• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anak Pelaku Tindak Pidana

PERLINDUNGAN KHUSUS

7.1. Anak Bermasalah Hukum

7.1.1. Anak Pelaku Tindak Pidana

Anak yang terkait dengan permasalahan hukum dimasukkan dalam dua kriteria yaitu anak didik pemasyarakatan dan tahanan anak. Dimasukkan sebagai anak didik pemasyarakatan apabila sudah jatuh keputusan terhadap tindakan pidana yang dilakukan oleh anak tersebut. Sedangkan tahanan anak adalah anak yang masih dalam proses pemeriksaan, penyidikan atau penuntutuan.

Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Lembaga Pemasyarakatan Pasal 1 (Ketentuan Umum) Butir 8 dijelaskan bahwa anak didik pemasyarakatan adalah :

a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalani pidana di Lapas Anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun.

b. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan pada negara untuk dididik dan ditempatkan di Lapas Anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun.

c. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua/walinya memeroleh penetapan pengadilan untuk dididik di Lapas Anak paling lama sampai dengan berumur 18 (delapan belas) tahun.

91 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014

Dalam perkara hukum, seorang pelaku tindak pidana ditetapkan sebagai terpidana melalui beberapa tahapan. Tahap pertama ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Seseorang dinyatakan menjadi tersangka jika ada bukti permulaan bahwa ia patut diduga sebagai pelaku tindak pidana. Setelah bukti-bukti dirasa cukup, tersangka akan dituntut, diperiksa dan diadili di pengadilan dan berganti status menjadi terdakwa. Dan apabila dalam proses peradilan hakim menemukan bukti-bukti yang kuat yang menyatakan si terdakwa memang bersalah, setelah hakim mengetok palunya dan memperoleh kekuatan hukum tetap (incraht), maka saat itu pun si terdakwa berubah statusnya menjadi terpidana.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pengadilan Tinggi Banten tahun 2014, sebanyak 220 kasus tindak pidana telah disidangkan. Dari total kasus tersebut, sebanyak 37 kasus tindak pidana dilakukan oleh anak-anak. Sebagian besar jenis tindak pidana dengan terdakwa anak adalah tindak pidana narkotika/psikotropika sebanyak 19 kasus. Hal ini yang membutuhkan penanganan khusus, karena para terdakwa ini tidak hanya sebagai pengedar tetapi juga sebagai pengguna narkoba.

Gambar 7.1

Jumlah Persidangan Kasus Tindak Pidana dengan Terdakwa Anak di Provinsi Banten Periode Januari-Desember 2014

Kejahatan thd Negara 3% Pencurian 24% Penadahan 3% Tindak Pidana Narkotika/Psi kotropika 51% Pengadilan Anak 16% Tindak Pidana Lain 3%

92 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014 Di Provinsi Banten terdapat 6 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan 4 Rumah Tahanan (Rutan) yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota. Baik Lapas ataupun Rutan, keduanya menampung narapidana dan tahanan. Berdasarkan pengelompokkan umur, terdapat 2 (dua) Lapas untuk anak-anak yaitu Lapas Kelas II Anak Pria Tangerang dan Lapas Kelas IIb Anak Perempuan Tangerang. Penghuni kedua Lapas ini berasal dari berbagai daerah, sehingga tidak dapat menggambarkan masalah “anak yang berhadapan dengan hukum” di Provinsi Banten. Berdasarkan data yang diunduh dari web kemenkumham.go.id, pada Desember 2014, jumlah anak pelaku tindak pidana sebanyak 94 orang. Dari jumlah tersebut, 84 persen diantaranya (79 anak) berstatus narapidana dan hanya sebanyak 15 anak yang berstatus tahanan (Tabel 7.1). Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 88 anak (94 persen) pelaku tindak pidana adalah anak laki-laki dan yang perempuan hanya sebanyak 6 anak (6 persen).

Tabel 7.1 Jumlah Narapidana dan Tahanan Menurut Kelompok Usia dan Jenis Kelamin pada Lapas dan Rutan di Provinsi Banten, Desember 2014

Kelompok Usia Status Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) Dewasa Narapidana 2.802 95 2.897 Tahanan 1.759 48 1.807 Jumlah 4.561 143 4.704 Anak-Anak Narapidana 73 6 79 Tahanan 15 0 15 Jumlah 88 6 94 Dewasa+ Anak-Anak Narapidana 2.875 101 2.976 Tahanan 1.774 48 1.822 Jumlah 4.649 149 4.798

93 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014

Apabila dilihat berdasarkan lokasi Lapas dan Rutan di Provinsi Banten, dapat dilihat bahwa anak didik pemasyarakatan dan tahanan anak masih ada yang digabungkan dengan narapida/tahanan dewasa. Hal ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Peradilan Anak. Pasal 31 dari Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa Anak Nakal yang oleh Hakim diputus untuk diserahkan kepada negara, ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Anak sebagai Anak Negara.

Terkait hal tersebut diatas, telah dilakukan konfirmasi pada dinas/instansi yang menangani masalah ini yaitu Kanwil Kemenkumham Provinsi Banten. Informasi yang diperoleh bahwa tahanan anak yang masih digabungkan di dalam Lapas/Rutan dewasa, dikarenakan proses hukum yang belum selesai. Sedangkan narapidana anak yang digabungkan di dalam Lapas/Rutan dewasa karena adanya permintaan dari pihak keluarga agar lebih dekat jaraknya dengan rumah tempat tinggal.

Pada Tabel 7.2 dapat dilihat jumlah narapidana dan tahanan menurut kelompok usia di Lapas dan Rutan yang berada di Provinsi Banten keadaan Desember 2014. Dari sepuluh Lapas/Rutan di wilayah Provinsi Banten, tujuh Lapas/Rutan dihuni oleh narapidana/tahanan dewasa dan anak-anak. Ketujuh Lapas/Rutan tersebut adalah Lapas Kelas II Anak Pria Tangerang, Lapas Kelas II B Anak Perempuan Tangerang, Lapas Kelas III Cilegon, Rutan Kelas I Tangerang, Rutan Kelas II B Pandeglang, Rutan Kelas II B Rangkas Bitung dan Rutan Kelas II B Serang. Penggabungan narapidana/tahanan dewasa dan anak-anak dikhawatirkan memberikan dampak buruk. Pada akhirnya, pertimbangan bahwa anak nakal memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial menjadi sulit untuk untuk dicapai.

94 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014 Tabel 7.2 Jumlah Narapidana dan Tahanan Menurut Kelompok Usia pada

Lapas dan Rutan di Provinsi Banten, Desember 2014

Lapas/Rutan Tahanan Narapidana Tahanan + Napi Kapasitas % Kapasitas Dewasa

Anak-anak Total Dewasa

Anak-anak Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Lapas Kelas I Tangerang 4 - 4 677 - 677 681 600 114 Lapas Kelas II Anak Pria Tangerang 2 11 13 58 67 125 138 220 63 Lapas Kelas II Serang - - - 379 - 379 379 425 89 Lapas Kelas II A Wanita Tangerang 6 - 6 36 - 36 42 250 17 Lapas Kelas II B Anak Perempuan Tangerang 23 - 23 57 3 60 83 100 83 Lapas Kelas III

Cilegon 76 - 76 51 4 55 131 700 19 Rutan Kelas I Tangerang 542 1 543 272 - 272 815 596 137 Rutan Kelas II B Pandeglang 150 2 152 55 - 55 207 143 145 Rutan Kelas II B Rangkas bitung 90 - 90 69 1 70 160 100 160 Rutan Kelas II B Serang 225 1 226 235 1 134 360 274 131 Sumber : Web Kementrian Hukum dan HAM, keadaan 31 Desember 2014