• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Data

4.2.2 Terpaan Pemberitaan

menonton, melihat pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi. Terpaan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari ini terdiri dari 2 indikator yaitu frekuensi (tingkat keseringan) dalam menonton, melihat pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi, serta durasi (lama waktu) menonton, melihat pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi.

Terpaan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi dituangkan dalam dua pertanyaan di kuesioner. Yang terdiri dari pertanyaan berapa kali anda menyaksikan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari selama satu bulan (1 bulan), serta berapa lama anda menyaksikan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari selama satu bulan (1 bulan) dalam sehari.Selengkapnya data tertera pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Frekuensi Menonton Pemberitaan

Siswi SMP yang menjadi Mucikari di Televisi selama 1 bulan (n=100) No. Keterangan Frekuensi %

1. 2 – 4 kali 27 27

2. 5 – 7 kali 21 21

3. 8 – 10 kali 52 52

J umlah 100 100

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa dalam satu bulan (1 bulan) sebanyak 52% atau 52 responden melakukan kegiatan menonton pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi sebanyak 8 – 10 kali. Alasan responden karena menurut mereka kasus siswi SMP yang menjadi mucikari adalah suatu fenomena di tengah masyarakat. Dari berita yang ditayangkan menjadi peringatan bagi responden untuk tetap waspada pada anak-anak.

Sebanyak 27% atau 27 responden, frekuensi menonton pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi sebanyak 2 – 4 kali. Alasan responden karena selain disibukkan dengan mengurusi urusan rumah tangga, mereka lebih tertarik untuk menonton sinetron yang di tayangkan di televisi sebagai hiburan daripada harus melihat pemberitaan siswi SMP menjadi mucikari, sebab pemberitaan yang ditayangkan di televisi kadang terlalu melebih-lebihkan. Alasan lain yang diberikan karena responden ada yang bekerja (carrier women) sehingga ia harus membagi waktu antara perannya sebagai ibu rumah tangga, peran sebagai istri, dan mendidik anak.

Tabel 4.4

Durasi Menonton Pemberitaan

Siswi SMP yang menjadi Mucikari di Televisi (n=100) No. Keterangan Frekuensi %

1. 2 – 5 menit 74 74

2. 6 – 9 menit 11 11

3. 10 – 15 menit 15 15

J umlah 100 100

Sumber :Kuesioner no 2.6

Dari tabel 4.4 maka dapat dilihat rata-rata durasi ibu rumah tangga yang menjadi responden menonton pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi yaitu 2 – 5 menit yaitu sebanyak 74% dari total keseluruhan responden. Ini menunjukkan bahwa 74 responden menonton pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari hanya sekilas – sekilas saja, alasannya karena responden merasa pemberitaan yang ditayangkan di televisi terlalu sering diulang-ulang.

Kemudian untuk durasi 6 – 9 menit, ibu rumah tangga yang menjadi responden sebanyak 11% atau 11 responden. Ini berarti sebanyak 11 responden menonton pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari secara terus-menerus. Alasannya karena responden menyaksikan berita tersebut sambil melakukan aktivitas lain, seperti memasak, dan aktivitas yang lainnya.

Selanjutnya untuk durasi 10 – 15 menit, ibu rumah tangga yang menjadi responden sebanyak 15% atau 15 responden. Ini berarti sebanyak

15 responden menonton pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari sampai habis pemberitaan, ini perlu untuk ibu rumah tangga karena dengan memperhatikan pemberitaan sampai habis dapat mendapatkan informasi dan ibu rumah tangga dapat melihat bagaimana mucikari cilik ini menjalankan aksinya dan ibu rumah tangga akan tahu apa yang harus dilakukan.

Kemudian dari hasil perhitungan frekuensi dan durasi menonton pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi maka dapat diketahui bahwa terpaan pemberitaan siswi SMP di televisi adalah variabel X (Jumlah nilai X dapat dilihat dilampiran 1).

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 di atas, sebelumnya hasil jawaban responden diberikan skor dan total skornya menunjukkan terpaan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi tersebut dapat digolongkan dalam kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Dengan melihat pula pada hasil penyajian, analisis data telah dijabarkan pada deskriptif tiap-tiap tabel tadi dan pada lampiran, maka rekapitulasi jawaban responden untuk variabel terpaan berita siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi (frekuensi dan durasi) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Terpaan Pemberitaan Siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi secara keseluruhan (n=100)

No. Terpaan Frekuensi %

1. Rendah 54 54

2. Sedang 32 32

3. Tinggi 14 14

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner 2.6, 2.8 dan lampiran

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa terpaan pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi tergolong pada kategori rendah yaitu sebesar 54% atau 54 responden. Kategori rendah ini dapat diasumsikan bahwa walaupun responden memiliki kesibukan selain ibu rumah tangga yaitu carier women, mereka tetap menyempatkan waktu luang untuk menonton berita siswi SMP yang menjadi mucikari. Itu karena berita ini menjadi peringatan tersendiri bagi responden agar terus waspada pada anak-anak mereka dan orang sekitar. Dari alasan itulah responden selalu memperhatikan berita dan memahami isi dari berita tersebut setiap kali ditayangkan di televisi.

Sebanyak 32% atau 32 responden. Kategori sedang ini dapat diasumsikan bahwa walaupun ibu rumah tangga tidak 24 jam berada didekat anak, tetapi ibu rumah tangga berhak tahu apa saja yang dilakukan anak diluar rumah, hal tersebut untuk menghindari anak berbuat hal yang tidak baik. Dari pemberitan tersebut ibu rumah tangga menjadi semakin

tahu bahwa dunia prostitusi dapat dengan mudah masuk dalam lingkup pelajar.

Kategori tinggi ada 14% atau 14 responden masuk dalam kategori tinggi karena ibu rumah tangga tidak mau ketinggalan berita mengenai siswi SMP yang menjadi mucikari karena dalam pemberitaan tersebut banyak sekali pelajaran dan informasi yang dapat ibu rumah tangga/orang tua ambil. Suatu berita dapat sebagai pelajaran agar kelak anak tidak masuk dalam lembah hitam prostitusi, dan sebagai orang tua dapat lebih mengawasi anaknya setelah melihat pemberitaan tersebut

Diketahui batasan skor dalam lebar interval untuk terpaan berita sisiwi SMP yang menjadi mucikari di televisi yaitu :

1. Kategori Rendah bila terpaan berita siswi SMP yang menjadi mucikari menunjukkan skor 1 – 2

2. Kategori Sedang bila terpaan berita siswi SMP yang menjadi mucikari menunjukkan skor 3 – 4

3. Kategori Tinggi bila terpaan berita SMP yang menjadi mucikari mucikari menunjukkan skor 5 – 6

4.2.3 Media Televisi yang Digunakan Sebagai Media Untuk Melihat

Dokumen terkait