• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis

Setelah semua data hasil kuesioner ditabulasi dan dikategorikan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan dalam Bab II.

Untuk mengolah data yang diuraikan dalam penyajian data maka dapat diikuti dalam pembahasan sebagai berikut :

4.3.1 Analisis Data

Untuk melakukan analisis dengan menggunakan metode Rank

Spearman yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel terpaan

pemberitaan Siswi SMP yang menjadi Mucikari di televisi (X) dan variabel kecemasan Ibu Rumah Tangga (Y) maka diperlukan sebuah tabel penolong yang dapat dilihat pada lampiran.

Selanjutnya hasil yang diperoleh pada tabel penolong dimasukkan ke dalam rumus Rank Spearman sebagai berikut :

= 1 − 6 ∑ ( − 1)

n = Jumlah sampel

∑ = Jumlah total hitungan Rank X dan Rank Y

Berdasarkan tabel penolong pada lampiran, dapat diketahui banyaknya sampel (n) adalah 100. Dan diperoleh hasil bi yang diperoleh dari hasil (RX - RY) kemudian dikuadratkan ( ) sehingga didapatkan hasil dari ∑ adalah 122467,58. Kemudian hasil tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

= 1 − 6 ∑ ( − 1) = 1 − 6 (122467,58) 100 (100 − 1)

= 1

, = 1 − 0,7348 = 0,2652

Dari hasil penelitian ini, diketahui besarnya koefisien korelasi Rank

Spearman adalah sebesar 0,2652. Karena yang di dapat hanya sebesar

0,2652 maka berdasarkan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi tingkat hubungan terpaan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi dengan kecemasan ibu rumah tangga di Surabaya adalah rendah. Hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa kecemasan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga di Surabaya tidak

sepenuhnya dipengaruhi oleh tayangan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari yang ditayangkan di televisi, yang memang pada dasarnya mereka diterpa oleh pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari. Kecemasan yang terjadi pada ibu rumah tangga bisa saja karena lingkungan sekitar mereka pernah menjadi korban dari mucikari.

4.3.2 Pengujian Hipotesis

Dari hasil pengujian diketahui besarnya nilai koefisien korelasi

Rank Spearman adalah sebesar 0,2652. Untuk memperjelas pembuktian

hipotesis, maka akan digunakan analisis dengan taraf signifikasi 5% yang menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiono, 2003 : 215) :

Keterangan :

= koefisien signifikansi

= koefisiensi korelasi Rank Spearman

n = jumlah sampel =

1 2 = 0,2652 √ 100 - 2 =

n – 2 1 -

= 0,2652 √ 98 1 - 0,070331 = 0,2652 √ 98 0,9296 = 0,2652 √ 105,42168 = 0,2652 x 10,2675 = 2,7229

Dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai yang diperoleh dengan taraf signifikansi sebesar 5% adalah 2,7229. Adapun sebesar 1,980 yang diperoleh dari α = 0,05 dan df = n – 2 = 100 – 2 = 98.

Berdasarkan uraian diatas, maka nilai 2,7229 nilainya lebih besar dari nilai sebesar 1,980. Maka Ho diterima dan Hi ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan antara terpaan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari dengan kecemasan ibu rumah tangga di Surabaya.

4.3.3 Interpretasi Hasil

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik Rank Spearman, diketahui bahwa secara statistik variabel terpaan

memiliki hubungan dengan kecemasan ibu rumah tangga (Y), hal tersebut ditunjukkan dari nilai sebesar 2,7229. Untuk memberikan interpretasi koofisien korelasi dapat diketahui dari tabel 3.2 dimana nilai

Rank Spearman 0,2652 berada dalam kategori yang rendah. Kategori

rendah diasumsikan bahwa tidak ada terpaan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari yang ditayangkan di televisi dengan tingkat kecemasan ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga di Surabaya tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh tayangan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi, yang pada dasarnya mereka diterpa oleh pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari tersebut. Kecemasan yang terjadi pada ibu rumah tangga bisa saja karena lingkungan sekitar mereka pernah ada yang masuk dalam lembah hitam prostitusi.

Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi, sedangkan kecemasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan kekhawatiran dan perasaan takut yang melampaui batas. Dengan demikian ibu rumah tangga dalam penelitian ini menganggap bahwa pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari yang ditayangkan di televisi sebagai penambahan wawasan pada ibu rumah tangga bahwa dunia prostitusi masih marak terjadi di kalangan dewasa bahkan anak yang masih berstatus pelajar, peringatan pada ibu rumah tangga agar terus waspada dan berhati-hati dengan cara bergaul

Hasil penelitian ini didukung oleh teori S-O-R yang berasumsi bahwa proses efek media terhadap individu harus diawali dengan perhatian atau terpaan oleh beberapa pesan media. Dengan kata lain, pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari diasumsikan sebagai stimulus yang dapat menimbulkan reaksi tertentu pada diri khalayaknya. Ada tiga variabel penting dalan teori S-O-R ini yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. Stimulus atau pesan dari berita siswi SMP yang menjadi mucikari disampaikan oleh media televisi kepada komunikan (responden) yang kemudian diterima dengan baik.

Proses selanjutnya responden mengerti isi dari pemberitaan tersebut dan menerimanya. Setelah responden mengolah dan menerimanya maka diharapkan terjadinya respon yaitu responden menjadi cemas dan dalam penelitian ini, responden merasa cemas seperti yang diharapkan. Dari pernyataan responden, responden telah memberikan pengertian pada anak agar menolak bila diajak pergi orang-orang yang belum dikenal, ibu rumah tangga segera menghubungi anak apabila anak terlambat pulang dan lain sebagainya. Tindakan – tindakan ini sebagai upaya pencegahan agar anak mereka tidak masuk dalam dunia prostitusi.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :

Dari analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Rank Spearman diketahui bahwa

secara statistik tidak terdapat hubungan terpaan antara berita siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi (X) dengan kecemasan ibu rumah tangga di Surabaya (Y), hal tersebut menunjukkan bahwa kecemasan ibu rumah tangga di Surabaya tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari yang ditayangkan di televisi, meskipun pada dasarnya mereka juga diterpa oleh pemberitaan tersebut. Perasaan cemas yang dimiliki ibu rumah tangga di Surabaya tidak hanya dipengaruhi oleh informasi dari televisi melainkan dari media massa lain juga (internet, Koran, radio, dll).

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan penelitian ini diantaranya adalah :

1. Bagi pihak stasiun televisi

Walau sudah cukup dibuktikan dalam penelitian ini, namun disarankan agar dapat lebih banyak lagi memberikan tayangan berita yang juga lebih menonjolkan sisi edukatif kepada para pemirsanya, sehingga pemirsa akan dapat menambah pengetahuannya setelah menonton tayangan tersebut.

2. Bagi Ibu rumah tangga

Disarankan agar lebih memperhatikan putra dan putrinya, meluangkan waktu walau hanya untuk berbincang-bincang dengan anak sehingga orang tua khususnya ibu tau apa yang sedang dialami putra dan putrinya ketika disekolah atau berada diluar rumah. Mengenalkan pada anak bahaya pornografi, seks bebas, dan kapan anak boleh mengenal seks. Sehingga anak juga mempunyai tanggung jawab atas dirinya dan terhindar dari dunia prostitusi remaja.

3. Bagi penelitian yang akan datang

Disarankan agar menggunakan objek penelitian yang lebih luas, serta dapat menambah sampel yang digunakan sehingga diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih tergeneralisasi dengan baik di semua kalangan, tidak hanya di kalangan ibu rumah tangga saja.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Adi, B. 2010. Jurnalistik Televisi. Graha ilmu : Yogyakarta

Bungin, B. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana : Jakarta

, B 2007. Sosiologi Komunikasi. Kencana : Jakarta

Effendy, Onong Uchana, 1993. Televisi siaran, teori dan praktek. Mandar Maju :

Bandung

, 2000. Komunikasi Teori dan Praktek, Citra Aditya Bakti

: Bandung

, 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Citra Aditya

Bakti : Bandung

Elvinaro, A & Erdinaya, L. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya : Bandung

Hadi, Sutrisno, 1981. Metodologi Research, Penulisan Paper, Skripsi, Thesis

dan Desertasi, Yayasan Penerbit UGM : Yogyakarta

Kriyantono, Rakhmat, 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada

Media Group : Jakarta

Kuswandi, Wawan, 1996. Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Isi Media

Televisi), Rhineka Cipta : Jakarta

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Rajagrafindo Persada : Jakarta

Safaria, T. & Saputra, N. 2009. Manajemen Emosi. Bumi Aksara : Jakarta

Sugiyono. 2008. Statistic Nonparametris. Alvabeta : Bandung

, 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Alvabeta : Bandung

Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Grasindo : Jakarta

NON BUKU : www. Liputan6.com www. TvOne.co.id

BPS Kota Surabaya (Surabaya In Figure 201)

JURNAL :

Pradianingrum Ayuningtyas, Hubungan Antara Terpaan Media Mengenai Penculikan Anak di Televisi Dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua di

RT 23 Kelurahan Sidomulyo Samarinda, Samarinda, 2013

Asrul M. Mustaqim, Rajab Ritonga, dan Sukardi, Hubungan Penggunaan Media

Dokumen terkait