• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pembahasan

Untuk mengukur peningkatan hasil belajar atau pemahaman siswa dari

pretest danposttest tersebut maka digunakanlah uji N-Gain. Berikut ini hasil rekapitulasi uji N-Gain pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.1

Data Rekapitulasi Hasil Uji N-GainPretestdanPosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain

Nilai Terendah 30 71 41 40 75 35

Nilai Tertinggi 95 100 5 85 95 10

Rata-rata 63,19 94,05 30,86 60,27 88,75 28,48

Berdasarkan tabel di atas diperoleh selisih nilai dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen sebelum menggunakan model

Quantum Teaching dengan teknik peta pikiran (mind mapping)nilai tertinggi adalah 95 kemudian setelah diberlakukan model Quantum Teaching dengan teknik peta pikiran (mind mapping) nilai tertinggi menjadi 100, maka diperoleh selisih nilai 5. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS kelas eksperimen setelah menggunakan modelQuantum Teaching

teknik peta pikiran (mind mapping).

Sedangkan untuk kelas kontrol menerapkan diskusi kelompok menggunakan LKK (Lembar Kerja Kelompok) nilai tertingginya adalah 95 dan nilai terendahnya 85, maka diperoleh selisih nilai 10. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS kelas kontrol setelah menerapkan diskusi kelompok menggunakan LKK (Lembar Kerja Kelompok).

2. Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua data yaitu pretest dan data posttest. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistibusi normal atau tidak. Untuk menguji kenormalannya maka digunkan ujililiefors.

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan α = 5% atau 0,05.

Keputusan dibuat berdasarkan pada ketentuan pengujian normalitas, yaitu jika Lhitung< Ltabelmaka kedua data berdistribusi normal. Sebaliknya jika Lhitung> Ltabel maka kedua data tidak berdistribusi normal.

1) Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimem dan Kelas Kontrol

Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagaimana terlampir di lampiran. Rekapitulasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Uji NormalitasPretestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Pretest Eksperimen Kontrol Terendah 30 40 Tertinggi 95 85 Mean 63,19 60,27 Simpangan Baku 12,37 12,41 Lhitung 0,00311 -0,0039 Ltabel 0,1476

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Lhitung pretest

kelas eksperimen adalah 0,00311 dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan Lhitung kelas kontrol adalah -0,0039 dikatakan berdistribusi normal. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu Lhitung < Ltabel sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

2) Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimem dan Kelas Kontrol

Hasil uji normalitas posttestkelas eksperimen dan kelas kontrol sebagaimana terlampir di lampiran. Rekapitulasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Rekapitulasi Uji NormalitasPosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Posttest Eksperimen Kontrol Terendah 71 75 Tertinggi 100 95 Mean 94,05 88,75 Simpangan Baku 7,62 4,91 Lhitung 0,1036 -0,0251 Ltabel 0,1476

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Lhitung posttest

kelas eksperimen adalah 0,1036 dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan Lhitung kelas kontrol adalah -0,0251 dikatakan berdistribusi

normal. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu Lhitung < Ltabel

sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Data

Setelah dilakukan uji normalitas untuk menguji apakah data tersebut bersifat homogen atau tidak maka dilakukanlah uji homogenitas. Data yang diuji tingkat homogenitasnya yaitu data pretest dan data posttest.

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan α = 5% atau 0,05. Keputusan pada uji homogenitas berdasarkan pada ketentuan jika Fhitung< Ftabelmaka dapat dinyatakan data bersifat homogen, sebaliknya jika Fhitung > Ftabel dinyatakan data tidak bersifat homogen.

1) Hasil Uji Homogenitas pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil uji homogenitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagaimana terlampir dalam lampiran dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji HomogenitasPretestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Statistik Nilai Pretest 1 S2Eksperimen 140,452 2 S2Kontrol 12,4133 3 Fhitung 0,08 4 Ftabel 1,80 Perbandingan 0,08 < 1,80 Kesimpulan

Fhitung< Ftabeldapat disimpulkan kedua sampel

tersebut bersifat homogen Keterangan:

S2Eksperimen = varians kelas eksperimen

S2Kontrol = varians kelas kontrol

Ftabel = nilai tabel berdasarkan nilai hitung

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

pretest kedua kelompok sampel penelitian memenuhi kategori homogenitas. Berdasarkan nilai distribusi F diperoleh nilai Ftabel 1,80 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan pembilang 36. Karena Fhitung < Ftabel yaitu 0,08 < 1,80 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari data kedua kelompok tersebut memiliki varians homogen.

2) Hasil Uji Homogenitas posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagaimana terlampir dalam lampiran dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji HomogenitasPosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Statistik Nilai Posttest 1 S2Eksperimen 58,1636 2 S2Kontrol 24,1319 3 Fhitung 0,41 4 Ftabel 1,80 Perbandingan 0,08 < 1,80 Kesimpulan

Fhitung< Ftabeldapat disimpulkan kedua sampel

tersebut bersifat homogen Keterangan:

S2Eksperimen = varians kelas eksperimen

S2Kontrol = varians kelas kontrol

Ftabel = nilai tabel berdasarkan nilai hitung

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

pretest kedua kelompok sampel penelitian memenuhi kategori homogenitas. Berdasarkan nilai distribusi F diperoleh nilai Ftabel 1,80 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan pembilang 36. Karena Fhitung < Ftabel yaitu 0,41 < 1,80 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari data kedua kelompok tersebut memiliki varians homogen.

3. Uji Hipotesis Data

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian dapat diteruskan pada analisis data berikutnya yaitu uji hipotesis. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pretest dan hasilposttest pembelajaran IPS menggunakan model Quantum Teaching. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t. Untuk pengujian tersebut maka diajukan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 :μ 1=μ 2

Ha :μ 1μ 2

Keterangan:

µ1 =hasil belajar dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik peta pikiran (mind mapping).

µ2 = hasil belajar dalam proses pembelajaran menerapkan diskusi kelompok menggunakan LKK (Lembar Kerja Kelompok).

H0= Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model Quantum Teaching teknik peta pikiran (mind mapping) dengan kelompok kontrol yang menerapkan diskusi kelompok menggunakan LKK (Lembar Kerja Kelompok).

Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik peta pikiran (mind mapping) dengan kelompok kontrol yang menerapkan diskusi kelompok menggunakan LKK (Lembar Kerja Kelompok).

Hipotesis pengujian tersebut di uji dengan menggunakan uji t, dengan kriteria pengujian yaitu, jika thitung< ttabel maka H0diterima dan thitung > ttabel maka H0 ditolak. dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,66691 dan derajat kebebasan (dk) = 36 + 36–2 = 70.

Tabel 4.6

Hasil Uji Hipotesis Uji t

thitung ttabel Kesimpulan

3,50 1,66691 Tolak H0dan Terima Ha

Dengan demikian thitung > ttabel (3,50 > 1,66691), H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga pengujian hipotesis uji-t nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menyatakan bahwa Ho tidak sama dengan Ha

yaitu µ1 tidak sama dengan μ 2 (μ 1 μ 2). Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik peta pikiran (mind mapping) dengan kelompok kontrol yang menerapkan diskusi kelompok menggunakan LKK (Lembar Kerja Kelompok).

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching ini sangat menekankan pada percepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan yang sangat tinggi, memusatkan perhatian siswa pada interaksi yang bermakna, menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran dan mengutamakan keberagaman dan kebebasan dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dengan

adanya hasil perolehan pengujian hipotesis yaitu ttabel > thitung (3,50 > 1,66691).

Dokumen terkait