• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.9 Analisis Data Akhir

3.9.4 Analisis Data Hasil Belajar

dimana

   

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1       n n s n s n S Keterangan: 1

x = rata-rata skor sikap peduli lingkungan kelompok eksperimen

2

x = rata-rata skor peduli lingkungan kelompok kontrol n1 = jumlah data kelompok eksperimen

n2 = jumlah data kelompok kontrol

S1 = standar deviasi data sikap peduli lingkungan kelompok eksperimen S2 = standar deviasi data sikap peduli lingkungan kelompok kontrol S = standar deviasi kelompok gabungan

Perbedaan hasil pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.

3.9.4 Analisis Data Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dalam ranah kognitif dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes obyektif yang berupa pilihan ganda yang berjumlah 25 soal dalam waktu 40 menit. Rumus untuk menghitung nilai/hasil tes adalah sebagai berikut:

100 Nilai   mal skor maksi diperoleh skor yang test

Nilai pretest dan posttest siswa kemudian dijadikan sebagai nilai akhir setelah digabungkan dengan nilai LKS dan tugas. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai akhir siswa adalah:

5 2 2a b c NA   Keterangan: NA = nilai akhir ɑ = nilai pretest b = nilai posttest

c = rata-rata nilai LKS (Arikunto, 2012)

Peningkatan yang terjadi antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dihitung dengan menggunakan rumus faktor –g (N-gain) yang dikembangkan oleh Hake (1999) dengan rumus:

Spre Smaks Spre Spost g    Keterangan:

Spost = Skor observasi sesudah perlakuan Spre = Skor observasi sebelum perlakuan Smaks = Skor maksimum

Tabel 3.14 Kriteria faktor-g pada sikap peduli lingkungan

Interval nilai Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Penelitian dikatakan berhasil jika perolehan gain hasil analisis Spre dan Spost sekurang-kurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil dan hasil belajar kognitif meningkat.

Data yang telah berdistribusi normal dilakukan uji t untuk melihat perbedaan hasil pemahaman konsep antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Sudjana (2005), data yang diperoleh dari hasil pemahaman konsep dianalisis dengan menggunakan rumus:

2 1 1 1 2 1 n n s x x t   dimana

   

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1       n n s n s n S Keterangan: 1

x = rata-rata nilai akhir kelompok eksperimen

2

x = rata-rata nilai akhir kelompok kontrol n1 = jumlah data kelompok eksperimen n2 = jumlah data kelompok kontrol

S1 = standar deviasi data nilai akhir kelompok eksperimen S2 = standar deviasi data nilai akhir kelompok kontrol S = standar deviasi kelompok gabungan

Perbedaan hasil pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.

67

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan yaitu:

1. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. Hal ini terlihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa per aspek maupun per pertemuan.

2. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. . Hal ini terlihat dari peningkatan sikap peduli lingkungan per aspek maupun per pertemuan.

3. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, apabila menggunakan pendekatan outdoor learning dipastikan benar-benar siap dengan tahapan pembelajarannya dan pengendalian siswa di lapangan.

2. Bagi peneliti yang ingin menggunakan media pembelajaran berbentuk permainan seperti puzzle harus benar-benar dilengkapi dengan cara kerja dan penjelasan yang lengkap, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mengganggu waktu pembelajaran.

68

Daftar Pustaka

Ali, H. 2008. Efektifikan Pembelajaran Biologi melalui Metode Out Door Study dalam Upaya Meningkat Minat Belajar Siswa. Jurnal Bionature, 8(1):18-23.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

___________. 2014. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Aryani, B.D. 2014. Upaya Mengembangkan Sikap Peduli Lingkungan melalui Bermain Ecofunopoly. Tersedia di http://download.portalgaruda.org/. Diakses tanggal 3 Maret 2015.

Baharuddin & E. N. Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Budiyono. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Metode Group Investigation Dipadu Game Puzzle. Jurnal Pendidikan Biologi. 2(1). Tersedia di http://journal.um.ac.id/index.php/jpb/article/view/3858

Chalmers, D. J. 2011. Frege’s Puzzle and the Objects of Credence. Australian National University Journal, 120 (479): 1-49.

Crist. 2008. Pendekatan kontekstual CTL. Jakarta: Depdiknas 2003.

Depdiknas (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Biro Hukum dan Organisasi, Jakarta: Sekjen Depdiknas.

Depdiknas (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Dimopaolus, DI., Pantis, DJ., & Paraskevopoulus, S.. 2009. Planning Educational Activities and Teaching Strategies On Constructing a Conservation Educational Module. Jurnal Environmental & Science Education 4 (4) : 351-364. Turkey: IJESE.

Ginting, A. (2005). Outdoor Learning-Peace Education. Bandung: P3GT.

Handayani, A. 2013. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan melalui Implementasi Pendekatan STM dalam Pembelajaran IPA Kelas IV di SDN Keputran. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Iskandar, M. R., Raharjo & B. Setiawan. 2014. Pengembangan Media Permainan Puzzle Pada Siswa SMP dengan Materi Sistem Pencernaan Manusia. Jurnal Pendidikan Sains, 2(3):1-7.

Kurniawati, A., W. Isnaeni & N. R. Dewi. 2013. Implementasi Metode Penugasan Analisis Video pada Materi perkembangan Kognitif, Sosial dan Moral. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 2 (2): 149-155.

Laksosno, S. 2012. Pengembangan Media Pembuatan Game Interaktif untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Mata Pelajaran Ekonomi. S1 Thesis. Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia di http://eprints.uny.ac.id/8036/

Machin, A. 2012. Pengaruh Permainan Call Cards terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2):163-167.

Marfuah, S. A. Irsadi & S. D. Pamelasari. 2014. Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbentuk Jigsaw Puzzle Pada Tema Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan di SMP Negeri 2 Margoyoso Kabupaten Pati. Unnes Science Education Journal, 3(2):528-534.

Marianti, A. 2006. Bunga Rampai Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS). Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes.

Meltzer, D.E. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and Conseptual Learning Gain in Physics: „hidden variable‟ in Diagnostic Pretest Scores. American Journal of Physics, 70(12): 1259-1267.

Mulyani, S., dkk. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Narwanti, S. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran. Jakarta: Grasindo.

Nenggala, A.K. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Ningsih, W. I., A. A. I. N. Marhaeni & I. W. Lasmawan. 2013. Pengaruh Implementasi Pendekatan Proses Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Menulis dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1):1-10.

Pramudiani, H., T. Widianti & E. Peniati. 2014. Penerapan Peendekatan Accelerated Learning disertai Media Puzzle terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar. Unnes Journal of Biology Education, 3(2):40-47.

Primarinda, I., B. A. Prayitno & Maridi. 2014. Pengembangan Modul Berorientasi PBL Pada Materi Pencemaran untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa. Jurnal UNS, 1(1):1-10.

Rachmawati, N. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS Terpadu Berbasis Outdoor Learning. Journal of Primary Educational, 2(2):77-83. Rahayu, Y., Hairida & I. Lestari. 2014. Penerapan Outdoor Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran, 3(9):1-11. Tersedia di

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6898

Rahmatina. 2007. Pengunaan Permainan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar, 16(1): 77-90.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, A. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Safitri. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA. Skripsi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Safitri, O. I., A. Retnoningsih & A. Irsadi. 2014. Penerapan Outdoor Learning Process (OLP) Menggunakan Papan Klasifikasi pada Materi Klasifikasi Tumbuhan. Unnes Journal of Biology Education, 3(1):61-68. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/4158/3795

Santiningtyas, K., A. P. B. Prasetyo & B. Priyono. 2012. Pengaruh Outdoor Learning Berbasis Inkuiri Terhadap Hail Belajar Materi Ekosistem. Unnes Journal of Biology Education, 1(2):91-98.

Sari, I. P. 2012. Pemanfaatan Kebun sebagai Sumber Belajar dengan Menerapkan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Unnes Journal Of Biology Education. 1(2):1-6.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah production. Sudjana. 2006. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susiamti, W. 2011. Penerapan Outdoor Learning Process (OLP) pada Materi Kelangsungan Hidup Organisme di SMP 1 Gondang Sragen. Skripsi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Sutoyo, A. 2009. Pemahaman Individu Observasi, Checklist, Kuesioner dan Sosiometri. Semarang: CV.Widya Karya.

Syawiji. 2009. Metode Outdoor Learning dan Peningkatan Minat Belajar Aritmetika Sosial. Jurnal Pendidikan 9(1): 30-46.

Taufiq, M., N. R. Dewi & A. Widyatmoko. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema Konservasi Berpendekatan Science Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2):140-145.

Titin. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan. Jurnal Inkuiri, 1(3):245-257.

Vernanda, G. 2013. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Melalui Media Puzzle Bagi Anak Kesulitan Belajar Kelas II di SDN 18 Koto Luar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus UNP. 2(3):693-704.

Wibowo, Y. 2010. Bentuk-bentuk Pembelajaran Outdoor. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY.

Yahya, N. 2014. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantu Media Kultur Jaringan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreatifitas Siswa Kelas XII IPA2 SMA Negeri 1 Bangsri. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2):154-159.

73

SILABUS

Dokumen terkait