• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Teori

1. Bentuk-Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari beberapa jenis yang menyatakan tentang kegiatan perusahaan. Jenis-jenis tersebut akan menyatakan tentang kondisi dari perusahaan tersebut.

a. Pembukuan

Pembukuan Akuntansi adalah proses pancatatan setiap transaksi keuangan, yang biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Bisa dilakukan dengan

commit to user

60 cara sederhana, yaitu dengan buku-buku Bank dan buku Kas, tetapi bisa dengan cara modern yaitu dengan program komputer, bisa dengan program worksheet atau dengan program khusus Akuntansi. Dari hasil penelitian semua UMKM melakukan pembukuan. Pembukukan ada yang dilakukan secara manual dan dengan menggunakan program komputer. Yang melakukan pembukuan dengan program akuntansi haya 1 UMKM yaitu Jolyc Brass. Sedangkan 9 UMKM lain masih melakukan pembukuan secara manual di buku yang berbeda-beda.

b. Pencatatan

Pencatatan meliputi kegiatan pengidentifikasian dan penggolongan transaksi-transaksi yang selanjutnya mencatat semua bukti transaksi-transaksi yang telah dianalisis kedalam jurnal umum dan kemudian memindahbukukan pos-pos jurnal umum ke buku besar. Dari hasil penelitian 4 UMKM melakukan pencatatan dengan membuat jurnal dan kemudian memindahbukukannya kedalam buku besar. c. Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2009:2), Laporan Keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini:

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan atas Laporan Keuangan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha mandiri yang dikembangkan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Dalam menjalankan usahanya UMKM pasti akan membuat pencatatan atau pembukuan untuk mengetahui keadaan keuangan usaha yang mereka jalankan. Biasanya mereka ingin mengetahui apakah usaha yang mereka jalankan mengalami keuntungan atau kerugian. Oleh sebab itu, maka UMKM mau atau tidak harus membuat laporan keuangan.

Keterbatasan pengetahuan pemilik UMKM mengenai akuntansi menyebabkan mereka membuat laporan keuangan sesuai dengan keinginan

commit to user

mereka tanpa mengindahkan standart akuntansi yang berkaku. Hal itu menyebabkan munculnya berbagai bentuk laporan keuangan pada UMKM. Dari hasil penelitian dari 10 UMKM kelompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana yang diteliti, hanya 4 UMKM yang membuat bentuk laporan keuangan sesuai dengan standart akuntansi. Sementara 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis saja, yaitu laporan keuangan yang bentuknya tidak sesuai dengan standart akuntansi tapi mereka menganggap bentuk laporan yang mereka buat adalah laporan keuangan.

Kesimpulan dari teori diatas bahwa UMKM kolompok pengerajin kuningan di kecamatan Juwana telah membuat laporan keuangan dengan bebagai macam bentuk penyajian laporan keuangan. Ada 4 UMKM yang sudah membuat bentuk laporan keuangan sesuai standart akuntansi walaupun laporan itu jumlahnya tidak sesuai dengan SAK. Bentuk laporan keuangan yang telah dibuat 4 UMKM yaitu : Neraca, Laporan Rugi/Laba dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan 6 UMKM yang lain hanya membuat laporan bisnis yaitu bentuk laporan yang tidak sesuai standart akuntansi tapi mereka mengganggap bahwa itu adalah laporan keuangan.

2. Efektivitas Laporan Keuangan

Bentuk laporan keuangan dinilai efektif bila laporan yang dibuat hasilnya sudah sesuai dengan tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut. Dari penelitian yang dilakukan, 9 UMKM menyatakan bahwa bentuk laporan keuangan yang mereka buat sudah efektif karena hasil yang mereka inginkan yaitu informasi yang mereka dapatkan sudah sesuai tujuan awal mereka saat membuat bentuk laporan keuangan. Hanya 1 UMKM yang menganggap laporan keuangan yang mereka buat kurang efektif, hal ini disebabkan karena tidak berimbangnya jumlah pemasukan dan pengeluaran. Angka pengeluaran selau lebih besar dibandingkan dengan pemasukan hal ini disebabkan karena jumlah piutang yang terlalu banyak. Kurang adanya pengaturan jadwal pembayaran piutang menyebabkan uang yang masuk lebih sedikit dari pada uang yang keluar.

Berdasarkan teori, pengguna laporan keuangan bukan saja dari pihak intern (pemilik UMKM), tapi ada pihak ekstern yang juga membutuhkan

commit to user

62 informasi laporan keuangan. Pihak tersebut adalah para investor, pemberi pinjaman (bank) dan pemerintah. Laporan keuangan itu dinilai efektif oleh pihak ekstern jika laporan tersebuat sesuai dengan SAK. Karena pihak ekstern baru bisa membaca laporan keuangan jika laporan keuangan tersebut sudah sesuai SAK, karena pihak ekstern akan memberikan kebijakan pada UMKM yang bersangkutan dengan menilai laporan keuangan yang telah dibuat oleh UMKM. Seperti pihak pemberi pinjaman (bank), mereka menilai apakah UMKM itu layak atau tidak mendapatkan pinjaman modal dari bank dari neraca yang telah mereka buat. Bukan hanya bank, tapi pemerintah juga membutuhkan laporan laba rugi UMKM untuk menentukan besarnya pajak yang dikenakan pada UMKM.

Bentuk laporan keuangan yang efektif bukan hanya bisa dibaca oleh pihak intern (pemilik UMKM) tapi juga harus bisa dibaca oleh pihak ekstern. Jika UMKM menilai bentuk laporan bisnis yang mereka buat sudah efektif tapi tidak bagi pihak ekstern tidak bisa menilai laporan yang mereka buat efektif karena tidak sesuai dengan SAK sehingga pihak ektern tidak bisa membaca informasi yang ada pada laporan keuangan yang dibuat. Oleh sebab itu, maka para pemilik UMKM diharapkan membuat laopran keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi supaya bentuk laporan keuangan yang mereka buat bisa dibaca oleh pihak ekstern yang membutuhkan laporan keuangan yang mereka buat supaya bentuk laporan keuangan yang mereka buat tidak hanya efekttif untuk pihak intern (UMKM) tapi juga efektif untuk pihak ekstern.

3. Kebijakan Akuntansi

Setiap laporan keuangan yang dibuat pasti memiliki tujuan yaitu untuk pengambilan kebijakan akuntansi. Menurut IAI kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Beberapa jenis kebijakan akuntansi dapat digunakan untuk subjek yang sama. Pertimbangan dan atau pemilihan perlu disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Sasaran pilihan kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan hasil

commit to user

operasi. Tiga pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang paling tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:

1.Pertimbangan Sehat

Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut harusnya diakui dalam penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan cadangan rahasia atau disembunyikan.

2. Substansi Mengungguli Bentuk

Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan hakekat transaksi dan realitas kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum transaksi atau kejadian.

3. Materialitas

Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan.

Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti, berdasar pada kebijakan akuntansi yang berbeda di antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain, dalam satu negara maupun antar negara. Pengungkapan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Pengungkapan kebijakan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Pengungkapan hal ini sangat membantu pemakai laporan keuangan, karena kadang-kadang perlakuan yang tidak tepat atau salah digunakan untuk suatu komponen neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, atau laporan lainnya terbias dari pengungkapan kebijakan terpilih.

UMKM sendiri telah mengambil kebijakan akuntansi dari laporan keuangan yang telah mereka buat diantaranya adalah untuk pengambilan keputusan tentang produksi dan bahan baku untuk masa yang akan datang. Tidak hanya itu laporan yang mereka buat juga sudah digunakan untuk pengambilan utang usaha dari pihak pemberi pinjaman (bank) dan penentuan besar pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. Dari kebijakan akuntansi yang telah mereka buat diharapkan akan kebijakan memberikan kontribusi untuk perbaikan dan perkembangan dari usaha yang dijalankan. Pengambilan kebijakan yang tepat

commit to user

64 akan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi serta dapat memperbaiki kinerja usaha yang mereka jalankan khususnya di bidang akuntansi.