• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

a. Uji normalitas

Uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 16 for windows. Uji normalitas dilakukan pada hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 18. Hasil uji normalitas pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

No. Data Probabilitas (P)

atau Sig hitung

Sigmin Keterangan

1. Pre-test eksperimen 0,138 0,05 Sebaran data normal Pre-test kontrol 0,144 0,05 Sebaran data normal 2. Post-test eksperimen 0,195 0,05 Distribusi data

normal

Post-test kontrol 0,118 0,05 Distribusi data normal

(Sumber: lampiran 37 halaman 179)

65,56 65,74 78,19 86,9 50 55 60 65 70 75 80 85 90

kelompok kontrol kelompok eksperimen

81

Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov pada pre-test kelompok eksperimen sebesar 0,138 dan hasil post-test sebesar 0,195. Sedangkan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov pada pre-test kelompok kontrol sebesar 0,144 dan hasil post-test sebesar 0,118. Dari hasil di atas dinyatakan bahwa data berdistribusi normal karena nilai P > 0,05. Hasil tersebut memenuhi salah satu persyaratan untuk melakukan uji-t.

b. Uji Homogenitas

Setelah data berdistribusi normal kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas menggunakan rumus levene’s test. Hasil dari uji homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diperoleh dengan bantuan SPSS 16 for windows adalah sebagai berikut:

Tabel 19. Hasil uji homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol No. Data Sighitung Sigmin Keterangan

1. Pre-test kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah 0,543 0,05 Varian sama/homogen 2. Post-test kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah 0,027 0,05 Varian beda/tidak homogen

(Sumber: lampiran 38 halaman 180)

Berdasarkan tabel diatas hasil analisis uji homogenitas diperoleh nilai signifikan untuk pre-testi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 0,543. Sedangkan nilai signifikansi post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 0,027. Dari hasil analisis pre-test menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama/homogen, karena mempunyai nilai

82

signifikansi 0,543 > 0,05. Dengan demikian seluruh persyaratan untuk dilakukannya uji-t telah terpenuhi. Sedangkan hasil post-testi menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai nilai signifikansi 0,027 < 0,05 sehingga varian berbeda/tidak homogen, pasil post-test berbeda/tidak homogen karena kedua kelompok telah diberi perlakuan (treatment).

2. Uji Kemampuan Awal

Berdasarkan perhitungan data pre-test yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 20. Hasil t-test data pre-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah

Aspek Eksperimen Kontrol

Mean 65,74 65,56

N 21 20

t-hitung 0,104

t-tabel 1,685

sig. (2-tailed) 0,918

Analisis t hitung < t tabel

Keterangan Tidak signifikan

(Sumber: lampiran 39 halaman 181)

Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa skor rata-ata pre-test yang diperoleh kelompok eksperimen sebesar 65,74 dan kelompok kontrol sebesar 65,56. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus t-test diperoleh t hitung sebesar 0,104 dan dikonsultasikan dengan t tabel yaitu 1,685. Segangkan nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05 yaitu 0,918. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah awal dari kedua kelompok, dengan kata lain kedua kelompok memiliki kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah yang relatif sama. Dari hasil penghitungan ini peneliti dapat melanjutkan penelitian dengan

83

melaksanakan pembelajarab dengan model discovery learning pada kelompok eksperimen.

3. Uji Hipotesis

Hasil uji-t post-test kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data post-test kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Adapun hasil perbandingan post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebagai berikut:

Tabel 21. Hasil post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

No. Kelompok N Mean Standar Deviasi

1. Kontrol 20 78,19 6,197

2. Eksperimen 21 86,90 5.133

(Sumber: lampiran 40 halaman 182)

Berdasarkan tabel 21. Skor rata-rata (mean) kelompok kontrol adalah 78,19, dan skor rata-rata (mean) kelompok eksperimen adalah 86,90. Oleh karena itu, skor rata-rata kelompok eksperimen lebih besar daripada skor rata-rata kelompok kontrol. Selisih skor rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah 8,71.

Uji hipotesis dilakukan untuk memperkuat data perbandingan skor rata-rata post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Langkah-langkah dalam menganalisis data dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 16 for windows adalah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis

Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan

84

masalah dalam pembelajaran IPA kelas V SD se-Gugus III Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

Ho : Tidak ada pengaruh dari penggunaan model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA kelas V SD se-Gugus III Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

b. Menentukan t hitung dan t tabel

Penentuan t hitung diperoleh dengan menggunakan Independent Samples T-Test (uji t sampel bebas). Adapun uji hipotesis melalui uji-t (t-test) disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 22. Hasil uji-t post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Data t sig. (2-tailed) Kesimpulan

Post-test (eksperimen-kontrol) 4,912 0,00 Ada beda

Hasil analisis uji-t pada tabel 22 menunjukkan bahwa nilai t sebesar 4,912 san sig. 0,00. Hasil dari t hitung kemudian dicocokkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5%. T tabel dicari pada tabel signifikansi 0,05 dengan drajat kebebasan (df) n-2. Pengujian dua sisi (signifikansi 5%) dengan drajat kebebasan (df) 41-2=39, maka hasil untuk t tabel sebesar 1,685.

c. Menentukan kriteria pengujian

Hasil dari t hitung kemudian dicocokkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% (t tabel). Kriteria yang digunakan dalam uji-t adalah sebagai berikut:

1) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

85

Adapun hasil uji-t post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 23. Hasil t-test data post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah

Aspek Eksperimen Kontrol

Mean 86,90 78,19

N 21 20

t-hitung 4,912

t-tabel 1,685

sig. (2-tailed) 0,00

Analisis t hitung > t tabel

Keterangan Signifikan

(Sumber: lampiran 40 halaman 182)

Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui bahwa hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa nilai t hitung yaitu 4,912 dinyatakan lebih besar dari t tabel yaitu 1,685. Nilai t hitung > t tabel (4,912>1,685) dan nilai signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji-t menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Se-gugus III Kecamatan Jatinom Kabupenen Klaten tahun ajaran 2016/2017.

Dokumen terkait