• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengoperasian Sistem Komputer Oleh Pegawai Pemda

diterima: 22 Agustus 2014 | direvisi: 16 September2014 | disetujui: 23 September 2014

C. Pengoperasian Sistem Komputer Oleh Pegawai Pemda

Disinggung pada bagian sebelumnya, untuk penggunaan sistem operasi komputer open source, pemerintah mengeluarkan surat edaran (SE) yang isinya agar masyarakat pengguna perorangan, lembaga swasta terlebih lembaga pemerintah untuk menggunakan sistem operasi (SO) open source yang legal (free open source software (FOSS) sehingga terhindar dari kategori pembajakan dan pelanggaran pada HaKI, serta upaya penghematan.

Konteks sistem operasi komputer berbasis open source atau free open source software (Foss) gratis direalisasikan oleh 17 responden atau 11,0 % dari 150

responden dengan varian linux, ubuntu, debian, blankon dan lainnya. Sedangkan penggunaan proprietary yang telah berlisensi dinyatakan oleh 7 responden 5,0%. Selebihnya menggunakan SO proprietary bajakan seperti windows dengan berbagai variannya antara lain : microsoft word, microsoft excel, microsoft powerpoin, SPSS, adobe photoshop, corel graphics, nero, NTI perlu diluruskan mencapai 126 (84.0%).

Distribusi dan persentase penggunaan sistem operasi komputer oleh para pegawai di Instansi Pemerintah Daerah di Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Sistem Operasi (SO) yang sering digunakan

Figure 5. Operating System (OS) are Often Used

4 2 4 3 2 10 8 10 14 15 9 7 4 7 6 3 8 6 2 4 4 5 6 4 3 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Banjarmasin Banjarbaru Banjar HSU Tabalong

Pekerjaan Bisa Dilakukan Lebih Mudah

Pekerjaan Mudah dan Cepat

Pekerjaan Dilakukan Lebih Cepat dan Akurat

Pekerjaan Dilakukan Cepat dan Rapih Pekerjaan Dilakukan Mudah, Murah, Cepat dan Akurat

2 2 4 1 5 1 4 2 2 1

26 25

24 24 27

Banjarmasin Banjarbaru Banjar HSU Tabalong

Pada gambar 5 menunjukkan penggunaan/ pemanfaatkan SO yang berbasis open source/free software atau piranti yang legal gratis oleh pegawai di instansi pemerintah daerah masih minim, yakni 17 (11,0%). Terdapat 7 responden (5,0%) yang menyatakan menggunakan SO yang berlisensi atau bayar. Penggunaan yang cukup dominan adalah SO proprietary (closesd source) dilakukan oleh 126 responden atau mencapai 84%.

Beranalogi pada temuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hampir sebagian besar pegawai di instansi pemerintah daerah di Kalimantan Selatan masih menggunakan SO proprietary non lisensi. Di Kota Banjarmasin misalnya dinyatakan oleh 26 responden/PNS, Kota Banjarbaru dinyatakan oleh 25 responden/PNS, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Utara masing-masing dinyatakan oleh 24 responden/PNS dan di Kabupaten Tabalong dinyatakan oleh 27 responden/PNS.

Hasil temuan tersebut yang berarti bahwa komitmen atau program Word Summit on

Information Society, maupun ajakan yang digalakkan pemerintah melalui surat edaran yang diterbitkan oleh beberapa lembaga pemerintah maupun non lembaga, mengenai persepakatan agar lembaga pemerintah maupun swasta bekerjasama dalam pengembangan sofware open source dan membiasakan menggunakan piranti lunak yang legal belum terealisasi sesuai harapan, yang berarti pula penegakan Undang-undang Hak atas Kekayaan Intelektual (UUHC) dapat terealisir dengan baik. Percepatan menuju kearah itu memerlukan proses, waktu dan komitmen yang kuat dari dalam diri pegawai dengan diawali dari pucuk pimpinan di suatu instansi.

Sisi aplikasi open source yang biasanya dipergunakan oleh para pegawai di instansi pemerintah daerah terlihat pada temuan yang dituangkan pada gambar 6.

Perangkat lunak yang banyak diaplikasikan responden/PNS di SO open source adalah linux dinyatakan 8 responden (47%) . 5 responden/PNS (30%) yang menggunakan ubuntu namun kadang-kadang linux dan ada kalanya debian.

Gambar 6. Sistem Operasi Sumber Terbuka yang Sering Digunakan (N=17)

Figure 6. Open Source Operating System are Often Used (N=17)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Linux Ubuntu, Linux, Debian Debian, Linux, Ubuntu, Fedora (Tidak Menentu)

Banjarmasin Banjarbaru Banjar HSU Tabalong

Pengoperasian Sistem Operasi Komputer Bagi... Hartiningsih

Ada pula yang terkadang menggunakan debian, lunux, ubuntu atau fedora (tidak menentu), pernyataan ada 4 responden (23%).

Diketahui, linux adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh komunitas open source. Istilah linux atau GNU juga digunakan sebagai rujukan kepada seruluh distro linux yang didalamnya disertakan program-program lain pendukung operasi seperti server web, bahasa pemrograman, basis data, aplikasi perkantoran, multi media, dan lain lain. (Tutorial Dasar Pengguna Ubuntu, 2008).

Distro Linux maupun distro lainnya dalam kapasitas FOSS memiliki kelebihan antara lain sebagaimana diungkapkan Riva’atul Adaniah (2013) yang tidak mensyaratkan biaya untuk perolehan lisensi. Jika ada biaya lisensi hampir semua biaya lisensi aplikasi FOSS lebih murah dibandingkan lisensi proprietary, di samping rendahnya biaya, alasan lain Keamanan (security) yang dibuktikan dengan rekomendasi Gartner Group Microsoft Internet Information Services (IIS) ke Apache atau server web lainnya karena IIS memiliki rekaman perjalanan keamanan yang

buruk. Selain itu jaminan Hacker yang dikeluarkan J.S Wuzker Underwritter Managers membutuhkan biaya 5% hingga 15% Ms. Windows dibandingkan dengan Linux/Unix. Faktor lain yang juga dapat menjadi alasan adalah ketersediaan kode sumber, fokus keamanan (security) dan bukan keindahan (user friendly), serta sistem root yang memungkinkan multiuser dalam jaringan.

Sisi lain keuntungannya adalah mengurangi ketergantungan yang berlebihan terhadap penggunaan produk operasi sistem berlesensi, dan mengurangi atau penghematan biaya dibandingkan harus mengeluakan uang yang cukup besar untuk membeli lisensi. Tutorial Dasar Penggunaan Linux Ubuntu (2008).

Adapun aplikasi yang sering digunakan responden khusus menggunakan SO opens source antara lain : pengaplikasian pengolahan angka atau menghitung, mendesain, pengolahan presentasi, pengoplahan data, browser info, dan sebagainya. Distribusi frekuensi penggunaan dengan aplikasi menggunakan sistem operasi open source terlihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Aplikasi Open Source yang Sering Digunakan (N=17)

Figure 7. Open Source Applications are Often Used (N=17)

1 0 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 0

Word Browser Open Office

Gambar 8. Alasan Penggunaan Open Source(N=17)

Figure 8. Reason for Use Open Source(N=17)

Sama seperti pemanfaatan kompter pada umumnya, dalam aplikasi open source pun para pegawai memafaatkan sistem operasi komputer yang legal untuk : mengolah data/angka dinyatakan 9 responden (53,0%), (presentasi) ada 4 responden (23,5%).

aplikasi untuk mencari informasi/ dan hiburan (browser) berjumlah 4 responden (23, 5%) dan yang menyatakan untuk mengolah data.

Sekalipun jumlah pegawai yang menggunakan sistem operasi open source relatif minim, data tersebut memberikan makna, bahwa implementasi penggunaan open source dengan berbagai aplikasinya sudah mulai diterapkan, dan diyakini semakin kedepan dan seiring dengan kemampuan SDM dan kompetensi PNS pemerintah daerah pengimplementasian SO open souce apakah dengan menggunakan linux, ataupun yang lainnya dengan berbagai aplikasinya, seperti open office akan meningkat kendati berjalan secara perlahan.

Terdapat beberapa alasan responden menggunakan SO open source antara lain karena

legal dan tidak mudah kena virus. Alasan penggunaan open source berdasarkan persentase dapat dilihat pada Gambar 8.

Beragam alasan yang dikemukakan responden konteks penggunaan open source yakni penggunaan SO open source legal disamping juga tidak mudah kena virus dinyatakan oleh 10 responden (58,8%), terdapat pula pernyataan SO open source legal 5 responden (29,4%) dan ada 2 responden (11,8%) memberikan alasan bahwa SO open source tidak ada batasan mendistribusi/menjual perangkat lunak.

Sejak berkembangnya software open source dan mengetahui berbagai kelebihannya seperti pengenalan terhadap linux sejumlah lembaga-lembaga swasta, lembaga-lembaga pendidikan termasuk juga instansi pemerintahan turut menggunakan SO tersebut. Namun demikian, melihat pada kecilnya penggunaan opens source di instansi pemerintah daerah yang berarti SO open source belum dianggap sebagai bagian dari yang membumi bagi pengguna sebagaimana dianalisis bagian awal atau mungkin pula karena keterbatasan 2 0 0 1 2 1 2 3 0 0 3 1 0 2 0 Legal Tidak Mudah Kena Virus Tidak Ada Batasan Pendistribusian