• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Analisis Data Tahap Akhir

Setelah diberikan tes kemampuan berpikir kreatif diperoleh data akhir yang kemudian dianalisis. Tes kemampuan berpikir kreatif berjumlah 7 butir soal dengan semua soal berbentuk uraian. Tes ini diberikan setelah proses pembelajaran materi pokok segiempat selesai diajarkan. Tes kemampuan berpikir kreatif ini diikuti oleh 59 peserta didik yang terdiri dari 30 peserta didik kelas VII A (kelas kontrol) dan 29 peserta didik kelas VII B (kelas eksperimen). Hasil tes kemampuan berpikir kreatif peserta didik dari kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 38 halaman 223 dan terangkum pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif No Statistik Deskriptif Kelas

Eksperimen Kelas Kontrol

1 Banyak Peserta didik 29 30

2 Nilai Tertinggi 100 93 3 Nilai Terendah 67 56 4 Rata-rata 80,39 73,48 6 Simpangan Baku 8,60 8,84 7 Varians 73,89 78,07 8 Ketuntasan 93,1% 80%

Analisis data akhir yang dilakukan antara lain uji normalitas, uji homogenitas, uji ketuntasan belajar, dan uji kesamaan dua rata-rata.

4.1.2.1 Uji Normalitas Data Tahap Akhir

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data hasil tes kemampuan berpikir kreatif yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

H0: data berdistribusi normal dan H1: data tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika < dengan peluang untuk  = 5% dan dk = .

Dari hasil analisis uji normalitas data tahap akhir diperoleh = 8,5454. Dengan dk= (7-3) = 4 dan α = 5% diperoleh = 9,49.

Hasil analisis uji normalitas data tahap akhir dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Data Tahap Akhir

Data Kriteria

Nilai Tes

Kemampuan Berpikir Kreatif

8,5454 9,49 Normal

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data tahap akhir, diperoleh < , maka diterima yang berarti bahwa data akhir berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data akhir selengkapnya terdapat pada lampiran 39 halaman 225. 2 hitung2 ) 3 )( 1 ( k  ) 1 (  (k3) 2 hitung

2 tabel

2 hitung

2 tabel

2 hitung2 tabel

4.1.2.2Uji Normalitas Data Keaktifan Peserta didik

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data keaktifan peserta didik yang diperoleh berasal dari sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

H0: data berdistribusi normal dan H1: data tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika < dengan peluang untuk  = 5% dan dk = (k3).

Dari hasil analisis uji normalitas data keaktifan peserta didik diperoleh = 9,4004. Dengan dk= (7-3) = 4 dan α = 5% diperoleh = 9,49. Hasil analisis uji normalitas data keaktifan peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Data Keaktifan Peserta didik

Data Kriteria

Hasil pengamatan keaktifan peserta didik

9,4004 9,49 Normal

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data keaktifan peserta didik diperoleh < , maka diterima yang berarti bahwa data keaktifan peserta didik berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas keaktifan peserta didik selengkapnya terdapat pada lampiran 52 halaman 249.

2 hitung2 ) 3 )( 1 ( k  ) 1 (  2 hitung

2 tabel

2 hitung

2 tabel

2 hitung2 tabel

4.1.2.3 Uji Homogenitas Data Tahap Akhir

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data tahap akhir mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut.

(kedua kelompok memiliki varians yang sama) dan (kedua kelompok memiliki varians yang berbeda)

Kriterianya pengujiannya, dengan α = 5% dan dk = k-1, terima jika

< . Dari hasil perhitungan, diperoleh = 0,021536. Dengan α = 5% dan dk = 2-1 = 1 diperoleh = 3,81. Hasil analisis uji homogenitas data tahap akhir dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8

Hasil Uji Homogenitas Data Tahap Akhir

Data 2 hitung

2 tabel

Kriteria Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kreatif 0,021536 3,81 Homogen

Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data tahap akhir, diperoleh bahwa hitung2 < tabel2 , maka diterima, artinya kedua sampel mempunyai

varians yang sama (homogen). Perhitungan uji homogenitas data tahap akhir selengkapnya terdapat pada lampiran 40 halaman 227.

2 hitung2 tabel2 hitung

2 tabel

4.1.2.4 Uji Hipotesis 1 (Uji Ketuntasan Belajar)

Untuk mengetahui pembelajaran Problem Posing dengan pendekatan PMRI dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal pada aspek kemampuan berpikir kreatif, maka dilakukan uji proporsi pihak kanan. Dalam penelitian ini, belajar dikatakan tuntas secara klasikal jika lebih dari atau sama dengan 75 % hasil tes kemampuan berpikir kreatif peserta didik mencapai nilai 70. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

: , artinya proporsi peserta didik pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai kurang dari atau sama dengan 74,5% (belum mencapai KKM klasikal) dan

: , artinya proporsi peserta didik pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai lebih dari 74,5% (sudah mencapai KKM klasikal).

Kriteria pengujiannya adalah ditolak jika dimana = = 1,64. Dari hasil perhitungan uji proporsi pihak kanan diperoleh = 2,298498. Jadi diperoleh sehingga ditolak. Jadi dapat disimpulkan, persentase ketuntasan belajar peserta didik kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar yaitu sebesar 93,1%. Perhitungan uji proporsi kelas eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 41 halaman 229.

Sedangkan ketuntasan klasikal untuk kelas kontrol diperoleh sebesar 80% artinya telah . Akan tetapi untuk perhitungan statistiknya, diperoleh

sehingga diterima. Jadi dapat disimpulkan, persentase ketuntasan

belajar peserta didik kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar klasikal.

4.1.2.5 Uji Hipotesis 2 (Uji Perbedaan Rata-rata Data Akhir)

Uji t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif peserta didik setelah diberikan perlakuan dengan dua model pembelajaran yang berbeda.

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.

, artinya rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol dan

, artinya rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih dari rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol.

Kriteria pengujiannya adalah ditolak apabila

dengan α = 5 %.

Hasil analisis data uji perbedaan rata-rata data tahap akhir dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Akhir

Data thitung ttabel Kriteria

Nilai Tes Kemampuan

Berpikir Kreatif 3,047 1,67

Rataan berbeda

Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh dengan dk = 30 + 29 – 2 = 57 dan α = 5 % maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar 80,39 dan rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol sebesar 73,48. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih dari rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol. Perhitungan uji perbedaan rata-rata data akhir dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 42 halaman 231.

4.1.2.6 Uji Hipotesis 3 (Uji Perbedaan Rata-rata Keaktifan)

Uji t digunakan untuk menguji perbedaan keaktifan peserta didik setelah diberikan perlakuan dengan dua model pembelajaran yang berbeda.

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.

, artinya keaktifan peserta didik kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan keaktifan peserta didik kelas kontrol dan

, artinya keaktifan peserta didik kelas eksperimen lebih dari keaktifan peserta didik kelas kontrol.

Kriteria pengujiannya adalah ditolak apabila

dengan α = 5 %.

Hasil analisis data uji perbedaan keaktifan peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut.

Tabel 4.10

Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Keaktifan Peserta Didik

Data thitung ttabel Kriteria

Hasil Observasi

Dokumen terkait