial tidak terbatas dan tidak mengenal batasan waktu untuk penggunaannya. Mahasiswa memanfaatkan jejaring sosial untuk mendapatkan informasi terkini tentang perkuliahan mereka, dan melakukan interaksi sosial didalamnya dalam bentuk group yang mereka ikuti, seperti group mata perkuliahan, group jurusan, atau khusus mahasiswa.

Sementara untuk PNS sendiri kebanyakan mereka menggunakan group yang terdapat pada chat untuk berkomunikasi karena mudahnya akses chat, dan karena intensitas pertemuan yang setiap

hari, memanfaatkan aplikasi chat untuk berkomunikasi adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan informasi.

Selain itu penemuan penelitian ini juga menunjukan temuan yang serupa dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa para pengguna media online bisa menambah relasi melalui jejaring sosial atau media online yang lainnya. (Juditha, 2011)

B. Saran

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa para pengguna sering melakukan interaksi di media online, baik melalui chatting maupun jejaring sosial, untuk itu saran yang dapat diambil diataranya adalah, penggunaan media online agar lebih dimaksimalkan untuk pendidikan dan pekerjaan, seperti memberikan informasi atau pemberitahuan, karena sifatnya media online yang sangat cepat untuk diakses.

Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk penelitian ini, yaitu mengetahui lebih spesifik apakah jejaring sosial, atau media online lainnya digunakan dalam urusan perkantoran, jual beli, atau lainnya untuk memperkaya hasil penelitian tentang pemanfaatan media online.

DAFTAR PUSTAKA

Agusli, Rachmat. 2009. Panduan Lengkap Mengoptimal Yahoo. Jakarta: Media Kita. Antonius. 2004. Petunjuk Praktis Menyusun Karya

ilmiah. Bandung: Yrama Widya.

Baran, Stanley J. dan Davis Dennis K. 2010. Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, Ana Future, 5th Edition. Cengage Learning: Singapore.

Cathlia, Shara Sabrina. “Manfaat dan Pengertian

http://komunikasi.us/indik/.php/mata-kuliah/kmn/12, diakses tanggal 20/12/2013. Davit, Muhammad. “Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Komunikasi”. http://muhammadavit.blogspot.com/2013/04/ dampak-perkembangan-teknologi, diakses tanggal 20/12/2013.

Faisal, Sanapiah. 1989. Penelitian Sederhana. Malang: Yayasan Asi Asuh.

Fatanti, Megasari. N. 2014. Twitter dan Masa Depan Politik Indonesia: Analisis Perkembangan Komunikasi Politik Lokasl Melalui Internet. Jurnal IPTEK-KOM, Vol. 16. No.1 Juni 2014, Hal. 17-28. BPPKI Yogyakarta.

Hidayat, Dedy N. 2008. Dikotomi Kualitatif – Kuantitatif dan Varian Paradigmatik dalam penelitian Kualitatif. Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 2 No.2 Juli 2008 Hal 81-94 http://download.portalgaruda.org/article.php ?article=4150&val=358

Marzuki. 1983. Metodologi Riset. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Ollie. 2009. Trik Membuat Tampilan Blog Lebih Menarik. Jakarta: Media Kita.

Pardosi, Mico. 2004. Bimbingan Belajar Internet. Surabaya: Indah.

Purwanto, Ngalim Moh. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Razak, Abdul., dan Hamdani. 2011. Motif Pengguna Internet Melakukan Interaksi Sosial. (Kasus di Kalimamantan Selatan). Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi

Pembangungan. Vol.14, No.3, Februari 2011. BPPKI Banjarmasin. Hal. 235-247

Sugiono. 2007. Statistika Untuk Penelitian Alfabeta: Bandung

Sebastian Rainsch, Dynamic Strategic