• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Laporan Keuangan

•฀ Laba฀bersih฀meningkat฀sebesar฀Rp1฀triliun฀atau฀27,9%฀ •฀ Jumlah฀pendapatan฀operasional฀meningkat฀sebesar฀Rp1.258฀miliar฀atau฀12%฀ •฀ Portofolio฀Obligasi฀Pemerintah฀sebesar฀49,3%฀dari฀total฀aktiva฀atau฀mengalami฀ penurunan฀sebesar฀17,4%฀ •฀ Jumlah฀Ekuitas฀meningkat฀41,3%฀menjadi฀sebesar฀Rp20.395฀miliar Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional Ringkasan฀Perhitungan฀Laba฀(Rugi)฀untuk฀tahun฀yang฀berakhir฀pada฀31฀Desember฀2002฀dan฀31฀Desember฀2003 2002 Rp฀miliar 2003 Rp฀miliar 2003 USD฀juta %฀Perubahan Pendapatan฀Bunga 31.879 25.557 3,033.5 (19,8%) Beban฀Bunga (25.017) (17.550) (2,083.1) (29,8%) Pendapatan฀Bunga—Bersih 6.862 8.007 950.4 16,7% Pendapatan฀Provisi,฀Komisi฀dan฀Fee 804 924 109.7 14,9% Pendapatan฀Transaksi฀Valuta฀Asing - 114 13.5 100% Keuntungan฀Penjualan฀Surat฀Berharga฀dan฀Obligasi฀Pemerintah 490 2.123 252 333,3% Keuntungan฀(Kerugian)฀atas฀Penurunan฀Nilai฀Surat฀Berharga฀฀ dan฀Obligasi฀Pemerintah 1.531 (51) (6.1) (103,3%) Pendapatan฀Lainnya 808 636 75.5 (21,3%) Pendapatan฀Operasional 10.495 11.753 1,395 12% Beban฀Penyisihan฀Penghapusan฀Aktiva฀Produktif฀dan฀Komitmen฀฀ &฀Kontinjensi฀serta฀Aktiva฀Lain-lain—Neto (937) (704) (83.6) (24,9%) Beban฀Umum฀&฀Administrasi (2.060) (2.151) (255.3) 4,4% Beban฀Personalia (1.566) (1.764) (209.4) 12,6% Beban฀Operasional฀Lainnya—Beban฀Lainnya (1.359) (320) (37.9) (76,5%) Laba฀Operasional 4.573 6.814 808.8 49% Pendapatan฀Non฀Operasional—Bersih 1.238 218 25.9 (82,4%) Laba฀Sebelum฀Pajak 5.811 7.032 834.7 21% Laba฀Bersih 3.586 4.586 544.3 27,9% Pertumbuhan฀Laba฀Bersih

Laba bersih pada tahun 2003 meningkat sebesar 27,9% dari sebesar Rp3.586 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp4.586 miliar pada tahun 2003. Pendapatan Operasional juga mengalami peningkatan sebesar 12% dari sebesar Rp10.495 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp11.753 miliar pada tahun 2003.

Pendapatan฀bunga฀bersih฀

Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 16,7% dari sebesar Rp6.862 miliar pada tahun 2002 menjadi

sebesar Rp8.007 miliar pada tahun 2003. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga sebesar 29,8% dari sebesar Rp25.017 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp17.550 miliar pada tahun 2003, dan diimbangi dengan penurunan pendapatan bunga sebesar 19,8% dari sebesar Rp31.879 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp25.557 miliar pada tahun 2003.

Tabel berikut ini menggambarkan analisa pendapatan bunga bersih selama tahun 2002 dan 2003.

Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional (Rp฀miliar) 2002 2003 Aktiva฀ Nominal฀ rata-rata Pendapatan % Nominal฀ rata-rata Pendapatan % a.฀ Kredit฀yang฀diberikan ฀ Rupiah 32.556 5.395 16,57 42.993 6.427 14,95 ฀ Valas 21.544 1.775 8,24 26.884 1.948 7,25 b.฀Penempatan฀ ฀ Rupiah 8.743 766 8,76 4.310 307 7,12 ฀ Valas 7.633 112 1,47 6.063 57 0,94 c.฀ Surat฀Berharga฀ ฀ Rupiah 9.747 1.719 17,64 11.533 728 6,31 ฀ Valas 4.715 180 3,82 3.567 140 3,92 d.฀Obligasi฀Pemerintah฀ 153.254 21.435 13,99 138.581 15.390 11,11 e.฀ Lainnya 497 560 Jumlah฀(1) 238.192 31.879 13,38 233.931 25.557 10,93 Kewajiban Nominal฀ rata-rata Beban % Nominal฀ rata-rata Beban % a.฀ Giro ฀ Rupiah 28.030 1.698 6,06 27.857 1.162 4,17 ฀ Valas 7.275 182 2,50 8.691 132 1,52 b.฀Tabungan 24.959 2.585 10,36 33.428 2.324 6,95 c.฀ Deposito฀Berjangka ฀ Rupiah 116.084 18.331 15,79 105.831 12.111 11,44 ฀ Valas 21.150 710 3,36 19.373 413 2,13 d.฀Surat฀Berharga฀Yang฀Diterbitkan 2.268 117 5,16 3.054 265 8,68 e.฀ Pinjaman฀Diterima ฀ Rupiah 4.058 294 7,24 3.241 327 10,09 ฀ Valas 11.575 508 4,39 7.178 206 2,87 f.฀ Pinjaman฀Subordinasi฀ 6.337 458 7,23 5.719 383 6,70 g.฀Modal฀Pinjaman 3.022 41 1,36 2.914 28 0,96 h.฀Lainnya 93 199 Jumlah฀(2) 224.758 25.017 11.13 217.286 17.550 8.08 Net฀(1฀-฀2) 13.434 6.862 2,25 16.645 8.007 2,85 Pendapatan฀Bunga฀ (Rp฀miliar) 2002 % 2003 % Obligasi฀Pemerintah Surat฀Berharga฀yang฀dimiliki 21.435 1.840 67,2 5,8 15.390 868 60,2 3,4 Obligasi฀Pemerintah฀dan฀SB฀yang฀dimiliki 23.275 73 16.258 63,6 Kredit฀yang฀diberikan 7.170 22,5 8.375 32,8 Penempatan฀pada฀Bank฀Indonesia฀dan฀Bank฀lain 879 2,8 364 1,4 Provisi฀dan฀komisi฀atas฀kredit฀yang฀diberikan 404 1,3 495 1,9 Lainnya* 151 0,4 65 0,3 Jumlah฀pendapatan฀bunga 31.879 100% 25.557 100% *฀Termasuk฀pendapatan฀dari฀provisi฀dokumen฀perdagangan฀dan฀fasilitas฀lainnya

Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional

Jumlah pendapatan bunga Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga yang dimiliki menurun sebesar 9,4% dari 73% pada tahun 2002 menjadi 63,6% pada tahun 2003. Jumlah pendapatan bunga kredit meningkat sebesar 10,3% dari 22,5% pada tahun 2002 menjadi 32,8% pada tahun 2003.

Pendapatan bunga Obligasi Pemerintah dan surat-surat berharga mengalami penurunan sebesar 30,1% dari sebesar Rp23.275 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp16.258 miliar pada tahun 2003. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga Obligasi Pemerintah sebesar 28,2% dari Rp21.435 miliar pada tahun 2002 menjadi Rp15.390 miliar pada tahun 2003 sebagai akibat turunnya volume rata-rata dan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah dengan bunga tidak tetap.

Volume rata-rata Obligasi Pemerintah menurun dari sebesar Rp153.254 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp138.581 miliar pada tahun 2003. Penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan Obligasi Pemerintah selama tahun 2003 yaitu sebesar Rp25.817 miliar dengan nilai nominal Rp24.505 miliar dan pengembalian atas kelebihan rekapitalisasi kepada Pemerintah sebesar Rp1.412 miliar.

Pendapatan bunga kredit yang diberikan meningkat sebesar 16,8% dari sebesar Rp7.170 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp8.375 miliar pada tahun 2003, terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah rata-rata kredit yang diberikan. Jumlah rata-rata kredit yang diberikan meningkat sebesar 29,2% dari sebesar Rp54.100 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp69.877 miliar pada tahun 2003. Beban฀Bunga (Rp฀miliar) 2002 % 2003 % Giro Tabungan Deposito฀Berjangka฀(1) 1.880 2.585 19.041 7,5 10,3 76,1 1.294 2.324 12.524 7,4 13,2 71,4 Jumlah฀Beban฀Bunga฀Simpanan 23.506 93,9 16.142 92 Pinjaman฀yang฀Diterima฀(2) 802 3,2 533 3 Pinjaman฀Subordinasi 458 1,8 383 2,2 Surat฀Berharga฀yang฀Diterbitkan 117 0,5 265 1,5 Modal฀Pinjaman฀(3) 41 0,2 28 0,2 Beban฀Pendanaan฀Lainnya฀(4) 64 0,3 113 0,6 Lainnya 29 0,1 86 0,5 Jumlah฀Beban฀Bunga 25.017 100 17.550 100 Catatan: (1)฀ Termasuk฀sertifikat฀deposito.฀ (2)฀ Termasuk฀pinjaman฀dari฀Pemerintah฀dan฀pihak฀swasta. (3)฀ Merupakan฀beban฀bunga฀atas฀SUFRN฀Bank฀Dagang฀Negara. (4)฀ Mencakup฀beban฀promosi฀untuk฀nasabah฀consumer.

Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional

Beban bunga menurun sebesar 29,8% dari sebesar Rp25.017 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp17.550 miliar pada tahun 2003. Beban bunga simpanan menurun sebesar 1,9% yang sebelumnya sebesar 93,9% menjadi sebesar 92% dari total beban bunga, sedangkan beban bunga surat berharga yang diterbitkan meningkat sebesar 1% dari total beban bunga yang sebelumnya sebesar 0,5% menjadi sebesar 1,5%.

Penurunan beban bunga simpanan tersebut terutama disebabkan

menurunnya jumlah nominal dan tingkat suku bunga simpanan.

Jumlah rata-rata simpanan menurun sebesar 1,2% dari sebesar Rp197.498 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp195.180 miliar pada tahun 2003. Jumlah rata-rata simpanan dalam Rupiah menurun dari sebesar Rp169.073 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp167.116 miliar pada tahun 2003. Jumlah rata-rata simpanan dalam mata uang asing mengalami penurunan dari sebesar Rp28.425 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp28.064 miliar pada tahun 2003.

Beban bunga yang dibayarkan atas pinjaman yang diterima menurun sebesar 33,5% dari sebesar Rp802 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp533 miliar pada tahun 2003, terutama karena turunnya jumlah pinjaman yang diterima. Volume rata-rata pinjaman yang diterima menurun dari sebesar Rp15.633 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp10.419 miliar pada tahun 2003 karena adanya pembayaran pinjaman yang telah jatuh tempo (exchange offer loan II).

Laba฀Operasional฀Sebelum฀Penyisihan฀Penghapusan (Rp฀miliar) 2000 2001 2002 2003 Pendapatan฀Inti฀(Core฀Earnings)* 3.357 4.145 3.514 5.332 Pendapatan฀(Kerugian)฀Transaksi฀Valas** 1.454 260 0 114 Laba฀Kenaikan฀Nilai฀&฀Penjualan฀Surat฀Berharga 0 0 2.021 2.072 Total฀Laba฀Operasional฀฀ Sebelum฀Penyisihan฀Penghapusan 4.811 4.405 5.535 7.518 Catatan:

*฀ Terdiri฀dari฀pendapatan฀bunga฀bersih,฀pendapatan฀provisi,฀komisi฀dan฀fee฀serta฀pendapatan฀lainnya฀dikurangi฀dengan฀ biaya฀overhead฀dan฀biaya฀operasional฀lainnya.฀Untuk฀tujuan฀perbandingan,฀biaya฀operasional฀lainnya฀pada฀tahun฀2000฀dan฀ 2002฀setelah฀dikurangi฀non-recurring฀expense฀yang฀terdiri฀dari฀biaya฀pembentukan฀cadangan฀untuk฀kasus฀legal฀dan฀fraud masing-masing฀sebesar฀Rp742฀miliar฀dan฀Rp520฀miliar.

**฀ Untuk฀tujuan฀perbandingan,฀pendapatan฀transaksi฀valas฀pada฀tahun฀2000฀setelah฀dikurangi฀non-recurring฀income฀yang฀ terdiri฀dari฀reversal฀cadangan฀kerugian฀selisih฀kurs฀yang฀dibentuk฀pada฀tahun฀1999฀sebesar฀Rp907฀miliar,฀keuntungan฀ penjabaran฀piutang฀dalam฀mata฀uang฀asing฀yang฀berkaitan฀dengan฀kenaikan฀nilai฀atas฀SUFRN฀eks฀Legacy฀sebesar฀Rp593฀ miliar฀dan฀lainnya฀sebesar฀Rp164฀miliar฀.

Beban bunga yang dibayarkan atas surat berharga yang diterbitkan naik sebesar 126,5% dari sebesar Rp117 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp265 miliar pada tahun 2003 yang diakibatkan oleh peningkatan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Mandiri yaitu

Medium-Term Notes (MTN) sebesar USD300 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. Volume rata-rata surat berharga yang diterbitkan naik dari Rp2.268 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp3.054 miliar pada tahun 2003. Beban bunga yang dibayarkan atas pinjaman subordinasi menurun sebesar

16,4% dari sebesar Rp458 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp383 miliar pada tahun 2003. Rata-rata volume pinjaman subordinasi menurun dari sebesar Rp6.337 miliar menjadi sebesar Rp5.719 miliar untuk periode yang sama. Beban bunga yang dibayarkan atas modal pinjaman turun sebesar 31,7% dari sebesar Rp41 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp28 miliar pada tahun 2003 terutama karena turunnya volume rata-rata modal pinjaman dalam valuta asing. Volume rata-rata modal pinjaman dalam valuta asing turun dari sebesar Rp1.267 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp1.159 miliar pada tahun 2003.

Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional

Pendapatan Operasional sebelum penyisihan penghapusan terus meningkat. Peningkatan pada tahun 2003 sebesar 35,8% dari sebesar Rp5.535 pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp7.518 miliar pada tahun 2003. Pendapatan฀Operasional฀Lainnya (Rp฀miliar) 2002 2003 Laba฀Selisih฀Kurs— Bersih - 114 Provisi฀dan฀Komisi฀ Lainnya฀(1) 804 924 Lain-lain฀(2) 808 636 Jumlah฀Pendapatan฀ Operasional฀Lainnya 1.612 1.674 (1)฀ Provisi฀dan฀komisi฀lainnya฀merupakan฀pendapatan฀ yang฀diperoleh฀dari฀jasa฀trade฀finance,฀jasa฀consumer฀ banking฀(seperti฀kartu฀kredit),฀jasa฀cash฀management฀

dan฀jasa฀treasury฀pasar฀modal฀serta฀jasa฀uang฀muka฀ dari฀perusahaan-perusahaan฀sekuritas฀yang฀bergabung฀ dalam฀konsorsium฀untuk฀memberikan฀penawaran฀ kredit฀atas฀kredit฀yang฀dibeli฀dari฀BPPN฀pada฀ tahun฀2002.฀

(2)฀ Termasuk฀provisi฀administrasi฀kepada฀nasabah. Pendapatan operasional lainnya meningkat sebesar 3,8% dari sebesar Rp1.612 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp1.674 miliar pada tahun 2003, karena meningkatnya pendapatan selisih kurs serta provisi dan komisi lainnya yang diimbangi dengan penurunan pendapatan lain-lain. Laba bersih atas selisih kurs meningkat dari rugi bersih sebesar Rp25 miliar pada tahun 2002 menjadi laba sebesar Rp114 miliar pada tahun 2003. Pada tahun 2003, laba bersih selisih kurs meningkat terutama karena transaksi perdagangan mata uang asing dan revaluasi mata uang asing.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya meningkat sebesar 14,9% dari sebesar Rp804 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp924 miliar pada tahun 2003.

Pendapatan lain-lain turun sebesar 21,3% dari sebesar Rp808 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp636 miliar pada tahun 2003. Pendapatan lain-lain tersebut terutama berasal dari biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah.

(Penyisihan)/Pemulihan฀Penyisihan฀

Kebijakan Bank Mandiri dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif untuk kredit yang diberikan:

Kolektibilitas 1 2 3 4 5

BI 1% 5% 15% 50% 100%

Bank฀Mandiri 2% 15% 50% 100% 100%

Untuk kelompok debitur, Bank Mandiri membentuk penyisihan penghapusan pada umumnya berdasarkan klasifikasi terendah dalam kelompok debitur tersebut.

Saldo Penyisihan penghapusan aktiva produktif per 31 Desember 2002 dan 31 Desember 2003 sebagai berikut: (Rp฀miliar) 2002 2003 Penyisihan฀penghapusan฀aktiva฀produktif (4.590) (1.179) (Penyisihan)/pemulihan฀penyisihan฀penghapusan฀komitmen฀ &฀kontinjensi 3.364 641 Jumlah฀penyisihan฀penghapusan฀aktiva฀produktif,฀komitmen฀ &฀kontinjensi (1.226) (538) (Penyisihan)/Pemulihan฀penyisihan฀penghapusan฀aktiva฀lain-lain 289 (166) Jumlah฀penyisihan฀penghapusan฀bersih (937) (704)

Jumlah penyisihan penghapusan bersih yang dibentuk mengalami penurunan sebesar 24,9 % dari sebesar Rp937 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp704 miliar pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penyisihan penghapusan atas aktiva produktif adalah sebesar Rp1.179 miliar terutama karena adanya pembentukan tambahan penyisihan penghapusan kredit sebesar Rp1.057 miliar, pembentukan tambahan penyisihan atas penyertaan sebesar Rp36 miliar serta pembentukan tambahan penyisihan surat berharga dan dokumen perdagangan dan fasilitas lainnya sebesar Rp31 miliar.

Tambahan penyisihan penghapusan kredit sebesar Rp1.057 miliar terutama diperlukan untuk tambahan penyisihan penghapusan kredit atas nama PT Kiani Kertas, kredit yang dibeli dari BPPN yang turun kolektibilitasnya menjadi macet pada tahun 2003, yang sebagian diimbangi oleh penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebesar Rp1.240 miliar. Sebaliknya, pada tahun 2002, penyisihan penghapusan atas aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi adalah sebesar Rp1.226 miliar terutama karena adanya pembentukan tambahan penyisihan penghapusan kredit sebesar Rp4.674 miliar, disamping pemulihan penyisihan atas komitmen dan kontinjensi sebesar Rp3.364 miliar karena adanya komitmen dan kontinjensi yang telah jatuh tempo.

Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional

Tambahan penyisihan penghapusan kredit sebesar Rp4.674 miliar terutama diperlukan untuk menutupi penghapusbukuan kredit dengan total sebesar Rp6.481 miliar pada tahun 2002, yang sebagian diimbangi oleh penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebesar Rp1.124 miliar serta pencatatan kembali atas kredit kepada Grup Raja Garuda Mas (RGM) sebesar Rp4.171 miliar pada bulan Juli 2002 yang sebelumnya telah dihapusbukukan pada tahun 2001. Dari jumlah Rp6.481 miliar kredit yang dihapusbuku, Rp2.691 miliar terkait dengan penghapusan parsial dari

unsustainable loan RGM ketika kredit tersebut direstrukturisasi pada bulan September 2002 dan Rp2.520 miliar yang merupakan penghapusbukuan kredit yang dibeli kembali dari BPPN dengan Obligasi Pemerintah sehubungan dengan penyelesaian kredit yang dihapusbukukan di bawah Rp5 miliar dan kredit yang telah dihapusbukukan sebelum merger.

Pada tahun 2003 Bank Mandiri melakukan tambahan pembentukan penyisihan penghapusan atas aktiva lain-lain sebesar Rp166 miliar, sedangkan pada tahun 2002 pemulihan penyisihan penghapusan atas aktiva lain-lain sebesar Rp289 miliar karena penyelesaian pos terbuka antar kantor.

Keuntungan/(kerugian)฀dari฀Penjualan฀ Surat฀Berharga฀dan฀Obligasi฀

Pemerintah

Bank Mandiri memperoleh keuntungan dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah sebesar Rp2.123 miliar pada tahun 2003 dan Rp490 miliar pada tahun 2002. Pada tahun 2003, keuntungan terutama disebabkan oleh Obligasi Pemerintah yang dijual selama tahun 2003 lebih tinggi daripada harga pasar pada tahun 2002. Jumlah Obligasi

Pemerintah yang dijual selama tahun 2003 sebesar Rp25.817 miliar dengan nilai nominal Rp24.505 miliar. Atas penjualan Obligasi Pemerintah tersebut, Bank Mandiri membukukan keuntungan sebesar Rp1.869 miliar.

Keuntungan/(kerugian)฀atas฀

perubahan฀nilai฀Surat-surat฀Berharga฀ dan฀Obligasi฀Pemerintah

Kerugian atas perubahan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah pada tahun 2003 sebesar Rp51 miliar atau mengalami penurunan sebesar 103,3% dari keuntungan sebesar Rp1.531 miliar pada tahun 2002. Penurunan pada tahun 2003 disebabkan karena sebagian besar Obligasi Pemerintah Portofolio Diperdagangkan telah dijual sehingga saldo per 31 Desember 2003 sebesar Rp1.455 miliar (nilai nominal) dengan nilai wajar sebesar Rp1.389 miliar. Beban฀Operasional฀Lainnya (Rp฀miliar) 2002 2003 Beban฀umum฀dan฀ administrasi 2.060 2.151 Beban฀gaji฀dan฀tunjangan 1.566 1.764 Rugi฀selisih฀kurs 25 -Lain-lain—bersih฀(1) 1.334 320 Jumlah฀beban฀operasional฀ lainnya 4.985 4.235 Catatan:฀ (1)฀ Termasuk฀biaya฀yang฀berhubungan฀dengan฀penjaminan฀ atas฀dana฀pihak฀ketiga฀dalam฀Program฀Penjaminan฀ Pemerintah฀dan฀penyisihan฀untuk฀biaya฀kasus฀hukum.฀ Beban operasional lainnya menurun sebesar 15% dari sebesar Rp4.985 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp4.235miliar pada tahun 2003, terutama disebabkan pada tahun 2003 dilakukan reversal atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum sebesar Rp546 miliar. Beban umum dan administrasi meningkat

sebesar 4,4% dari sebesar Rp2.060 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp2.151 miliar pada tahun 2003 terutama karena peningkatan biaya komunikasi, biaya humas, biaya perlengkapan kantor dan biaya sewa.

Beban gaji dan tunjangan meningkat sebesar 12,6% dari sebesar Rp1.566 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp1.764 miliar pada tahun 2003, terutama disebabkan adanya kenaikan pada biaya gaji, upah, beban pensiun dan tunjangan pajak. Biaya lain-lain–bersih menurun sebesar 76% dari sebesar Rp1.334 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp320 miliar pada tahun 2003.

Pendapatan฀Non฀Operasional—Bersih

Pendapatan Non Operasional—Bersih menurun sebesar 82,4% dari sebesar Rp1.238 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp218 miliar pada tahun 2003. Pendapatan non operasional—bersih pada tahun 2003 terutama berasal dari reversal cadangan kewajiban karena penyertaan dan laba atas penjualan aktiva tetap.

Penyisihan฀untuk฀Pajak฀Penghasilan฀

Penyisihan pajak penghasilan meningkat sebesar 10% dari sebesar Rp2.224 miliar pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp2.446 miliar pada tahun 2003.

Bank Mandiri menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Pada metode ini, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer (temporary differences) antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mengakui adanya manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang

Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional

belum digunakan apabila kemungkinan besar manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Pos-pos yang dapat dikategorikan sebagai perbedaan temporer (temporary differences) adalah:

a. Penyusutan aktiva tetap b. Penyisihan biaya pegawai c. Penyisihan penghapusan aktiva

produktif dan komitmen & kontinjensi d. Penyisihan kerugian atas kasus hukum e. Keuntungan (kerugian) atas kenaikan/

penurunan nilai surat berharga dan Obligasi Pemerintah.

Aktiva dan hutang pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Posisi Aktiva Pajak Tangguhan—Bersih per 31 Desember 2003 adalah sebesar Rp2.338 miliar, sedangkan pada 31 Desember 2002 sebesar Rp2.595 miliar.

Sumber฀Modal฀dan฀Likuiditas

Posisi likuiditas Bank Mandiri per 31 Desember 2003 dan 31 Desember 2002 sebagai berikut: (Rp฀miliar) 2002 2003 Aktiva฀Lancar฀(1) 28.350 35.857 Obligasi฀Pemerintah฀ yang฀dimiliki฀untuk฀ diperdagangkan฀dan฀ tersedia฀untuk฀dijual 40.875 52.826 Rasio฀Kredit฀Terhadap฀ Simpanan฀(2) 35,5% 42,5% Aktiva฀Lancar฀sebagai฀ Persentase฀dari฀Jumlah฀ Aktiva 11,4% 14,4% Aktiva฀Lancar฀terhadap฀ Simpanan฀(2) 15,5% 20,1% Catatan:฀ (1)฀ Aktiva฀lancar฀terdiri฀atas฀kas,฀giro฀pada฀Bank฀ Indonesia,฀giro฀pada฀bank-bank฀lain,฀penempatan฀ pada฀Bank฀Indonesia฀,฀bank฀dan฀lembaga฀ keuangan฀lain,฀serta฀surat-surat฀berharga฀(tidak฀ termasuk฀Obligasi฀Pemerintah)฀dalam฀portofolio฀ diperdagangkan฀dan฀tersedia฀untuk฀dijual.฀ (2)฀ Simpanan฀tidak฀termasuk฀simpanan฀dari฀bank฀lain. Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun 2003 sebagian besar didanai oleh kombinasi penerimaan dari pendapatan bunga atas Obligasi Pemerintah, penjualan Obligasi Pemerintah, dan peningkatan jumlah simpanan terutama giro dan tabungan. Selain itu, Bank Mandiri telah memanfaatkan pasar uang antarbank, dan menghimpun dana melalui penerbitan surat hutang serta surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali. Bank Mandiri juga mempertahankan cadangan likuiditas, yang biasanya berjumlah lebih besar daripada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia, untuk mengantisipasi penarikan simpanan dalam jumlah besar oleh nasabah.

Bank Mandiri menggunakan sebagian besar dananya untuk pembayaran beban bunga atas dana pihak ketiga dan pinjaman yang diterima, perpanjangan kredit yang diberikan, dan pembayaran kembali pinjaman yang diterima, penempatan pada pasar uang antarbank, dan pembayaran biaya operasional (termasuk biaya gaji dan tunjangan, serta biaya umum dan administrasi).

Bank Mandiri juga menggunakan portofolio Obligasi Pemerintah untuk mendukung likuiditas dan meningkatkan aktiva produktif melalui collateral fund borrowing, transaksi penjualan dengan janji dibeli kembali serta outright sales. Bank Mandiri telah menjual Obligasi Pemerintah dalam jumlah cukup

Pembahasan฀Umum฀dan฀Analisis฀Manajemen฀Mengenai฀Kondisi฀Keuangan฀dan฀Hasil฀Operasional

signifikan pada tahun 2003 yaitu menjual outright Obligasi Pemerintah sebesar Rp25.817 miliar dengan nilai nominal Rp24.505 miliar dan menjual Obligasi Pemerintah dengan janji untuk dibeli kembali sebesar Rp4.389 miliar pada tanggal 12 Januari 2004, 6 Juni 2005, 11 September 2005, 25 September 2005 dan 25 Oktober 2006.

Arus kas dari dana pihak ketiga juga secara signifikan mempengaruhi posisi likuiditas bank. Pada tahun 2003, Bank Mandiri memiliki arus kas masuk dari peningkatan jumlah tabungan dan giro, meskipun mengalami arus kas keluar dari deposito berjangka. Sehubungan dengan strategi Bank Mandiri untuk mengurangi kelebihan likuiditasnya dan meningkatkan

funding mix, pada semester kedua tahun 2003 Bank Mandiri menurunkan suku bunga atas deposito berjangka. Hal ini menyebabkan menurunnya deposito berjangka pada akhir tahun 2003.

Arus฀Kas฀dari฀Aktivitas฀Operasi

Pada tahun 2003 arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp17.606 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga sebesar Rp25.530 miliar, di mana Obligasi Pemerintah memberikan pendapatan sebesar Rp15.390 miliar. Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi oleh penurunan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain sebesar Rp4.691 miliar dan peningkatan giro dan tabungan sebesar Rp17.051 miliar, yang diimbangi dengan arus kas keluar dari beban bunga sebesar Rp17.824 miliar, dan pemberian kredit sebesar Rp14.089 miliar serta penurunan deposito berjangka sebesar Rp23.718 miliar.

Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi pada tahun 2002 sebesar Rp7.566 miliar dihasilkan terutama dari

pendapatan bunga sebesar Rp32.496 miliar, di mana Obligasi Pemerintah memberikan pendapatan sebesar Rp21.435 miliar. Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi oleh penurunan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain sebesar Rp20.706 miliar dan peningkatan tabungan sebesar Rp7.621 miliar, yang diimbangi dengan arus kas keluar dari beban bunga sebesar Rp25.337 miliar, dan pemberian kredit sebesar Rp16.938 miliar serta penurunan giro dan deposito berjangka masing-masing sebesar Rp4.971 miliar dan Rp5.816 miliar.

Arus฀Kas฀dari฀Aktivitas฀Investasi฀

Arus kas keluar dari aktivitas investasi pada tahun 2003 adalah sebesar Rp10.970 miliar terutama berkaitan dengan peningkatan surat-surat berharga yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo (terutama Sertifikat Bank Indonesia) sebesar Rp9.795 miliar. Pada tahun 2002, arus kas keluar dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp605 miliar terutama berkaitan dengan peningkatan surat-surat berharga yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo (terdiri dari surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Corporate) sebesar Rp540 miliar. Di samping itu, arus kas keluar bersih dipengaruhi oleh pembelian aktiva tetap sebesar Rp347 miliar. Pada tahun 2002, Bank Mandiri menjual Obligasi Pemerintah yang telah dibeli pada tahun 2001 sebesar Rp305 miliar.

Sejalan dengan jatuh temponya obligasi lindung nilai, laporan arus kas telah mencerminkan penerimaan kas dari Pemerintah atas penebusan dari Obligasi Pemerintah lindung nilai dan pembayaran kepada Pemerintah untuk penggantian Obligasi Pemerintah.

Arus฀Kas฀dari฀Aktivitas฀Pendanaan฀

Pada tahun 2003 arus kas keluar dari aktivitas pendanaan sebesar Rp4.005 miliar yang di antaranya digunakan untuk membayar pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi sebesar Rp5.437 miliar, pengembalian kelebihan tambahan modal disetor dalam rangka rekapitalisasi sebesar Rp1.412 miliar dan dividen serta PUKK sebesar Rp2.930 miliar.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2002 adalah sebesar Rp6.773 miliar yang di antaranya digunakan untuk membayar pinjaman yang diterima sebesar Rp4.545 miliar, melunasi FRN (floating rate notes)

dan FRCD (floating rate certificates of deposit) yang diterbitkan Bank Mandiri yaitu sebesar USD364 juta, termasuk di dalamnya adalah pelunasan lebih awal dari beberapa FRN yaitu sebesar USD293 juta serta pembayaran dividen sebesar Rp1.373 miliar (USD153 juta).

Dokumen terkait