• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER MODAL DAN LIKUIDITAS

Dalam dokumen PT MEDIKALOKA HERMINA TBK (Halaman 59-63)

RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

6. SUMBER MODAL DAN LIKUIDITAS

Kebutuhan likuiditas Perseroan dan Perusahaan Anak terutama terkait dengan pembiayaan modal kerja, belanja modal untuk rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit dan penambahan peralatan medis serta akuisisi saham yang dimiliki dokter dan pemegang saham minoritas lainnya dalam Perusahaan Anak Perseroan sebagai bagian dari restrukturisasi Perseroan. Secara historis, sumber likuiditas Perseroan adalah kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional, pinjaman bank, dan setoran modal untuk rumah sakit baru yang diperoleh dari dokter mitra untuk pembangunan rumah sakit baru.

Perseroan memperkirakan bahwa dana bersih yang diperkirakan akan diterima dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi, kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional Perseroan, pinjaman bank dan kas dari dokter mitra untuk rumah sakit baru, akan menjadi sumber-sumber utama likuiditas Perseroan di masa depan. Dengan mempertimbangkan sumber daya keuangan Perseroan dari sumber-sumber tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki likuiditas yang memadai untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan kebutuhan operasional selama 12 bulan ke depan.

Langkah yang dilakukan Perseroan untuk mendapatkan modal kerja tambahan, jika modal kerja tidak mencukupi adalah sebagai berikut:

1. Pinjaman dari bank

2. Pendanaan obligasi dari pasar modal 3. Penambahan modal dari pemegang saham

Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Perseroan menyatakan memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usahanya.

Sumber likuiditas yang material yang belum digunakan adalah fasilitas pinjaman dari Bank Multiarta Sentosa dengan nilai plafond sebesar Rp24.900.000.000 per 6 Agustus 2020.

Analisa Arus Kas Konsolidasian

Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar arus kas Perseroan.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni*

2018 2019 2020

TOTAL ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi 241.671 572.580 419.386

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (880.948) (605.667) (341.995)

Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 620.651 322.541 (79.218)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS (18.626) 289.454 (1.827)

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi

Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan mencapai Rp572,6 miliar pada tahun 2019, yang terutama didorong oleh penerimaan kas dari pasien sebesar Rp3.465,7 miliar dan penerimaan kas lain-lain sebesar Rp29,7 miliar, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran kas kepada pemasok dan pihak lainnya sebesar Rp1.587,7 miliar, pembayaran kas kepada karyawan sebesar Rp1.123,1 miliar, pembayaran biaya keuangan sebesar Rp114,4 miliar, dan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp128,7 miliar.

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan mencapai Rp605,7 miliar pada tahun 2019, yang terutama terdiri dari pembayaran kas sebesar Rp448,5 miliar terutama untuk perolehan aset tetap yang terdiri dari tanah dan bangunan sehubungan dengan pembangunan rumah sakit baru dan pengembangan rumah sakit yang telah berjalan serta peralatan kesehatan dan umum. Selain itu, juga terdapat pembayaran uang muka pembelian aset tetap seperti peralatan kesehatan dan umum serta tanah dengan total nilai sebesar Rp127,5 miliar.

Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan

Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan mencapai Rp322,5 miliar pada tahun 2019, yang terutama terdiri dari penerimaan pinjaman utang bank sebesar Rp959,6 miliar. Penerimaan tersebut diimbangi dengan, antara lain, pembayaran pinjaman utang bank sebesar Rp530,7 miliar, pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dan kepentingan nonpengendali masing-masing sebesar Rp32,7 miliar dan Rp29,3 miliar dan pembayaran atas utang pihak berelasi neto sebesar Rp44,2 miliar.

Pernyataan Utang

Tabel berikut ini menyajikan saldo yang terutang berdasarkan fasilitas pinjaman Perseroan untuk waktu-waktu yang dinyatakan.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Utang bank jangka pendek - 46.497 16.118

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 264.751 183.466 182.046

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 600.800 1.064.456 1.057.178

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang Pembiayaan konsumen 124 139 145

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang Pembiayaan konsumen 237 88 13

Total 865.912 1.294.646 1.255.500

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Belanja modal

Secara historis, belanja modal Perseroan terutama terdiri dari belanja modal untuk investasi dalam rumah sakit baru, akuisisi rumah sakit, biaya pengembangan dan renovasi rumah sakit, pengadaan peralatan medis dan pemeliharaan untuk rumah sakit Perseroan yang telah berjalan. Pada tahun 2018 dan 2019, belanja modal Perseroan terutama dibiayai oleh kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, pinjaman bank, setoran modal dari mitra dokter dan pinjaman dari pihak berelasi.

Tabel di bawah ini menyajikan rincian belanja modal historis grup dalam periode yang dinyatakan.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni*

2018 2019 2020

Tanah 166.580 143.376 50.321

Bangunan 348.648 232.459 110.093

Peralatan umum 51.037 40.189 21.928

Peralatan medis 119.188 92.441 65.682

Kendaraan 4.144 5.079 3.139

Aset dalam penyelesaian 5.656 155.891 116.699

Total 695.253 669.435 367.862

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Rencana Belanja Modal

Pada saat ini Perseroan memiliki sejumlah rencana ekspansi yang akan dilaksanakan atau akan mulai dilaksanakan di masa depan. Rencana ekspansi tersebut meliputi pembelian tanah, konstruksi bangunan dan pembelian peralatan kesehatan dan umum serta kendaraan operasional dalam rangka pembangunan rumah sakit baru.

Tingkat pembelanjaan Perseroan secara keseluruhan serta alokasi pembelanjaan tersebut di antara proyek-proyek Perseroan melibatkan berbagai macam ketidakpastian. Perseroan mungkin meningkatkan, mengurangi atau menunda rencana belanja modal Perseroan, atau mengubah waktu dan bidang belanja modal Perseroan sebagai respons terhadap kondisi pasar atau alasan lainnya. Belanja modal Perseroan yang sebenarnya mungkin lebih tinggi atau lebih rendah secara signifikan dibandingkan jumlah yang direncanakan akibat berbagai faktor, termasuk, antara lain, peningkatan biaya yang tidak direncanakan, kemampuan Perseroan untuk menghasilkan arus kas yang memadai dari operasi Perseroan serta kemampuan Perseroan untuk memperoleh pendanaan eksternal yang memadai untuk rencana belanja modal tersebut.

Selain itu, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa rencana proyek modal yang direncanakan atau proyek modal yang layak lainnya dapat dilaksanakan, atau biaya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek tersebut, atau apakah proyek-proyek tersebut akan berhasil apabila dilaksanakan.

Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan

Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan mencapai Rp322,5 miliar pada tahun 2019, yang terutama terdiri dari penerimaan pinjaman utang bank sebesar Rp959,6 miliar. Penerimaan tersebut diimbangi dengan, antara lain, pembayaran pinjaman utang bank sebesar Rp530,7 miliar, pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dan kepentingan nonpengendali masing-masing sebesar Rp32,7 miliar dan Rp29,3 miliar dan pembayaran atas utang pihak berelasi neto sebesar Rp44,2 miliar.

Pernyataan Utang

Tabel berikut ini menyajikan saldo yang terutang berdasarkan fasilitas pinjaman Perseroan untuk waktu-waktu yang dinyatakan.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Utang bank jangka pendek - 46.497 16.118

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 264.751 183.466 182.046

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 600.800 1.064.456 1.057.178

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang Pembiayaan konsumen 124 139 145

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang Pembiayaan konsumen 237 88 13

Total 865.912 1.294.646 1.255.500

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Belanja modal

Secara historis, belanja modal Perseroan terutama terdiri dari belanja modal untuk investasi dalam rumah sakit baru, akuisisi rumah sakit, biaya pengembangan dan renovasi rumah sakit, pengadaan peralatan medis dan pemeliharaan untuk rumah sakit Perseroan yang telah berjalan. Pada tahun 2018 dan 2019, belanja modal Perseroan terutama dibiayai oleh kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, pinjaman bank, setoran modal dari mitra dokter dan pinjaman dari pihak berelasi.

Tabel di bawah ini menyajikan rincian belanja modal historis grup dalam periode yang dinyatakan.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni*

2018 2019 2020

Tanah 166.580 143.376 50.321

Bangunan 348.648 232.459 110.093

Peralatan umum 51.037 40.189 21.928

Peralatan medis 119.188 92.441 65.682

Kendaraan 4.144 5.079 3.139

Aset dalam penyelesaian 5.656 155.891 116.699

Total 695.253 669.435 367.862

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Rencana Belanja Modal

Pada saat ini Perseroan memiliki sejumlah rencana ekspansi yang akan dilaksanakan atau akan mulai dilaksanakan di masa depan. Rencana ekspansi tersebut meliputi pembelian tanah, konstruksi bangunan dan pembelian peralatan kesehatan dan umum serta kendaraan operasional dalam rangka pembangunan rumah sakit baru.

Tingkat pembelanjaan Perseroan secara keseluruhan serta alokasi pembelanjaan tersebut di antara proyek-proyek Perseroan melibatkan berbagai macam ketidakpastian. Perseroan mungkin meningkatkan, mengurangi atau menunda rencana belanja modal Perseroan, atau mengubah waktu dan bidang belanja modal Perseroan sebagai respons terhadap kondisi pasar atau alasan lainnya. Belanja modal Perseroan yang sebenarnya mungkin lebih tinggi atau lebih rendah secara signifikan dibandingkan jumlah yang direncanakan akibat berbagai faktor, termasuk, antara lain, peningkatan biaya yang tidak direncanakan, kemampuan Perseroan untuk menghasilkan arus kas yang memadai dari operasi Perseroan serta kemampuan Perseroan untuk memperoleh pendanaan eksternal yang memadai untuk rencana belanja modal tersebut.

Selain itu, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa rencana proyek modal yang direncanakan atau proyek modal yang layak lainnya dapat dilaksanakan, atau biaya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek tersebut, atau apakah proyek-proyek tersebut akan berhasil apabila dilaksanakan.

Kewajiban Kontraktual

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai kewajiban kontraktual Perseroan yang material per tanggal 31 Desember 2019. Perseroan berencana memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut melalui kas yang diperoleh dari kas Perseroan yang tersedia saat ini, kas dari operasi, dan dana bersih dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan Pembayaran yang terutang per periode

Total Kurang dari 1 tahun > 1 tahun

Utang bank jangka pendek 46.497 46.497 -

Utang usaha 207.724 207.724 -

Utang lain-lain 360.588 360.588 -

Akrual 46.503 46.503 -

Utang bank jangka panjang 1,687,854 296.700 1.391.154

Pembiayaan konsumen 156 156 91

Total 2.349.413 958.168 1.391.245

Utang lain-lain terutama uang muka setoran modal dari para dokter mitra atas kepemilikan saham di Perusahaan Anak Perseroan, pembelian aset tetap, operasional, karyawan dan dokter serta pinjaman yang diberikan oleh pihak berelasi untuk investasi dan modal kerja.

Utang bank jangka Panjang mencakup biaya bunga yang terkait dengan pinjaman tersebut.

Per tanggal 31 Desember 2019, Perseroan tidak memiliki komitmen belanja modal yang material.

Piutang Usaha dan Piutang Lain-Lain

Berikut ini disajikan perincian tertentu mengenai piutang usaha dan piutang lain-lain, beban dibayar di muka dan bagian uang muka yang jatuh tempo dalam satu tahun, serta hari perputaran piutang usaha pada periode yang dinyatakan.

(dalam Jutaan Rupiah, kecuali hari)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Piutang usaha dan piutang lain-lain

Piutang Usaha - Neto 777.101 926.497 634.991

Beban Dibayar di Muka dan Uang Muka (1) 6.201 10.124 17.125

Piutang Lain-Lain (2) 84.182 82.678 90.886

Hari Perputaran Piutang Usaha (3) 75,8 85,6 71,6

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Catatan:

(1) Beban dibayar di muka dan uang muka terutama terkait dengan pembayaran di muka dan uang muka yang dibayarkan untuk asuransi, operasional, pendidikan dan lain-lain (terdiri dari seragam dan linen )

(2) Piutang lain-lain terutama terdiri dari piutang dari pihak berelasi seperti Medikaloka Utama dan PT Medikaloka Mitra Utama sehubungan dengan akuisisi saham PPPMPI yang dilakukan mereka pada tahun 2016, serta piutang dari pihak ketiga seperti pemegang saham minoritas atas pembelian saham dalam rumah sakit Perusahaan Anak Perseroan, dokter, karyawan, sewa dan lain-lainya. .

(3) Hari piutang usaha dihitung berdasarkan rata-rata saldo awal dan akhir dari piutang usaha selama 12 bulan terakhir dibagi dengan penjualan selama 12 bulan terakhir.

Piutang usaha terutama terdiri dari biaya jasa rawat inap dan rawat jalan yang terutang oleh BPJS, perusahaan asuransi, nasabah perusahaan atau perusahaan kartu kredit, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Per tanggal 31 Desember 2018 dan 2019, Perseroan secara berturut-turut memiliki cadangan kerugian nilai sebesar Rp11,8 miliar dan Rp28,3 miliar. Cadangan kerugian penurunan nilai tersebut dibentuk sebagai hasil dari penilaian Perseroan atas pemulihan piutang tertentu yang dipandang meragukan. Hari perputaran piutang usaha Perseroan mengalami peningkatan dari 75,8 hari pada tahun 2018 dan menjadi 85,6 hari pada tahun 2019, yang terutama disebabkan oleh peningkatan proporsi pasien JKN dibandingkan pasien pribadi dan pasien lainnya. Perseroan pada umumnya memberikan perusahaan asuransi dan partner korporasi persyaratan pembayaran 30 – 40 hari sehubungan dengan layanan pasien rawat jalan, dan dalam kasus-kasus tertentu memberikan diskon untuk pembayaran lebih awal.

Tabel berikut ini menyajikan analisis umur piutang usaha yang telah lewat waktu tetapi tidak mengalami penurunan nilai:

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Piutang usaha yang telah lewat waktu tetapi tidak mengalami penurunan nilai

0 sampai 30 hari 681.707 846.457 553.319

31 sampai 60 hari 30.677 32.009 33.399

Lebih dari 60 hari 76.549 76.358 93.917

Total 788.933 954.824 680.635

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Guna meminimalkan risiko kredit, Perseroan memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk menentukan pagu kredit, persetujuan kredit dan prosedur pengawasan lainnya untuk memastikan pelaksanaan tindak lanjut untuk memulihkan piutang yang telah lewat waktu. Perseroan menilai jumlah yang dapat dipulihkan dari masing-masing piutang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk memastikan kerugian penurunan nilai atas jumlah yang tidak dapat dipulihkan telah dibentuk dalam jumlah yang memadai.

Utang Usaha dan Utang Lain-Lain

Berikut ini disajikan perincian tertentu mengenai utang usaha dan utang lain-lain, akrual, serta hari perputaran utang usaha pada periode yang dinyatakan.

(dalam Jutaan Rupiah, kecuali hari)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Utang Usaha dan Utang Lain-Lain Utang Usaha:

Pihak Berelasi 13.608 1.020 719

Pihak Ketiga 189.787 206.704 171.470

Utang Lain-Lain: (1)

Pihak Berelasi 74.515 32.787 52.492

Pihak Ketiga 335.656 327.801 313.130

Akrual (2) 31.955 46.503 42.954

Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek (3) 68.445 81.847 71.738

Hari Perputaran Utang Usaha (3) 40,8 47,2 37,4

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Catatan:

1) Utang lain-lain terutama terdiri dari uang muka setoran modal dari para dokter mitra atas kepemilikan saham di Perusahaan Anak Perseroan, pembelian aset tetap, operasional, karyawan dan dokter serta utang yang diberikan oleh pihak berelasi untuk investasi dan modal kerja.

2) Akrual terutama terdiri dari jasa profesional, utilitas, beban bunga dan lainnya seperti operasional rumah sakit.

3) Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pedek merupakan akrual atas gaji serta bonus dan tunjangan hari raya yang akan dibayarkan kepada karyawan.

4) Hari perputaran utang usaha dihitung dengan berdasarkan rata-rata saldo awal dan akhir periode selama 12 bulan terakhir dibagi dengan beban pokok pendapatan selama 12 bulan terakhir.

Utang usaha terutama terdiri dari jumlah terutang untuk pembelian obat-obatan, peralatan laboratorium, peralatan angiography dan radiologi, dan barang konsumsi habis untuk layanan pendukung medis, dan juga honor dokter. Utang usaha dan utang lain-lain Perseroan adalah tidak dijamin. Tergantung dari persyaratan komersial, Perseroan dapat menghubungi pemasok, dan sebagai bagian dari manajemen kas, Perseroan pada umumnya merencanakan periode kredit secara rata-rata sekitar 30 hari atau lebih panjang dari para pemasok Perseroan.

Persediaan

Tabel berikut ini menyajikan perincian persediaan dan hari perputaran persediaan Perseroan pada periode yang dinyatakan:

(dalam Jutaan Rupiah, kecuali hari)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Persediaan:

Medis 51.128 48.442 56.837

Nonmedis 4.240 2.773 3.516

Hari Perputaran Persediaan (1) 10,8 9,7 10,4

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Catatan:

(1) Hari perputaran persediaan dihitung dengan berdasarkan rata-rata saldo awal dan akhir periode selama 12 bulan terakhir dibagi dengan beban pokok pendapatan selama 12 bulan terakhir.

Persediaan Perseroan terutama terdiri dari obat yang dijual kepada pasien, peralatan laboratorium yang digunakan di laboratorium Perseroan dan barang habis pakai lainnya yang digunakan untuk memberikan layanan penunjang medis.

Hari perputaran persediaan Perseroan selama ini relatif stabil akibat penerapan standardisasi di seluruh rumah sakit milik Perseroan serta praktik pengadaan yang telah mapan. Secara umum, Perseroan merencanakan hari perputaran persediaan yang tidak melebihi 30 hari.

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Guna meminimalkan risiko kredit, Perseroan memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk menentukan pagu kredit, persetujuan kredit dan prosedur pengawasan lainnya untuk memastikan pelaksanaan tindak lanjut untuk memulihkan piutang yang telah lewat waktu. Perseroan menilai jumlah yang dapat dipulihkan dari masing-masing piutang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk memastikan kerugian penurunan nilai atas jumlah yang tidak dapat dipulihkan telah dibentuk dalam jumlah yang memadai.

Utang Usaha dan Utang Lain-Lain

Berikut ini disajikan perincian tertentu mengenai utang usaha dan utang lain-lain, akrual, serta hari perputaran utang usaha pada periode yang dinyatakan.

(dalam Jutaan Rupiah, kecuali hari)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Utang Usaha dan Utang Lain-Lain Utang Usaha:

Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek (3) 68.445 81.847 71.738

Hari Perputaran Utang Usaha (3) 40,8 47,2 37,4

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Catatan:

1) Utang lain-lain terutama terdiri dari uang muka setoran modal dari para dokter mitra atas kepemilikan saham di Perusahaan Anak Perseroan, pembelian aset tetap, operasional, karyawan dan dokter serta utang yang diberikan oleh pihak berelasi untuk investasi dan modal kerja.

2) Akrual terutama terdiri dari jasa profesional, utilitas, beban bunga dan lainnya seperti operasional rumah sakit.

3) Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pedek merupakan akrual atas gaji serta bonus dan tunjangan hari raya yang akan dibayarkan kepada karyawan.

4) Hari perputaran utang usaha dihitung dengan berdasarkan rata-rata saldo awal dan akhir periode selama 12 bulan terakhir dibagi dengan beban pokok pendapatan selama 12 bulan terakhir.

Utang usaha terutama terdiri dari jumlah terutang untuk pembelian obat-obatan, peralatan laboratorium, peralatan angiography dan radiologi, dan barang konsumsi habis untuk layanan pendukung medis, dan juga honor dokter. Utang usaha dan utang lain-lain Perseroan adalah tidak dijamin. Tergantung dari persyaratan komersial, Perseroan dapat menghubungi pemasok, dan sebagai bagian dari manajemen kas, Perseroan pada umumnya merencanakan periode kredit secara rata-rata sekitar 30 hari atau lebih panjang dari para pemasok Perseroan.

Persediaan

Tabel berikut ini menyajikan perincian persediaan dan hari perputaran persediaan Perseroan pada periode yang dinyatakan:

(dalam Jutaan Rupiah, kecuali hari)

Keterangan 31 Desember 30 Juni*

2018 2019 2020

Persediaan:

Medis 51.128 48.442 56.837

Nonmedis 4.240 2.773 3.516

Hari Perputaran Persediaan (1) 10,8 9,7 10,4

*Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang menjadi tanggung jawab Manajemen, serta tidak diaudit atau direview oleh Akuntan Publik. Dimana Perseroan menggunakan acuan relaksasi laporan keuangan sesuai Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020.

Catatan:

(1) Hari perputaran persediaan dihitung dengan berdasarkan rata-rata saldo awal dan akhir periode selama 12 bulan terakhir dibagi dengan beban pokok pendapatan selama 12 bulan terakhir.

Persediaan Perseroan terutama terdiri dari obat yang dijual kepada pasien, peralatan laboratorium yang digunakan di laboratorium Perseroan dan barang habis pakai lainnya yang digunakan untuk memberikan layanan penunjang medis.

Hari perputaran persediaan Perseroan selama ini relatif stabil akibat penerapan standardisasi di seluruh rumah sakit milik

Hari perputaran persediaan Perseroan selama ini relatif stabil akibat penerapan standardisasi di seluruh rumah sakit milik

Dalam dokumen PT MEDIKALOKA HERMINA TBK (Halaman 59-63)