• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Level Kognisi Sosial berita Penyadapan Australia terhadap Indonesia padaRepublika OnlineIndonesia padaRepublika Online

Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan penulis dari hasil penelitian yang telah diteliti, serta memberikan saran-saran terkait hasil penelitian ini.yang telah diteliti, serta memberikan saran-saran terkait hasil penelitian ini

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

B. Analisis Level Kognisi Sosial berita Penyadapan Australia terhadap Indonesia padaRepublika OnlineIndonesia padaRepublika Online

Seperti halnya media on line umumnya yang mengangkat berita kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia beberapa waktu lalu. Republika Online sebagai media online komunitas muslim di Indonesia juga tutut menyoroti kasus perkembangan kasus tersebut.

Namun ada yang menarik dalam pemberitaan kali ini,Republika Online sebagai media online komunitas muslim di Indonesia, memberikan porsi besar tentang kasus tersebut pada pemberitaannya di situs Republika Online. Hampir selama 2 minggu bertutut Republika Online selalu menyajikan peristiwa dan perkembangan terakhir mengenai kasus penyadapan tersebut.

Oleh karenya isu penyadapan Australia terhadap Indonesia ini mendapatkan respon yang luar biasa besar dari masyarakat Indonesia khususnya umat Islam di Indonesia. Saat kasus ini mulai di ketahui dunia luas, masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan mulai turun ke jalan-jalan untuk memprotes pelanggaran kode etik hubungan Internasional oleh Australia.

Masyarakat menilai bahwa Australia telah menghina martabat dan harga diri bangsa Indonesia di mata dunia. Sebagai Negara yang berdaulat penuh masyarakat Indonesia saat itu juga menghimbau kepada pemerintah agar memberikan sanksi tegas kepada Australia yang juga merupakan Negara sekutu dari Amerika Serikat di wilayah Asia Tenggara.

Maka sebagai media media yang berlandaskan Islam,Republika Online dalam melihat kasus ini, ingin mengungkapkan fakta mengenai secara objektif kepada para pembaca. Karena tugas media ialah mencerdaskan masyarakat bukan sebaliknya justru membodohi mereka dengan berita-berita palsu.77

Namun dalam pemberitaan kali ini Republika Online mendukung Indonesia dalam mendapatkan keadilan sebagai Negara yang berdaulat. Menurut Joko Sadewo Asisten Redaktur Republika Online langkah yang dilakukan Republika Online dalam pemberitaan ini menurutnya sudah tepat dan tidak atas intervensi dari pihak manapun.

Dalam kasus seperti ini sudah semestinya Republika Online sebagai media komunitas muslim di Indonesia turut menyuarakan keadilan untuk Indonesia. Karena kasus ini sangatlah jelas bisa dipelajari secara hukum Internasional. Dalam kasus ini sudah jelas Australia sebagai pelakunya. Namun motif sesungguhnya dibalik Australia menyadap pemimpin Indonesia perlu dikaji lebih jauh karena banyak kemungkinan yang bisa terjadi dalam kasus ini.

77

Wawancara pribadi dengan Asisten RedakturRepublika OnlineJoko Sadewo, Jakarta 10 April 2014

Jika ditinjau secara penulisan isi beritanyaRepublika Online mengemas berita tersebut secara singkat dan padat, namun memiliki arti yang sangat jelas yakni memprotes pelanggaran yang dilakukan Australia dan membangkitkan semangat patriotisme masyarakat Indonesia khususnya pembacaRepublika Onlineuntuk menjaga dan membela kehormatan bangsa.

Bahasa tersebut bisa dilihat secara langsung dalam penulisan beritanya wartawanRepublika Onlinemenghadirkan narasumber yang kompeten dalam bidang hukum Internasional dan intelejen. Bahkan dari salah satu narasumber tersebut tidak segan-segan menghimbau kepada pemerintah untuk melakukan tidakan tegas berupa pemutusan hubungan diplomatik dengan Australia, dikarenakan pihak Australia sudah sering melakukan tindakan pelanggaran dengan Indonesia.

Jadi secara kognisi sosial terlihat jelas bahwa wartawan Republika Online memiliki motivasi kognisi sosial yang kuat dalam keberpihakannya terhadap Indonesia. Pertama, secara objektif dan fakta di lapangan bahwa Australia telah terbukti melakukan pelanggaran hubungan Internasional dengan Indonesia yani menyadap pemimpin Negara Indonesia. Meskipun pada kenyataannya juga tidak dapat dihindari bahwa keberpihakan yang dilatarbelakangi atas kesamaan ideologi dan Negara yang akhirnya akan memengaruhi isi media tersebut.

Kedua, Sebagai media Online komunitas muslim di Indonesia sudah semestinya membangun bangsa Indonesia dengan cara mencerdaskan

masyarakat melalui berita-berita yang objektif bukan membodohi masyarakat melalui berita-berita paslsu atau praktik jurnalisme kuning.

Merujuk pada pemikiran Shoemaker dan Reese (1996) dengan teori donutnya ada lima tingkatan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi isi media, yaitu. Pertama, tingkat individu dari pekerja media, karakteristik individu (seperti jender, etnis, dan orientasi seksual) dan latar belakang dan pengalaman pribadinya (seperti pendidikan, agama dan status sosial ekonomi orang tua) tidak hanya membentuk sikap, nilai dan kepercayaan pribadi individu, namun mengarahkan latar belakang dan pengalaman profesionalnya. Pengalaman profesional ini akan membentuk peranan dan etika profesionalnya. Peran etika profesional ini memiliki efek langsung terhadap isi media massa, sedangkan sikap, nilai dan kepercayaan pribadi mempunyai efek tidak langsung, karena bergantung kepada kedudukan individu sendiri dalam organisasi media yang dapat memungkinkannya untuk mengesampingkan nilai profesional atau rutinitas organisasi.

Kedua, tingkat runitas media, kebutuhan media akan pasokan bahan baku yang akan diproduksi menjadi teks media melahirkan tugas organisasi media untuk mengantarkan produk yang paling layak kepada konsumen dalam keterbatasan ruang dan waktu dalam kerja yang paling efisien. Runitas media dimaksudkan untuk dapat mengatasi masalah produk apa yang dapat diterima oleh audiens, apakah organisasi media mampu memprosesnya dan bahan mentah apa yang tersedia dari supplier.

Wujud dari rutinitas media adalah adanya news valueuntuk menyeleksi kontent dari sisi kemenarikannya, the routine of objectivity (berupa seperangkat prosedur di mana pekerja media dapat melindungi diri dari serangan dan kritik) dan audience routine gaya penyajian berita yang menganut struktur bercerita.

Ketiga, tingkat organisasi media, yang menjadi fokus adalah tujuan organisasi media, yaitu tujuan ekonominya, mencari keuntungan. Tujuan lainnya seperti memproduksi kontent yang berkualitas, melayani publik dan mendapatkan pengakuan profesional dibangun mengikuti tujuan mencari keuntungan.

Keempat, pada tingkat ekstramedia, faktor-faktor yang mempengaruhi kontent media antara lain sumber-sumber informasi yang dijadikan isi media (seperti kelompok kepentingan dalam masyarakat), sumber-sumber pendapatan media (seperti pengiklan dan khalayak) serta institusi sosial lainnya (seperti pemerintah).

Kelima, tingkat ideologi, yang ingin diamati adalah bagaimana media berfungsi sebagai kepanjangan kepentingan kekuatan dominan dalam masyarakat, bagaimana rutinitas media, nilai-nilai dan struktur organisasi dikombinasikan untuk mempertahankan sistem kontrol dan reproduksi dari ideologi dominan tersebut.78

78

Ahmad Fatoni, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Isis Media,” diakses pada 13 April 2014 darihttp://aton29.blogspot.com/2010/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-isi.html

C. Analisis Level Konteks Sosial berita Penyadapan Australia terhadap