• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Manusia Perekrutan Dokter dan Perawat

Dalam dokumen PT MEDIKALOKA HERMINA TBK (Halaman 104-108)

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA MATERIAL YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN, DAN RISIKO USAHA DAN

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK

11. Sumber Daya Manusia Perekrutan Dokter dan Perawat

Perseroan memahami pentingnya merekrut dan mempertahankan personel medis dan personel kunci lainnya.

Dalam hal rumah sakit baru, Perseroan memanfaatkan model bisnis “kemitraan dokter” dalam merekrut kelompok dokter spesialis inti di rumah sakit baru terkait. Dengan menggunakan model bisnis ini, Perseroan mampu menarik dan mempertahankan dokter spesialis yang diyakini memiliki reputasi yang baik untuk setiap rumah sakit. Selain itu, di rumah sakit baru, grup dokter spesialis inti tersebut juga membentuk tim fasilitasi yang membantu perekrutan dokter spesialis.

Perekrutan dokter spesialis lainnya dilaksanakan secara selektif berdasarkan kebutuhan, dan terutama dilakukan berdasarkan rujukan pribadi dari jaringan dokter Perseroan. Perekrutan dokter umum pada umumnya dilakukan di universitas dan melalui rujukan pribadi dari jaringan dokter Perseroan.

Perseroan memberikan hak kepada dokter spesialis untuk menerima 95% dari biaya jasa konsultasi, operasi atau prosedur dan Perseroan juga menawarkan peluang pengembangan karier dalam grup Hermina. Dalam beberapa kasus tertentu, Perseroan mensponsori dokter untuk mengambil gelar S2 dalam administrasi rumah sakit. Perseroan juga mensponsori dokter umum untuk menjadi dokter spesialis. Dalam hal ini, dokter umum tersebut terikat untuk bekerja di rumah sakit Perseroan selama jangka waktu tertentu setelah menyelesaikan pendidikannya. Dalam kasus tertentu, Perseroan menawarkan peluang bagi para dokter tersebut untuk membeli saham dan menanamkan modal di salah satu rumah sakit baru milik Perseroan. Perseroan meyakini bahwa persentase biaya jasa yang dapat diperoleh para dokter Perseroan lebih tinggi dibandingkan sebagian besar pesaing Perseroan, yaitu sebesar 95% dari biaya jasa konsultasi, bedah dan tindakan.

Perseroan meyakini hal ini memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan di tengah ketatnya persaingan untuk memperoleh tenaga kesehatan berkualitas.

Untuk rumah sakit baru, Perseroan berupaya memastikan bahwa sekitar 30% karyawannya (di luar dokter spesialis) merupakan karyawan yang dialihkan atau diperbantukan dari rumah sakit yang telah berjalan. Hal ini membantu Perseroan dalam mempertahankan standar yang berlaku di seluruh rumah sakit baru Perseroan.

Perseroan berupaya untuk merekrut perawat berkualitas tinggi dan tenaga kesehatan terkait, termasuk dengan menjalin kerja sama dengan universitas dan dengan menawarkan kompensasi dan peluang karier yang menarik.

Perseroan berencana untuk menguasai 34% kepemilikan dalam rumah sakit pendidikan tersebut. Perseroan meyakini bahwa partisipasi Perseroan dalam proyek ini akan mendukung upaya perekrutan Perseroan.

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja.

Berikut tabel-tabel rincian komposisi karyawan Perseroan dan Perusahaan Anak berdasarkan status, pendidikan, jabatan, usia dan aktivitas utama.

No. Perusahaan

Anak Domisili

Perusahaan Anak Perizinan Terkait Tujuan

Perolehan Masa Berlaku Izin tanggal 3 April 2020 yang diterbitkan oleh

Pemerintah Kabupaten Karawang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Hermina Karawang

43. Medikaloka

Kendari Kendari Surat Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Umum No. 31/OPR-RS/XII/2019/0001 tanggal 19 Desember 2019 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Kendari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu

Penyelenggaraan

Padang Padang Izin Operasional Rumah Sakit Hermina Padang dengan Klasifikasi C No.

003/IORS/DPMPTSP/XII-2108

Pekanbaru Pekanbaru Izin Operasional Rumah Sakit Kelas C No.

3/05.12/DPMPTSP/XI/2019 tanggal 25 November 2019 yamg diterbitkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Perekrutan Dokter dan Perawat

Perseroan memahami pentingnya merekrut dan mempertahankan personel medis dan personel kunci lainnya.

Dalam hal rumah sakit baru, Perseroan memanfaatkan model bisnis “kemitraan dokter” dalam merekrut kelompok dokter spesialis inti di rumah sakit baru terkait. Dengan menggunakan model bisnis ini, Perseroan mampu menarik dan mempertahankan dokter spesialis yang diyakini memiliki reputasi yang baik untuk setiap rumah sakit. Selain itu, di rumah sakit baru, grup dokter spesialis inti tersebut juga membentuk tim fasilitasi yang membantu perekrutan dokter spesialis.

Perekrutan dokter spesialis lainnya dilaksanakan secara selektif berdasarkan kebutuhan, dan terutama dilakukan berdasarkan rujukan pribadi dari jaringan dokter Perseroan. Perekrutan dokter umum pada umumnya dilakukan di universitas dan melalui rujukan pribadi dari jaringan dokter Perseroan.

Perseroan memberikan hak kepada dokter spesialis untuk menerima 95% dari biaya jasa konsultasi, operasi atau prosedur dan Perseroan juga menawarkan peluang pengembangan karier dalam grup Hermina. Dalam beberapa kasus tertentu, Perseroan mensponsori dokter untuk mengambil gelar S2 dalam administrasi rumah sakit. Perseroan juga mensponsori dokter umum untuk menjadi dokter spesialis. Dalam hal ini, dokter umum tersebut terikat untuk bekerja di rumah sakit Perseroan selama jangka waktu tertentu setelah menyelesaikan pendidikannya. Dalam kasus tertentu, Perseroan menawarkan peluang bagi para dokter tersebut untuk membeli saham dan menanamkan modal di salah satu rumah sakit baru milik Perseroan. Perseroan meyakini bahwa persentase biaya jasa yang dapat diperoleh para dokter Perseroan lebih tinggi dibandingkan sebagian besar pesaing Perseroan, yaitu sebesar 95% dari biaya jasa konsultasi, bedah dan tindakan.

Perseroan meyakini hal ini memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan di tengah ketatnya persaingan untuk memperoleh tenaga kesehatan berkualitas.

Untuk rumah sakit baru, Perseroan berupaya memastikan bahwa sekitar 30% karyawannya (di luar dokter spesialis) merupakan karyawan yang dialihkan atau diperbantukan dari rumah sakit yang telah berjalan. Hal ini membantu Perseroan dalam mempertahankan standar yang berlaku di seluruh rumah sakit baru Perseroan.

Perseroan berupaya untuk merekrut perawat berkualitas tinggi dan tenaga kesehatan terkait, termasuk dengan menjalin kerja sama dengan universitas dan dengan menawarkan kompensasi dan peluang karier yang menarik.

Perseroan berencana untuk menguasai 34% kepemilikan dalam rumah sakit pendidikan tersebut. Perseroan meyakini bahwa partisipasi Perseroan dalam proyek ini akan mendukung upaya perekrutan Perseroan.

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja.

Berikut tabel-tabel rincian komposisi karyawan Perseroan dan Perusahaan Anak berdasarkan status, pendidikan, jabatan, usia dan aktivitas utama.

Perseroan dan Perusahaan Anak

Kategori Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2018 2019

Status

Karyawan Tetap 9.124 9.268

Karyawan Kontrak 2.413 2.757

Total 11.537 12.025

Staff Lainnya 10.638 11.067

Total 11.537 12.025

Administrasi 4.068 4.276

Dokter1) 339 3682)

Perawat 4.980 5.061

Farmasi 808 928

Fisioterapi 462 469

Laboratorium 427 436

Rekam Medis 305 320

Radiologi 148 167

Total 11.537 12.025

Catatan:1) Tidak termasuk dokter spesialis non-karyawan yang berpraktik di rumah sakit.

2)Per tanggal 31 Desember 2019, terdapat sebanyak 3.242 dokter spesialis yang berpraktik di jaringan Rumah Sakit Hermina.

Berikut tabel rincian komposisi karyawan Perseroan dan Perusahaan Anak berdasarkan lokasi per 31 Desember 2019:

No. Nama Rumah Sakit Dokter umum

purna waktu Administrasi Perawat Petugas kesehatan

terkait Wilayah

No. Nama Rumah Sakit Dokter umum

purna waktu Administrasi Perawat Petugas kesehatan

terkait Wilayah

17. RS Hermina Palembang 15 132 207 91 Sumatera Selatan

18. RS Hermina Ciputat 12 105 150 71 Jabodetabek

19. RS Hermina Mekarsari 8 106 159 69 Jabodetabek

20. RS Hermina Serpong 9 65 96 38 Jabodetabek

21. RS Hermina Banyumanik 10 72 89 45 Jawa Tengah

22. RS Hermina Solo 9 86 162 49 Jawa Tengah

23. RS Hermina Ciruas 8 95 176 57 Jawa Barat

24. RS Hermina Yogya 8 80 90 46 Jawa Tengah

25. RS Hermina Bitung 15 96 154 79 Jabodetabek

26. RS Hermina Makassar 9 62 108 33 Sulawesi

27. RS Hermina Balikpapan 9 74 92 38 Kalimantan Timur

28. RS Hermina Medan 5 58 92 28 Sumatra

29. RS Hermina Podomoro 5 59 75 30 Jabodetabek

30. RS Hermina Purwokerto 9 54 91 28 Jawa Tengah

31. RS Hermina Samarinda 8 71 105 29 Kalimantan Timur

32. RS Hermina OPI Jakabaring 5 44 66 20 Sumatera Selatan

33. RS Hermina Padang 7 43 45 32 Sumatera Barat

34. RS Hermina Lampung 3 40 39 12 Lampung

35. RS Hermina Pekalongan 0 35 36 15 Jawa Tengah

36. RS Hermina Pekanbaru 5 41 41 14 Riau

37. RS Hermina Kendari 4 39 40 15 Sulawesi Tenggara

38. RS Hermina Wonogiri* n/a n/a n/a n/a Jawa Tengah

Total 368 4,276 5,061 2,320

*Dalam proses akuisisi Tenaga kerja asing

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Perusahaan Anak tidak memiliki tenaga kerja asing.

Kesejahteraan Sosial

Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi seluruh karyawan tetap dan kontrak. Fasilitas dan program tersebut adalah sebagai berikut:

- Program jaminan tenaga kerja (BPJS Ketenagakerjaan) - Program Pensiun

- Tunjangan hari raya keagamaan - Pelayanan medis dan BPJS kesehatan - Sumbangan sosial (suka dan duka)

- Program subsidi uang muka pembelian kendaraan bagi karyawan dengan jenjang jabatan tertentu - Bonus atas pencapaian tahunan bagi karyawan

- Rekreasi karyawan

- Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”)

Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas karyawan Perseroan mengacu kepada Ketentuan dan Peraturan Departemen Tenaga Kerja, termasuk sudah memenuhi Upah Minimum yang berlaku.

Sistem Pengendalian Internal (“SPI”)

Perseroan meyakini sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan Perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi risiko yang mungkin timbul.

Fungsi SPI korporasi yang dijalankan oleh Unit Audit Internal telah melakukan berbagai aktivitas pengawasan, baik yang bersifat strategis maupun rutin sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), meliputi :

Penyusunan Pedoman Self Assessment penerapan Good Coorporate Governance (GCG), dan pelaksanaan self assessment-nya.

Penyusunan Pedoman Risk Base Audit (RBA).

Melakukan tugas pendampingan (Counter Part) bagi Auditor Eksternal (KAP).

No. Nama Rumah Sakit Dokter umum

purna waktu Administrasi Perawat Petugas kesehatan

terkait Wilayah

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Perusahaan Anak tidak memiliki tenaga kerja asing.

Kesejahteraan Sosial

Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi seluruh karyawan tetap dan kontrak. Fasilitas dan program tersebut adalah sebagai berikut:

- Program jaminan tenaga kerja (BPJS Ketenagakerjaan) - Program Pensiun

- Tunjangan hari raya keagamaan - Pelayanan medis dan BPJS kesehatan - Sumbangan sosial (suka dan duka)

- Program subsidi uang muka pembelian kendaraan bagi karyawan dengan jenjang jabatan tertentu - Bonus atas pencapaian tahunan bagi karyawan

- Rekreasi karyawan

- Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”)

Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas karyawan Perseroan mengacu kepada Ketentuan dan Peraturan Departemen Tenaga Kerja, termasuk sudah memenuhi Upah Minimum yang berlaku.

Sistem Pengendalian Internal (“SPI”)

Perseroan meyakini sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan Perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi risiko yang mungkin timbul.

Fungsi SPI korporasi yang dijalankan oleh Unit Audit Internal telah melakukan berbagai aktivitas pengawasan, baik yang bersifat strategis maupun rutin sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), meliputi :

Penyusunan Pedoman Self Assessment penerapan Good Coorporate Governance (GCG), dan pelaksanaan self assessment-nya.

Penyusunan Pedoman Risk Base Audit (RBA).

Melakukan tugas pendampingan (Counter Part) bagi Auditor Eksternal (KAP).

 Melakukan pemantauan tindak lanjut temuan audit SPI dan Eksternal Auditor (KAP).

Peningkatan kualitas SDM SPI melalui pendidikan, Seminar dan Work Shop.

 Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang merupakan aparat Pengawasan Intern Perusahaan yang independen, dipimpin oleh Kepala dan bertanggung jawab kepada Direksi.

Sebagai tambahan, Perseroan dan Perusahaan Anak juga memiliki SPI Medis dengan tujuan untuk mengawasi kegiatan operasional masing-masing rumah sakit dan meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab staf medis guna menjamin mutu pelayanan dan asuhan medis serta melindungi keselamatan pasien di rumah sakit. Fungsi SPI medis dijalankan oleh Komite Medik dan Komite Keperawatan baik di masing-masing rumah sakit maupun secara grup.

Organisasi Komite Medik di masing-masing rumah sakit adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis, dengan tugas :

1. menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi;

2. menjaga profesionalisme staf medis di rumah sakit melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis; dan

3. melakukan evaluasi kinerja staf medis baru saat mulai melakukan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya sebagai masukan kepada rumah sakit dalam menetapkan kewenangan klinis staf medis.

Untuk mengkoordinasikan kegiatan Kelompok Staf Medis (“KSM”) dan Komite Medik di seluruh rumah sakit anggota Hermina dan dalam rangka keseragaman mengambil tindakan, maka dibentuk Komite Medik Grup, dengan tugas:

1. melakukan evaluasi kasus potensial bermasalah dari hasil pembahasan rekomendasi KSM Grup;

2. memberikan keputusan terkait kasus yang terjadi untuk ditindaklanjuti dan diberlakukan di seluruh rumah sakit anggota Hermina dengan persetujuan Direktur Utama Perseroan;

3. menerima dan mengambil keputusan usulan/saran KSM masing-masing rumah sakit yang disampaikan melalui Komite Medik rumah sakit terkait;

4. melakukan penilaian dan persetujuan terhadap pengajuan klaim dari Tabungan Solidaritas (Tabsol) dari rumah sakit anggota Hermina.

Organisasi Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang memiliki fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi keperawatan.

Komite Keperawatan memiliki 3 (tiga) sub-komite dengan fungsi sebagai berikut:

1. Sub Komite Kredensial, dengan fungsi:

 menyusun daftar rencana kewenangan kerja klinis dan buku putih;

 melakukan verifikasi persyaratan krendesial;

 merekomendasikan kewenangan kerja klinis tenaga keperawatan;

 melakukan kredensial ulang berkala sesuai waktu yang ditetapkan;

 melaporkan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite keperawatan untuk diteruskan kepada Direktur rumah sakit.

2. Sub Komite Profesi, dengan fungsi:

 menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktek;

 merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga keperawatan;

 melakukan audit keperawatan dan kebidanan.

3. Sub Komite Disiplin dan Etika Profesi, dengan fungsi:

 melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;

 melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;

 merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan;

 merekomendasikan pencabutan kewenangan kerja klinis;

 memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan keperawatan dan kebidanan.

Perseroan menyadari bahwa SPI yang sudah diterapkan ini tidak menjamin tidak ada risiko penyelewengan ataupun risiko lainnya. Namun Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pengendalian internal agar dapat meningkatkan kinerja Perseroan pada umumnya.

Dalam dokumen PT MEDIKALOKA HERMINA TBK (Halaman 104-108)