• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan penulis dari hasil penelitian yang telah diteliti, serta memberikan saran-saran terkait hasil penelitian ini.yang telah diteliti, serta memberikan saran-saran terkait hasil penelitian ini

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Wacana Kritis Level Teks Berita Penyadapan Australia Terhadap Indonesia PadaRepublika Online

1. Analisis Level Teks

Sebagaimana dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, ditinjau dari segi teks Van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan. Pertama, Struktur Makro, terdiri dari tematik. Kedua, Superstruktur, terdiri dari skematik.

Ketiga, Struktur Mikro, terdiri dari semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.

Analisis Berita I Judul: “Soal Penyadapan, Istana: Australia Perlu Klarifikasi Ke Indonesia”(Edisi 18 November 2013)

a. Struktur Makro: Tematik

Tema yang diangkat dari berita ini adalah pihak istana, yang diwakili oleh staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah mengatakan Australia harus segera mengklarifikasi soal pe nyadapan yang telah dilakukannya.

“Menanggapi hal ini, staf khusus presidan bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah mengatakan Pemerintah Australia harus segera mengklarifikasi kabar penyadapan tersebut. Apalagi kabar itu bukan kali pertama terdengar”

43

(Paragraf 2)

Dari paragraf berita tersebut jelas sekali bahwaRepublika Online

ingin menyampaikan pesan kepada para pembaca bahwa kasus 43

Esthi Maharani, “Soal Penyadapan, Istana: Australia Perlu Klarifikasi ke Indonesia”Republika Online, Edisi 18 Oktober 2013

penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia bukanlah masalah sepele. Sehingga harus ada tindak lanjut Australia untuk mempertanggung jawabkan pelanggarannya.

Hal ini dapat dilihat bedasarkan hasil wawancara dengan salah satu staf redaksiRepublika Online di bawah ini :

“Sikap kita tegas terhadap persoalan tersebut karena itu merupakan sebuah pelanggaran dari Australia. Yang pasti garis kedaulatan Negara Indonesia harus kita tegakan. Itu garis politik media kita seperti itu”.44

b. Super Struktur: Skematik

Pada pendahuluan teks, isi beritanya diawali dengan informasi adanya dugaan penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono dan para Menteri.

“Dugaan penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia terhadap Indonesia kembali mencuat. Kali ini, tak tanggung-tanggung, disebutkan penyadapan dilakukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono dan para menteri”45(Paragraf 1)

Kalimat pada paragraf pertama wartawan Republika Online ingin menunjukan bahwa pesan adanya dugaan penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Australia. Kalimat tersebut sengaja digunakan untuk

44

Wawancara pribadi dengan Asisten RedakturRepublika OnlineJoko Sadewo, Jakarta 10 April 2014

45

Esthi Maharani, “Soal Penyadapan, Istana: Australia Perlu Klarifikasi ke Indonesia”

merespon pembaca Republika Onlinedan untuk memerkuat informasi yang diberikan oleh wartawan kepada para pembaca.

Selanjutnya pada bagian isi berita ini menjelaskan tentang bocornya dokumen rahasia penyadapan Australia terhadap Indonesia yang dibocorkan Intel Amerika Serikat, Edward Snowden. Dokumen rahasia tersebut berhasil didapatkan media setempat, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan media Inggris, The Guardian. Paragraf ini menggambarkan bagaimana kasus penyadapan tersebut bisa terbongkar hingga diketahui oleh publik.

“Sebelumnya, informasi soal penyadapan terhadap Indonesia dilansir AFP, Senin (18/11). informasi tersebut didasarkan pada dokumen rahasia yang dibocorkan intel Amerika Serikat, Edward Snowden. Dokumen rahasia tersebut berhasil didapatkan media setempat, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan media Inggris, The Guardian.”46

(Paragraf 5)

Pesan yang ingin dibahas dalam paragraf ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui alur atau sumber pertama kalinya informasi penyadapan Australia terhadap Indonesia beredar. Sehingga masyarakat lebih memahami lebih dalam skema kasus penyadapan terhadap Australia terhadap Indonesia.

Isi berita selanjutnya menceritakan tentang isi dari dokumen penyadapan yang dibocorkan oleh Intel Amerika Serikat kepada media. Isi dokumen itu dengan jelas menyebutkan Presiden SBY dan 46

sembilan pejabat tinggi negara masuk dalam lingkaran target penyadapan Australia. Dokumen itu juga secara rinci menyebutkan bahwa badan intelejen elektronik Australia, atau Direktorat Sandi Pertahanan yang melakukan penyadapan aktifitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masih dipimpin Perdana Menteri Kevin Rudd.

“Dokumen tersebut menyebutkan Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya menjadi target penyadapan Australia. Dokumen itu dengan jelas menyebutkan badan intelijen elektronik Australia, atau Direktorat Sandi Pertahanan telah menyadap aktivitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masih dipimpin Perdana Menteri Kevin Rudd”

47

(paragraph 6)

Pesan yang ingin disampaikan pada bagian isi ini adalah, bahwa dengas jelas bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sembilan pejabat tinggi negara lainnya masuk ke dalam daftar target penyadapan Australia. Kalimat ini menguatkan kepada pembaca bahwa Australia secara jelas telah melanggar kode etik hubungan internasional. Dengan terbogkarnya dokumen berisi nama-nama daftar target penyadapan.

Kemudian isi berita selanjutnya menceritakan tentang nama-nama pejabat tinggi negara Indonesia yang turut disadap oleh Australia.

Daftar target penyadapan Australia itu menyebut nama-nama pejabat

47

tinggi ternama Indonesia. Mulai dari Wakil Presiden Boediono, kemudian mantan wapres Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam dan juga Mensesneg.

“Daftar target penyadapan Australia itu menyebut nama-nama pejabat tinggi ternama Indonesia. Mulai dari Wakil Presiden Boediono, kemudian mantan wapres Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam dan juga Mensesneg”48(Paragraf 7)

Pesan yang ingin disampaikan dalam paragraf ini adalah, sebagai kalimat penguat dari paragraf sebelumnya dengan mencantumkan nama-nama pejabat yang menjadi daftar target penyadapan termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sehingg dengan begitu para pembaca dapat menilai bahwa penyadapan ini benar-benar telah di rencanakan secara matang oleh Australia.

Berita ini ditutup dengan pernyataan daftar orang yang menjadi rekomendasi dan diprioritaskan sebagai target penyadapan Intelejen Australia, salah satu nama orang dalam daftar tersebut adalah Presiden Indonesia.

“Terdapat juga daftar sejumlah orang yang menjadi target penyadapan. Bahkan intelijen Australia memiliki rekomendasi untuk memilih salah satu nama tersebut dan menjadikannya target penyadapan, dalam kasus ini adalah kepala negara Indonesia”49(Paragraf 9)

48

Esthi Maharani, Republika Online 49

Pesan yang ingin disampaikan pada bagian penutup ini yakni nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi daftar target rekomendasi pihak Australia, sehingga para pembaca mengetahui bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi target utama dalam penyadapan.

c. Struktur Mikro: 1. Semantik

Latar pada berita ini adalah terbongkarnya informasi penyadapan yang dilakukan oleh Australia oleh intel Amerika Serikat, Edward Snowden. Sehingga berita tersebut disebarluaskan oleh media Australia.

“Sebelumnya, informasi soal penyadapan terhadap Indonesia dilansir AFP, Senin (18/11). informasi tersebut didasarkan pada dokumen rahasia yang dibocorkan intel Amerika Serikat, Edward Snowden. Dokumen rahasia tersebut berhasil didapatkan media setempat, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan media Inggris, The Guardian”50. (Paragraf 5)

Latar ini dimunculkan oleh wartawanRepublika oOnlinesebagai sebab akibat terjadinya dugaan kasus penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia. Sehingga pihak Indonesia melalui Staf Kepresidenan meminta klarifikasi Australia mengenai kasus tersebut. Dalam hal ini wartawan Republika Online juga menggiring pembaca

50

agar memahami bahwa bangsa Indonesia dalam kasus ini langsung menanggapinya secara diplomatik dan terbuka, bukan secara arogansi.

Adapun detail yang coba disampaikan penulis dalam berita ini terletak pada paragraf enam dan tujuh, yakni tentang bocornya dokumen informasi nama-nama kepala negara dan pejabat tinggi Indonesia yang menjadi target penyadapan Australia.

“Dokumen tersebut menyebutkan Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya menjadi target penyadapan Australia. Dokumen itu dengan jelas menyebutkan badan intelijen elektronik Australia, atau Direktorat Sandi Pertahanan telah menyadap aktivitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masih dipimpin Perdana Menteri Kevin Rudd”51(paragraf 6)

“Daftar target penyadapan Australia itu menyebut nama-nama pejabat tinggi ternama Indonesia. Mulai dari Wakil Presiden Boediono, kemudian mantan wapres Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam dan juga Mensesneg.”52(paragraf 7)

Peneliti menangkap maksud yang ingin disampaikan dalam dua paragraf ini. Wartawan Republika Onlineingin memberikan maksud bahwa dengan ditemukanya dokumen yang berisi dafar target penyadapan, hal ini mengindikasikan kuat bahwa penyadapan yang dilakukan oleh Australia benar-benar sudah terencana dengan matang

51

Esthi Maharani, Republika Online 52

dan juga untuk mengetahui rahasia pembicaraan pejabat tinggi negara Indonesia.

2. Sintaksis

Terdapat bentuk kalimat pasif dan kalimat aktif dalam berita ini yaitu, kalimat pasif yang dimulai dengan awalan me-, dan kalimat aktif yang dimulai dengan awalandi-, seperti padakalimat:

“Dokumen itu dengan jelas menyebutkan badan intelijen elektronik Australia, atau Direktorat Sandi Pertahanan telah menyadap aktivitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masih dipimpin Perdana Menteri Kevin Rudd”.53

(Paragraf 6)

Beberapa bentuk koherensi dalam berita tersebut terdapat dalam beberapa kalimat berikut:

1) Menggunakan kata hubung “dan”, seperti pada kalimat:

“Dokumen tersebut menyebutkan Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya

menjadi target penyadapan Australia.”(Paragraf 6).

Republika Online menggunakan kata penghubung ini untuk menunjukkan satu bagian yang saling berkaitan.

2) Menggunakan kata hubung “dengan”seperti pada kalimat:

“Ia beranggapan dengan adanya berita tersebut saja, terlepas diakui atau tidak, sudah berpotensi mengganggu hubungan kedua negara.54”(Paragraf 3)

53

Esthi Maharani, Republika Online 54

.Kata hubung “dengan” merupakan salah satu kata hubung sebab akibat yang menjelaskan ketegangan hubungan yang terjadi antara kedua negara karena kasus penyadapan.

3) Menggunakan kata hubung “kemudian”, seperti pada kalimat:

“Mulai dari Wakil Presiden Boediono, kemudian mantan wapres Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam dan juga Mensesneg55(Paragraf 7).

Kata hubung “kemudian” digunakan untuk menyatakan kata

sambung yang berkaitan dalam satu bagian.

Selanjutnya dalam berita ini juga terdapat kata ganti yang digunakan oleh wartawan yaitu: Kata ganti “Ia” yang digunakan dalam

berita ini penulis temukan pada kalimat:

“Ia pun menyampaikan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa telah melaporkan kabar tersebut ke Presiden SBY.56”(Paragraf 4)

3. Stilistik

Pemilihan kata (Leksikon) yang digunakan wartawan Republika Onlinedalam penulisan berita ini.

1) Pemilihan kata “mencuat” pada kalimat:

“Dugaan penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia

terhadap Indonesia kembali mencuat.” (Paragraf 1)

55

Esthi Maharani, Republika Online 56

Pemilihan kata “mencuat” digunakan wartawan Republika Online untuk menggambarkan tentang ulah yang dilakukan Australia terhadap Indonesia kembali terjadi.

2) Pemilihan kata “mengklarisfikasi” pada kalimat berikut:

“Teuku Faizasyah mengatakan Pemerintah Australia harus

segera mengklarifikasikabar penyadapan tersebut.”(Paragraf2)

Pemilihan kata “mengklarifikasi” digunakan wartawan Republika Online untuk menggambarkan jalan diplomatik pemerintah Indonesia terhadap kasus penyadapan oleh Australia.

3) Pemilihan kata “menjernihkan” dan “mengganggu” pada dua kalimat berikut:

“Menurutnya, hal tersebut sangatlah penting untuk segera

menjernihkan suasana antara kedua negara. Ia beranggapan dengan adanya berita tersebut saja, terlepas diakui atau tidak, sudah berpotensi mengganggu hubungan kedua negara (Paragraf 3)

Pemilihan kata “menjernihkan” sengaja digunakan wartawan

Republika Online sebagai bentuk dari majas metafora yang memiliki arti sebenarnya adalah memperbaiki hubungan yang sempat memanas pasca kasus penyadapan, dan kata “menggangu”

memiliki arti sebagai bentuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan Australia terhadap Indonesia.

4. Retoris

Unsur grafis yang terdapat dalam berita ini digambarkan dengan foto berikut :

Gambar 2.1 :Ilustrasi bayangan misterius seseorang, yang berlatar belakang kode

software

Republika Online menampilkan gambar ilustrasi dengan menggunakan majas metafor, yakni dengan menampilkan sosok bayangan hitam misterius yang menggunakan topi detektif, serta

background belakang berisi kode-kode software. Bayangan hitam dengan menggunakan topi ala detektif disini menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa ada pihak atau seseorang yang sedang mengintai atau menyadap sistem komunikasi Indonesia. Background

kode-kode software memberikan isyarat bahwa pihak atau orang tersebut menguasai teknologi tingkat tinggi.

Tabel 2.1: Soal Penyadapan, Istana: Australia Perlu Klarifikasi Ke Indonesia

Struktur Wacana Elemen Keterangan

Struktur Makro Tema - Tema berita ini penulis temukan

pada paragraf kedua, yaitu:

.”Menanggapi hal ini, staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah mengatakan Pemerintah Australia harus segera mengklarifikasi kabar penyadapan tersebut. Apalagi kabar itu bukan kali pertama terdengar.”

(Paragraf 2)

Superstruktur Skematik - Pendahuluan: “Dugaan

penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia terhadap Indonesia kembali mencuat. Kali ini, tak tanggung-tanggung, disebutkan penyadapan dilakukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono dan para menteri.” (Paragraf 2)

- Isi: 1. “Sebelumnya, informasi soal penyadapan terhadap Indonesia dilansir AFP, Senin (18/11). informasi tersebut didasarkan pada dokumen rahasia yang dibocorkan intel Amerika Serikat, Edward Snowden. Dokumen rahasia tersebut berhasil didapatkan media setempat, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan media Inggris, The Guardian. ” (Paragraf 5).

- 2. “Dokumen tersebut

menyebutkan Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya menjadi target penyadapan Australia. Dokumen itu dengan jelas menyebutkan badan intelijen elektronik Australia, atau Direktorat Sandi Pertahanan telah menyadap aktivitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masih dipimpin Perdana Menteri Kevin Rudd.” (Paragraf 6)

Australia itu menyebut nama-nama pejabat tinggi ternama Indonesia. Mulai dari Wakil Presiden Boediono, kemudian mantan wapres Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukam dan juga Mensesneg.” (Paragraf 7)

- 4 “ABC melaporkan salah satu

dokumen rahasia tersebut berjudul '3G impact and update' yang berisi grafik upaya intelijen Australia untuk mengimbangi teknologi 3G yang digunakan Indonesia dan sejumlah negara kawasan Asia Tenggara lainnya. (Paragraf 8)

- Penutup: “Terdapat juga daftar sejumlah orang yang menjadi target penyadapan. Bahkan intelijen Australia memiliki rekomendasi untuk memilih salah satu nama tersebut dan menjadikannya target penyadapan, dalam kasus ini adalah kepala negara Indonesia.” (Paragraf 9)

Struktur Mikro Latar

Detil

- Latar pada bagian berita ini penulis temukan pada kalimat: “Dugaan penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia terhadap Indonesia kembali mencuat. Kali ini, tak tanggung-tanggung, disebutkan penyadapan dilakukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono dan para menteri.” (Paragraf 1)

- Adapun detil yang penulis temukan terdapat paragraf 5 dan 6 yaitu: 1. “Sebelumnya, informasi soal penyadapan terhadap Indonesia dilansir AFP, Senin (18/11). informasi tersebut didasarkan pada dokumen rahasia yang dibocorkan intel Amerika Serikat, Edward Snowden. Dokumen rahasia tersebut berhasil didapatkan media setempat, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan media Inggris, The Guardian.” (Paragraf 5)

Maksud

2. “Dokumen tersebut menyebutkan Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya menjadi target penyadapan Australia. Dokumen itu dengan jelas menyebutkan badan intelijen elektronik Australia, atau Direktorat Sandi Pertahanan telah menyadap aktivitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masih dipimpin Perdana Menteri Kevin Rudd.” (Paragraf 6)

- Maksud yang ingin disampaikan dalam berita ini penulis temukan pada paragraf pertama dan paragraf terakhir: 1. “Menanggapi hal ini, staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah mengatakan Pemerintah Australia harus segera mengklarifikasi kabar penyadapan tersebut. Apalagi kabar itu bukan kali pertama terdengar.” (Paragraf 2).

Bentuk Kalimat

Koherensi

2. “ABC melaporkan salah satu dokumen rahasia tersebut berjudul '3G impact and update' yang berisi grafik upaya intelijen Australia untuk mengimbangi teknologi 3G yang digunakan Indonesia dan sejumlah negara kawasan Asia Tenggara lainnya. ” (Paragraf 8)

- Terdapat bentuk kalimat aktif dan kalimat pasif yang penulis temukan dalam berita ini, yaitu kalimat aktif yang dimulai dengan awalan me-, dan kalimat pasif yang dimulai dengan awalan di-, seperti pada kalimat: “Dokumen itu dengan jelas

menyebutkan badan intelijen elektronik Australia, atau Direktorat Sandi Pertahanan telah menyadap aktivitas telepon genggam Presiden SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 lalu. Saat itu, Australia masihdipimpinPerdana Menteri Kevin Rudd.” (Paragraf 6)

- Bentuk koherensi antar kalimat yang penulis temukan pada berita ini

adalah:

1) Menggunakan kata hubung “dan” pada

kalimat: “Dokumen tersebut

menyebutkan Presiden SBY dan sembilan orang yang masuk dalam lingkaran dalamnya menjadi target penyadapan Australia.”

2) Menggunakan kata hubung “antara”

pada kalimat: “Menurutnya, hal

tersebut sangatlah penting untuk segera menjernihkan suasana antara kedua negara.”

3) Menggunakan kata hubung “dengan”

pada kalimat: “Ia beranggapan dengan adanya berita tersebut saja, terlepas diakui atau tidak, sudah berpotensi mengganggu hubungan kedua negara.”

4) Menggunakan kata hubung “kemudian” pada kalimat: “Mulai dari

Wakil Presiden Boediono, kemudian mantan wapres Jusuf Kalla, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Menko Polhukamdan juga Mensesneg.”

Kata Ganti

Leksikon

- Kata ganti “Ia” yang digunakan

dalam berita ini penulis temukan pada kalimat: “Ia pun menyampaikan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa telah melaporkan kabar tersebut ke Presiden SBY.”

- Pemilihan kata (Leksikon) yang digunakan dalam penulisan berita ini, penulis temukan sebagaimana terdapat pada kalimat berikut:

1) Pemilihan kata “mencuat” pada

kalimat: “Dugaan penyadapan yang

dilakukan Pemerintah Australia terhadap Indonesia kembali mencuat.” (Paragraf 1)

2) Pemilihan kata “mengklarisfikasi”

pada kalimat: “Menanggapi hal ini,

staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah mengatakan Pemerintah Australia harus segera mengklarifikasi kabar penyadapan tersebut.”(Paragraf2)

Grafis

Ekspresi

“mengganggu” pada kalimat:

“Menurutnya, hal tersebut sangatlah

penting untuk segera menjernihkan suasana antara kedua negara. Ia beranggapan dengan adanya berita tersebut saja, terlepas diakui atau tidak, sudah berpotensi mengganggu hubungan kedua negara. (Paragraf 3)

- Ditunjukkan dengan foto yang berisi gambar bayangan seseorang yang misterius dengan backgroud penuh dengan tulisan kode-kode software

- Penulis juga menemukan kalimat yang menggambarkan ekspresi dan bangga dalam teks berita ini, yaitu:

Analisis Berita II Judul: “Soal penyadapan Australia, Yusril geram didikte negara lain” (Edisi 19 November 2013)

a. Struktur Makro: Tematik

Tema berita ini adalah tentang kegeraman Yusril terhadap prilaku buruk Australia yang telah menyadap Indonesia. Tema ini diangkat untuk menanggapi permasalahan hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia pasca penyadapan.

Dalam tanggapannya mengenai penyadapan yang dilakukan oleh Australia Yusril mengaku geram dengan ulah Australia tersebut. Sebagai pakar hukum Yusril menilai bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh Australia sangat menciderai kedaulatan serta martabat bangsa Indonesia.

“Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra,

mantan Menteri Hukum dan Ham”.57(Paragrap 1)

Hal ini juga dapat dilihat bedasarkan hasil wawancara dengan stafRepublika Onlinedi bawah ini:

”tapi yang pasti sikap kita tegas terhadap persoalan tersebut karena itu merupakan sebuah pelanggaran dari Australia”.58

b. Super Struktur: Skematik

Pada pendahuluan teks, isi beritanya diawali dengan menggambarkan kegeraman Yusril tentang penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia.

“Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM.”59(Paragraf 1)

57

Zulkifli Marbun,“Soal Penyadapan Australia, Yusril Geram Didikte Negara Lain”Republika Online, Edisi 19 Oktober 2013

58

Wawancara pribadi dengan Asisten RedakturRepublika OnlineJoko Sadewo, Jakarta 10 April 2014

59

Zulkifli Marbun,“Soal Penyadapan Australia, Yusril Geram Didikte Negara Lain”Republika Online, Edisi 19 Oktober 2013

Pesan yang ingin disampaikan oleh wartawanRepublika Online

pada paragraf ini adalah untuk membangkitkan semangat patriotisme pembaca agar turut serta membela martabat dan harga diri bangsa Indonesia terhadap bangsa asing. Dengan menampilkan kegeraman Yusril kepada Australia yang dinilainya telah menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia.

Isi berita selanjutnya menceritakan mengenai kekecewaan Yusril kepada pemerintah Indonesia yang dinilai takut dalam memberikan sanksi tegas kepada Australia. Pada bagian ini juga Yusril mencontohkan keberanian pemerintah orde baru yang langsung mengusir pulang diplomat Uni Soviet karena dicurigai sebagai mata-mata.

Terakhir Yusril memberika stetment bahwa dirinya sejak dahulu selalu bersikap keras terhadap Australia yang sering berbuat seenaknya terhadap Indonesia.

Berita ini ditutup dengan kutipan pernyataan dari Yusril. Bahwa dirinya bertekad akan terus melindungi martabat negara Indonesia dari bangsa asing.

Pesan yang ingin disampaikan wartawan Republika Online

pada paragraf ini adalah untuk menggiring opini masyarkat terkait isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia, dengan statmen yang diberikan Yusril terhadap kasus ini, masayarakat akan menilai bahawa kasus penyadapan ini merupakan kasus serius yang berkaitan dengan

harga diri bangsa Indonesia, sudah selayaknya Indonesia memberikan sanksi yang tegas terhadap Australia agar tidak berani lagi menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia.

c. Semantik