• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang lingkup audit Internal Kode Etik Audit Internal Ruang lingkup kerja audit internal

mencakup seluruh kegiatan operasional Perseroan dan anak-anak perusahaan. Dalam perlaksanaanya, Audit Internal melakukan kegiatan audit serta pemberian konsultasi terhadap unit kerja di kantor pusat dan proyek untuk memastikan efisiensi dan efektivitas pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.

Auditor Internal diharapkan dapat menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.

Integritas

Integritas auditor internal menetapkan kepercayaan dan dengan begitu menyediakan dasar bagi kepercayaan atas pertimbangan keahlian audit internal mereka.

2.

Obyektivitas

Auditor Internal memperlihatkan tingkatan yang paling tinggi dari obyektivitas profesional di dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diuji. Auditor Internal membuat suatu penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kepentingannya sendiri atau oleh orang lain di dalam membentuk pertimbangan keahliannya.

3.

Kerahasiaan

Auditor Internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa otoritas yang sah kecuali jika ada suatu kewajiban yang sah menurut hukum atau profesi untuk melakukannya.

4.

Kemampuan

Auditor Internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam melaksanakan pelayanan/jasa audit internal.

Tata Kelola & Manajemen Risiko

Laporan Tahunan 2015PT Megapolitan Developments Tbk 129

Aturan perilaku untuk penerapan prinsip-prinsip di atas adalah sebagai berikut :

1. Integritas

a. Melaksanakan pekerjaan dengan jujur, rajin, dan bertanggung jawab, b. Mematuhi hukum dan membuat

pengungkapan yang diharapkan oleh hukum dan profesi,

c. Dengan sadar tidak menjadi bagian atas aktivitas yang tidak sah, atau terlibat dalam tindakan yang dapat menghilangkan kepercayaan kepada profesi audit internal atau departemen Audit Internal, dan d. Menghormati dan berperan untuk

tujuan Perseroan yang sah dan etis. 2. Obyektivitas

3. Tidak mengambil bagian dalam setiap aktivitas atau hubungan apapun yang dapat merusak atau diduga merusak penilaian mereka yang tidak memihak. Keikutsertaan ini meliputi aktivitas atau hubungan yang mungkin akan bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

4. Tidak menerima suatu apapun yang dapat merusak atau diduga merusak pertimbangan keahlian profesional mereka.

5. Mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahui oleh mereka yang jika tidak diungkapkan dapat mengubah pelaporan aktivitas yang sedang diteliti. 6. Kerahasiaan

7. Berhati-hati dalam menggunakan dan melindungi informasi yang diperoleh selama bertugas.

8. Tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi apapun atau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan hukum atau yang akan merugikan tujuan Perusahaan yang sah dan etis. 9. Kemampuan

10. Hanya melibatkan diri dalam pelayanan di mana mereka mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman yang

diperlukan.

11. Melaksanakan pelayanan audit internal sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal.

12. Secara terus-menerus meningkatkan kemampuannya dan efektivitas serta kualitas pelayanannya.

Kegiatan Audit Internal di tahun 2015 meliputi :

• Audit keuangan dan operasional dilakukan untuk memastikan bahwa pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan dengan baik oleh Perseroan,

• Audit operasional meliputi pemeriksanaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang pembangunan, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan operasional lainnya,

• Mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan Perseroan yang berlaku, baik unit kerja internal, kinerja vendor, dan seluruh pihak ketiga lainnya, • Menguji dan mengevaluasi sistem

prosedur standar operasional Perseroan, serta kepatuhan terhadap kebijakan peraturan Perseroan yang berlaku,

• Melakukan kajian terhadap kinerja Kantor Proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat, dan

• Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil-hasil temuan audit serta menyampaikan saran perbaikan kepada manajemen Perseroan serta Komite Audit.

Tata Kelola & Manajemen Risiko

Sekretaris Perusahaan adalah komponen penting dalam Perseroan yang berperan sebagai perantara antara aspek internal organisasi dan pemangku kepentingan eksternal. Peran ini memastikan semua informasi Perseroan yang penting disebarluaskan kepada seluruh pemangku kepentingan secara tepat waktu sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 dalam Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan telah menunjuk dan membentuk Sekretaris Perusahaan yaitu Fanny Setiati Sutanto yang juga Direktur Keuangan Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.0501/MD/ PDIR/XI/11 tanggal 21 November 2011, yang bertanggung jawab:

1.

Mengikuti perkembangan Pasar Modal

khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2.

Memberikan pelayanan kepada

masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik.

3.

Memberikan masukan kepada Direksi

Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

4.

Sebagai penghubung atau liason antara

Emiten atau Perusahaan Publik dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masyarakat.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan juga mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup:

1.

Menjalankan fungsi sekretaris

termasuk pengelolaan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, serta mengelola penyebarluasan informasi kepada para pemangku kepentingan sesuai dengan visi, misi, dan strategi Perseroan,

2.

Melakukan pengelolaan informasi dari

dalam maupun luar Perseroan kepada Dewan Komisaris dan Direksi secara teratur dan apabila diperlukan,

3.

Memastikan bahwa Perseroan

mengikuti peraturan-peraturan pasar modal sesuai dengan industri yang berlaku,

4.

Membantu Direksi dalam penyusunan

dan koordinasi rencana strategis korporasi,

5.

Menjalankan tugas-tugas yang

berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang merupakan stakeholder Perseroan,

6.

Menyusun laporan

pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan

kegiatan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa,

7.

Melakukan proses penatausahaan dan

penyimpanan dokumen Perseroan yang meliputi notulen Direksi, daftar Pemegang Saham, dan MOU dengan institusi lain, dan

8.

Menjaga citra dari Perseroan

melalui berbagai kegiatan hubungan masyarakat, media, dan investor. Tata Kelola & Manajemen Risiko

Laporan Tahunan 2015PT Megapolitan Developments Tbk 131