• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)

KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN

6.2. Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Partisipasi penduduk usia sekolah dalam mengikuti pendidikan berdasarkan jenjang dan umur dapat diketahui melalui indikator Angka

12,00 9,96 10,85 11,54 12,83 12,62 11,34 13,69 11,68 82,31 83,77 84,75 83,50 84,83 85,57 84,07 83,80 84,08 5,69 6,26 4,40 4,96 2,33 1,81 4,59 2,51 4,24 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangsel Banten

Tidak/belum pernah bersekolah Masih bersekolah Tidak bersekolah lagi Sumber : Susenas 2014, BPS Provinsi Banten

66 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014 Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). APS dibedakan menjadi APS 7-12 tahun, APS 13-15 tahun, APS 16- 18 tahun, dan APS 19-24 tahun. APS 7-12 tahun menunjukkan angka partisipasi penduduk berumur 7-12 yang saat ini masih bersekolah di jenjang manapun. Sementara itu APM digunakan untuk melihat partisipasi sekolah menurut kelompok usia sekolah sesuai jenjang pendidikannya. APM dibedakan menjadi APM SD, APM SMP, APM SM, dan APM PT. APM SD menunjukkan angka partisipasi penduduk berumur 7-12 tahun yang masih bersekolah di SD/sederajat. Sedangkan APK digunakan untuk melihat partisipasi sekolah penduduk menurut jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat umur. Seperti APM, APK dibedakan menjadi APK SD, APK SMP, APK SM, dan APK PT. Interpretasi APK SD yaitu angka partisipasi penduduk yang masih bersekolah di jenjang SD/sederajat pada usia berapapun. Meskipun konsep anak dalam publikasi ini adalah penduduk yang berusia sampai dengan 17 tahun, khusus untuk APK SM dan APM SM mengacu pada konsep Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yaitu menggunakan kelompok usia 16-18 tahun. Hal ini dilakukan agar interpretasi yang digunakan dalam publikasi ini sama dengan yang dikeluarkan oleh Kemdikbud. Sementara itu kelompok umur APS menyesuaikan dengan kelompok umur anak yaitu kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-17 tahun.

6.2.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka partisipasi sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah dan sebagai indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses pada pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. APS adalah gambaran penduduk yang bersekolah menurut kelompok umur. Kegiatan bersekolah tidak saja bersekolah di jalur formal akan tetapi juga termasuk bersekolah di jalur non formal seperti paket A setara SD/MI, paket B setara SMP/MTs dan paket C setara SM/MA.

67 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014

Gambar 6.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2014 APS 7-12 tahun sebesar 99,29 persen. Hal ini berarti dari 100 anak usia 7-12 tahun, sekitar 99 anak masih bersekolah dan 1 anak tidak bersekolah (tidak pernah sekolah dan tidak sekolah lagi), APS 13-15 tahun sebesar 94,87 persen dan APS 16-17 tahun sebesar 77,54 persen. Jika dilihat menurut jenis kelamin, tidak ada perbedaan yang signifikan APS anak lai-laki dan APS anak perempuan pada setiap kelompok umur. Gambar 6.2 juga memperlihatkan bahwa semakin tinggi kelompok usia sekolah semakin rendah persentase anak yang bersekolah.

Gambar 6.2

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Usia 7-17 Tahun Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten, 2014

APS anak usia 7-12 tahun di seluruh kabupaten/kota tidak berbeda signifikan. Namun semakin tinggi kelompok umur, semakin terlihat perbedaan APS antara kabupaten/kota. APS tertinggi untuk anak usia 13-15 tahun adalah di Kota Tangerang dan 16-17 tahun adalah di Kota Cilegon. Sementara APS paling rendah untuk anak usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun adalah di Kabupaten Pandeglang dan APS paling rendah untuk anak usia 16-17 tahun adalah di Kabupaten Lebak. 98,98 94,90 77, 99 99, 62 94,85 77,06 99,29 94,87 77,54 7-12 13-15 16-17

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan Sumber : Susenas 2014, BPS Provinsi Banten

68 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014 Gambar 6.3

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Usia 7-17 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2014

6.2.2. Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan proporsi penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah penduduk pada kelompok usia sekolah tersebut. APM berfungsi untuk menunjukkan partisipasi pendidikan penduduk pada tingkat pendidikan tertentu yang sesuai dengan usianya, atau melihat penduduk usia sekolah yang dapat bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai usianya. Sebagai gambaran misalnya APM SD adalah proporsi jumlah anak berusia 7 – 12 tahun yang bersekolah di SD/sederajat terhadap jumlah seluruh anak yang berusia 7 – 12 tahun. APM digunakan untuk melihat penduduk usia sekolah yang dapat bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai 100 persen.

71,62 65,52 78,95 73,06 83,29 89,03 75,64 86,83 77,54 91,32 92,71 94,69 95,36 98,21 98,03 93,22 96,32 94,87 97,48 99,46 99,47 99,89 99,60 99,60 99,16 99,47 99,29 Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangsel Banten 7-12 13-15 16-17 Sumber : Susenas 2014, BPS Provinsi Banten

69 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014

Sesuai dengan target MDG’s, disebutkan bahwa pencapaian APM SD ditargetkan dapat mencapai 95 persen pada tahun 2015. Gambar 6.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2014, pencapaian APM SD sebesar 96,69 persen, APM SMP sebesar 79,56 persen dan APM SMA sebesar 56,87 persen. Sama halnya dengan APS, semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin rendah besaran APM.

Gambar 6.4

Angka Partisipasi Murni (APM) Anak Usia 7-18 Tahun Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten, 2014

Dilihat menurut jenis kelamin, tampak bahwa APM anak perempuan sedikit lebih tingi dibandingkan dengan APM anak laki-laki kecuali pada jenjang pendidikan SM/sederajat. Pada jenjang pendidikan SM/sederajat, APM anak laki-laki sedikit lebih tinggi (57,25 persen) dibanding APM anak perempuan (56,46 persen).

Secara umum, APM SD persentasenya tidak berbeda signfikan di setiap kabupaten/kota. Kesenjangan APM semakin tinggi sejalan dengan semakin meningkatnya jenjang pendidikan. Pada jenjang SMP dan SM, APM paling tinggi adalah di Kota Cilegon dan yang paling rendah adalah di Kabupaten Lebak.

96,46 96,

93

96,69

78,98 80,21 79,56 57,25 56,46 56,87

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan

SD SMP SMA

70 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014 Gambar 6.5

Angka Partisipasi Murni (APM) Anak Usia 7-18 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2014

6.2.3 Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar (APK) mengindikasikan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan menurut jenjang pendidikan tanpa melihat umur. APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK SD merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang sekolah di SD/sederajat terhadap jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun. Nilai APK bisa lebih dari 100 persen apabila jumlah murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan (misal anak bersekolah di SD/sederajat berumur kurang dari 7 tahun atau lebih dari 12 tahun).

56,98 46,49 55,31 56,18 60,28 69,69 59,08 63,39 56,87 75,05 68,94 84,71 81,67 81,42 85,93 75,96 76,48 79,56 94,30 97,56 97,57 97,99 93,75 96,31 97,21 98,33 96,69 Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangsel Banten SD SMP SMA Sumber : Susenas 2014, BPS Provinsi Banten

71 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014

Gambar 6.6

Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak Usia 7-18 Tahun Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten, 2014

Berdasarkan Gambar 6.6 diketahui bahwa APK SD sebesar 109,89 persen, APK SMP sebesar 89,55 persen dan APK SMA sebesar 72,94 persen. Semakin tinggi jenjang pendidikan semakin rendah APK. Penurunan APK pada jenjang pendidikan yang semakin tinggi sejalan dengan kecenderungan penurunan APS dan APM pada usia atau jenjang yang semakin tinggi.

Jika dibandingkan dengan APM SD sebesar 96,69 persen, APK SD sebesar 109,89 menunjukkan bahwa ada sekitar 13,2 persen anak yang bersekolah di SD/sederajat berusia kurang dari 7 tahun dan lebih dari 12 tahun. Dengan kata lain angka tersebut menunjukkan bahwa murid SD/ sederajat selain mencakup anak yang berusia 7 – 12 tahun, juga mencakup anak yang berusia kurang dari 7 tahun dan lebih dari 12 tahun. Kondisi ini diduga lebih banyak disebabkan banyak anak yang terlalu dini untuk bersekolah SD/sederajat.

Dilihat menurut jenis kelamin terlihat bahwa pada jenjang pendidikan SD/sederajat APK anak laki-laki lebih tinggi dibanding APK anak perempuan (APK SD anak laki-laki sebesar 111,95 dan APK SD anak perempuan sebesar 110,23).

111,95 11 0,23 109,89 89,33 87,19 89,55 71,67 84,42 72,94

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan

SD SMP SMA

72 Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014 Hal ini juga berlaku pada APK SMP/sederajat. Sebaliknya pada jenjang SM/sederajat, APK anak perempuan lebih tinggi dibanding APK anak laki-laki (Gambar 6.6).

Gambar 6.7

Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak Usia 7-18 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2014

Pada semua Kabupaten/Kota, masih banyak anak usia dibawah 7 tahun atau diatas 12 tahun yang bersekolah pada jenjang SD. APK SMP paling tinggi adalah di Kota Tangerang sebesar 98,54 persen, sedangkan APK SMA paling tinggi adalah di Kota Cilegon sebesar 94,52 persen. APK SMP maupun SMA paling rendah adalah di Kabupaten Lebak.