• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Data

4.2.4 Kecemasan Ibu Rumah Tangga

4.2.4.3 Kecemasan Moral

Kecemasan ini menunjukkan kecemasan ibu rumah tangga yang lebih kepada melakukan tindakan yang tepat dari bahaya riel/nyata seperti pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari. Data pada tabel dibawah ini menunjukkan kecemasan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga :

1. Mengenalkan Pada Anak Bahaya Pornografi, Bahaya Seks Bebas, dan Kapan Anak Boleh Mengenal Seks Bebas.

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden, diperoleh sebaran jawaban pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.15

Kecemasan Ibu Rumah Tangga Dengan Mengenalkan Pada Anak Bahaya Pornografi, Seks Bebas (n=100)

No. Keterangan Frekuensi %

1. Sangat Setuju 46 46

2. Setuju 45 45

3. Tidak Setuju 9 9

4. Sangat Tidak Setuju 0 0

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner no 3.17

pendidikan seksual itu penting untuk anak agar anak muncul rasa tanggung jawab dengan tubuh mereka. Karena apabila anak tidak diberikan pemahaman mengenai pendidikan seks, takutnya ada hal negatif yang terjadi, misalnya hubungan seks diluar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penularan virus HIV.

45% atau 45 responden memilih jawaban setuju karena anak perlu diberi pengertian tentang bahayanya pornografi dan seks bebas dan kapan anak bisa mengenal soal seks, agar anak-anak juga tidak sembrono untuk melakukan hal yang demikian.

Sedangkan 2% atau 2 responden memilih jawaban sangat tidak setuju dikarenakan mereka masih merasa bahwa membicarakan seks adalah hal tabu dan tidak pantas untuk dibicarakan, sehingga mereka membiarkan agar anak tahu dengan sendirinya.

2. Memberitahu Pada Anak Agar Berjaga-jaga Terhadap Orang Asing. Dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden, diperoleh sebaran jawaban pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.16

Kecemasan Ibu Rumah Tangga Dengan Memberitahukan Pada Anak Agar Berjaga-jaga Terhadap Orang Asing (n=100)

No. Keterangan Frekuensi %

1. Sangat Setuju 56 56

2. Setuju 44 44

3. Tidak Setuju 0 0

4. Sangat Tidak Setuju 0 0

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner no 3.18

Dari tabel 4.16 diatas dapat diketahui responden paling banyak menjawab sangat setuju sebesar 56% atau 56 responden dikarenakan media massa memberitahukan siswi SMP yang menjadi mucikari secara berlebihan. Kadang terlalu mengekspose korban dari mucikari tersebut sehingga timbul perasaan khawatir yang berlebihan.

Sedangkan yang menjawab setuju sebesar 44 responden atau 44%. Alasan yang diberikan responden yaitu sebagai antisipasi saja karena di pemberitaan marak terjadi penjulan anak dibawah umur yang ternyata didalangi oleh pelajar.

3. Memberitahu Pada Anak Agar J angan Mau Diajak Pergi Dengan Orang Yang Belum Dikenal Maupun yang Baru Dikenal.

Tabel 4.17

Kecemasan Ibu Rumah Tangga Dengan Berpesan Pada Anak Agar J angan Mau Diajak Pergi Dengan Orang yang Belum Dikenal

Maupun Orang Terdekat (n=100)

No. Keterangan Frekuensi %

1. Sangat Setuju 46 46

2. Setuju 49 49

3. Tidak Setuju 4 4

4. Sangat Tidak Setuju 1 1

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner no 3.19

Dari tabel 4.17 diatas dapat diketahui responden paling banyak menjawab setuju dengan jumlah sebanyak 49 responden atau 49%. Alasan yang diberikan dikarenakan responden memiliki perasaan takut kalau anak masuk dalam jurang prostitusi yang marak diberitakan di televisi. Selain itu, alasan responden dikarenakan dalam pemberitaan, pelaku prostitusi banyak dari anak-anak yang masih berstatus sebagai pelajar bahkan teman sendiri.

46% atau 46 responden memberikan jawaban sangat setuju karena orang tua patut untuk memberi pengertian kepada anak agar jangan mau diajak pergi oleh orang yang baru dikenal, dan memberi peraturan yang tegas agar si anak dapat menjaga dirinya.

Tidak setuju dipilih responden sebanyak 4% atau 4 responden karena apabila anak dilarang untuk bergaul dengan orang baru anak akan menjadi kuper / kurang pergaulan. Dengan memperbolehkan anak untuk bergaul dengan siapa saja juga mengajarkan anak untuk bertanggung jawab.

Sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju dipilih 1% atau 1 responden dikarenakan responden percaya kalau seorang anak mempunyai insting. Melalui insting anak dapat mengetahui apakah orang tersebut bermaksud baik atau tidak.

Kemudian dari hasil perhitungan jawaban responden dari 11 item pertanyaan, maka dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan ibu rumah tangga di Surabaya terhadap pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari di televisi sebagai variabel Y.

Sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya bahwa tingkat kecemasan ibu rumah tangga digolongkan dalam tiga kategori yaitu kecemasan rendah, kecemasan sedang, dan kecemasan tinggi yang ditetapkan berdasarkan jumlah skor masing-masing responden.

Tabel 4.18

Rekapitulasi Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga di Surabaya No. Tingkat Kecemasan Frekuensi %

1. Kecemasan Rendah 0 0

2. Kecemasan Sedang 21 21

3. Kecemasan Tinggi 79 79

J umlah 100 100

Sumber : Hasil olahan data

Sesuai tabel 4.18 diatas dapat diketahui bahwa sebagai besar responden dalam penelitian ini tergolong pada kategori kecemasan tinggi yaitu sebanyak 79 responden atau 79%. Kategori kecemasan tinggi ini dapat diasumsikan bahwa responden memiliki perasaan cemas yang sangat kuat, akibatnya responden tidak dapat melakukan rutinitas secara tenang. Ini dapat terlihat dari upaya yang dilakukan responden agar anak tidak masuk dalam lembah hitam prostitusi yaitu dengan tidak memberikan smart phone kepada anak yang masih pelajar untuk menghindari hal-hal negatif yang diperoleh dari penyalahgunaan smart phone. Bahkan ada responden yang berpesan kepada anaknya agar jangan mau diajak pergi dengan orang yang baru dikenal. Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberitaan siswi SMP yang menjadi mucikari dengan kecemasan ibu rumah tangga.

Kategori cemas sedang yaitu sebanyak 21 responden atau 21%. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pada dasarnya responden memiliki perasaan cemas, tetapi tidak begitu kuat. Upaya yang dilakukan responden

beraneka ragam mulai dari melakukan komunikasi yang intensif dengan anak, bahkan ada yang menyediakan waktu khusus untuk berbincang- bincang dengan anak. Sedangkan cemas dalam kategori rendah tidak terdapat responden atau sebesar 0% dari responden yang ada.

Dokumen terkait