commit to user
i
ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN EFEKTIVITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM
(Studi Kasus Pada UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan di Kecamatan Juwana)
SKRIPSI
Oleh: Samsul Rosadi NIM X 7407073
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
ii
ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN EFEKTIVITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM
(Studi Kasus Pada UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan di Kecamatan Juwana)
Oleh: Samsul Rosadi NIM K 7407073
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Dra. Sri Witurachmi, MM NIP. 19500617 198203 1 001
Pembimbing II
commit to user
iv
REVISI
Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Tim Penguji skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ……..
Sekretaris : Drs. Sukirman, MM ...
Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, MM ...
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan:
Pada hari : Kamis
Tanggal : 23 Juni 2011
Tim Penguji skripsi
Nama terang
Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ……...
Sekretaris : Drs. Sukirman, MM ...
Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, MM ...
Anggota II : Sohidin, SE, M.Si, Akt. ...
Disahkan Oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd
commit to user
vi ABSTRAK
Samsul Rosadi. ANALISIS BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN DAN EFEKTIVITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM ( Studi Kasus Pada UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan Di Kecamatan Juwana) Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk
penyajian laopran keuangan pada UMKM kelompok pengerajin kuningan di
kecamatan Juwana, (2) Untuk mengetahui efektivitas bentuk penyajian laporan
keuangan pada UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling (sampel bertujuan), dimana sampel yang diambil tidak
ditentukan pada banyaknya sampel melainkan lebih ditekankan pada kualitas
pemahaman sampel terhadap permasalahan yang diteliti. Sampel penelitian adalah
sejumlah tertentu sampai dapat memberikan keterangan dalam pengambilan
kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik validitas data yang digunakan adalah
trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis data model interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) UMKM
kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana sudah menyajikan laporan
keuangan, tapi dari 10 UMKM yang dijadikan sampel hanya 4 UMKM yang
menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan SAK sementara 6 UMKM yang
lain hanya membuat laporan bisnis yaitu laporan keuangan yang tidak sesuai
dengan SAK. (2) Efektivitas bentuk laporan keuangan diukur menurut dua pihak
yaitu pihak intern dan pihak eksten mempunyai dua sistem kerja dalam
menjalankan usahanya yaitu sebagai berikut: (a) pihak intern adalah pemilik
UMKM, 9 pemilik UMKM menyatakan bahwa penyajian laporan keuangan yang
mereka buat sudah efektif hanya 1 UMKM yang menyatakan laporan keuangan
yang dibuat kurang efektif karena buku pengeluaran mereka lebih besar dari buku
commit to user
vii
pihak ekstern yaitu pihak luar UMKM seperti bank dan pemerintah, pihak ekstern
menilai laporan keuangan yang dibuat sudah efektif apabila sesuai dengan SAK.
Dari 10 sampel UMKM hanya 4 UMKM yang mempunyai bentuk laporan
keuangan sesuai dengan SAK jadi hanya 4 UMKM yang mempunyai laporan
commit to user
viii ABSTRACT
Samsul Rosadi. ANALYSIS OF FINANCIAL REPORT FORMS AND EFFECTIVENESS OF THE FINANCIAL REPORT ON SMEs (Case Study In The SME craftsmen Brass In District Juwana) Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, June 2011.
The purpose of this study were (1) To know the presentation forms of
financial report on SMEs in the sub-group of Juwana’s craftsmen brass, (2) To
know the effectiveness of the financial reports presentation on MSME brass
craftsmen groups in Juwana’s District.
This study used descriptive qualitative research methods. The technique
of sampling was used purposive sampling (sample aims), where samples are taken
not specified on the number of samples but with more emphasis on understanding
the quality of sample to the problems researched. Data collection techniques used
were interviews, observation, and documentation. Technique of validity used is
the triangulation of data and triangulation methods. Technique of data analysis
used is an interactive model of data analysis techniques.
According to the result of study can be concluded that, (1) SME group of
brass craftsmen in Juwana already presenting financial reports, but of the 10
SMEs only 4 SMEs that presents financial reports in accordance with GAAP
while the other SMEs only make a business report which are not in accordance
with GAAP. (2) The effectiveness of the financial reports are measured by the two
parties, the intern and the ekstern have two working systems in the operations is
as follows: (a) the internal parties are the owners of SMEs, nine owners of SMEs
stated that the presentation of financial reports they made have been effective only
1 of SMEs stating that financial reports made less effective because the
expenditure book larger than the book income, this was due to delay payment of
accounts receivable, (b) an external party is extern party of SMEs such as banks
and government, the outsider asses that external financial reporting is effective if
commit to user
ix
forms of financial statements in conformity with GAAP so only 4 of SMEs that
commit to user
x MOTTO
Dunia ini terlalu sempit jika hanya dipelajari dari buku pelajaran
dan dunia ini terlalu banyak jika hanya dipelajari dari ringkasan pelajaran.
Belajar bisa darimana saja, tentang apa saja, dengan siapa saja.
Yang penting, orang belajar selalu menghasilkan perbaikan sikap. Jika tidak,
berarti dia bukan belajar, hanya membaca untuk sebuah nilai akademis.
(Penulis)
Teruslah bicara hingga bicaranya kita tak menghasilkan perubahan apapun. Bukan
berarti kita harus berhenti bicara,tapi berarti kita perlu menambah bukti nyata atas
apa yang kita bicarakan.
_let's talk n prove it!
commit to user
xi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Ibu dan Bapak, terima kasih untuk semua
doa, cinta dan pengorbanannya yang
tanpa ujung.
Kakak yang selalu memberi semangat.
Teman teman kos Wisma Nurul Barokah.
Gian, Rio, Ardi, Taufik, Wendy, Jordi
dan Pebri yang telah membersamai.
Teman-teman seperjuangan akuntansi
2007
commit to user
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan,untuk memenuhi
sebagian persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan
yang timbul dapat teratasi. Untuk itu segala bantuannya,penulis sampaikan terima
kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberi Surat Keputusan penyusunan skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui
penyusunan skripsi.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin
penyusunan skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah mendidik dan membimbing selama masa
perkuliahan.
5. Dra. Sri Witurachmi, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Sohidin, SE, M.Si, Akt. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Staff karyawan FKIP UNS yang telah membantu kelancaran dalam urusan
administrasi.
8. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis
9. UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana yang telah
commit to user
xiii
10.Bapak Ibu dan semua keluarga yang selalu mendoakan, membimbing dan
memotivasiku sehingga dapat menyusun skripsi dengan lancar.
11.Teman-teman angkatan 2007 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS dan juga
teman-teman seperjuangan: Irul, Rohmad, Eri, Edy boy
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan bantuan baik mental maupun spiritual.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca.
Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Juni 2011
commit to user
xiv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGAJUAN ... ii
FALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN ABSTRAK ... vi
HALAMAN ABSTRACT ... vii
HALAMAN MOTTO ... x
HALAMAN PERSEMBAHAN ... xi
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 6
B. Penelitian Yang Relevan ... 17
C. Kerangka Berpikir ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
B. Metode Penelitian ... 21
C. Sumber Data ... 22
D. Teknik Sampling ... 22
commit to user
xv
F. Validitas Data ... 24
G. Analisis Data ... 26
H. Prosedur Penelitian ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 37
C. Tenmuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Teori ... 59
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 65
B. Implikasi ... 67
C. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1. Tahapan Penyajian Laporan Keuangan... ... 11
Gambar 2. Kerangka Pemikiran... .. 19
Gambar 3. Analisis Model Interaksi ... 27
Gambar 4. Bagan Prosedur Penelitian ... 29
Gambar 5. Buku Kas Harian ... 43
Gambar 6. Buku Pembelian Tunai ... 44
Gambar 7. Buku Pembelian Kredit ... 45
Gambar 8. Buku Penjualan Tunai ... 45
Gambar 9. Buku Penjualan Kredit ... 45
Gambar 10. Buku Piutang ... 46
Gambar 11. Buku Utang ... 46
Gambar 12. Bentuk Jurnal Umum ... 47
Gambar 13. Bentuk Buku Besar 1... 47
Gambar 14. Bentuk Buku Besar 2... 48
Gambar 15. Neraca Sampurna Kuningan... 49
Gambar 16. Neraca Garuda Brass dan Jolyc Brass ... 50
Gambar 17. Laporan Laba Rugi Sampurna Kuningan ... 52
Gambar 18. Laporan Perubahan Ekuitas Sampurna Kuningan ... 53
Gambar 19. Laporan Bisnis Tarindo Kuningan ... 55
Gambar 20. Buku Pemasukan Kanigoro Tukang Krom ... 56
Gambar 20. Buku Pengeluaran Kanigoro Tukang Krom ... 56
commit to user
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1. Daftar UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan ... 4
Tabel 2. Jadwal Penelitian ... 20
Tabel 1. Kenaikan Harga Bahan Baku Kuningan ... 34
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1. Daftar Informan ... 72
Lampiran 2. Pedoman Wawancara ... 73
Lampiran 3. Field Note ... 74
Lampiran 4. Dokumen Laporan Keuangan ... 115
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia telah memaparkan pada
publik bahwa upaya pembangunan ekonomi yang hanya ditumpukan kepada
sektor usaha besar dan konglomerasi ternyata tidak melahirkan suatu pondasi
yang kokoh bagi perekonomian. Sebaliknya sektor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) yang sebelumnya dipandang sebelah mata, ternyata telah
menunjukkan dirinya sebagai sektor usaha yang dapat bertahan bahkan dapat
memulihkan perekonomian nasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan kontribusi
yang diberikan oleh sektor UMKM diantaranya kemampuan dalam menyerap
tenaga kerja, sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto, dan jumlah usaha
yang tersebar luas.
Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari
kedudukannya pada saat ini dalam dunia usaha. Urata (2000) membagi kedudukan
UMKM sebagai berikut:
1. Kedudukan UMKM sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.
2. Penyedia Lapangan kerja terbesar
3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat
4. Pencipta pasar baru dan inovasi
5. Untuk UMKM yang sudah go internasional UMKM memberikan sumbangan dalam menjaga neraca pembayaran melalui sumbangannya dalam menghasilkan ekspor.
Besarnya peran sektor UMKM sebagai elemen strategis dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil menuntut berbagai kalangan termasuk
pemerintah daerah untuk ikut berperan serta dalam memajukan UMKM. Terutama
dalam era otonomi daerah (orda), masing-masing daerah berusaha untuk
mengembangkan potensi daerahnya dan salah satunya adalah dengan membangun
sektor industri. Seiring meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maka
kebutuhan masyarakat terhadap hasil industri juga semakin meningkat. Hal ini
commit to user
2
mengindikasikan suatu peluang untuk mengembangkan sektor industri khususnya
UMKM.
Meski prospek usaha mikro, kecil menengah (UMKM) cukup baik,
namun pada kenyataannya masih banyak usaha kecil menengah yang harus
berhenti berproduksi karena belum memperhitungkan keuntungan dan biaya
secara jelas dari awal menjalankan usaha. Hal ini terjadi karena belum adanya
pengelolaan pelaporan keuangan yang baik pada usaha kecil menengah sehingga
para pemilik UMKM belum bisa menyusun bentuk-bentuk pelaporan keuangan
sesuai dengan standart akuntansi.
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca
dan laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak berakhir (Sofyan Syafri Harahap.
2005). Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi,
kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi,
kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di-input ke proses pengolahan data
sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. (Abubakar dan
Wibowo, 2004: 3)
Akuntansi merupakan indikator kunci kinerja usaha, informasi akuntansi
berguna bagi pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan pengelolaan
perusahaan. Hal ini memungkinkan para pelaku UMKM dapat mengidentifikasi
dan memprediksi area-area permasalahan yang mungkin timbul, kemudian
mengambil tindakan koreksi tepat waktu. Paling tidak, bukan hanya dapat
menghitung untung ruginya, tetapi yang terpenting untuk dapat memahami makna
untung atau rugi bagi usahanya (Dharma Tintri, dkk, 2007). Berbagai penelitian
telah menyimpulkan bahwa penggunaan informasi akuntansi dalam menjalankan
aktivitas operasional akan mempengaruhi kesuksesan dari perusahaan. (Suhairi,
2007).
Akuntansi dalam pengelolaan keuangan usaha mikro kecil menengah
commit to user
kecil dan menengah masih mengerjakan pembukuan sebatas pencatatan
pendapatan dan pengeluaran. Ini menjadi kesulitan tersendiri bagi banyak
pengusaha kecil untuk menentukan strategi pengembangan bisnis.
Oleh karena itu, dalam mengembangkan suatu usaha baik dalam skala
besar maupun skala kecil diperlukan suatu analisis mengenai usaha yang
dijalankan agar dapat diketahui manfaat yang dapat diperoleh dari usaha tersebut
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu cara untuk dapat
mengetahui suatu usaha menguntungkan (layak) atau tidak menguntungkan (tidak
layak) dapat dilakukan dengan menggunakan analisis bentuk - bentuk laporan
keuangan dan efektivitas dari laporan keuangan, dimana analisis ini dapat
memberikan gambaran mengenai suatu usaha selama periode tertentu baik
terhadap usaha yang akan dijalankan maupun usaha yang sedang dijalankan.
Analisis ini meliputi analisis terhadap bentuk-bentuk laporan keuangan yang
terdiri dari analisis bentuk-bentuk laporan keuangan yaitu pembukuan, pencatatan,
laporan keuangan ; neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Setiap kabupaten/kota di suatu propinsi diharapkan memiliki komoditas/
produk/ jenis usaha (KPJu) unggulan dari berbagai sektor ekonomi yang patut dan
cocok untuk dikembangkan. Hal ini merupakan adopsi dari kesuksesan Negara
tetangga Thailand melalui program one tambon one product (OTOP) yaitu
program pengembangan komoditas unggulan di suatu daerah (Tambon) yang
sukses dalam membantu pengembangan UMKM dengan program yang lebih
fokus, pemerintah daerah dapat memprioritaskan kebijakan ekonomi melalui
pengembangan komoditas unggulan tertentu di suatu kabupaten/kota sebagai
upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam rangka mengurangi angka/tingkat kemiskinan daerah. Pada
akhirnya, hal tersebut diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi local.
Kecamatan Juwana adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Pati Jawa Tengah. Kecamatan ini mempunyai banyak lapangan kerja. Hal yang
menjadi ciri khas kecamatan Juwana adalah usaha kerajinan logam kuningan yang
commit to user
4
perikanan di desa Bajomulyo, Argomulyo dan desa-desa sekitarnya. Dua
perusahaan kuningan terbesar dari kota Juwana adalah Krisna dan Sampurna.
Selain dua perusahaan besar tersebut masih banyak terdapat usaha kuningan yang
dilakukan oleh masyarakat Juwana diantaranya adalah sebagai berikut
Tabel 1. UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan di Kecamtan Juwana
No Nama UKM Pemilik Alamat
1 Sampurna 1 Kuningan Soenaryo Jl. Kuningan No.5 Juwana
2 Sampurna 2 Kuningan Supar Jl. KH Dewantoro No.55 Juwana
3 Jolyck Brass Sunarwi Jl. Juwana-Tayu Km 2 Bakaran kulon
4 Garuda Brass Y. Sutrisno Jl. Mangkudipuro No.12 Growong Kidul
5 Tarindo Kuningan Teguh Jl. Emas 489 Growong Lor
6 Wartindo Brass Wartoyo Jl. Matahari 689 Growong Kidul
7 Bawi Brass Subawi Jl. Perunggu 879 Growong Lor
8 Sinar Raya Logam Tri Silah Jl. Batas Desa Growong Lor – Kidul
9 Karya Logam Sutowo Jl. Harimau No12 Kebun Sawahan
10 Tukang Krom kanigoro Am. Nugraha Jl. Sunan Kudus II/10 b Juwana
Sumber data: Disperindag Kabupaten pati
Dari uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan
judul “ Analisis Bentuk - Bentuk Laporan Keuangan dan Efektifitas Bentuk
Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus Pada
UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati) “
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan pada Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah kelompok pengerajin kuningan di
commit to user
2. Bagaimanakah efektivitas laporan keuangan pada Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan tujuan darui
penelitian ini, yaitusebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyajian laporan keuangan pada Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati.
2. Untuk mengetahui efektivitas laporan keuangan pada Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah pada kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan konseptual bagi
perkembangan kajian ilmu akuntansi pada UMKM.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang bentuk-bentuk laporan keuangan dan
efektivitasnya pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah.
b. Bagi UMKM
Membantu UMKM menyusun laporan keuangan yang baik dengan
menerapkan siklus akuntansi, sehingga dapat berguna bagi pihak yang
membutuhkan informasi keuangan usaha dalam hal pengambilan
keputusan.
c. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tambahan kepada masyarakat luas, khususnya
pengetahuan umum mengenai bentuk–bentuk penyajian laporan
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka, tetapi sangat penting juga untuk memikirkan aktiva riil di balik angka-angka tersebut (Brigham dan Houston, 2001:36). Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan memberikan gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan (Margaretha, 2005:12). Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya di mana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang atau jasa. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang keuangan dan hasil operasi perusahaan seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi antara berbagai pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.
Pembuatan laporan keuangan tidak dapat diabaikan dalam siklus hidup perusahaan. Hal ini mutlak dilakukan karena di dalam laporan keuangan terhimpun informasi-informasi keuangan dari suatu perusahaan yang sangat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan-keputusan yang ekonomis dalam perusahaan. Keputusan yang diambil oleh para pemakai laporan keuangan dapat berupa keputusan investasi, pemberian pinjaman, maupun manajemen dalam pengelolaan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasinya.
Laporan keuangan dapat menjadi bahan sarana informasi bagi seseorang untuk menganalisis kondisi keuangan suatu perusahaan sehingga akan dinilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Mengenal laporan keuangan dengan baik berarti kita mempunyai arah, mengetahui apa yang akan dicapai, mengetahui banyaknya rekening yang harus disediakan dalam sistem pencatatan, mengetahui informasi apa yang harus disediakan, dan akhirnya akan dapat membayangkan
commit to user
hubungan antara tempat mencatat atau alat pencatatan, yang disebut rekening dengan informasi yang harus disajikan dalam laporan keuangan.
Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan adalah berupa data yang menggambarkan perkembangan posisi keuangan dan aktivitas perusahaan secara periodik, sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses anggaran kas yang disusun secara sistematis sehingga menggambarkan hasil operasional perusahaan pada periode akuntansi yang bersangkutan.
Untuk lebih jelasnya maka dipaparkan pengertian mengenai laporan keuangan, yaitu:
a. Menurut Harahap (2007:105)
”Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan”.
b. Menurut Sudjaja dan Barlian (2002:68)
”Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil
dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut”. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan suatu bentuk laporan yang merefleksikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Berbagai transaksi tersebut dicatat dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan atau yang menaruh perhatian pada kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan sumber yang sangat penting untuk
mendapatkan informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil
yang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika
diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang
commit to user
8
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:
1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam membuat keputusan lain yg sejenis secara rasional.
2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan.
Menurut IAI (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan adalah :
a. Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang
saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk
menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa manfaat pensiun
dan kesempatan kerja.
c. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunga
commit to user
d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lain tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
e. Pelanggan
Para pelanggan juga berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaa
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena ini berkepentingan
dengan aktivitas perusahaan mereka menetapkan kebijakan pajak dan
sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya.
g. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misal
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian
nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan
kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
commit to user
10
2. Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan
Pemilik UMKM pada umumnya menggunakan menyajikan bentuk
laporan keuangan yang berbeda satu dengan yang lain. Bentuk penyajian laporan
keuangan yang dibuat oleh UKM yaitu dimulai dari Pembukuan, Pencatatan, dan
Laporan Keuangan.
Pembukuan
Gambar. 1 : Tahapan penyajian laporan keuangan Sumber : H.Z.A Moechtar (1988 :14)
a. Pembukuan
Pembukuan berkaitan dengan pelaksanaan segi-segi teknik akuntansi,
yaitu pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran
transaksi-transaksi keuangan.
b. Pencatatan
Pencatatan meliputi kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan
transaksi-transaksi yang selanjutnya mencatat semua bukti transaksi
yang telah dianalisis kedalam jurnal umum dan kemudian
memindahbukukan pos-pos jurnal umum ke buku besar
c. Laporan keuangan
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha
suatu perusahaan pada periode tertentu. Adapun jenis laporan yang
biasa dikenal adalah : Neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas.
pengelompokan
pencatatan pengikhtisaran
Pemerikasaan Penyusunan laporan Perencanaan
commit to user
3. Efektivitas Bentuk Penyajian Laporan Keuangan
Efektifitas berasal dari kata effectiveness artinya adalah tingkat dimana
kinerja yang sesungguhnya sebanding dengan kinerja yang ditargetkan. Artinya
sejauh mana bentuk laporan keuangan yang telah dibuat dapat kita gunakan untuk
mencapi hasil yang kita inginkan.
Efektifitas menurut :
R.D.H. Koesoemaaatmadja (1974 : 18)sebagai berikut :
“Efektivitas (hasil guna) mempunyai pengertian perbandingan antara hasil
yang terlaksana secara nyata dengan hasil yang direncanakan.”
Soewarno, 1984 diartikan sebagai pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan untuk mengetahui
efektivitas adalah dengan cara membandingkan tujuan yang sudah dijabarkan
dalam bentuk sasaran atau target yang lebih konkrit, dengan realisasi yang
dicapai organisasi/Instansi
Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat diartikan bahwa
efektivitas bentuk laporan keuangan adalah sebagai alat pengukur tingkat
pencapaian atau tingkat keberhasilan dari suatu bentuk penyajian laporan
keuangan agar penyusunan laporan keuangan dapat dikerjakan dengan lebih
mudah/cepat, tenaga/SDM yang tepat, biaya yang lebih rendah, dan penyusunan
laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk
mengambil suatu kebijakan yang akan dilakukan oleh pemilik UMKM.
Dari uraian diatas, maka ukuran efektifvtas dinilai oleh pengguna laporan
keuangan. Para pengguna laporan keuangan menilai laporan keuangan yang
dibuat apakah bisa dibaca atau informasi keuangan yang ada pada laporan
keuangan yang telah dibuat sudah bisa didapatkan. Jika para pengguna laporan
keuangan sudah bisa mendapatkan informasi keuangan dari laporan keuangan
commit to user
12
4. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai negara termasuk
di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh.
Hal ini karena kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari
industri keluarga/ rumahan. Dengan demikian konsumennya pun berasal dari
kalangan menengah ke bawah. Selain itu, peranan UMKM terutama sejak krisis
moneter tahun 1998 dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses
pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi
maupun penyerapan tenaga kerja. Oleh sebab itu maka pemerintah membuat
Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
untuk mengatur dan melindungi para pelaku UMKM.
a. Pengertian Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria sebagai usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
Kriteria usaha mikro berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:
1.Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2.Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
b. Pengertian Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
commit to user
dimaksud dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
Kriteria usaha kecil berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:
1.Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2.Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah).
c. Pengertian Usaha Menengah
Pengertian usaha menengah dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Kriteria usaha menengah berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah:
1.Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah.
d. Azas dan Tujuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Azas UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha
commit to user
14
1. kekeluargaan;
2. demokrasi ekonomi;
3. kebersamaan;
4. efisiensi berkeadilan;
5. berkelanjutan;
6. berwawasan lingkungan;
7. kemandirian;
8. keseimbangan kemajuan; dan
9. kesatuan ekonomi nasional.
Tujuan UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah adalah menumbuhkan dan mengembangkan
usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan
demokrasi ekonomi yang berkeadilan.
e. Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM
Usaha kecil dan menengah merupakan bagian intregal ekonomi rakyat
yang mempunyai kedudukan, peran dan potensi strategis untuk mewujudkan
struktur perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang dan
berkeadilan. Pemberdayaan UMKM perlu diselanggarakan secara menyeluruh,
optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif,
pemberian kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan dan pengembangan
usaha seluas-luasnya. Sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran dan
potensi UMKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan
peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja dan pengentasan
kemiskinan.
Pemberdayaan UMKM perlu dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dunia usaha dan masyarakat secara menyeluruh, sinergis dan
berkesinambungan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peran
serta kelembagaan UMKM dalam perekonomian nasional.
Prinsip pemberdayaan UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008
commit to user
1.penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;
2. perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan;
3. pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
4. peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan
5. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.
Tujuan pemberdayaan UMKM dalam Undang-Undang No 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 5 adalah:
1.Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan;
2.Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
3.Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan
daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
f. Keunggulan dan Kelemahan UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan
mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai
fakto penyebab lainnya. Tanpa subsidi maupun proteksi, usaha kecil mampu
menambah devisa negara khususnya industri kecil di sektor informal dan mapu
berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat kecil lapisan
bawah.
Usaha kecil memiliki beberapa potensi dan keunggulan komparatif
(Pandji Anoraga, 2002: 226), yaitu:
1.Usaha kecil beroperasi menyebar di seluruh pelosok dengan berbagai bidang
usaha.
2.usaha kecil beroperasi dengan investasi modal awal untuk aktiva tetap pada
tingkat yang rendah sehingga sehingga usaha kecil memiliki kebebasan yang
commit to user
16
3.sebagian usaha kecil dapat dikatakan padat karya (labor intensive) yang
disebabkan penggunaan teknologi sederhana. Selain itu juga terdapat
hubungan yang erat antara pemilik dan karyawan sehingga sulit terjadi PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja)
Usaha kecil juga memiliki kelemahan antara lain:
1.Investasi awal dapat mengalami kerugian
2.Beberapa resiko di luar kendali wiraswasta, seperti perubahan mode,
peraturan pemerintah, persaingan dan masalah tenaga kerja.
3.Beberapa bisnis yang cenderung menghasilkan pendapatan yang tak teratur,
pemilik mungkin tidak memperoleh profit.
4.Mengelola bisnis sendiri banyak menyita waktu.
Kekuatan usaha kecil menurut Singgih Wibowo,dkk dalam Pedoman
Mengelola Usaha Kecil (1999: 1-3) adalah:
1.Perusahaan kecil umumnya mempunyai daerah pemasaran yang tidak terlalu
jauh sehinggga tabiat konsumennya dapat dipahami.
2.Komunikasi dengan konsumen dapat berlangsung cepat dan seringkali
berlangsung kepada pemilik.
3.Usaha kecil bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi-inovasi.
Usaha kecil juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
1.Pengusaha kecil sering mengabaikan hal-hal prinsip dalam pengoperasian
usaha. Kebanyakan pengelola tidak membiasakan diri mencatat data trtansaksi
keuangan, pembukuan dan sebagainya dengan baik dan tertib hanya
mengandalkan daya ingat.
2.Kebanyakan pengelola usaha kecil enggan mengeluarkan biaya untuk promosi
dan penelitian seperti usaha besar, banyak kebijakan perusahaan yang yang
dibuat berdasarkan kira-kira, kebiasaan dan naluri.
3.Para pengusaha kecil kebanyakan hanya menyisakan sedikit waktu untuk
mengurusi usahanya, biasanya pengusaha semacam ini adalah generasi penerus
dari suatu usaha yang sudah berjalan lancar.
4.Tidak jelasnya struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang yang tidak
commit to user
5.Lemah dalam membuat anggaran, tidak adanya pencatatan dan pembukuan
yang memadai dan tidak adanya batasan tegas antara milik pribadi dengan milik
perusahaan (tidak tahu besarnya laba atau rugi usaha).
Kelemahan di bidang pemasaran berupa ketidak serasian antara program
produksi dan penjualan, disebabkan kurangnya penelitian pasar sehingga tidak
tahu bagaimana posisi pasarnya, cara menghadapi pasar, dll.Berdasarkan hasil
uraian tersebut diatas bahwa masalah-masalah yang dialami oleh para pengusaha
kecil dan menengah ini antara lain adalah kesulitan modal, pengadaan bahan baku,
pemasaran, produksi dan manajemen, juga persaingan di pasar.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu tentang UMKM dilakukan oleh Purnomo Setyawan Tahun 2008 yang mengadakan penelitian dengan judul ”MENUMBUHKAN KEBIASAAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH ”. Penelitian tersebut menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi langsung, koleksi data sekunder, survey baik
dengan wawancara maupun kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisa interaktif kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memberi
gambatran akuntansi secara sederhana pada UMKM .
Penelitian lain yang membahas tentang UKM dilakukan oleh Penelitian
yang dilakukan oleh Wahdini dan Suhairi (2006) dalam Simposium Nasional
Akuntansi yang IX yang diselenggarakan di Padang mengatakan bahwa adanya
overload standar akuntansi (SAK) yang digunakan untuk UMKM. Penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian awal yang dilakukan untuk mencari penyebab
rendahnya tingkat penyusunan laporan keuangan yang dilakukan untuk Usaha
Kecil dan Menengah. Salah satu faktor penyebabnya adalah kewajiban UMKM
untuk menggunakan standar akuntansi yang sama dengan usaha besar. Kewajiban
yang demikian sangat memberatkan UMKM. Penilaian terhadap penggunaan
SAK yang memberatkan UMKM hanya dapat diberikan oleh orang yang memiliki
commit to user
18
publik, akuntan yang bekerja di kantor pajak atau di bank. Secara keseluruhan
hasil penelitian ini menyokong penelitian terdahulu, baik menggunakan ukuran
relativeness ataupun cost-effectiveness; SAK yang dijadikan pedoman dalam
penyusunan laporan keuangan keuangan di Indonesia memberatkan bagi UMKM.
Manfaat penyusunan laporan keuangan yang dirasakan jauh lebih besar dirasakan
oleh usaha besar, dan dengan adanya laporan keuanganlah usaha besar mampu
menghasilkan keputusan yang besar. Dengan kata lain UMKM harus
mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh
dengan menyusun laporan keuangan.
Kesamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sedang penulis
lakukan adalah kesamaan pada objek penelitiannya yaitu usaha mikro kecil dan
menengah. Perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan
Suhairi adalah terletak pada masalah yang diteliti. Penelitian awal yang dilakukan
untuk mencari penyebab rendahnya tingkat penyusunan laporan keuangan yang
dilakukan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sedangkan penelitian ini
membahas tentang penerapan analisis bentuk-bentuk laporan keuangan dan
efektivitas laporan keuangan pada UMKM. Perbedaan lainnya adalah penelitian
sebelumnya menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif.
C. Kerangka Berfikir
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan usaha produktif
yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan milik orang
perorangan. UMKM terdiri dari berbagai sektor ekonomi diantaranya adalah
sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, hotel dan
restoran, industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, serta jasa.
Pada umumnya permasalahan yang terjadi adalah bahwa pelaku bisnis
(pemilik) UMKM banyak beranggapan bahwa pembukuan (laporan keuangan)
dalam usahanya adalah suatu hal yang sulit. Dan pada umumnya pemilik kurang
commit to user
langsung dalam kegiatan usaha. Maka pemilik UMKM akan membuat bentuk
lelaporan sesuai dengan keinginanya sendiri tanpa memperhatikan pedoman yang
sesusuai menurut SAK. Hal ini menyebabkan muncul berbagai macam bentuk
laporan pada UMKM. Sehingga layak untuk diteliti, apakah bentuk-bentuk
pelaporan keuangan pada UMKM sudah memberi manfaat yang sesuai dengan
apa dibutuhkan para pemilik UMKM.
Penelitian yang akan dilakukan adalah meneliti bagaimana bentuk–
bentuk pelaporan keuangan pada UMKM serta keefektifan bentuk–bentuk
pelaporan keuangan yang telah bibuat oleh pemilik UMKM. Apakah bentuk
pelaporan keuangan yang dibuat sudah bisa memberi manfaat yang diharapkan
oleh pemilik UMKM.
Dari uraian diatas maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut
[image:37.595.111.557.239.724.2]:
Gambar. 2. Kerangka Pemikiran
a. neraca;
b. laporan laba rugi;
c. laporan perubahan ekuitas d. laporan arus kas;
e. laporan bisnis Efektivitas Bentuk
Laporan Keuangan
UMKM UMKM UMKM UMKM
Pembukuan
Laporan Keuangan
commit to user
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan suatu sumber dimana penulis mendapatkan
data-data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Penelitian yang
penulis lakukan ini bertempat di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kelompok
Pengerajin Kuningan yang berada di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
Pemilihan tempat tersebut didasari pertimbangan sebagai berikut :
a. Daerah Juwana merupakan kawasan industri yang sebagian besar
masyarakatnya bekerja dalam dunia usaha kecil dan menengah kerajinan
kuningan sebagai lahan mata pencaharian mereka sehari-hari.
b. Objek penelitian UMKM kelompok pengerajin kuningan di Daerah Juwana
cukup banyak sehingga data yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
informasi yang memenuhi berbagai kepentingan.
[image:38.595.107.550.242.680.2]2. Waktu Penelitian
Tabel. 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan Tahun 2010/2011
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun
1. Tahap Persiapan a. Pengajuan Judul
b. Pengajuan Proposal
c. Perijinan
2. Tahap Pelaksanaan a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
c. Penyusunan Laporan
.
commit to user
B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian
Menurut M. Iqbal Hasan (2002: 20), “Metode penelitian adalah cara atau
jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, yang
memiliki langkah-langkah yang sistematis”. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat dipahami bahwa untuk melakukan pemecahan masalah dalam suatu
penelitian diperlukan suatu metode penelitian.
Menurut Winarno Surakhmad (2004: 132):
Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Penelitian deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya adalah penelitian yang menuturkan, menganalisa dan mengklasifikasikan penyelidikan dengan survey, teknik test, studi kasus, studi komparatif, dan studi opersional.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan analisis kualitatif, mendeskripsikan data yang terkumpul ke dalam
kalimat-kalimat yang memiliki arti lebih mendalam, karena menggambarkan
secara tepat individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, guna menentukan
frekuensi adanya hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.
Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6):
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif juga didasarkan bahwa
penelitian kualitatif lebih menekankan pada sifat naturalisme, artinya realita yang
muncul menjadi bahan kajian dalam penelitian ini sehingga obyek penelitian dan
permasalahan yang diteliti akan diungkapkan secara detail dan mendalam. Peneliti
tidak memberikan treatment atau perlakuan terhadap obyek, sehingga obyek
commit to user
22
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian merupakan suatu pendekatan yang dipilih untuk
mengamati atau mengumpulkan informasi serta menyajikan analisis hasil
penelitian. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengambil
beberapa objek penelitian UMKM Kelompok Pengerajin Kuningan yang terdapat
di Kecamatan Juwana yang membuat laporan keuangan secara rutin.
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland dan
Lofland dalam Lexy Moelong (2004: 157) adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Informan
Informan adalah orang yang diminta untuk memberikan informasi mengenai
suatu kondisi atau keadaan yang berhubungan dengan penelitian yang
sedang dilakukan. Dalam penelitian ini, yang menjadi informan adalah
pemilik dan pengurus UMKM pengrajin rotan yang sedang diteliti.
2. Dokumen
Dokumen yang digunakan berupa arsip yang berhubungan dengan masalah
penelitian yang ada di UMKM di Kecamatan Juwana. Dalam hal ini,
dokumen yang digunakan adalah bentuk-bentuk laporan keuangan UMKM.
D. Teknik Sampling (Cuplikan)
Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor
kontekstual, jadi maksud sampling adalah untuk menjaring sebanyak mungkin
informasi dari berbagai macam sumber, tujuannya adalah untuk merinci
kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Menurut Lexy J Moleong (2007: 224), “Maksud dari sampling ialah
menggali informasi yang akan menjadi dari rancangan dan teori yang muncul oleh
sebab itu dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel
commit to user
mewakili populasinya tetapi mewakili informasinya, dalam menentukan sampling
berdasarkan atas pertimbangan tertentu, yaitu informan yang mengetahui
informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya.
Ciri-ciri sampel bertujuan menurut Lexy J Moleong (2007: 224):
1. Rancangan sampel yang muncul : sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu.
2. Pemilihan sampel secara berurutan : tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis. 3 Penyesuaian berkelanjutan dari sampel : pada mulanya setiap sampel
dapat sama kegunaannya, namun sesudah makin banyaknya informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, maka sampel dipilih atas dasar fokus penelitian.
4 Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan: pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas informasi dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring maka penarikan sampel dapat diakhiri.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam setiap penelitian diperlukan teknik dan alat pengumpulan data
yang tepat. Dengan demikian akan memungkinkan tercapainya pemecahan
masalah secara valid dan reliabel. Ada tiga teknik pengumpulan data secara
langsung, yaitu:
1. Wawancara
Sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa
manusia yang berada dalam posisi sebagai narasumber. Untuk mendapatkan
informasi dari sumber data diperlukan wawancara, yang dalam penelitian
kualitatif khususnya dilakukan dengan wawancara mendalam. Secara umum
terdapat dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur maupun tidak
terstruktur, ini yang disebut wawancara mendalam.
Terstruktur sering juga disebut wawancara terfokus. Dalam wawancara
ini masalah terlebih dulu ditentukan oleh peneliti sebelum wawancara
berlangsung. Pertanyaan yang disampaikan telah diformulasikan dan diharapkan
commit to user
24
definisi permasalahannya. Biasanya wawancara ini dilakukan dalam situasi yang
formal.
Karena peneliti merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dengan
demikian pertanyaan dilakukan dengan open-ended dan mengarah pada Tidak
terstruktur kedalaman informasi serta dilakukan dengan tidak formal, guna
menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat
untuk menjadi dasar penggaliannya secara lebih jauh dan mendalam.
2. Observasi
Teknik observasi ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung
terhadap objek peneliti dan mencatat fenomena yang diselidiki melalui
penglihatan dan pendengaran. Teknik observasi ini digunakan untuk menggali
data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda serta
rekaman gambar. Menurut Hadari Nawawi (1995: 94), Observasi langsung adalah
“Cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan
gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada
tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi”.
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung tentang pembukuan
yang dibuat oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah kelompok pengerajin
kuningan di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah. Kegiatan ini tidak
hanya dilakukan sekali tetapi dilakukan beberapa kali agar diperoleh data yang
valid.
3. Dokumentasi
Menurut Suharsini Arikunto (2002: 135) “Dokumentasi dari asal katanya
dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku
majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagaianya. dalam penelitian ini
menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data berupa
catatan-catan atau dokumen yang berhubungan dengan bentuk – bentuk laporan keuangan
yang dibuat oleh UMKM kelompok pengerajin kuningan di Kecamatan Juwana
commit to user
F. Validitas Data
Data yang berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan
data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk
menggali data yang benar-benar diperlukan bagi penelitiannya. ketepatan data
tersebut tidak hanya tergantung pada ketepatan memilih sumber dan teknik
pengumpulannya tetapi juga diperlukan teknik pengembangan validitas data.
Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data.
Lexi J. Moleong (2004: 330) menegaskan bahwa, “Trianggulasi data
adalah teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
dari luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu”. Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data dibedakan
menjadi empat macam yaitu:
1.Triangulasi dengan sumber
Teknik triangulasi ini membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal itu
dapat dicapai dengan jalan (1) membandingkan data hasil pengamatan data
hasil wawancara, (2) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan.
2.Triangulasi dengan metode
Teknik ini dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian dari beberapa teknik pengumpulan data dan melakukan pengecekan
derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3.Triangulasi dengan penyidik
Teknik triangulasi ini memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk
keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data, sehingga dapat
membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Cara lain dari
teknik ini yaitu dengan membandingkan hasil penelitian seorang peneliti
dengan peneliti lainnya.
commit to user
26
4.Triangulasi dengan teori
Triangulasi ini berdasarkan dari anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa
derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, maka peneliti harus
mencari tema atau penjelasan pembanding yang dapat dilakukan dengan
menyertakan usaha pencarian cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang
mungkin mengarahkan pada upaya penelitian lainnya.
Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
metode triangulasi dengan sumber. Hal ini dilakukan dengan membandingkan
hasil dari pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Dengan demikian hasil
akhir dari analisis mencapai tingkat mutu dan kevalidan yang tinggi.
G. Analisis Data
Menurut Lexy J. Moleong (2009: 280) analisi data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Menurut Sugiyono (2010: 244) analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri
sendiri maupun orang lain.
Teknik data dalam penelitian ini mengikuti model analisis interaktif
(Interactive Model of Analysis). Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:
246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisi data, yaitu reduksi data, penyajian data. Dan
penarikan kesimpulan atau verifikai.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, memusatkan perhatian pada
commit to user
dari catatan-catatan tertulis dilapangan untuk diolah lebih lanjut sehingga
dapat disajikan sebagai laporan.
2. Penyajian Data
Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan kegiatan informasi, deskripsi
dalam bnetuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu
pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pernyataan penelitian.
Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk mensertakan
dan menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada
obyek penelitian. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009: 249) menyatakan
“yang paling penting sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”.
3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah
merupakan suatu kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan
masih bersifat sementara, kemudian meningkat sampai pada tahap
kesimpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah memiliki landasan
[image:45.595.158.482.553.707.2]yang kuat karena telah melalui proses analisa data.
Gambar 3: Komponen dalam analisis data (interactive model) Sumber: Sugiyono (2010: 247)
Pengumpulan Data Penyajian Data
Reduksi Data Penarikan
commit to user
28
Komponen-komponen tersebut berjalan pada waktu kegiatan
pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Setelah data diperoleh, reduksi data
segera dilakukan dan segera diteruskan dengan penyajian data. Berdasarkan
penyajian data tersebut dapat digunakan untuk sebagai dasar penyusunan
penarikan kesimpulan sementara. Apabila diperoleh data yang baru, kemungkinan
kesimpulan yang salah dapat diperbaiki. Demikian seterusnya sampai seluruh data
selesai dikumpulkan dan disusun menjadi laporan penelitian.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap dalam penelitian mulai dari
awal sampai akhir penulisan penelitian. Dalam penelitian ini prosedur atau
langkah-langkah pembuatan laporan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian,
proposal penelitian, menyusun rancangan penelitian, memilih obyek
penelitian, pencarian berkas perijinan lapangan dan menyiapkan
perlengkapan penelitian. Jadi, peneliti belum terjun langsung ke lokasi
penelitian.
2. Tahap Lapangan
Tahap lapangan ini dilakukan dari penggalian data yang relevan dengan
tujuan penelitian. Tahap ini peneliti mulai mengeksplorasi data yang ada di
lapangan kemudian dikumpulkan untuk memasuki dikumpulkan untuk
memasuki tahap analisis data.
3. Tahap Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan data
untuk menghindari data yang tercecer karena dianggap tidak berguna atau
hilang. Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: pengelompokan
data, penganalisaan data kemudian ditarik suatu kesimpulan dari analisis
yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah itu persiapan penyajian data
commit to user
4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Penyusunan laporan penelitian ini merupakan tahap akhir dari
prosedur-prosedur sebelumnya. Pada tahap ini hasil dari pengumpulan data diolah
dan dianalisa kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi.
[image:47.595.126.548.231.495.2]Bagan prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Prosedur Penelitian Proposal
Penelitian
Persiapan Pelaksanaan
Pengumpulan Data dan Analisis
Penarikan Kesimpulan
Triangulasi dan Review
Analisis
commit to user
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Kecamatan Juwana
a. Letak
Kecamatan Juwana adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Provinsi
Jawa Tengah, Indonesia. Kota Juwana terletak di jalur pantura yang
menghubungkan kota Pati dan kota Rembang. Kecamatan ini mempunyai banyak
lapangan kerja. Hal yang menjadi ciri khas Kecamatan Juwana adalah usaha
kerajinan logam kuningan yang sebagian besar terdapat di Desa Growong Lor dan
sekitarnya, serta usaha tambak perikanan di Desa Bajomulya, Agung Mulyo dan
desa-desa sekitarnya.
Kota Juwana dilalui oleh aliran sungai Silugonggo, salah satu Daerah
Aliran Sungai (DAS) Waduk Kedung Ombo. Pelabuhan Juwana menjadi salah
satu tulang punggung keku