• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERKEMBANGAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET

Dalam dokumen PT MEDIKALOKA HERMINA TBK (Halaman 56-59)

RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

5. ANALISA PERKEMBANGAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Aset Lancar

Kas dan setara kas 303.801 593.255 591.428

Piutang Usaha

Pihak berelasi 6.881 5.926 6.080

Pihak ketiga - neto 770.220 920.571 628.911

Piutang lain-lain

Pihak berelasi 48.803 45.232 35.000

Pihak ketiga -neto 35.379 37.446 55.886

Persediaan 55.368 51.215 60.353

Beban dibayar dimuka - neto 749 2.991 7.962

Uang muka 5.452 7.133 9.163

Aset lancar lainnya 1.919 719 1.744

Total Aset Lancar 1.228.572 1.664.488 1.396.527

Aset Tidak Lancar

Taksiran pengembalian pajak 26.651 25.273 22.509

Uang muka pembelian aset tetap 171.176 146.195 162.999

Aset pajak tangguhan 55.418 70.904 72.649

Aset tetap - neto 2.656.140 3.095.543 3.338.156

Aset lain-lain - neto 33.250 45.384 47.188

Total Aset Tidak Lancar 2.942.635 3.383.299 3.643.501

Total Aset 4.171.207 5.047.787 5.040.028

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Laba Usaha. Akibat hal-hal tersebut di atas, laba usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar 51,1% menjadi Rp583,3 miliar pada tahun 2019 dari Rp385,9 miliar pada tahun 2018. Persentase laba usaha terhadap pendapatan neto meningkat dari 12,6% pada tahun 2018 menjadi 16,1% pada tahun 2019, yang terutama disebabkan oleh kenaikan laba bruto lebih besar dibandingkan kenaikan beban usaha.

Biaya keuangan. Biaya keuangan Perseroan mengalami penurunan sebesar 16,7% menjadi Rp108,9 miliar pada tahun 2019 dari Rp130,7 miliar pada tahun 2018, yang terutama disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga pinjaman bank rata-rata Perseroan sekitar 1% pada tahun 2019 dibandingkan tahun 2018.

Penghasilan keuangan. Penghasilan keuangan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 53,2% menjadi Rp31,0 miliar pada tahun 2019 dari Rp20,3 miliar pada tahun 2018, yang terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga deposito.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan. Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 83,5%

menjadi Rp505,5 miliar pada tahun 2019 dari Rp275,5 miliar pada tahun 2018, yang terutama disebabkan oleh Peningkatan pendapatan Grup Perseroan secara keseluruhan selama tahun 2019.

Beban Pajak Penghasilan. Beban pajak penghasilan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 91,2% menjadi Rp161,6 miliar pada tahun 2019 dari Rp84,5 miliar pada tahun 2018. Persentase beban pajak penghasilan terhadap laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2019 adalah 32,0%, dibandingkan dengan 30,7% pada tahun 2018. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh beban pajak kini meningkat signifikan karena laba fiskal kena pajak meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan grup secara keseluruhan selama tahun 2019.

Laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Perseroan mengalami peningkatan sebesar 105,3% menjadi Rp255,4 miliar pada tahun 2019 dari Rp124,4 miliar pada tahun 2018, terutama disebabkan oleh pendapatan Grup Perseroan secara keseluruhan meningkat dan rumah sakit yang baru beroperasi penuh dalam tahun 2019 dibanding tahun 2018 yang belum beroperasi dari awal tahun.

Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan. Total penghasilan komprehensif lain tahun berjalan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 103,0% menjadi Rp331,5 miliar pada tahun 2019 dari Rp163,3 miliar pada tahun 2018, yang terutama disebabkan oleh perubahan asumsi keuangan yakni tingkat diskonto dan gaji serta penyesuaian pengalaman, yang merupakan dampak dari perbedaan antara asumsi aktuarial awal dengan aktualnya.

5. ANALISA PERKEMBANGAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Aset Lancar

Kas dan setara kas 303.801 593.255 591.428

Piutang Usaha

Pihak berelasi 6.881 5.926 6.080

Pihak ketiga - neto 770.220 920.571 628.911

Piutang lain-lain

Pihak berelasi 48.803 45.232 35.000

Pihak ketiga -neto 35.379 37.446 55.886

Persediaan 55.368 51.215 60.353

Beban dibayar dimuka - neto 749 2.991 7.962

Uang muka 5.452 7.133 9.163

Aset lancar lainnya 1.919 719 1.744

Total Aset Lancar 1.228.572 1.664.488 1.396.527

Aset Tidak Lancar

Taksiran pengembalian pajak 26.651 25.273 22.509

Uang muka pembelian aset tetap 171.176 146.195 162.999

Aset pajak tangguhan 55.418 70.904 72.649

Aset tetap - neto 2.656.140 3.095.543 3.338.156

Aset lain-lain - neto 33.250 45.384 47.188

Total Aset Tidak Lancar 2.942.635 3.383.299 3.643.501

Total Aset 4.171.207 5.047.787 5.040.028

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Posisi per tanggal 30 Juni 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019

Kas dan setara kas. Kas dan setara kas Perseroan mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi Rp591,4 miliar pada Juni 2020 dari Rp593,3 miliar pada tahun 2019. Penurunan kas dan setara kas Perseroan utamanya dikarenakan penggunaan dalam aktivitas investasi untuk perolehan aset tetap serta pembayaran atas pinjaman bank.

Piutang usaha pihak ketiga - neto. Piutang usaha pihak ketiga - neto Perseroan mengalami penurunan sebesar 31,7%

menjadi Rp628,9 miliar pada Juni 2020 dari Rp920,6 miliar pada tahun 2019. Penurunan piutang usaha pihak ketiga - neto tersebut terutama disebabkan oleh penurunan piutang usaha dari BPJS.

Piutang lain-lain pihak ketiga - neto. Piutang lain-lain pihak ketiga - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar 49,2% menjadi Rp55,9 miliar pada Juni 2020 dari Rp37,4 miliar pada tahun 2019. Kenaikan piutang lain-lain pihak ketiga - neto tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan piutang terkait imbalan jasa dan denda.

Piutang pihak berelasi. Piutang pihak berelasi Perseroan mengalami penurunan sebesar 23,0% menjadi Rp35,0 miliar pada Juni 2020 dari Rp45,2 miliar pada tahun 2019. Penurunan piutang berelasi tersebut terutama disebabkan oleh penerimaan pembayaran dari PT Medikaloka Utama.

Aset tetap - neto. Aset tetap - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar 7,8% menjadi Rp3.338,2 miliar pada Juni 2020 dari Rp3.095,5 miliar pada tahun 2019. Kenaikan Aset tetap - neto tersebut terutama disebabkan oleh belanja modal Perseroan untuk pembelian tanah, pengembangan rumah sakit yang telah ada, dan pembangunan rumah sakit baru serta peralatan kesehatan dan umum kemudian dikurangi dengan penambahan akumulasi beban penyusutan tahun berjalan.

Posisi per tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018

Kas dan setara kas. Kas dan setara kas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 95,3% menjadi Rp593,3 miliar pada tahun 2019 dari Rp303,8 miliar pada tahun 2018. Kenaikan Kas dan setara kas tersebut terutama disebabkan oleh adanya kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan terutama yang berasal dari penerimaan dan pembayaran pinjaman, kas yang diperoleh dari aktivitas operasi terutama berasal dari penerimaan pasien dikurangi dengan pembayaran kas kepada pemasok, karyawan, beban keuangan dan pajak penghasilan badan serta pengeluaran kas dari aktivitas investasi terutama belanja modal ekspansi Grup Perseroan selama tahun 2019.

Piutang usaha pihak ketiga - neto. Piutang usaha pihak ketiga - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar 19,5%

menjadi Rp920,6 miliar pada tahun 2019 dari Rp770,2 miliar pada tahun 2018. Kenaikan piutang usaha pihak ketiga - neto tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan piutang usaha dari BPJS.

Piutang lain-lain pihak ketiga - neto. Piutang lain-lain pihak ketiga - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar 5,8% menjadi Rp37,4 miliar pada tahun 2019 dari Rp35,4 miliar pada tahun 2018. Kenaikan piutang lain-lain pihak ketiga - neto tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan piutang lain-lain dari dokter.

Piutang pihak berelasi. Piutang pihak berelasi Perseroan mengalami penurunan sebesar 7,3% menjadi Rp45,2 miliar pada tahun 2019 dari Rp48,8 miliar pada tahun 2018. Penurunan piutang berelasi tersebut terutama disebabkan oleh penurunan piutang Perseroan kepada PT Pembangun, Pengelola dan Pemilik Menara Proteksi Indonesia.

Aset tetap - neto. Aset tetap - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar 16,5% menjadi Rp3.095,5 miliar pada tahun 2019 dari Rp2,656,1 miliar pada tahun 2018. Kenaikan Aset tetap - neto tersebut terutama disebabkan oleh belanja modal Perseroan untuk pembelian tanah, pengembangan rumah sakit yang telah ada, dan pembangunan rumah sakit baru serta peralatan kesehatan dan umum kemudian dikurangi dengan penambahan akumulasi beban penyusutan tahun berjalan.

Pihak ketiga 189.787 206.704 171.470

Utang lain-lain

Pihak berelasi 74.515 32.787 52.492

Pihak ketiga 335.656 327.801 313.130

Utang pajak 50.317 107.873 49.484

Akrual 31.955 46.503 42.954

Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek 68.445 81.847 71.738

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 264.751 183.466 182.046

Pendapatan diterima dimuka 10.880 9.693 11.507

Pembiayaan konsumen 124 139 145

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.040.038 1.044.330 911.803

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 600.800 1.064.456 1.057.178

Pendapatan diterima dimuka 3.447 3.316 2.919

Pembiayaan konsumen 237 88 13

Liabilitas imbalan kerja karyawan 156.976 171.163 175.286

Total Liabilitas Jangka Panjang 761.460 1.239.023 1.235.396

Total Liabilitas 1.801.498 2.283.353 2.147.199

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Posisi per tanggal 30 Juni 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019

Utang bank jangka pendek. Utang bank jangka pendek Perseroan mengalami penurunan sebesar 65,3% menjadi Rp16,1 miliar pada Juni 2020 dari sebelumnya Rp46,5 Miliar pada 2019 sebagai dampak dari pembayaran utang jangka pendek tersebut kepada pihak bank yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Utang bank jangka panjang. Utang bank jangka panjang Perseroan (termasuk utang bank jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun) mengalami penurunan sebesar 0,7% menjadi Rp1.239,2 miliar pada Juni 2020 dari Rp1.247,9 miliar pada tahun 2019. Penurunan utang bank jangka panjang tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran angsuran pokok.

Posisi per tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018

Utang bank jangka pendek. Utang bank jangka pendek Perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp46,5 miliar pada tahun 2019 dari nihil pada tahun 2018. Kenaikan utang bank jangka pendek tersebut terutama disebabkan oleh adanya aktivitas pendanaan dengan diperolehnya pinjaman jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Utang bank jangka panjang. Utang bank jangka panjang Perseroan (termasuk utang bank jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun) mengalami peningkatan sebesar 44,2% menjadi Rp1.247,9 miliar pada tahun 2019 dari Rp865,5 miliar pada tahun 2018. Kenaikan utang bank jangka panjang tersebut terutama disebabkan oleh adanya aktivitas pendanaan dengan diperolehnya pinjaman kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk., PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung serta dikurangi dengan pembayaran pokok utang kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Multiarta Sentosa.

EKUITAS

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham – nilai nominal Rp100 per saham (nilai penuh)

Modal dasar - 10.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.973.000.000 saham 297.300 297.300 297.300

Tambahan modal disetor 1.831.179 1.831.179 1.831.179

Program opsi kepemilikan saham - 53.387 66.613

Saham Treasuri - - (28.111)

Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali (534.319) (519.232) (515.241)

Saldo laba 271.636 484.575 548.214

Ekuitas dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 1.865.796 2.147.209 2.199.954

Kepentingan nonpengendali 503.913 617.225 692.875

Total Ekuitas 2.369.709 2.764.434 2.892.829

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Posisi per tanggal 30 Juni 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019

Saldo laba. Saldo laba Perseroan mengalami peningkatan sebesar 13,1% menjadi Rp548,2 miliar pada Juni 2020 dari Rp484,6 miliar pada Desember 2019. Kenaikan saldo laba terutama disebabkan oleh kemampuan Perseroan untuk tetap menghasilkan laba pada periode berjalan.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 264.751 183.466 182.046

Pendapatan diterima dimuka 10.880 9.693 11.507

Pembiayaan konsumen 124 139 145

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.040.038 1.044.330 911.803

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 600.800 1.064.456 1.057.178

Pendapatan diterima dimuka 3.447 3.316 2.919

Pembiayaan konsumen 237 88 13

Liabilitas imbalan kerja karyawan 156.976 171.163 175.286

Total Liabilitas Jangka Panjang 761.460 1.239.023 1.235.396

Total Liabilitas 1.801.498 2.283.353 2.147.199

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Posisi per tanggal 30 Juni 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019

Utang bank jangka pendek. Utang bank jangka pendek Perseroan mengalami penurunan sebesar 65,3% menjadi Rp16,1 miliar pada Juni 2020 dari sebelumnya Rp46,5 Miliar pada 2019 sebagai dampak dari pembayaran utang jangka pendek tersebut kepada pihak bank yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Utang bank jangka panjang. Utang bank jangka panjang Perseroan (termasuk utang bank jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun) mengalami penurunan sebesar 0,7% menjadi Rp1.239,2 miliar pada Juni 2020 dari Rp1.247,9 miliar pada tahun 2019. Penurunan utang bank jangka panjang tersebut terutama disebabkan oleh pembayaran angsuran pokok.

Posisi per tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018

Utang bank jangka pendek. Utang bank jangka pendek Perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp46,5 miliar pada tahun 2019 dari nihil pada tahun 2018. Kenaikan utang bank jangka pendek tersebut terutama disebabkan oleh adanya aktivitas pendanaan dengan diperolehnya pinjaman jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Utang bank jangka panjang. Utang bank jangka panjang Perseroan (termasuk utang bank jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun) mengalami peningkatan sebesar 44,2% menjadi Rp1.247,9 miliar pada tahun 2019 dari Rp865,5 miliar pada tahun 2018. Kenaikan utang bank jangka panjang tersebut terutama disebabkan oleh adanya aktivitas pendanaan dengan diperolehnya pinjaman kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk., PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung serta dikurangi dengan pembayaran pokok utang kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Multiarta Sentosa.

EKUITAS

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham – nilai nominal Rp100 per saham (nilai penuh)

Modal dasar - 10.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.973.000.000 saham 297.300 297.300 297.300

Tambahan modal disetor 1.831.179 1.831.179 1.831.179

Program opsi kepemilikan saham - 53.387 66.613

Saham Treasuri - - (28.111)

Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali (534.319) (519.232) (515.241)

Saldo laba 271.636 484.575 548.214

Ekuitas dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 1.865.796 2.147.209 2.199.954

Kepentingan nonpengendali 503.913 617.225 692.875

Total Ekuitas 2.369.709 2.764.434 2.892.829

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Posisi per tanggal 30 Juni 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019

Saldo laba. Saldo laba Perseroan mengalami peningkatan sebesar 13,1% menjadi Rp548,2 miliar pada Juni 2020 dari Rp484,6 miliar pada Desember 2019. Kenaikan saldo laba terutama disebabkan oleh kemampuan Perseroan untuk tetap menghasilkan laba pada periode berjalan.

Posisi per tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018

Saldo laba. Saldo laba Perseroan mengalami peningkatan sebesar 78,4% menjadi Rp484,6 miliar pada tahun 2019 dari Rp271,6 miliar pada tahun 2018. Kenaikan saldo laba terutama disebabkan oleh peningkatan laba neto tahun berjalan yang ditahan pada tahun 2019.

Dalam dokumen PT MEDIKALOKA HERMINA TBK (Halaman 56-59)