• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Analisis Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penyajian laporan keuangan terdiri dari beberapa tahapan yaitu Pembukuan, Pencatatan, Laporan Keuangan, Laporan Bisnis yang menyatakan tentang kegiatan usaha yang dijalankan. Bentuk-bentuk tersebut akan menyatakan tentang kondisi dari perusahaan tersebut. Bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan yang terdiri dari pembukuan yaitu membuat buku khusus untuk memasukkan transaksi tertentu misalkan buku persediaan, buku piutang dan lain-lain. Pencatatan yaitu menganlisis transaksi yang terjadi lalu dijurnal dan diposting ke buku besar. Laporan Keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal atau laba ditahan. Bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan memiliki fungsi yang berbeda-beda namun memiliki keterkaitan satu sama lain.

a. Pembukuan

Pembukuan digunakan oleh UMKM dalam mencatat setiap transaksi keuangan yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat laporan keuangan. Format ini terdiri atas: buku kas harian, buku pembelian tunai dan kredit, buku penjualan tunai dan kredit, buku piutang dan buku utang. Kesemua buku tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Pembukuan yang dibuat oleh UMKM menggunakan format – format berikut ini.

Format Buku Kas Harian

Tanggal Keterangan D K Saldo

Jumlah

commit to user

40 Yang dicatat pada buku ini adalah transaksi yang mengakibatkan kas bertambah atau berkurang. Dengan format seperti ini, kita bisa melihat posisi kas yang kita miliki secara cepat. Kita tinggal melihat kolom saldo dari pencatatan transaksi terakhir. Selain itu, kita juga bisa mengawasi pemakaian kas agar dapat digunakan secara efektif dengan melihat selisih penerimaan dan pengeluaran.

Format Buku Pembelian Tunai

Tanggal Nama Toko dan Barang Jumlah Barang Harga Beli Satuan Jumlah Jumlah

Gambar 6. Buku Pembelian Tunai

Yang dicatat dalam buku ini adalah hanya setiap terjadi transaksi pembelian secara tunai. Dengan melakukan pencatatan menggunakan format ini pada setiap pembelian, dapat mencatat setiap pembelian secara lengkap. UMKM juga dapat melihat perubahan harga satuan barang sehingga baik untuk perencanaan pembelian selanjutnya. Selanjutnya jumlah total pembelian tunai pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku kas kolom pengeluaran.

Format Buku Pembelian Kredit

Tanggal No. Faktur Nama Toko dan Barang Jumlah Barang Harga Beli Satuan Jumlah Jumlah

Gambar. 7 Buku Pembelian Kredit

Yang dicatat dalam buku ini adalah hanya setiap terjadi transaksi pembelian secara kredit. Hampir sama dengan format diatas, transaksi pembelian

commit to user

juga dapat dicatat secara lengkap. Bedanya jumlah total pembelian kredit pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku utang kolom kredit.

Format Buku Penjualan Tunai

Tanggal Nama Toko Jumlah Barang Harga Jual Satuan Jumlah Jumlah

Gambar. 8 Buku Penjualan Tunai

Yang dicatat dalam buku ini adalah setiap terjadi transaksi penjualan secara tunai. Dengan format seperti ini, kita dapat melihat posisi penjualan produk kita. Jumlah total penjualan tunai pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku kas kolom pendapatan.

Format Buku Penjualan Kredit

Tanggal Nama Toko Jumlah Barang Harga Jual Satuan Jumlah

Gambar. 9 Buku Penjualan Kredit

Yang dicatat dalam buku ini adalah hanya setiap terjadi transaksi penjualan secara kredit atau yang menimbulkan piutang. Jumlah total penjualan kredit pada hari yang bersangkutan kemudian dicatat pada buku piutang kolom debet.

Format Buku Piutang

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

Jumlah

commit to user

42 Yang dicatat dalam buku ini adalah setiap terjadi transaksi meminjamkan uang kepada pihak lain, rekapitulasi penjualan kredit harian, dan pembayaran piutang oleh pihak lain (penjualan kredit dan pengembalian pinjaman). Pada kolom keterangan kita mencatat dari siapa yang menerima pembayar piutang. Piutang bertambah dicatat pada kolom debet dan piutang berkurang dicatat di kolom kredit.

Format Buku Utang

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

Jumlah

Gambar 11. Buku Utang

Yang dicatat dalam buku ini adalah setiap terjadi transaksi meminjaman uang dari pihak lain, rekapitulasi pembelian kredit harian, dan pembayaran utang oleh perusahaan (pembelian kredit dan pengembalian pinjaman). Pada kolom keterangan kita mencatat kepada siapa yang membayar utang. Utang bertambah dicatat pada kolom kredit dan utang berkurang dicatat di kolom debet.

Karena dalam proses pencatatan akuntansi setiap transaksi akan mempengaruhi pencatatan pada buku yang lainnya, maka jika kita cermati kita akan melihat sebuah keterkaitan antara buku yang satu dengan buku yang lain jika terjadi sebuah transaksi usaha. Dengan berbekal pada catatan yang tertera pada tiap – tiap buku di atas UMKM sudah dapat membuat sebuah laporan keuangan secara sederhana.

b. Pencatatan

Pencatatan meliputi kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan transaksi-transaksi yang selanjutnya mencatat semua bukti transaksi yang telah dianalisis kedalam jurnal umum dan kemudian memindahbukukan pos-pos jurnal

commit to user

umum ke buku besar. Pencatatan yang dibuat oleh UMKM adalah jurnal umum dapat dilihat sebagai berikut

 Jurnal Umum

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Gambar 12. Bentuk jurnal umum

 Buku Besar

Dari jurnal umum kemudian akun yang telah di jurnal di pindahkan ke buku besar. Bentuk buku besar ada 4 yaitu bentuk T, bentuk dua kolom, bentuk 4 kolom dan bentuk bersaldo 3 kolom, Bentuk buku besar yang dibuat oleh UMKM ada 2 bentuk yaitu sebagai berikut :

 Bentuk pertama

Nama Akun No

Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo

commit to user

44  Bentuk kedua

Nama Akun Per bulan ...

Kode akun Akun Nominal

Gambar 14. Bentuk buku besar 2 c. Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada periode tertentu.Adapun jenis laporan yang biasa dikenal adalah : Neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.

1. Laporan Keuangan Neraca

Neraca (Inggris: Balance Sheet atau Statement of Financial Position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

aktiva = kewajiban + modal

Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, kwartal, atau tahunan).

Dari tabel diatas menerangkan bahwa dari 10 UMKM hanya 4 UMKM yang membuat laporan keuangan neraca yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna Dua Kuningan, Jolyc Brass dan Garuda Brass. Bentuk laporan keuangan neraca yang dibuat oleh Sampurna Kuningan dan Sampurna Dua Kuningan yaitu bentuk skontro yaitu harta (aktiva) pada sisi kiri, utang dan modal pada sisi kanan neraca. Sedangkan Jolyc Brass dan Garuda Brass membuat neraca dengan bentuk staffel yaitu neraca disusun secara vertikal, aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut

commit to user

dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva, kewajiban dan terakhir ekuitas. Untuk lebih jelasnya bentuk neraca dapat dilihat seperti berikut

SAMPURNA DUA KUNINGAN NERACA

PER...

AKTIVA PASIVA

Aktiva Lancar Kewajiban

Kas XXXXX Hutang Dagang XXXXX

Tahapan BCA XXXXX Hutang Usaha XXXXX

BNI XXXXX Hutang Lain-lain XXXXX

ARTA SURYA XXXXX Uang Muka Penjualan XXXXX

Piutang Usaha XXXXX

Piutang Karyawan XXXXX

Piutang SP 1 XXXXX

Piutang Lain-lain XXXXX

Uang Muka Kerja XXXXX

Proyek Bengkel XXXXX

Proyek Gempol XXXXX

Persediaan Bahan Baku XXXXX

Persediaan Barang dalam Proses XXXXX

Persediaan Barang Jadi di Gudang XXXXX

Jumlah Aktiva Lancar XXXXX Jumlah Kewajiban XXXXX

Aktiva Tetap

Tanah XXXXX Hutang BCA I XXXXX

Bangunan XXXXX Hutang BCA II XXXXX

Mesin Produksi XXXXX Hutang Pertamina XXXXX

Peralatan Produksi XXXXX

Kendaraan XXXXX

Investasi Kantor&Pabrik XXXXX

Jumlah Aktiva Tetap XXXXX

Jumlah Utang Jangka

Panjang XXXXX

Akumulasi Penyusutan Aktiva

Tetap

Akumulasi Penyusutan Bangunan XXXXX Modal

Akumulasi Penyusutan XXXXX Modal Pemilik XXXXX

Akumulasi Penyusutan XXXXX

Akumulasi Penyusutan XXXXX

Jumlah Akumulasi Penyusutan XXXXX

JUMLAH AKTIVA XXXXX JUMLAH PASIVA XXXXX Gambar 15. Neraca Sampurna Kuningan

commit to user

46 Garuda Brass

Laporan Keuangan Neraca Per... AKTIVA Aktiva Lancar Kas xxxxx Kas di bank xxxxx Piutang dagang xxxxx Piutang Karyawan xxxxx Persekot Pembelian xxxxx Persrdiaan xxxxx

Total Aktiva Lancar Xxxxx

Aktiva Tetap Tanah xxxxx Bangunan Gudang xxxxx Bangunan Kantor xxxxx Mesin Produksi xxxxx Perakatan Produksi xxxxx Inventaris Kantor xxxxx Kendaraan xxxxx Akumulasi Penyusutan xxxxx

Total Aktiva Tetap Xxxxx

TOTAL AKTIVA Xxxxx PASIVA Hutang Dagang xxxxx Hutang Gaji xxxxx Hutang Lain-lain xxxxx Persekot Penjualan xxxxx Total Hutang Xxxxx Hutang Bank

Hutang Bank Jangka Panjang xxxxx

Hutang Bank Jangka Pendek xxxxx

Total Hutang Bank Xxxxx

Ekuitas

Modal xxxxx

Prive (xxxxx)

Laba Tahun Berjalan xxxxx

Laba bulan ini xxxxx

Total Ekuitas Xxxxx

TOTAL PASIVA Xxxxx

commit to user

2. Laporan Rugi/Laba

Laporan Rugi Laba merupakan laporan operasi perusahaan selama periode akuntansi yang menyajikan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil, laba atau rugi perusahaan. Laporan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam beroperasi, memprediksikan operasi perusahaan dimasa yang akan datang.

Laporan Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu : 1. Single Step

Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.

2. Multiple Step

Penyusunan laporan disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Akun yang ada dalam laporan laba rugi adalah akun yang berasal dari buku besar yang telah dibuat.

Dari tabel dapat diketahuai bahwa hanya ada 4 UMKM yang membuat laporan laba rugi yaitu Sampurna Kuningan, Sampurna Dua Kuningan, Garuda Brass, dan Jolyc Brass. Semua UMKM yang membuat laporan keuangan laba rugi menggunakan bentuk multi step yaitu penyusunan laporan disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain dan beban lain-lain. Untuk lebih jelasnya bentuk laporan laba rugi dapat dilihat seperti berikut :

commit to user

48

Bentuk Multi Step Laporan Laba Rugi

Per... I PENDAPATAN Penjualan Kuningan xxxxx retur penjualan (xxxxx) xxxxx discount penjualan (xxxxx) penjualan bersih xxxxx

harga pokok penjualan xxxxx

Laba kotor xxxxx II BIAYA USAHA BIAYA ADMINISTRASI Biaya gaji karyawan xxxxx

Biaya administrasi bank xxxxx

Jumlah Biaya Administrasi xxxxx

BIAYA UMUM

Biaya Fax, Paket, surat xxxxx

biaya air,tlpon & listrik xxxxx

biaya bahan bakar kendaraan xxxxx

biaya perawatan kendaraan xxxxx

biaya perbaikan bangunan xxxxx

biaya perjalanan luar kota xxxxx

biaya pengobatan xxxxx

biaya perbaikan mesin & perlin xxxxx

biaya parkir xxxxx

biaya konsumsi xxxxx

sumbangan umum xxxxx

biaya lain-lain xxxxx

Jumlah Biaya Umum xxxxx

BIAYA

PENJUALAN

biaya pengiriman barang xxxxx

biaya sales/pengantar tamu xxxxx

Jumlah biaya penjualan xxxxx

Jumlah BIAYA-BIAYA (xxxxx)

pendapatan lain-lain/bunga bank xxxxx

Biaya bunga bank (xxxxx)

PPh (xxxxx)

Laba Bersih xxxxx

commit to user

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan laporan yang menunjukan sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah tertentu pada akhir periode. Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Maka dapat diketahui bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai tambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas berasal dari investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas biasanya karena kerugian atau pengambilan pribadi.

Dari 10 UMKM yang menjadi sampel penelitian hanya 1 UMKM yang membuat laporan perubahan modal yaitu Sampurna Dua Kuningan. Laporan perubahan modal dibuat untuk mengetahui berapa modal yang tersisa pada akhir periode pembuatan laporan keuangan. Laporan perubahan modal Sampurna Keuangan Dua dapat dilihat seperti berikut.

SAMPURNA DUA KUNINGAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL

PER.... Modal Awal Xxxxx Laba per.. xxxxx Prive (xxxxx) (xxxxx)

Modal Akhir Per... Xxxxx

Gambar 18. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi yang relevan mengenai penerimaan kas dan penggunaan kas suatu perusahaan selama periode akuntansi. Ikthisar laporan ini terdiri dari laporan arus kas dari aktivitas operasi, laporan arus kas dari aktivitas investasi, dan laporan arus kas dari aktivitas pendanaan (keuangan). Dari hasil penelitian tidak ada UMKM yang membuat laporan arus

commit to user

50 kas, hal ini disebabkan karena neraca dan laporan laba rugi saja sudah cukup membantu mengetahui posisi keuangan usaha mereka seperti dikatakan oleh informan 3 yaitu :

“ kami tidak membuat laporan arus kas karena laporan keuangan neraca dan raba rugi sudah cukup membantu kami untuk mengetahui posisi keuangan usaha kami”

Laporan arus kas dinilai tidak dibutuhkan karana neraca dan laporan laba rugi sudah cukup bagi UMKM untuk melihat keadaan keuangannya.

d. Laporan Bisnis

Laporan bisnis adalah laporan keuangan yang bersifat tidak baku yaitu laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM tapi bentuknya tidak sesuai dengan standar akuntansi. Bentuk laporan bisnis tidak seperti bentuk laporan keuangan yang sesuai SAK tetapi mereka menganggap bahwa itu adalah sebuah laporan keuangan. Ada 6 UMKM yang membuat laporan bisnis yaitu Tarindo Kuningan, Karya Logam, Wartindo Brass, Sinar Raya Logam, dan Bawi Brass.

UMKM yang membuat laporan bisnis karena laporan keuangan yang sesuai dengan SAK terlalu rumit bagi mereka dan kurang cocok untuk usaha mereka. Seperti yang dikatakan oleh informan 6 yang menyatakan.

“Laporan keuangan yang kami buat secara sederhana sudah cukup membantu usaha kami, laporan keuangan yang sesuai dengan SAK itu terlalu rumit bagi kami.”

a. Tarindo Kuningan dan Karya Logam membuat laporan keuangan yang bentuknya hampir sama seperti berikut :

commit to user

Laporan Keuangan Per bulan Januari Tarindo/Karya Logam

Piutang Tarindo/Karya Logam

Nota per bulan November xxxx Nota per bulan Desember xxxx Nota per bulan Januari xxxx

Total Piutang xxxx

Utang Tarindo/karya logam

A xxxx

B xxxx

C xxxx

Total utang (xxxx)

Sisa piutang/utang xxxx

Stok barang jadi xxxx

Cash flow xxxx

Gambar 19. Laporan Bisnis Tarindo Brass

Dari laporan yang dibuat dapat dilihat hanya menggambarkan nilai kas dari usaha yang telah dijalankan. Laporan ini lebih mirip dengan laporan arus kas, tapi bentuknya tidak sesuai dengan SAK. Laporan itu menunjukkan berapa cash flow yang didapatkan dari aktivitas UMKM.

b. Tukang Krom Kanigoro, Sinar Raya Logam, Bawi Brass, dan Wartindo Brass Membuat laporan keuangan seperti berikut :

commit to user

52 Buku Penerimaan/Pemasukan

Tanggal Ket Januari Februari Maret April Mei Juni 1

2 3 Total

Gambar 20. Buku pemasukan Kanigoro Tukang Krom

Buku Pengeluaran

Tanggal Ket Januari Februari Maret April Mei Juni 1

2 3 Total

Gambar 21. Buku pengeluaran Kanigoro Tukang Krom Analisis Laporan Kuangan

Total Pemasukan – Total Pengeluaran = Laba / rugi

Dari bentuk laporan keuangan diatas hanya ada laporan pemasukan dan pengeluaran, dengan analisis sederhana maka pemilik UMKM bisa menentukan laba atau ruginya usaha yang mereka jalankan. Dengan cara mengurangi jumlah pemasukan dengan jumlah pengeluaran maka akan dapat diketahui apakah mereka mengalami keuntungan atau kerugian.

Setelah mereka dapat mengetahui keuntungan atau kerugian yang didapat tiap bulan. Mereka akan merekap total keuntungan atau keugian yang mereka peroleh dalam jangka waktu satu tahun. Mereka manganggap hasil bentuk rekapan mereka selama satu tahun sebagai sebuah bentuk laporan laporan keuangan. Bentuk laporan keuangan yang berupa rekapan selama satu tahun dapat dilihat seperti berikut :

53 Pemasukan

Tanggal Ket Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Total Pengeluaran Tanggal Ket Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total ikhtisar R/L keterangan Gambar 20. Laporan Bisnis Kanigoro Krom.

commit to user

54 2. Kendala Penyusunan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan Dalam proses penyusunan bentuk laporan keuangan pada UMKM terdapat kendala – kendala yang dialami. Bentuk-bentuk kendala yang dialami UMKM dalam pemyusunan bentuk laporan keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuaan pemilik UMKM mengenai standar akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan

2. Para pelaku UMKM menganggap bahwa membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi terlalu rumit.

3. Banyaknya transaksi yang terjadi membuat banyaknya jurnal yang harus dibuat.

4. Tidak ada pemisahan keuangan antara uang pribadi dan uang usaha.

Menurut informan 6 berkata bahwa sulit untuk membuat laporan keuangan karena tidak ada pemisahan antara uang pribadi dan uang usaha, sehingga karyawan bagian keuangan tidak bisa membuat neraca. Semua uang yang didapatkan langsung masuk ke dalam rekening pemilik UMKM. Ada juga pernyataan informan 5 yang menyatakan

“ bentuk laporan keuangan yang sesuai standar akuntansi itu sulit buat kami, karena kami menganggap bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi terlalu rumit, sehingga kami menyusun bentuk laporan keuangan sederhana sesuai dengan kebutuhan kami ”

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa UMKM menganggap bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi terlalu rumit dan susah untuk dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut maka UMKM membuat bentuk laporan keuangan sesuai dengan pengetahuan dan kebutuhan mereka tanpa mengacu pada SAK.