• Tidak ada hasil yang ditemukan

1

Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan mengalami

perlambatan pada tahun 2015. Hal itu ditunjukkan oleh Produk

Domestik Bruto (PDB) yang tercatat hanya sekitar 4,8% pada

tahun 2015 dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 5,0%.

Menurut data tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan sekitar 0,2% pada tahun 2015 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat tersebut juga disebabkan oleh penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika per 31 Desember 2015 menjadi Rp13,779 per dolar AS dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp12,440 per dolar AS. Bahkan, rupiah sepanjang tahun 2015 sempat menyentuh level Rp14,000 per dolar AS. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2015 juga mempengaruhi pertumbuhan sektor properti. Hal itu

disebabkan para konsumen umumnya menahan diri untuk membeli produk-produk properti pada tahun lalu. Meski demikian, Megapolitan Developments sepanjang tahun 2015 masih mampu membukukan pertumbuhan penjualan usaha sekitar 4,51%.

Keberhasilan meraih pertumbuhan kinerja pada tahun 2015 tersebut karena Perseroan berhasil menawarkan dan menjual berbagai produk properti yang ramah lingkungan dan telah didiversifikasi sesuai dengan kebutuhan para konsumennya. Ada juga beberapa produk properti Perseroan yang telah selesai dibangun pada tahun 2015 serta diserahterimakan kepada pembelinya. Hal itu menunjukkan profesionalisme Perseroan dalam komitmennya mengembangkan bisnis di sektor properti. Kondisi seperti itu terus meningkatkan kepercayaan konsumen untuk tetap membeli produk-produk properti yang ditawarkan Perseroan kendati kondisi perekonomian makro kurang kondusif sepanjang tahun 2015.

Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jansen & Ramdan disajikan secara wajar.

Perseroan pada tahun 2015 mencatat penjualan sebesar Rp325,313 miliar atau meningkat 4,51% jika dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp311,279 miliar.

Penjualan

Pendapatan Perseroan pada tahun 2015 berasal dari penjualan ruko dan kios, pendapatan sewa, penjualan rumah, penjualan apartemen, dan penjualan tanah kavling.

Laporan Kami

Penjualan ruko dan kios tercatat sebesar Rp112,984 miliar pada tahun 2015, melonjak 173,29% dibandingkan pada tahun 2014 sebesar Rp41,342 miliar. Penjualan ruko dan kios Perseroan pada tahun 2015 berasal dari penjualan ruko Cinere Terrace Commercial (CTC), kios Cinere Bellevue Kiosk (CBK), ruko Cinere Bellevue Commercial (CBC) dan penjualan ruko Griya Cinere II. Perseroan menjual 37 unit ruko CTC bernilai Rp97,392 miliar pada tahun 2015. Di tahun 2014, Perseroan tidak membukukan penjualan ruko CTC dikarenakan pekerjaan konstruksi CTC baru dilakukan pada pertengahan tahun 2015.

Penjualan kios CBK mengalami penurunan sekitar 73,56% menjadi Rp14,174 miliar pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp41,342 miliar. Hal ini dikarenakan jumlah penjualan kios tercatat sebanyak 19 unit kios pada tahun 2015, lebih kecil jika dibandingkan dengan pencatatan penjualan kios sebanyak 62 kios pada tahun 2014.

Perseroan juga menjual dua unit ruko CBC senilai total Rp3,243 miliar, selain itu Perseroan mencatat penjualan satu unit ruko di Griya Cinere II senilai Rp1,416 miliar.

Sementara itu, pendapatan sewa Perseroan pada tahun 2015 tumbuh 45% menjadi

Rp90,380 miliar dibandingkan sebesar Rp62,386 miliar pada tahun 2014.

Untuk pendapatan berkelanjutan, Perseroan memperoleh pendapatan dari

sewa, service charge, layanan listrik

(electricity) dan layanan air bersih di pusat perbelanjaan Mal Cinere sebesar Rp51,572 miliar pada tahun 2015 atau naik sekitar 4,50% dibandingkan tahun 2014. Cinere Bellevue Mall juga memberikan kontribusi pendapatan sewa sebesar Rp36,391 miliar pada tahun 2015 atau naik 228% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp11,092 miliar.

Pendapatan sewa, service charge, layanan listrik (electricity) dan layanan air bersih juga di dapat Perseroan dari apartemen The Habitat @Karawaci sebesar Rp2,415 miliar pada tahun 2015, naik 24,20% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1,945 miliar.

Selain itu, Perseroan juga memperoleh pendapatan sewa atas sebidang Tanah di Puri Cinere senilai Rp541,933.juta, sedangkan pada tahun 2014 Perseroan tidak mencatat pendapatan sewa tanah. Perseroan menjual rumah tapak sebesar Rp77,367 miliar pada tahun 2015 atau meningkat 62,30% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp47,669 miliar.

Laporan Kami

Analisa dan Pembahasan Manajemen

2015 2014

Penjualan Ruko & Kios 112.984.103.536 41.342.891.501

Pendapatan Sewa 90.922.145.488 62.386.864.714

Penjualan Rumah 77.367.175.956 47.669.060.309

Penjualan Apartemen 43.862.780.574 159.880.959.972

Penjualan Tanah Kavling 177.480.900

Laporan Tahunan 2015PT Megapolitan Developments Tbk 67

Kontribusi penjualan rumah tapak Perseroan dicatat dari penjualan 26 unit rumah di Cinere One Residence (COR) senilai Rp58,419 miliar pada tahun 2015. Jika dibandingkan pada tahun 2014 Perseroan mencatat penjualan sebanyak 11 unit rumah COR senilai Rp23,850 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 144,94%. Penjualan rumah tapak diikuti oleh penjualan rumah Cinere Parkview sebanyak 15 unit atau senilai Rp13,157 miliar pada 2015, meningkat 18,22% dibandingkan pada tahun 2014 yang menjual 14 unit rumah atau senilai Rp11,129 miliar.

Perseroan mencatat penjualan dua unit rumah tapak di Cinere Riverside senilai Rp4,400 miliar. Pada tahun sebelumnya, Perseroan tidak membukukan penjualan rumah di lokasi ini. Penjualan hunian tapak juga didapat Perseroan dari dua unit di Graha Cinere sebesar Rp1,147 miliar pada tahun 2015, meningkat tajam sekitar 127,17% dibandingkan pada tahun 2014 sebesar Rp504,900 juta. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014, Perseroan hanya mencatat penjualan satu unit rumah di lokasi Graha Cinere.

Selain hunian tapak di Cinere, Perseroan juga mencatat penjualan hunian tapak di Bogor yaitu satu unit rumah Tatya Asri senilai Rp241,920 juta pada tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya Perseroan tidak membukukan penjualan rumah di kawasan ini.

Pada tahun 2015 Perseroan tidak mencatat penjualan di Cinere One Commercial Park (COC). Hal ini disebabkan unit Cinere One Commercial Park telah habis terjual. Perseroan juga tidak membukukan penjualan rumah di Griya Cinere 2, sedangkan di tahun sebelumnya Perseroan mencatat penjualan sembilan unit rumah senilai total Rp10,326 miliar.

Laporan Kami

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Perseroan membukukan penjualan apartemen sebesar Rp43,862 miliar atau turun 72,56% dibanding pada tahun 2014 sebesar Rp159,880 miliar.

Perseroan membukukan penjualan Cinere Bellevue Suites secara akumulatif dari 895 unit pada tahun 2014 menjadi 947 unit pada tahun 2015. Penjualan apartemen dicatat Perseroan sesuai dengan ketentuan PSAK yaitu dengan metode persentase

penyelesaian (percentage of completion

method) yakni apabila proses konstruksi telah melampaui tahap awal dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi. Pada tahun 2015 persentase penyelesaian konstruksi mencapai 100%, sedangkan pada tahun 2014 persentase penyelesaian konstruksi mencapai 92,81%.

Perseroan juga membukukan penjualan satu bidang tanah kavling Cijujung, Kabupaten Bogor senilai Rp177,48 juta pada tahun 2015 dan tidak mencatat penjualan tanah kavling pada tahun 2014.

Perseroan pada tahun 2015 mencatat beban pokok penjualan dan sewa sebesar Rp126,343 miliar, turun 17,90% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp153,891 miliar. Beban pokok Perseroan terdiri dari beban pokok sewa, beban pokok penjualan ruko dan kios, beban pokok penjualan apartemen, beban pokok penjualan rumah, dan beban pokok penjualan tanah kavling.

Perseroan mencatat peningkatan beban pokok sewa sebesar 45,01% menjadi Rp36,979 miliar pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp25,501 miliar. Beban pokok sewa tersebut berasal dari beban pokok sewa Mal Cinere, Cinere Bellevue Mall, apartemen The Habitat, serta tanah di Puri Cinere. Beban pokok atas pendapatan sewa, service charge, layanan listrik (electricity) dan layanan air bersih di pusat perbelanjaan Mall Cinere tercatat sebesar Rp13,754 miliar pada ahun 2015 atau turun 5.62% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp14,5732 miliar. Cinere Bellevue Mall mencatatkan beban pokok sebesar Rp21,923 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 151% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp8,731 miliar. Peningkatan beban pokok atas sewa service charge, layanan listrik (electricity) dan layanan air bersih diakibatkan oleh kenaikan pendapatan sewa, service charge, layanan listrik (electricity) dan layanan air bersih di tahun 2015 sebesar 45,54% dibandingkan dengan tahun 2014.