Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan penulis dari hasil penelitian yang telah diteliti, serta memberikan saran-saran terkait hasil penelitian ini.yang telah diteliti, serta memberikan saran-saran terkait hasil penelitian ini
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Wacana Kritis Level Teks Berita Penyadapan Australia Terhadap Indonesia PadaRepublika Online
1. Struktur Mikro
Latar pada berita ini terkait tentang penyebab yang melatar belakangi munculnya pernyataan geram Yusril. Peneliti menemukan kalimat pada paragraf pertama yang penulis anggap sebagai penyebab timbulnya pernyataan geram Yusril di akun twitternya. Yakni terbongkarnya kasus penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia.
“Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan Ham.Menurutnya Indonesia
tidak seharusnya didikte oleh negara lain”60(Paragrap 1)
Adapun detil yang coba disampaikan wartawan Republika Online dalam berita ini terdapat lima paragraf yang menjelaskan. Bagian pertama menjelaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia sekarang sangat berbeda dengan sikap pemerintah zaman orde baru yang diniainya sangat tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan bangsa asing.
60
"Sikap Pemerintah RI sekarang beda jauh dengan sikap Presiden Suharto yang tegas terhadap Uni Sovyet akhir tahun 1970-an," katanya”.61(Paragraf 5)
Paragraf kedua, menceritakan bahwa Presiden Soeharto saat itu langsung mengusir diplomar Uni Soviet dan meminta untuk mengurangi jumlah diplomatnya.
“Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat
Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplomatnya di Jakarta”62(Paragaraf 6)
Paragraf ketiga, menceritakan bahwa rute penerbangan Moskow ke Jakarta turut ditutup oleh Presiden Soeharto saat itu. Paragraf selanjutnya menceritakan tentang statment Yusril yang berharap pemerintah sekarang dapat lebih tegas terhadap negara Asing yang menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia.
Penerbangan Aeroflot dari Moskow ke Jakarta juga ditutup oleh Pemerintah Suharto," kenangnya.”63(Paragraf 7)
Pada paragraf ini peneliti menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh wartawan Republika Online adalah ketegasan pemerintah Suharto dalam menindak pelanggaran yang dilakukan bangsa asing, hal ini juga membentuk opini kepada para pembaca agar setuju dengan tindakan tegas terhadap berbagai bentuk pelanggaran asing.
61
Zulkifli Marbun, Republika Online 62
Zulkifli Marbun, Republika Online 63
Sementar paragraf terakhir Yusril menyatakan bahwa sikapnya dari dahulu selalu tegas terhadap Australia yang sering berbuat seenaknya.
"Saya sendiri dari dulu bersikap keras terhadap Australia yang suka bersikap seenaknya terhadap bangsa kita," lanjutnya”.64(Paragraf 9)
Maksud yang ingin disampaikan wartawan Republika Online
dalam berita pada kalimat ini, bahwa Yusril sebagai warga negara Indonesia Yusril sangat menjaga harga diri bangsa dari tindakan sewenang-wenang bangsa asing.
2. Sintaksis
Terdapat bentuk kalimat aktif dan kalimat pasif dalam berita ini, yaitu kalimat aktif yang dimulai dengan awalan me-, dan kalimat pasif yang dimulai dengan awalandi-, seperti padakalimat:
1) “Menurutnya apa yang dilakukan pemerintah sekarang ini menanggapiisu itu belum cukup” (Paragraf 3)
Kalimat pasif diatas memiliki arti usaha dari pemerintah Indonesia, sedang kalimat aktif “menanggapi” memiliki pesan sanksi atau respon dari pemerintah Indonesia.
2) “untuk dibriefing mengenai sikap RI yang mengutuk penyalahgunaan fasilitas diplomatik untuk kegiatan spionase”
(Paragraf 4)
Kalimat pasif “dibrefing” memiliki arti melakukan
komunikasi terkait kasus penyadapan. Sedangkan kalimat
64
aktif “mengutuk” memiliki arti rasa tidak suka atau kecewa
terhadap pemerintah Australia.
3) Namun diamengakui, sikap itu membuatnya sebagai sosok yang tidakdisukai..(Paragraf 10)
Kalimat aktif “mengakui” memiliki arti sebuah pengakuan
terhadap sikap yang ditunjukannya kepada Australia, sedangkan kalimat pasif “disukai” menunjukan bahwa
subjek menjadi orang yang tidak disukai pemerintah Australia.
Selain itu ditemukan bentuk koherensi antar kalimat pada berita ini yang menggunakan kata hubung “sebab-akibat (hubungan kausal)”, seperti pada kalimat:
1) “Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan inimembuatgeram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM. (Paragraf 1)
Kata hubung membuat menjelaskan hubungan sebab akibat, yang yang membuatYusril geram yakni karena terbongkarnya dugaan kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia.
2) “. Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusirdiplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplomatnya di Jakarta.” (Paragraf 6)
Kata hubung mengusir, mempunyai hubungan sebab akibat, diplomat Uni Soviet diusir dari Indonesia karena dicurugai sebagai mata-mata.
3) "Makanya orang seperti saya tak disukai oleh negara-negara sejenis itu karena sikap saya yang keras terhadap mereka," katanya”(Paragraf 10)
Kata “makanya” memiliki hubungan sebab akibat, Yusril yang bersikap keras terhadap Australia sehingga tidak disukai oleh Australia.
Kemudian kata ganti yang digunakan dalam berita ini adalah: 1) menggunakan kata ganti “saya” dan “mereka” pada kalimat:
"Saya tidak ingin mereka mendikte kita untuk kepentingan mereka, baik soal keimigrasian maupun soal imigran gelap," (Paragraf 2)
Pada paragraf ini kata ganti “saya”digunakan sebagai kata ganti orang pertama, yakni Yusril Ihza Mahendra yang mengatakan bahwa Yusril tidak ingin Indonesia didikte bangsa asing. Sedangkan kata ganti mereka digunakan untuk kata ganti jamak yakni pemerintah Australia.
2) Menggunakan kata ganti “dia”, dalam berita ini kata ganti dia
terdapat lima salah satunya ialah:
Pertama, Dia melihat bahwa “Australia nyata-nyata telah menggunakan fasilitas Kedutaan Besarnya untuk melakukan
penyadapan.”
Kedua, “Kata dia, dari pada memanggil Dubes Indonesia untuk konsultasi, lebih baik Indonesia memanggil Duta Besar Australia untuk dibriefing mengenai sikap RI yang mengutuk penyalahgunaan fasilitas diplomatik untuk kegiatan spionase.”
Ketiga, “Dia menjelaskan, suatu saat sejumlah diplomat Uni Soviet melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mereka yang menjadi staf
Keempat, “Dia berharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas terhadap "negara asing yang menginjak-injak kehormatan kita sebagai
sebuah bangsa.”
Kelima, “Namun dia mengakui, sikap itu membuatnya sebagai sosok yang tidak disukai.
Kata ganti dia di atas digunakan wartawan Republika Online sebagai kata ganti orang ke dua di dalam sebuah kalimat, kata ganti yang dimaksud adalah Yusril Ihza Mahendra
3. Stilistik
Terdapat pilihan kata (Leksikon) yang digunakan wartawan
Republika Onlinedalam penulisan berita ini. 1) Pemilihan kata “geram” dan “didikte”seperti:
“Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM. Menurutnya Indonesia tidak seharusnya didikte oleh negara lain melalui cara
penyadapan.”65(Paragraf 1)
Pada kalimat di atas kata “geram” sengaja digunakan oleh wartawanRepublika Online untuk menunjukan kekesalan Yusril Ihza Mahendra melihat ulah Australia yang sering menginjak harga diri bangsa Indonesia, sedangkankata “didikte” digunakan untuk menggambarkan tunduknya Indonesia terhadap kepentingan asing.
65
2) Pemilihan kata “dibriefing”, “mengutuk” dan “spionase” pada kalimat:
“lebih baik Indonesia memanggil Duta Besar Australia untuk dibriefing mengenai sikap RI yang menigutuk penyalahgunaan fasilitas diplomatik untuk kegiatan spionase.”66(Paragraf 4)
Pada kalimat di atas kata dibrefing, sengaja digunakan wartawan Republika Online untuk menggambarkan sikap diplomatik Indonesia dalam menyelesaikan masalah dengan Australia. Sedangkan kata “mengutuk” memiliki pesan rasa kecewa dan marah terhadap Australia.
3)Pemilihan kata “mengusir” dan “mengurangi” pada kalimat: “ Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplomatnya di Jakarta.”67(Paragraf 6)
Pada kalimat di atas kata “mengusir” digunakan oleh wartawan Republika Online untuk menggambarkan pemberian sanksi tegas terhadap Uni Soviet, sedangkan kata “mengurangi” digunakan untuk memulangkan sebagian diplomatik Uni Soviet di Indonesia
4. Retoris
Unsur grafis yang terdapat dalam berita ini digambarkan dengan foto Yusril Ihza Mahendra
66
Zulkifli Marbun, Republika Online 67
“Soal Penyadapan Yusril Geram Didikte Negara Lain”
Gambar 2.2: Foto profil Yusril Ihza Mahendra
Pada gambar pemberitaan ini Republika Online menampilkan foto profil Yusril Ihza Mahendra menggunakan jas dan dasi. Dalam foto ini Republika Online ingin mengenalkan kepada para pembaca bahwa Yusril Ihza Mahendra merupakan seorang yang intelektual serta dapat memahami persoalan yang terjadi antara Australia dengan Indonesia.
Sementara itu unsur metafor yang penulis temukan pada teks berita ini terdapat pada kalimat berikut: ”Dia berharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas terhadap "negara asing yang menginjak-injak kehormatan kita sebagai sebuah bangsa." Kata menginjak-injak memiliki arti “bertindak sewenang-wenang”
Kemudian penulis menemukan kalimat yang menggambarkan ekspresi geram dan marah dalam teks berita ini, yaitu:
1) Ekspresi geram tergambar pada kalimat:
“ Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM.”68(Paragraf 1)
2) Ekspresi kemarahan tergambar pada kalimat:
“termasuk mereka yang menjadi staf penerbangan Aeroflot. Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusirdiplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplomatnya di Jakarta.”69(Paragraf 6)
Tabel 2.2: Temuan Teks pada Berita “Soal Penyadapan Yusril Geram Didikte Negara Lain”
Struktur Wacana Elemen Keterangan
Struktur Makro Tema - Tema berita ini penulis temukan pada kalimat:“ Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM.” (Paragraf 1)
68
Zulkifli Marbun, Republika Online 69
Superstruktur Skematik - Skematik yang terdiri dari susunan teks berita secara utuh (pendahuluan, isi, penutup) penulis temukan pada beberapa kalimat berikut:
- Pendahuluan: Terbongkarnya
dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM.” (Paragraf 1)
- Isi: 1. “Menurutnya apa yang
dilakukan pemerintah sekarang ini menanggapi isu itu belum cukup. Dia melihat bahwa "Australia nyata-nyata telah menggunakan fasilitas Kedutaan Besarnya untuk melakukan penyadapan." (Paragraf 3)
- Isi 2. “Dia menjelaskan, suatu saat sejumlah diplomat Uni Soviet melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mereka yang menjadi staf penerbangan Aeroflot. Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah
diplomatnya di Jakarta.” (Paragraf 6)
- Isi 3. “Saya sendiri dari dulu bersikap keras terhadap Australia yang suka ber sikap seenaknya terhadap bangsa kita," lanjutnya. (Paragraf 8)
- Penutup: “Yusril bertekad, dirinya akan melindungi martabat negara bisa mempunyai wewenang untuk itu. "Kalau saya yang jadi Presiden, sudah saya usir Dubes Australia yang salah gunakan fasilitas diplomatik dan meremehkan bangsa dan negara ini," pungkasnya.”
(Paragraf 11)
Struktur Mikro Latar - Latar pada bagian berita ini penulis temukan pada kalimat: “Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM. Menurutnya Indonesia tidak seharusnya didikte oleh negara lain melalui cara penyedapan.” (Paragraf1).
Detil - Detil yang penulis temukan terdapat pada kalimat berikut ini:
1. "Sikap Pemerintah RI sekarang beda jauh dengan sikap Presiden Suharto yang tegas terhadap Uni Sovyet akhir tahun 1970-an," katanya. (Paragraf 5) 2. Dia menjelaskan, suatu saat sejumlah
diplomat Uni Soviet melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mereka yang menjadi staf penerbangan Aeroflot. Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplomatnya di Jakarta. (Paragraf 6)
3. "Penerbangan Aeroflot dari Moskow ke Jakarta juga ditutup oleh Pemerintah Suharto," kenangnya”
(Paragraf 7)
4. Dia berharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas terhadap "negara asing yang menginjak-injak kehormatan kita sebagai sebuah bangsa."(Paragraf 8)
Maksud
Bentuk Kalimat
Koherensi
5. "Saya sendiri dari dulu bersikap keras terhadap Australia yang suka bersikap seenaknya terhadap bangsa kita," lanjutnya. (paragraf 9)
- Maksud yang ingin diinformasikan dalam berita ini penulis temukan pada kalimat: “Saya tidak ingin mereka mendikte kita untuk kepentingan mereka, baik soal keimigrasian maupun soal imigran gelap," tulis politisi Partai Bulan Bintang ini di akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd. (Paragraf 2)
- Bentuk kalimat yang penulis temukan pada teks berita ini adalah menggunakan kalimat aktif dan pasif, sebagaimana kalimat berikut: “Menurutnya apa yang dilakukan pemerintah sekarang ini menanggapi isu itu belum cukup. Dia melihat bahwa Australia nyata-nyata telah menggunakan fasilitas Kedutaan Besarnya untukmelakukanpenyadapan."(Paragraf 3) - Beberapa bentuk koherensi dalam teks berita tersebut penulis temukan pada
beberapa kalimat berikut:
1. Menggunakan kata hubung “akibat”
pada kalimat: “Terbongkarnya dugaan
penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM.
2. “Dia menjelaskan, suatu saat sejumlah
diplomat Uni Soviet melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mereka yang menjadi staf penerbangan Aeroflot. Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplomatnya di Jakarta.
3. “Namun dia mengakui, sikap itu
membuatnya sebagai sosok yang tidak disukai. "Makanya orang seperti saya tak disukai oleh negara-negara sejenis itu karena sikap saya yang keras terhadap mereka," katanya.”
Kata Ganti - Kata ganti yang digunakan oleh wartawan dalam berita ini, penulis temukan pada beberapa kalimat berikut. 1. Menggunakan kata ganti “saya” dan
“mereka” pada kalimat:
- "Saya tidak ingin mereka mendikte kita untuk kepentingan mereka, baik soal keimigrasian maupun soal imigran gelap," tulis politisi Partai Bulan Bintang ini di akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd.
2. Menggunakan kata ganti “dia” pada
kalimat:
- “Diamelihat bahwa "Australia nyata-nyata telah menggunakan fasilitas Kedutaan Besarnya untuk melakukan penyadapan."
- “Katadia, dari pada memanggil Dubes Indonesia untuk konsultasi, lebih baik Indonesia memanggil Duta Besar Australia untuk dibriefing mengenai
sikap RI yang mengutuk
Leksikon
untuk kegiatan spionase.”
- “Diamenjelaskan, suatu saat sejumlah diplomat Uni Soviet melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mereka yang menjadi staf penerbangan Aeroflot.”
- “Dia berharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas terhadap "negara asing yang menginjak-injak kehormatan kita sebagai sebuah bangsa."
- “Namun dia mengakui, sikap itu membuatnya sebagai sosok yang tidak disukai.”
3. Menggunakan kata ganti “saya” pada kalimat:
- "Saya sendiri dari dulu bersikap keras terhadap Australia yang suka bersikap seenaknya terhadap bangsa kita," lanjutnya.
- Pilihan kata (Leksikon) yang digunakan dalam tulisan berita ini, penulis temukan pada kalimat berikut:
Grafis
Metafor
“spionase” pada kalimat: “Kata dia, dari pada memanggil Dubes Indonesia untuk konsultasi, lebih baik Indonesia memanggil Duta Besar Australia untuk dibriefing mengenai sikap RI yang mengutuk penyalahgunaan fasilitas diplomatik untuk kegiatan spionase.”
2. Pemilihan kata “mengusir” pada kalimat: “Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplomatnya di Jakarta.
3. Pemilihan kata “menginjak-injak”
pada kalimat: “Dia b erharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas terhadap "negara asing yang menginjak-injak kehormatan kita sebagai sebuah bangsa."
- Ditunjukkan dengan foto profil Yusril Ihza Mahendra.
Ekspresi
temukan pada teks berita ini terdapat pada kalimat berikut: Dia berharap, Pemerintah RI saat ini bertindak tegas terhadap "negara asing yang menginjak-injak kehormatan kita sebagai sebuah bangsa."
- Penulis menemukan kalimat yang menggambarkan ekspresi geram dan marah dalam teks berita ini:
1. Terbongkarnya dugaan penyadapan Australia ke Indonesia belakangan ini membuat geram sosok Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM. (Paragraf 1)
2. Dia menjelaskan, suatu saat sejumlah diplomat Uni Soviet melakukan kegiatan mata-mata, termasuk mereka yang menjadi staf penerbangan Aeroflot. Pemerintah Suharto, jelasnya, langsung mengusir diplomat Uni Soviet tersebut dan minta negaranya mengurangi jumlah diplom atnya di Jakarta. (Paragraf 6)
Analisis Berita III Judul: “DPD: Penyadapan Australia Lukai Jati Diri Bangsa Indonesia” (Senin, 20November 2013).
a. Struktur Makro: Tematik
Tema berita ini adalah tentang penyadapan Australia terhadap Indonesia yang dinilai telah melukai jati diri bangsa Indonesia. Menurut peneliti tema ini diangkat untuk membangkitkan rasa patriotism kepada pembaca dengan mengutip pernyataan dari Soeripto selaku Dewan DPD dan anggota Badan Intelejen Negara bahwa penyadapan Australia melukai jati diri bangsa Indonesia, tidak seharusnya Australia berbuat demikian karena jelas telah melanggar kode etik hubungan internasional. Soeripto juga menilai bahwa Indonesia tidak semestinya protes kepada Australia, Indonesia seharusnya protes kepada Amerika. Karena menurutnya dalang dari penyadapan tersebut adalah Amerika.
Seperti halnya kalimat pertama dalam paragraf pertama: “Politikus PKS, Soeripto menilai seharusnya Indonesia protes kepada Amerika Serikat soal penyadapan yang dilakukan Australia”70(Paragraf 1)
Hal ini juga dapat dilihat bedasarkan hasil wawancara dengan stafRepublika Onlinedi bawah ini:
“Ya, sekarang secara kongkretnya kalau persoalan penyadapan Australia kita mencari kelompok-kelompok kritis, yang berhubungan dengan kelompok kritis itu siapa?
70
Bilal Ramadhan,“Penyadap[an Australia Lukai Jati Diri Bangsa Indonesia”Republika Online, Edisi 20 Oktober 2013
yang berhubungan dengan persoalan penyadapan Australia itu siapa? ya itu ada di komisi DPR. Komisi berapa ? yaitu komisi I DPR. Komisi I itu ada siapa ? disitu ada yang masuk dipendukung pemerintah seperti Demokrat, Golkar, yang kritis siapa.? Ada PKS..”71
Dengan begitu Republika Onlineingin memberikan kepada para pembaca untuk melihat kasus tersebut secara dua sisi yang berbeda. Jika sebelumnya YusrilIhza Mahendra mewakili seorang pakar hukum, maka Soeripto kritisi yang mewakili dalam bidang intelejen sekaligus anggota DPD.
Hal ini dilakukan agar pembaca dapat memahami seluk beluk kasus penyadapan Australia dari sisi yang berbeda, jika sebelumnya Yusril melihat kasus ini secara kaca mata hukum internasional maka dalam hal ini Soeripto melihat menggunakan kaca mata intelejen. Perbedaan sudut pandang ini menghasilkan argument serta pendapat yang berbeda mengenai kasus penyadapan tersebut.
b. Super Struktur: Skematik
Beritanya ini diawali dengan pernyataan DPD PKS, Soeripto bahwa Indonesia seharusnya melakukan protes terhadap Amerika terkait kasus penyadapan yang dilakukan Australia. Pernyataan selanjutnya, berisi kutipan Soeripto yang mengatakan bahwa dugaan Amerika terlibat dibalik kasus penyadapan Australia adalah bukti
71
Wawancara pribadi dengan Asisten RedakturRepublika OnlineJoko Sadewo, Jakarta 10 April 2014
bahwa Snowden merupakan salah satu Intel Amerika yang dahulu bekerja di National Security Agency Amerika.
"Sumber berita itu kan dari Snowden dan snowden ini kan dulu kerja di National Security Agency di Amerika (AS). Jadi mestinya ke sana alamatnya (protes), bukan ke kedutaan atau pemerintah Australia," kata Soeripto yang ditemui usai pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (20/11”)72(Paragraf 2)
Paragraf selanjutnya berisi pernyataan yang menilai bahwa Indonesia salah alamat jika dalam kasus penyadapan ini melakukan protes kepada Australia, karena yang menjadi faktor kasus penyadapan ini adalah Amerika.
.“Ia menyebut Amerika aktor di balik penyadapan yang dilakukan Australia. Ia menilai Pemerintah Indonesia salah alamat jika protes dan menuntut permintaan maaf hanya dilakukan kepada Australia.”73(Paragraf 3)
Bagian selanjutnya ditutup dengan himbauan Soeripto kepada pemerintah Indonesia agar mengusut kasus ini kepada Amerika dan memberi teguran keras terhadapnya, jika mereka masih melanggar, pemerintah Indonesia harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika.
“Jika penyadapan masih terus dilakukan, ia mengimbau Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan AS”74(Paragraf 4)
72
Bilal Ramadhan,“Penyadapan Australia Lukai Jati Diri Bangsa Indonesia”Republika Online, Edisi 20 Oktober 2013
73
Bilal Ramadhan, Republika Online 74
c. Struktur Mikro 1. Semantik
Adapun latar dari berita ini adalah terbongkarnya dokumen rahasia penyadapan Australia terhadap Indonesia oleh salah satu Intel Amerika Snowden, hal tersebut membuktikan bahwa Amerika turut terlibat bahkan menjadi aktor dibalik kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia. Seperti pada kalimat:
“Sumber berita itu kan dari Snowden ia kan dulu kerja di
National Security Agency Amerika (AS). Jadi mestinya ke sana
alamatnya protes.”75(Paragrap 2)
Adapun detail yang ingin disampaikan dalam berita ini terletak pada penyampaian kalimat Amerika adalah dalang sesungguhnya dibalik kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia, sehingga Indonesia seharusnya melakukan protes kepada Amerika bukan terhadap Australia.
Sedangkan maksud yang ingin disampaikan dalam berita ini adalah keinginan Soeripto kepada pemerintah Indonesia untuk mengusut kasus ini dan mencari siapa aktor yang menyuruh Australia untuk menyadap Indonesia dengan menggunakan bukti-bukti yang telah diketahui saat ini.
75
2. Sintaksis
Terdapat bentuk kalimat aktif dan kalimat pasif dalam berita ini. Yaitu, kalimat aktif yang dimulai dengan awalan me-, dan kalimat pasif yang dimulai dengan awalandi-, seperti padakalimat:
“Politikus PKS, Soeripto, menilai seharusnya Indonesia protes kepada Amerika Serikat soal penyadapan yang dilakukan
Australia.”76(Paragraf 1).
Peneliti menilai penggunaan kalimat aktif pada kalimat diatas untuk menonjolkan sikap Soeripto dalam melihat kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia, sedangkan kalimat pasif di atas digunakan untuk menunjukan pelanggaran Australia terhadap Indonesia.
Pada paragraf lain juga terdapat kalimat pasif dan aktif, seperti pada kalimat:
“...seharusnya dicari siapa yang memerintahkan Australia
untuk menyadap Indonesia..” (Paragraf 3)
Kata dicari dalam kalimat pasif diatas digunakan untuk menerangkan kata kerja dalam mengusut kasus penyadapan sedangkan kata memerintah digunakan untuk menjelaskan tentang subjek yang menjadi dalang di balik kasus penyadapan
Sedangkan bentuk koherensi antar kalimat yang saling berhubungan dalam berita ini terdapat pada beberapa kalimat berikut: 76
1) Menggunakan kata hubung “seharusnya”, seperti pada kalimat:
“PKS, Soeripto, menilai seharusnya Indonesia protes kepada
Amerika Serikat soal penyadapan yang dilakukan Australia..”
(Paragraf 4)
2) Menggunakan kata hubung “dan”, seperti pada kalimat: “Ia menilai Pemerintah Indonesia salah alamat jika protesdan menuntut permintaan maaf hanya dilakukan kepada Australia”