BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Analisis Data Penelitian
1. Analisis Deskriptif
a. Analisis Deskriptif Variabel
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran suatu data penelitian. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data penelitian. Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel kinerja UKM. Hasil dari statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL
N Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation Statistic Statistic Statistic
Sistem Informasi 30 23 38 30,63 3,508 Pemanfaatan E-Commerce 30 26 39 32,07 4,042 Kinerja UKM 30 23 39 31,33 4,011 Valid N (listwise) 30
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.8, maka dapat diketahui mengenai statistik deskriptif tiap variabel sebagai berikut:
1) Variabel Sistem Informasi (X1) memiliki jumlah sampel sebanyak 30 orang, dengan nilai minimum 23 dan nilai maksimumnya 38. Nilai rata-rata (mean) untuk variabel sistem informasi akuntansi (X1) sebesar 30,63 dan Standart Deviation sebesar 3,508. Hal ini menunjukkan kecenderungan secara umum bahwa para
responden telah menyadari betapa pentingnya sistem informasi akuntansi dalam proses usahanya.
2) Variabel Pemanfaatan E-Commerce (X2) memiliki jumlah sampel sebanyak 30 orang, dengan nilai minimum 26 dan nilai maksimum 39. Nilai rata-rata (mean) untuk variabel Pemanfaatan
E-Commerce (X2) sebesar 32,07 dan Standart Deviation sebesar
4,042.
3) Variabel kinerja perusahaan pada UKM (Y) memiliki jumlah sampel sebanyak 30 orang, dengan nilai minimum 23 dan nilai maksimumnya 39. Nilai rata-rata (mean) untuk variabel kinerja UKM (Y) sebesar 31,33 dan Standart Deviationnya sebesar 4,011. Hal ini menunjukkan kecenderungan secara umum bahwa kinerja perusahaan pada UKM yang ada di Kota Makassar mempunyai kinerja yang cukup baik, dengan nilai rata-rata (mean) hampir mendekati nilai maksimum.
b. Analisis Deskriptif Frekuensi Pernyataan
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan sistem informasi siklus pendapatan dan pengeluaran, pemanfaatan
e-commerce, dan kinerja perusahaan pada UKM di Kota Makassar.
Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik atau staf UKM-UKM yang ada di Kota Makassar, maka dapat dijabarkan hasil pernyataan sebagai berikut.
1) Deskripsi Frekuensi Variabel Sistem Informasi (X1)
Analisis deskriptif terhadap variabel sistem informasi terdiri dari 9 item pernyataan responden mengenai penggunaan sistem informasi
siklus pendapatan dan pengeluaran. Persentase hasil pernyataan responden dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9
DESKRIPSI ITEM PERNYATAAN VARIABEL SISTEM INFORMASI (X1)
Item
Pernyataan
Frekuensi dan Persentase
Skor TCR Kat. STS TS CS S SS SI 1 1 1 18 6 4 101 67,3 B 3,3% 3,3% 60% 20% 13,3% SI 2 0 2 18 10 0 98 65,3 CB - 6,7% 60% 33,3% - SI 3 0 0 12 18 0 108 72 B - - 40% 60% - SI 4 0 0 11 19 0 109 72,6 B - - 36,7% 63,3% - SI 5 0 1 22 7 0 96 64 CB - 3,3% 73,3% 23,3% - SI 6 0 0 18 12 0 102 68 B - - 60% 40% - SI 7 0 0 19 11 0 101 67,3 B - - 63,3% 36,7% - SI 8 0 1 25 4 0 93 62 CB - 3,3% 83,3% 13,3% - SI 9 0 0 11 17 2 111 74 B - - 36,7% 56,7% 6,6%
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25 dan Ms. Excel, 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa item pertama, yaitu staf UKM memahami cara pencatatan pendapatan (kas masuk) dan kas keluar (SI1), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju berjumlah 4 respomden (13,3%), yang menyatakan setuju 6 responden (20%), yang menyatakan cukup setuju 18 orang (60%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%), dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 1 responden (3,3%). Item pertama merupakan bagian dari indikator siklus pendapatan dan pengeluaran, memiliki TCR 67,3% dengan kategori Baik. Artinya pemahaman para staf UKM mengenai cara penginputan kas masuk dan kas keluar yang berasal dari hasil penjualan dan pembelian barang/jasa sudah baik namun masih perlu ditingkatkan lagi. UKM dapat melakukan pelatihan dan sosialisasi terhadap para stafnya mengenai tahap-tahapan dalam proses pencatatan kas masuk dan kas keluar. Serta transaksi yang termasuk dalam siklus tersebut.
Pada item kedua , yaitu setiap transaksi penjualan dan pembelian dicatat pada tanggal yang tepat (SI2), diketahui bahwa resonden yang menyatakan setuju berjumlah 10 responden (33,3%), yang menyatakan cukup setuju sebanyak 18 responden (60%), dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang (6,7%). Item kedua merupakan bagian dari indikator siklus pendapatan dan pengeluaran, memiliki TCR 65,3% dengan kategori Baik. Artinya setiap transaksi penjualan dan pembelian telah dicatat pada tanggal yang tepat oleh sebagian besar pelaku UKM. Namun, masih ada sebagian kecil yang lalai dalam pencatatan dan kadang tidak melakukan pencatatan sesuai dengan tanggal yang sebenarnya.
Pada item ketiga, yaitu UKM memiliki rekening khusus di bank (SI3) diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah
0 responden (0%), yang menyatakan setuju 18 orang (60%), yang menyatakan cukup setuju 12 orang (40%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketiga merupakan bagian dari indikator siklus pendapatan dan pengeluaran, memiliki TCR 72% dengan kategori Baik. Artinya UKM telah memiliki rekening bank khusus untuk perusahaan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran UKM.
Pada item keempat, yaitu piutang dan hutang yang dimiliki UKM telah dicatat sesuai dengan keadaan sebenarnya (SI4), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 19 orang (63,3%), yang menyatakan cukup setuju 11 orang (36,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item keempat merupakan bagian dari indikator siklus pendapatan dan pengeluaran, memiliki TCR 72,6% dengan kategori Baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa utang dan piutang yang dimiliki UKM telah dicatat dengan baik dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Pada Item kelima, yaitu UKM memiliki komputer/laptop untuk melakukan penginputan data hasil penjualan dan pengeluaran kas (SI5), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 7 orang (23,3%), yang menyatakan cukup setuju 22 orang (73,3%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kelima merupakan bagian
dari indikator hardware (perangkat keras) memiliki TCR 64% dengan kategori Cukup Baik. Artinya kepemilikan komputer/laptop dalam tiap UKM sudah baik dan cukup untuk melakukan pencatatan hasil penjualan dan pengeluaran perusahaan.
Pada item keenam, yaitu UKM memiliki software (misal: Microsoft Excel) untuk peninputan data (SI6), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan cukup setuju 18 orang (60%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item keenam merupakan bagian dari indikator software (perangkat lunak), memiliki TCR 68% dengan kategori Baik. Artinya kepemilikan software pada UKM sudah cukup baik.
Pada item ketujuh, yaitu telah disediakan format khusus untuk memudahkan peninputan data hasil penjualan dan pengeluaran kas (SI7), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 11 orang (36,7%), yang menyatakan cukup setuju 19 orang (63,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketujuh merupakan bagian dari indikator software, memiliki TCR 67,3% dengan kategori Baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa UKM telah menyiapkan format khusus untuk pencatatan hasil penjualan dan pengeluaran perusahaan.
Pada item kedelapan, yaitu dengan sistem yang ada, staf mampu mengerjakan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien (SI8), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 4 orang (13,3%), yang menyatakan cukup setuju 25 orang (83,3%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kedelapan merupakan bagian dari indikator brainware, memiliki TCR 62% dengan kategori Cukup Baik. Artinya dengan adanya sistem, staf UKM cukup terbantu dan mampu mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik dan efektif.
Sedangkan pada item kesembilan, yaitu data hasil penerimaan dan pengeluaran kas dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan (SI9), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 2 responden (6,6%), yang menyatakan setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan cukup setuju 11 orang (36,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kesembilan merupakan bagian dari indikator basis data, memiliki TCR 74% dengan kategori Baik. Artinya data hasil penjualan dan pengeluaran kas dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam UKM dengan baik.
2) Deskripsi Frekuensi Variabel Pemanfaatan E-Commerce (X2)
Analisis deskriptif terhadap variabel pemanfaatan e-commerce terdiri dari 9 item pernyataan responden mengenai penggunaan
e-commerce yang terdiri dari 3 indikator, yaitu aktivitas pemasaran
umum, meneliti pasar, dan meraih pasar dengan lebih luas. Persentase hasil pernyataan respondennya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.10
DESKRIPSI ITEM PERNYATAAN VARIABEL PEMANFAATAN
E-COMMERCE (X2)
Item
Pernyataan
Frekuensi dan Persentase
Skor TCR Kat. STS TS CS S SS PE 1 0 0 8 17 5 117 78 B - - 26,7% 56,7% 16,7% PE 2 0 3 13 13 1 102 68 B - 10% 43,3% 43,3% 3,3% PE 3 0 0 7 19 4 117 78 B - - 23,3% 63,3% 13,3% PE 4 0 0 14 13 3 109 72,6 B - - 46,7% 43,3% 10 PE 5 0 0 14 16 0 106 70,6 B - - 46,7% 53,3% - PE 6 0 0 14 16 0 106 70,6 B - - 46,7% 53,3% - PE 7 0 0 14 16 0 106 70,6 B - - 46,7% 53,3% - PE 8 0 1 17 12 0 101 67,3 B - 3,3% 56,7% 40% - PE 9 0 0 22 8 0 98 65,3 B - - 73,3% 26,7% -
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa item pertama, yaitu
e-commerce membantu UKM dalam meningkatkan komunikasi dengan
konsumen (PE1), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 5 responden (16,7%), yang menyatakan setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan cukup setuju 8 orang (26,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item pertama merupakan bagian dari indikator aktivitas pemasaran umum, memiliki TCR 78% dengan kategori Baik. Artinya e-commerce dengan baik membantu perusahaan dalam meningkatkan komunikasi dengan konsumen.
Pada item kedua, yaitu menggunakan aplikasi online seperti grab/gojek dan pembayaran online (gopay, ovo) (PE1), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 1 responden (3,3%), yang menyatakan setuju 13 orang (43,3%), yang menyatakan cukup setuju 13 orang (43,3%), yang menyatakan tidak setuju 3 orang (10%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kedua merupakan bagian dari indikator aktivitas pemasaran umum, memiliki TCR 68% dengan kategori Baik. Artinya kebanyakan UKM sekarang telah menggunakan aplikasi berbasis dan pembayaran berbasis online.
Pada item ketiga, yaitu perusahaan menggunakan website atau
market place untuk memasarkan produk (PE3), diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju 4 responden (13,3%), yang menyatakan setuju 19 orang (46,7%), yang menyatakan cukup
setuju 7 orang (23,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju 0 orang (0%). Item ketiga merupakan bagian dari indikator aktivitas pemasaran umum, memiliki TCR 78% dengan kategori Baik. Artinya perusahaan menggunakan website atau market place untuk memasarkan produk dengan baik.
Item keempat, yaitu e-commerce membantu meningkatkan loyalitas konsumen terhadap usaha (PE4), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 3 responden (10%), yang menyatakan setuju 13 orang (43,3%), yang menyatakan cukup setuju 14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item keempat merupakan bagian dari indikator meneliti pasar, memiliki TCR 72,6% dengan kategori Baik. Dengan hal itu maka diketahui bahwa
e-commerce membantu meningkatkan loyalitas konsumen dengan baik.
Pada item kelima, yaitu perusahaan memiliki strategi yang berkaitan dengan pengembangan e-commerce pada usahanya (PE5), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 16 orang (53,3%), yang menyatakan cukup setuju 14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kelima merupakan bagian dari indikator aktivitas meneliti pasar, memiliki TCR 70,6 % dengan kategori Baik. Artinya kepemilikan strategi yang berkaitan dengan pengembangan
Pada item keenam, yaitu e-commerce membuat usaha memiliki posisi yang kuat dalam persaingan (PE6), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 16 orang (53,3%), yang menyatakan cukup setuju 14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Indikator keenam merupakan bagian dari indikator aktivitas meneliti pasar, memiliki TCR 70,6% dengan kategori Baik. Artinya kemampuan
e-commerce untuk membuat usaha memiliki posisi yang kuat berada
pada tingkat yang baik.
Item ketujuh, yaitu e-commerce mampu untuk menarik lebih banyak konsumen (PE7), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 16 orang (53,3%), yang menyatakan cukup setuju 14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketujuh merupakan bagian dari indikator aktivitas pemasaran umum, memiliki TCR 70,6% dengan kategori Baik. Artinya e-commerce mampu dengan baik menarik lebih banyak konsumen untuk membeli produk/jasa pada UKM.
Pada item kedelapan, yaitu e-commerce mempermudah akses UKM dengan vendor/penyetok barang (PE8), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan cukup setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang
(3,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kedelapan merupakan bagian dari indikator meraih pasar lebih luas, memiliki TCR 67,3% dengan kategori Baik. Artinya
e-commerce benar mempermudah akses dengan vendor/penyetok
barang sehingga UKM menjadi lebih mudah memperoleh bahan baku/produk yang akan dijual kembali.
Sedangkan pada item kesembilan, yaitu e-commerce membantu UKM untuk memperluas jangkauan bisnis (PE9), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 8 orang (26,7%), yang menyatakan cukup setuju 22 orang (73,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kesembilan memiliki TCR 65,3%. Artinya e-commerce membantu UKM untuk memperluas jangkauan bisnis dengan baik.
3) Deskripsi Frekuensi Variabel Kinerja Perusahaan pada UKM (Y) Analisis deskriptif terhadap variabel kinerja perusahaan (UKM) terdiri dari 9 item pernyataan responden mengenai kinerja perusahaan pada UKM di Kota Makassar. Persentase hasil pernyataan responden dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.11
DESKRIPSI ITEM PERNYATAAN VARIABEL KINERJA UKM (Y)
Item
Pernyataan
Frekuensi dan Persentase
Skor TCR Kat. STS TS CS S SS
KINERJA 1 0 0 7 22 1 114 76 B - - 23,3% 73,3% 3,3% KINERJA 2 0 0 13 17 0 107 71,3 B - - 43,3% 56,7% - KINERJA 3 0 1 16 13 0 102 68 B - 3,3% 53,3% 43,3% - KINERJA 4 0 3 19 8 0 95 63,3 CB - 10% 63,3% 26,7% - KINERJA 5 0 0 18 12 0 102 68 B - - 60% 40% - KINERJA 6 0 2 17 9 2 101 67,3 B - 6,7% 56,7% 30% 6,7% KINERJA 7 0 0 14 12 4 110 73,3 B - - 46,7% 40% 13,3% KINERJA 8 0 6 18 6 0 90 60 CB - 20% 60% 20% - KINERJA 9 0 0 7 17 6 119 79,3 B - - 23,3% 56,7% 20%
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25 dan Ms. Excel, 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa item pertama, yaitu UKM mengalami peningkatan penjualan setiap bulan (Y1), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 1 responden (3,3%), yang menyatakan setuju 22 orang (73,3%), yang menyatakan cukup setuju 7 orang (23,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item pertama merupakan bagian dari indikator pertumbuhan penjualan, memiliki TCR 76% dengan kategori Baik. Artinya UKM cukup mengalami peningkatan penjualan setiap bulannya.
Pada item kedua, yaitu adanya peningkatan jumlah konsumen setiap bulan (Y2), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan cukup setuju 13 orang (43,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 responden (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). merupakan bagian dari indikator pertumbuhan penjualan, memiliki TCR 71,3% dengan kategori Baik. Artinya ada peningkatan yang baik dalam jumlah konsumen setiap bulan.
Pada item ketiga, yaitu perusahaan mendapatkan modal dari luar usaha (Y3), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 13 orang (43,3%), yang menyatakan cukup setuju 16 orang (53,3%), yang menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketiga merupakan bagian dari indikator pertumbuhan modal, memiliki TCR 68% dengan kategori Baik. Artinya perusahaan benar mendapatkan modal dari luar usaha.
Item keempat, yaitu modal usaha yang perusahaan peroleh selalu meningkat (Y4), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 8 orang (26,7%), yang menyatakan cukup setuju 19 orang (63,3%), yang menyatakan tidak setuju 3 orang (10%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item keempat memiliki TCR 63,3% dengan kategori Cukup Baik. Artinya modal usaha yang
perusahaan peroleh tidak selalu meningkat dan masih perlu dimaksimalkan lagi.
Pada item kelima, yaitu banyak calon karyawan yang melamar di perusahaan tersebut (Y5), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan cukup setuju 18 orang (60%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kelima merupakan bagian dari indikator penambahan tenaga kerja, memiliki TCR 68% dengan kategori Baik. Hal ini berarti bahwa peningkatan jumlah calon karyawan yang melamar di perusahaan cukup baik.
Pada item keenam, yaitu setiap tahun UKM ini menambah karyawan karena pekerjaan semakin banyak (Y6), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 2 responden (6,7%), yang menyatakan setuju 9 orang (30%), yang menyatakan cukup setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan tidak setuju 2 orang (6,7%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item keenam memiliki TCR 67,3% dengan kategori Cukup Baik. Artinya penambahan karyawan karena pekerjaan semakin banyak belum maksimal dan masih perlu ada peningkatan.
Item ketujuh, yaitu konsumen tidak hanya dari Makassar namun juga dari luar daerah (Y7), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 4 responden (13,3%), yang menyatakan setuju 12 orang (40%), yang menyatakan cukup setuju 14 orang (46,7%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item ketujuh merupakan bagian dari indikator pertumbuhan pasar, memiliki TCR 73,3% dengan kategori Baik. Artinya konsumen bukan saja berasal dari Kota Makassar namun ada juga yang berasal dari luar daerah.
Pada item kedelapan, yaitu perusahaan tidak pernah mengajukan kredit ke bank maupun lembaga keuangan lainnya (Y8), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 0 responden (0%), yang menyatakan setuju 6 orang (20%), yang menyatakan cukup setuju 18 orang (60%), yang menyatakan tidak setuju 6 orang (20%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item memiliki TCR 60% dengan kategori Cukup Baik. Artinya perusahaan kadang masih mengajukan kredit ke bank maupun lembaga keuangan lain untuk menunjang usahanya.
Sedangkan pada item kesembilan, yaitu keuntungan / laba usaha setiap bulan kadang meningkat kadang menurun (Y9), diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 6 responden (20%), yang menyatakan setuju 17 orang (56,7%), yang menyatakan cukup setuju 7 orang (23,3%), yang menyatakan tidak setuju 0 orang (0%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0%). Item kesembilan merupakan bagian dari indikator pertumbuhan pasar keuntungan/laba, memiliki TCR 79,3% dengan kategori Baik. Hal ini berarti bahwa memang benar bahwa keuntungan atau laba usaha UKM setiap bulan kadang meningkat dan kadang menurun.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda berguna untuk mengetahui pengaruh dari sistem informasi siklus pendapatan serta pengeluaran kas dan penerapan e-commerce terhadap kinerja UKM secara bersama-sama. Analisis ini digunakan jika ingin mengetahui pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat secara langsung. Hasil uji analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,550 3,491 1,017 Sistem Informasi 0,364 0,102 0,318 3,584 0,001 Pemanfaatan E-Commerce 0,740 0,088 0,746 8,399 0,000
Sumber: Data hasil olah SPSS ver. 25, 2020
Dari tabel 4.12 tersebut, tercantum nilai konstanta dan nilai-nilai koefisien regresi linier berganda untuk masing-masing variabel bebas. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat ditentukan model regresi linier berganda yang dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Y = 3,550 + 0,364X1 + 0,740X2 + e
Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Makna Koefisien b1 = 3,550
Menunjukkan harga (nilai) konstan, dimana jika nilai variabel sistem informasi dan penerapan e-commerce bernilai 0, maka variabel kinerja UKM bernilai 3,550.
b. Makna koefisien X1 (b1) = 0,364
Menunjukkan bahwa variabel X1 (sistem informasi) berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Artinya apabila sistem informasi ditingkatkan sebesar 1 poin, maka kinerja UKM akan meningkat sebesar 0,364.
c. Makna koefisien X2 (b2) = 0,740
Menunjukkan bahwa variabel X2 (pemanfaatan e-commerce) berpengaruh positif terhadap kinerja UKM. Artinya apabila pemanfaatan e-commerce ditingkatkan sebesar 1 poin, maka kinerja UKM akan meningkat sebesar 0,740.
d. Nilai e merupakan standar error (tingkat kesalahan) dalam penelitian yaitu sebesar 5%.
E. HASIL UJI HIPOTESIS