PENGARUH SISTEM INFORMASI DAN PEMANFAATAN
E-COMMERCE TERHADAP KINERJA USAHA KECIL
MENENGAH (UKM) DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
PUTRI ADIKA LESTARI
105731114016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
ii
SKRIPSI
Oleh
PUTRI ADIKA LESTARI
105731114016
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan Studi Program Studi Strata 1 Jurusan Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
iii
Karya Ilmiah ini ku persembahkan untuk :
1. Kedua orangtua tercinta, Mama saya Nurismi dan Ayah saya Mat
Amsir Alam. Terimakasih untuk segala cinta dan kasih sayangnya,
serta dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya.
2. Dosen-dosenku, terutama dosen pembimbing yang tak kenal lelah
membimbing, mengarahkan dan memotivasi saya.
MOTTO HIDUP
“Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan”
“Be thankful for what you have; then you will have enough.
. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have
vii
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa pula penulis kirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW berserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce terhadap Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Makassar”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapkan terima kasih kepada orangtua penulis Ayah Mat Amsir Alam dan Ibu Nurismi yang senantiasa memberi dukungan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa pamrih. Dan seluruh keluarga besar atas segala dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setiinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :
viii
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Muchriana Muchran, SE., M.Si. Ak. CA, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi ini dapat selesai dengan baik.
5. Ibu Endang Winarsih, SE., M.Ak, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dam asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar dan seluruh staf yang telah bersedia memberikan data dan membantu dalam proses penyusunan Skripsi. 9. Seluruh pelaku UKM di Kota Makassar yang telah bersedia membantu
memberikan data melalui pengisian angket penelitian.
10. Kakanda Reza Rahadian yang senantiasa membantu penulis saat proses penyelesaian, meluangkan waktu berdiskusi bersama dan memberikan saran untuk penulis.
11. Sahabat penulis Ersalina Asmarani yang selalu mendukung dan menjadi sumber penyemangat bagi penulis.
ix
13. Teman-teman kelas AK D 2016 yang selama ini telah menjadi teman baik dan memberikan motivasi kepada penulis mulai dari awal perkuliahan hingga penyelesaian akhir.
14. Semua pihak yang tidak bisa penulis tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, dorongan motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis mengharapkan adanya saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, Agustus 2020
x
Makassar. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Muchriana Muchran, dan Pembimbing II Endang Winarsih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh terhadap kinerja UKM. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive
sampling dengan jumlah 30 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah
statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan pada UKM baik secara parsial maupun simultan.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Pemanfaatan E-Commerce, Kinerja
xi
Faculty of Economics and Business Departement of Accounting Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Muchriana Muchran and Advisor II Endang Winarsih.
This study aims to determine whether information systems and e-commerce applications affect to SMEs performance. This type of research used in this research is quantitative approach. The sampling method used is purposive sampling techniques of 30 respondens. The analysis technique used are statistic descriptive and multiple linear regression analysis. The results showed that the information system and e-commerce application had a positive and significant effect on the performance of SMEs, both partially and simultaneously.
xii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Tinjauan Teori ... 9
1. Theory Perceived Usefullness ... 9
2. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) 10 3. The D&M Information System Success Model ... 12
4. Sistem Informasi ... 11
a. Definisi Sistem Informasi ... 13
b. Fungsi dan Komponen Sistem Informasi ... 15
c. Sistem Informasi Pendapatan (Revenue Cycle) ... 17
d. Sistem Informasi Pembelian/Pengeluaran (Expenditure Cycle) 19 5. Pemanfaatan E-Commerce ... 21
a. Definisi E-Commerce ... 21
6. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ... 20
a. Definisi UKM ... 23
b. Karakteristik UKM ... 25
7. Kinerja Perusahaan (Performance) ... 26
a. Definisi Kinerja Perusahaan ... 26
b. Indikator Kinerja Perusahaan pada UKM ... 27
B. Tinjauan Empiris ... 28
C. Kerangka Konsep ... 38
D. Hipotesis Penelitian ... 41
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
A. Jenis Penelitian ... 42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42
C. Definisi Operasional Variabel ... 42
D. Populasi dan Sampel ... 44
E. Teknik Pengumpulan Data ... 45
F. Teknik Analisis Data ... 47
1. Uji Asumsi Klasik ... 48
2. Analisis Statistik Deskriptif ... 49
3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 50
4. Uji Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 54
1. Gambaran Umum dan Keadaan UKM di Makassar ... 54
2. Visi dan Misi Dinas UKM Kota Makassar ... 57
3. Deskripsi data Variabel Penelitian ... 58
B. Karakteristik Responden ... 59
1. Skala Usaha ... 59
2. Tingkat Pendidikan ... 60
3. Keberlangsungan Usaha ... 61
C. Uji Asumsi Klasik ... 62
1. Uji Normalitas ... 62
xiv
3. Uji Heteroskedastisitas ... 64
D. Analisis Data Penelitian ... 65
1. Analisis Deskriptif ... 65
2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 82
E. Hasil Uji Hipotesis ... 83
1. Uji F (Simultan) ... 83
2. Uji t (Parsial) ... 85
3. Koefisien Determinasi ... 86
F. Pembahasan ... 87
1. Pengaruh Sistem Informasi terhadap Kinerja Perusahaan (UKM) ... 98
2. Pengaruh Pemanfaatan E-Commerce terhadap Kinerja Perusahaan (UKM) ... 93
3. Pengaruh Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-Commerce terhadap Kinerja Perusahaan (UKM) ... 98
BAB V PENUTUP ... 100
A. Kesimpulan ... 100
B. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 103
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan UKM di Kota Makassar (2017-2019) ... 4
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 43
Tabel 3.2 Skor Skala Likert ... 46
Tabel 3.3 Klasifikasi TCR ... 49
Tabel 4.1 Rekap Data UKM Tahun 2019 ... 56
Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian ... 58
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Skala Usaha ... 60
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 61
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Keberlangsungan Usaha 62 Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 65
Tabel 4.8 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel ... 66
Tabel 4.9 Deskripsi Item Pernyataan Variabel Sistem Informasi (X1) .. 68
Tabel 4.10 Deskripsi Item Pernyataan Variabel Pemanfaatan E-Commerce (X2) ... 73
Tabel 4.11 Deskripsi Item Pernyataan Variabel Kinerja UKM (Y) ... 80
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 82
Tabel 4.13 Hasil Uji F (Simultan) ... 84
Tabel 4.14 Hasil Uji T ... 85
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Model Unified Theory Of Acceptance And Use Of
Technology (UTAUT) ... 11
Gambar 2.2 The D&M Information System Success Model ... 13
Gambar 2.3 Flow Chart Siklus Pendapatan Sederhana ... 19
Gambar 2.4 Flow Chart Siklus Pengeluaran Sederhana ... 20
Gambar 2.5 Kerangka Pikir ... 38
Gambar 2.6 Kerangka Konsep ... 41
Gambar 4.1 Grafik Hasil Uji Normalitas ... 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini banyak usaha-usaha baru yang bermunculan. Bukan saja hanya usaha besar milik perusahaan ternama, namun juga usaha kecil dan menengah yang turut berkembang seiring dengan adanya pertumbuhan teknologi. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja dan pemberian kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan atau pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan usaha besar (Tambunan, 2012).
Menurut Bank Indonesia (2005), UKM merupakan salah satu kekuatan dalam mendorong pembangunan perekonomian negara. Dengan perkembangan UKM yang cukup pesat di Indonesia mengharuskan para pelaku UKM untuk bertahan dan senantiasa siap untuk bersaing dengan UKM lainnya. Hal ini memacu para pelaku UKM agar meningkatkan kinerja yang dimiliki guna keberlangsungan usahanya.
Data dari UKM Center UI, menyebutkan bahwa UKM di Indonesia yang kuat hanyalah 10 – 16% dari 53 juta, itupun di sektor informal. Ketidakseriusan pihak pemerintah secara komprehensif dalam menangani pelaku UKM dapat dirasakan, apalagi jika pintu masuk produk UKM asing diperlebar yang mana dapat meningkatkan persaingan antar UKM.
Peningkatan kinerja usaha merupakan suatu upaya yang harus dilakukan oleh pelaku usaha atau ekonomi agar tetap eksis dalam menjalankan
kegiatannya dan dapat meningkatkan daya saing usahanya. Akan tetapi istilah ini menjadi persoalan besar bagi pelaku ekonomi, khususnya para pelaku UKM. Mereka menganggap bahwa peningkatan kinerja memerlukan “perubahan mendasar dan strategi khusus”. Peningkatan kinerja mensyaratkan level sumber daya manusia berkualitas, teknologi maju, serta lingkungan yang kondusif. Wiyadi (2009) mengungkapkan, kondisi lingkungan bisnis saat ini yang berubah secara radikal, mengarahkan setiap industri harus efisien agar mampu berkompetisi dengan produk dalam negeri. Dengan cara industri/usaha tersebut harus mampu menawarkan produk berkualitas baik dengan harga murah kepada konsumen. Oleh karena itu tiap perusahaan harus memiliki kinerja yang baik.
Di Indonesia, UKM hingga saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan baik yang bersifat klasik atau intermediate dan advanced. Permasalahan tersebut bisa berbeda di satu daerah dengan daerah lain atau antar sektor atau perusahaan pada sektor yang sama. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UKM yaitu: rendahnya kualitas SDM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM terhadap informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku (Iriyani, 2015).
Sebagaimana yang dilansir dalam (Kumparan.com, 2018), Permasalahan yang umumnya terjadi pada UKM adalah masalah penyajian keuangan,
khususnya arus pemasukan dan pengeluaran. Pada umumnya praktik kegiatan UKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur. Banyak UKM dapat berjalan normal tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai sehingga sering kali mereka tidak mengetahui berapa keuntungan dan diakhir bulan tiba-tiba arus kas kosong karena uang bisnis dipakai untuk pribadi. Banyak UKM dapat berhasil tanpa laporan keuangan yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan hanya didasarkan pada intuisi dan kebiasaan yang berasal dari pengalaman sebelumnya. Sementara kegiatan penyusunan laporan keuangan, masih dianggap mewah dan belum sebanding dengan kegunaannya. Sehingga sering kali pelaku UKM tidak mengetahui secara persis berapa pendapatan (kas) yang seharusnya diterima, berapa biaya operasi yang seharusnya dikeluarkan dan berapa yang seharusnya masih tersisa. Padahal penyajian informasi keuangan yang baik dan tersistematis merupakan hal penting ketika pelaku UKM ingin menjadi besar dan tumbuh serta meningkatkan kinerja yang dimilikinya.
Kota Makassar merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional (Bappenas, 2015). Untuk memaksimalkan peran tersebut maka diperlukan langkah strategis guna meningkatkan perekonomian yang ada di Kota Makassar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendorong pertumbuhan UKM, karena sektor inilah yang berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan investasi dalam perekonomian.
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, pelaku sektor UKM di Makassar per tahun 2019 sudah mencapai 1 juta yang
bergerak dalam berbagai sektor. Dengan begitu banyaknya jumlah UKM yang ada, maka potensi yang dimiliki Kota Makassar pun semakin besar jika pengelolaan dan pengembangan usahanya dilakukan dengan baik.
Dapat dilihat dalam Tabel 1.1 perkembangan UKM yang ada di Kota Makassar dari tahun ke tahun.
Tabel 1.1
PERKEMBANGAN UKM DI KOTA MAKASSAR (2017-2019)
No. Jenis Usaha Jumlah Usaha (unit)
2017 2018 2019
1. Usaha mikro 4.919 5.020 5.311
2. Usaha kecil 4.907 4.990 4.647
3. Usaha menengah 2.668 2.989 3.319
Jumlah 12.494 12.999 13.277
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, 2020
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah UKM di Kota Makassar dari tahun 2017 sampai 2019 terus mengalami peningkatan. Keberadaan UKM di Kota Makassar diharapkan mampu tumbuh dan bersaing baik secara lokal maupun secara internasional dengan cara meningkatkan kinerja usahanya.
Dalam survei yang dilakukan Asian Development Bank (ADB, Bank Pembangunan Asia), ditemukan berbagai masalah yang menyebabkan UKM sulit berkembang. Masalah yang mendasar dihadapi UKM adalah keterbatasan penyajian informasi dan akses terhadap pasar, kesulitan
permodalan, pengelolaan keuangan, dan pemasaran barang jadi. Padahal seperti yang diketahui, penyajian informasi akan mempengaruhi bagaimana organisasi membuat keputusan, merencanakan dan mengatur semua bagian organisasi. Penyajian informasi yang tersistem pada perusahaan akan mempengaruhi kinerja dalam perusahaan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu permasalahan lainnya ada dalam penyajian keuangan yang belum menerapkan sistem informasi. Hal ini tidaklah efektif dan efisien serta akan mempersulit perusahaan dalam proses pencarian data transaksi maupun mengetahui jumlah pengeluaran dan pendapatan. Oleh karena itu, UKM memerlukan sistem informasi untuk menunjang perkembangannya. Sistem akan meminimalisir kendala yang terdapat pada pencatatan yang dilakukan secara manual, salah satunya adalah berkurangnya human error. Namun, masih banyak UKM yang enggan untuk menerapkan sistem informasi dengan berbagai alasan, salah satunya adalah karena keterbatasan dan kurangnya kemampuan sumber daya (Pasaribu, 2019).
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka dalam operasional usaha juga perlu diiringi dengan pemanfaatan teknologi yang mumpuni. Faktor pemasaran dan pengenalan produk kini mulai dilakukan melalui sistem informasi dan jaringan internet. Masyarakat sebenarnya secara tidak sadar telah menggunakannya dalam proses memenuhi kebutuhan mereka, namun tanpa memahami banyak hal bahwa sistem online tersebut sebenarnya dapat dijadikan sumber pendapatan bagi usaha mereka. Padahal berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arisandi (2018) diketahui bahwa pemanfaatan e-commerce dapat memberikan efek bagi
perkembangan pelaku usaha mulai dari produktivitas hingga daya bertahan UKM.
Menurut Akbar (Makassar terkini.id, 2019), perkembangan internet di Kota Makassar tak sebanding dengan kemampuan UKM dalam menggunakan teknologi. Pengguna internet di Sulawesi Selatan secara nasional hanya 3,7% dan bila diakumulasi sebesar 6,3 juta pengguna. Berdasarkan hasil survei dari 400 UKM di Kota Makassar sebanyak 36% tidak mengetahui cara melakukan promosi melalui media digital. Sebanyak 37% hanya mengetahui cara mengoperasikan komputer, 18% memiliki kemampuan mengelola media sosial, dan hanya 9% yang memiliki kemampuan atau skill e-commerce.
Penggunaan sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce diharapkan dapat membawa hubungan positif bagi peningkatan kinerja sebuah usaha. Entitas UKM yang ada di Kota Makassar memiliki potensi yang besar untuk berkembang dengan meningkatkan kinerjanya jika mereka mampu menerapkan sistem informasi dalam proses pencatatan pendapatan dan pengeluaran serta memanfaatkan fasilitas teknologi yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh
Sistem Informasi dan Pemanfaatan E-commerce terhadap Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu:
menengah (UKM) di Kota Makassar?
2. Apakah pemanfaatan e-commerce berpengaruh terhadap kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar?
3. Apakah sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce berpengaruh secara simultan terhadap kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan di atas maka tujuan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi terhadap kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-commerce terhadap kinerja usaha kecil menengah (UKM) di Kota Makassar.
3. Untuk mengetahui apakah sistem informasi dan pemanfaatan
e-commerce berpengaruh secara simultan terhadap kinerja usaha kecil
menengah (UKM) di Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Bagi UKM
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi UKM mengenai pentingnya penggunaan sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce sehingga kedepannya UKM dapat lebih
meningkatkan kemampuannya dalam mengelola usaha dan sehingga dapat mendorong kinerja yang dimiliki perusahaan.
2. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan referensi bagi para akademisi dan ilmuan di perguruan tinggi dan lembaga lainnya untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai pentingnya sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce dalam sebuah usaha. Selain itu juga merupakan salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Theory Perceived Usefullness
(Davis, 1989) dan (Adams, Nelson, & Todd, 1992) mendefinisikan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) merupakan tingkatan kepercayaan seseorang terhadap penggunaan suatu subyek tertentu yang dapat memberikan manfaat bagi orang yang menggunakannya.
Perceived usefullness merupakan ukuran dimana pengguna suatu
teknologi atau sistem informasi percaya dengan memanfaatkannya maka akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.
(Chin & Todd, 1995), kemanfaatan dapat terbagi menjadi beberapa dimensi, yaitu:
a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) b. Bermanfaat (usefull)
c. Menambah produktivitas (increase productivity) d. Mempertinggi efektivitas (enhance effectiveness)
e. Mengembangkan kinerja pekerjaan atau usaha (improve job
performance)
Jika teori ini dihubungkan dengan dengan variabel teknologi atau sistem informasi dan variabel pemanfaatannya, maka jika seseorang merasa bahwa penggunaan teknologi atau sistem informasi akan dapat meningkatkan kinerjanya, maka orang itu akan terus menggunakan teknologi tersebut.
2. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Model UTAUT disusun berdasarkan model-model penerimaan teknologi sebelumnya seperti Theory of Reason Action (TRA), Theory of
Planned Behaviour (TPB), Task-Technology Fit Theory, dan terutama Technology Acceptance Model (TAM). UTAUT bertujuan menjelaskan
minat pengguna untuk menggunakan sistem informasi dan perilaku pengguna berikutnya (Venkatesh, et. al., 2003).
Teori ini berpendapat bahwa empat faktor utama (ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi) adalah penentu langsung niat penggunaan dan perilaku. Gender, umur, pengalaman, dan penggunaan sukarela digunakan untuk menengahi dampak empat faktor utama diatas terhadap minat penggunaan dan perilaku. Teori ini dikembangkan melalui review dan konsolidasi dari delapan model penelitian sebelumnya yang digunakan untuk menjelaskan penggunaan sistem informasi. Adapun delapan model tersebut adalah teori tindakan beralasan, model teknologi penerimaan, model motivasi, teori perilaku yang direncanakan, sebuah teori gabungan dari perilaku yang direncanakan / penerimaan teknologi model, model pemanfaatan PC, teori difusi inovasi, dan teori kognitif sosial (Venkatesh, et. Al., 2003).
Teori penerimaan teknologi informasi (Unified Theory of Acceptanceand Use of Tecnology) mendasarkan pada teori perilaku
penggunaan teknologi dan penerimaan teknologi. Keempat faktor mungkin saja tidak saling berpengaruh, namun setiap faktor mempunyai hubungan kausal. Model teori UTAUT digunakan sebagai alat analisis penggunaan fasilitas voluntary of use yang digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.1
MODEL UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF
TECHNOLOGY (UTAUT)
Sumber : Venkatesh et. al, 2003
Berdasarkan gambar 2.1 diketahui bahwa model UTAUT dibentuk oleh 10 elemen, yaitu Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja), Social
Influences (Pengaruh Sosial), Facilitating Conditions (Kondisi – kondisi
yang memfasilitasi), Gender (Jenis Kelamin), Age (umur), Experience (Pengalaman), Voluntarieness of Use, Bavioral Intention (Minat pemanfaatan) dan Use behavior (Penggunaan). Terdapat elemen eksogen (mempengaruhi) dan endogen (dipengaruhi) yaitu Use Behavior dipengaruhi oleh Behavioral Intention dan Facilitating Conditions, dimana
Behavoral Intention dipengaruhi oleh Performance Expectancy, dan Social Influence.
Secara terinci elemen diatas dapat dijabarkan sebagai berikut (Venkatesh, et. al.,2003):
1. Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja) atau harapan kinerja
didefinisikan sebagai tindakan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi atau internet dan sistem akan membantu dia untuk mencapai keuntungan dalam kinerja.
2. Effort Expectancy / Ease of Use (Ekspektasi Usaha) didefinisikan
sebagai derajat kemudahan yang dikaitkan dalam penggunaan sistem.
3. Social Influences (Pengaruh Sosial) didefinisikan sebagai sejauh mana
seorang individu memandang pentingnya faktor lingkungan kerjanya (dalam hal ini lingkup sosial ) dalam penggunaan sistem baru.
4. Facilitating condition (Kondisi yang Memfasilitasi) didefinisikan sebagai
tingkat dimana seseorang percaya bahwa sebuah organisasi dan infrastruktur teknis yang ada untuk mendukung penggunaan sistem.
5. Behavior Intention yaitu perilaku utama organisasi dalam penerimaan
teknologi.
3. The D&M Information System Success Model
The D&M Information System Success Model menganalisis
keberhasilan dari adanya penggunaan sistem informasi akuntansi terhadap penerima informasi. Pada model ini, kualitas sistem mengukur keberhasilan teknis, kualitas informasi mengukur keberhasilan semantik, penggunaan, kepuasan pengguna, dampak individual, dan dampak keberhasilan efektivitas terhadap organisasi atau perusahaan (DeLone dan Mclean, 1992).
Gambar 2.2
The D&M Information System Success Model
Sumber : DeLone dan McLean , 1992
Model D&M Information System digunakan sebagai salah satu landasan teori dalam penelitian ini karena berperan dalam menganalisis penggunaan sistem informasi. Hasil dari penggunaan sistem informasi dapat diukur melalui kinerja organisasional yang dihasilkan oleh kualitas sistem informasi, kualitas informasi, serta penggunaan dan kepuasan pengguna atas sistem informasi yang akan berdampak pada kinerja individu pegawai dan pada akhirnya akan berdampak pada kinerja organisasi tersebut (Suhud, 2015).
4. Sistem Informasi
a. Definisi Sistem Informasi
Menurut Hall (2009), sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan
yang sama. Sementara sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
Menurut McLeod (2005:9): “Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Salah satu bagian informasi yaitu sistem pemrosesan transaksi.
Menurut Abdul Kadir (2003:11), sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran pada perusahaan. Sedangkan Susanto (2013:52), menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang dirancang untuk melakukan kegiatan proses data dan pelaporan informasi baik dengan manual terkomputerisasi tentang kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan informasi dari mulai terjadinya transaksi, pencatatan
hingga menjadi suatu informasi yang dapat ditampilkan. Sistem informasi juga dapat disimpulkan sebagai sub-sub sistem yang paling saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang didapat dari data transaksi untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak lain di luar perusahaan (Pasaribu, 2019).
b. Fungsi dan Komponen Sistem Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (2015:11), sistem informasi terbagi menjadi enam komponen, yaitu:
1) People, orang yang menggunakan sistem;
2) Procedures and instruction, yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data;
3) Data mengenai perusahaan dan aktivitas bisnis;
4) Software (perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses data;
5) Information technology infrastructure, termasuk komputer, dan jaringan komunikasi yang digunakan di dalam sistem;
6) Internal control (pengendalian internal) dan security measures (pengukuran keamanan) dalam menyimpan data sistem.
Ada beberapa fungsi sistem informasi menurut Romney dan Steinbart (2015:11), diantaranya :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data organisasi seperti aktivitas, sumber daya dan personel.
b. Mengolah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat mengambil tindakan seperti perencanaan, pengeksekusian, pengendalian dan pengevaluasian terhadap aktivitas, sumber daya dan personel.
c. Memberikan pengendalian yang baik dalam rangka mengamankan aset dan data organisasi.
Adapun komponen sistem informasi menurut Azhar Susanto (2008:73-83) adalah:
1) Perangkat keras (hardware)
Spesifikasi hardware yang dipilih untuk sistem informasi yang diterapkan harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan, situasi, kondisi dan kebutuhan manajemen perusahaan, serta sumber daya manusia yang tersedia di perusahaan tersebut yang akan menjalankan sistem informasi tersebut.
2) Perangkat lunak (software)
Dalam memilih software apa yang akan dipakai akan lebih baik memilih dulu sistem operasi apa yang akan digunakan sesuai dengan aplikasi yang akan dioperasikan. Software yang berkualitas adalah software yang berbasis jaringan yang banyak digunakan oleh orang dan perusahaan pada umumnya.
3) Brainware sistem (manusia)
Orang yang membangun dan menjalankan sistem informasi dan memiliki kompetensi (ilmu pengetahuan dan keterampilan atau keahlian). Programer harus memiliki kompetensi (ilmu
pengetahuan dan keterampilan atau keahlian) dan sesuai dengan jenjangnya mengenai sistem informasi.
4) Prosedur sistem informasi
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara konsisten sesuai dengan pedoman yang harus diikuti dan dibentuk atas dasar kesepakatan dengan penetapan dan pengesahan dilakukan oleh manajemen yang berwenang. Dengan adanya prosedur yang memadai maka dapat dilakukan pengendalian terhadap aktivitas perusahaan.
5) Database sistem dan kendali (control)
Merupakan kumpulan data-data akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap sesuai dengan kebutuhan pemakai, yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan atau di dalam perusahaan.
6) Jaringan komputer dan telekomunikasi
Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan komunikasi data satu sama lain harus berintegrasi secara harmonis atau bersinergi membentuk jaringan komunikasi data dalam sistem informasi.
c. Sistem Informasi Pendapatan (Revenue Cycle)
Pengertian siklus pendapatan menurut Romney (2015:413), siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut.
Menurut Romney (2015:420) aktivitas bisnis siklus pendapatan adalah sebagai berikut :
1) Entri Pesanan Penjualan
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan.. Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan. Memasukkan kegiatan penting terkait yang mungkin ditangani oleh bagian pesanan penjualan ataupun oleh departemen terpisah untuk pelayanan pelanggan.
2) Pengiriman
Aktifitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Proses ini terdiri dari dua tahap: (1) melayani dan mengepak pesanan, (2) mengirim pesanan tersebut. 3) Penagihan dan Piutang Usaha
Aktifitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan ke para pelanggan dan memelihara data piutang usaha. Penagihan dan pembaruan piutang usaha sebagai proses terpisah dalam praktiknya, kedua fungsi ini dilakukan oleh dua fungsi terpisah dalam departemen akuntansi.
4) Penerimaan Kas
Transaksi penerimaan kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan aset perusahaan berupa kas atau setara kas bertambah. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber
utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
Berikut ini merupakan bagan alir (flow chart)
pendapatan/penerimaan kas sederhana yang biasanya berlaku pada usaha kecil menengah (UKM).
Pegawai Aktivitas Dijalankan (berurutan, kiri-ke kanan melalui sebuah baris) Petugas Penjualan Petugas Gudang Petugas Pengiriman Akuntan Petugas Penerimaa n Kas Gambar 2.3
Flow Chart Siklus Pendapatan Sederhana
Sumber : Romney dan Steinbart, 2015
d. Sistem Informasi Pembelian/Pengeluaran (Expenditure Cycle)
Pengertian siklus pengeluaran menurut Romney (2015:463), siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
Menyiapkan Pesanan Penjualan Kredit ? Menerbitkan Memo Kredit Menerima Pesanan Pelanggan Mengepak Pesanan Kirim ke Pelanggan Mengirim faktur ke pelanggan Memperbarui Piutang Memperbarui Piutang Menerima Uang dari Pelanggan Menyetor Kiriman Uang di Bank Stempel “Untuk Setoran”
pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan lainnya.
Berikut ini merupakan bagan alir (flow chart) pengeluaran kas sederhana yang biasanya berlaku pada usaha kecil menengah (UKM).
Pegawai Aktivitas Dijalankan (berurutan, kiri-ke kanan melalui sebuah baris) Petugas Produksi Pembelian Petugas Penerimaan Petugas Persediaan Bagian Utang Bendahara Gambar 2.4
Flow Chart Siklus Pengeluaran Sederhana
Sumber : Romney dan Steinbart, 2015
Menerbitkan Daftar Bahan
Baku Memesan Persediaan Menerima & Menghitung
Persediaan Menyimpan Persediaan Menerima Faktur dari Pemasok Memperbarui Utang Melakukan Pembayaran ke Pemasok
Menurut Considine dan Parkes (2012:481) siklus pengeluaran terdiri dari dua fase. Fase pertama adalah pembelian, dimana perusahaan berinteraksi secara terus menerus dengan pihak eksternal (supplier) untuk mendapatkan barang atau jasa. Kelanjutan dari fase pembelian adalah fase hutang, dimana tujuannya adalah membayar hutang kepada orang yang tepat, jumlah yang tepat, dan juga pada waktu yang tepat.
Berdasarkan definisi dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa siklus pengeluaran merupakan rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang ataupun jasa.
5. Pemanfaatan E-Commerce a. Definisi E-Commerce
Menurut Kuswiratmo (2016:163), Usaha Elektronik Commerce
(E-Commerce) atau biasanya juga dikenal dengan sebutan Online Shopping adalah pelaksanaan perniagaan berupa transaksi penjualan,
pembelian, pemesanan, pembayaran, maupun promosi suatu produk barang dan/atau jasa yang dilakukan dengan memanfaatkan komputer dan sarana komunikasi elektronik digital atau telekomunikasi data.
E-commerce atau lebih sering kita sebut penjualan dan pembelian
secara online merupakan hal yang tidak asing di kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah. E-commerce merupakan salah satu solusi dari kendala-kendala yang dihadapi oleh UKM. E-commerce
mengubah metode bisnis tradisional dengan dan memberikan kemudahan serta fleksibilitas dalam berbisnis (M. Subekti, dkk., 2013).
E-commerce adalah proses pembelian, penjualan, mentransfer
atau bertukar produk, jasa dan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet (Evi, dkk., 2013). E-commerce sendiri meliputi seluruh proses dari pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang diperjualbelikan dalam pasar global berjaringan dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnis di seluruh dunia (Turban, 2012: 38).
Definisi e-commerce juga dikemukan oleh Humdiana & Indrayani (2005) bahwa e-commerce adalah transaksi pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan, serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa, dan informasi di internet dan jaringan lain antara perusahaan dengan para pelanggan maupun orang yang akan terkait dengan proses internal seperti pemasok dan mitra bisnis lainnya.
Dari beberapa definisi yang dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan transaksi bisnis berupa pembelian dan penjualan produk, jasa, maupun informasi yang menggunakan jaringan internet.
b. Definisi Pemanfaatan E-commerce
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan merupakan proses, cara, maupun perbuatan memanfaatkan. Pemanfaatan disini maksudnya adalah dapat memanfaatkan teknologi dalam proses bisnis untuk merebut pasar melalui cara-cara yang
dapat menarik konsumen, misalnya, pelayanan konsumen dengan teknologi canggih via Shopee, Instagram, Web, maupun Whatsapp.
Banyak kasus dimana pelaku bisnis berasumsi bahwa penggunaan
e-commerce hanya membuang waktu, tenaga, dan biaya.
Pemanfaatan e-commerce atau sering kita sebut dengan jual beli online bagi UKM sebenarnya akan memberikan fleksibilitas dalam produksi karena dapat memberikan informasi pengiriman yang lebih cepat kepada pelanggan, mengirimkan dan menerima penawaran secara cepat, serta dapat mendukung transaksi pembayaran elektronik (e-money). Hal inilah yang dapat memberikan dorongan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan daya saingnya (Ernawati, 2017).
Menurut ulasan diatas, pemanfaatan e-commerce merupakan proses pemanfaatan jaringan komputer atau internet untuk melakukan transaksi jual beli produk atau jasa serta kegiatan bisnis baik itu pemasaran, pengembangan, pembayaran, maupun pengiriman dengan tujuan meningkatkan pendapatan usaha.
6. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) a. Definisi UKM
Di Indonesia, definisi UKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang UKM. Pada bab I, pasal 1, sebagaimana berikut ini:
a) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
b) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan dan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
Menurut Bank Indonesia (2014:9), usaha kecil adalah usaha produktif milik warga negara Indonesia, yang berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum seperti koperasi; bukan merupakan anak perusahaan atau cabang yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 200.000.000 per tahun, sedangkan usaha menengah, merupakan usaha yang memiliki kriteria aset tetapnya dengan besaran yang dibedakan antara industri manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d. Rp. 500.000.000) dan non manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d. Rp. 600.000.000). Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan
di atas, dapat disimpulkan bahwa UKM adalah usaha milik orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak atau cabang dari perusahaan lain dengan kriteria memiliki modal usaha dengan batasan-batasan tertentu.
b. Karakteristik UKM
Berdasarkan pasal 6, UU No. 20 tahun 2008 tentang UKM menjelaskan bahwa kriteria atau karakteristik UKM adalah sebagai berikut:
1. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 2. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut :
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
7. Kinerja Perusahaan (Performance) a. Definisi Kinerja Perusahaan
Menurut Armstrong dalam Wibowo (2016 : 7) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.
Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati (Yurniwati, 2003).
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan, karena kinerja mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumberdayanya. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan pengukuran subyektif yang mendasarkan pada persepsi staf dan manajer perusahaan atas berbagai dimensi pengukuran kinerja perusahaan. Dimensi pengukuran kinerja yang lazim digunakan dalam berbagai penelitian adalah pertumbuhan (growth), kemampuan laba (profitability) dan efisiensi (Murphy,et.al, 1996) dalam Yurniwati (2003).
Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran non keuangan tentang kepuasan
serta produktivitas dan komitmen personel yang akan menentukan kinerja keuangan masa yang akan datang (Yurniwati, 2003).
Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan merupakan suatu capaian perusahaan yang dapat diukur dengan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang dipakai untuk mengukur suatu capaian dapat berupa nilai keuangan dan non keuangan. Melalui data dan informasi capaian tersebut, diharapkan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
b. Indikator Kinerja Perusahaan pada UKM
Menurut Minuzu (2010) terdapat beberapa indikator dalam kinerja perusahaan, yaitu :
1) Pertumbuhan penjualan
Pertumbuhan penjualan mencerminkan kemampuan perusahaan dari waktu kewaktu. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan maka perusahaan tersebut berhasil menjalankan strateginya.
2) Pertumbuhan modal
UKM disebut memiliki laju pertumbuhan tinggi jika mempunyai modal yang cukup untuk membiayai pertumbuhannya tersebut. Makin cepat tingkat atau laju pertumbuhan UKM, maka makin besar kebutuhan untuk membelanjai pertumbuhan UKM tersebut Makin besar kebutuhan dana untuk membelanjai kebutuhannya maka UKM tersebut makin cenderung untuk menahan sebagian besar dari keuntungan yang diperoleh.
3) Penambahan tenaga kerja setiap tahun
Kinerja UKM akan berhasil apabila UKM tersebut menambah tenaga kerja setiap tahunnya karena produksi yang meningkat. 4) Pertumbuhan pasar dan pemasaran
Pemasaran berperan penting untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen. Dengan begitu, para pelaku UKM bisa mengetahui apa keinginan pasar.
5) Pertumbuhan keuntungan / laba usaha
Laba yang diperoleh UKM akan digunakan untuk berbagai kepentingan, laba akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan UKM tersebut atas jasa yang diperolehnya.
B. Tinjauan Empiris
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang relevan dan biasanya digunakan untuk membandingkan antara penelitian yang dibuat dengan penelitian orang lain. Penelitian tentang kinerja UKM telah banyak mengalami perkembangan. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kinerja UKM. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, ada faktor-faktor yang berpengaruh positif namun ada juga yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja (performance) UKM.
Annisa Mayang Sari (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Perangkat Lunak Akuntansi dan E-Commerce Terhadap Kinerja Perusahaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”. Hasil uji hipotesis dalam penelitian menyatakan bahwa penggunaan perangkat lunak akuntansi memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan pada UKM. UKM
yang menggunakan perangkat lunak akuntansi, lebih efisien dalam menggunakan asetnya untuk memperoleh laba dan lebih efisien dalam memperoleh laba dari penjualannya . Berbanding terbalik dengan variabel yang kedua yaitu e-commerce, e-commerce tidak Berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada UKM di kota Depok.
Periyanti dan Rizal Effendi (2014) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial pada Showroom di Kota Palembang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemanfaatan SIA terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil olahan data secara regresi linier berganda maka dapat diketahui bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi (SIA) dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely,
understandable, diferivikasi berdasarkan uji F atau secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada
showroom di Kota Palembang.
I Dewa Made Endiana, I Made Sudiartana (2016) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemahaman dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja individu dan Kinerja UKM Pengrajin Perak”. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan dan pemahaman sistem informasi akuntansi berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja individu dan kinerja UKM itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung variabel pemahaman, penerapan sistem informasi, dan kinerja individu terhadap kinerja UKM. Terdapat pengaruh langsung variabel pemahaman dan penerapan sistem informasi terhadap kinerja individu. Dan juga terdapat
pengaruh tidak langsung variabel pemahaman dan penerapan sistem informasi terhadap kinerja UKM.
Titis Wahyuni (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengukuran Kinerja UKM di Wilayah Depok”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengukuran kinerja UKM di Wilayah Depok. Uji Analisis yang digunakan adalah model uji regresi logistik. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja perusahaan.
M. Ulul Albab (2017) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Komunikasi Internal, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) di Kabupaten Jepara”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi, komunikasi internal, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) di Kabupaten Jepara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dari variabel sistem informasi akuntansi (X1), komunikasi internal (X2), dan kompensasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) pada Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) di Kabupaten Jepara.
I Gusti Ayu Imbayani dan I Dewa Made Endiana (2018) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemahaman dan Penerapan Sistem Informasi terhadap Kinerja UKM Pengrajin Genteng di Kabupaten Tabanan”. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda
dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian, (1) Pemahaman sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja UKM pengrajin genteng, (2) Penerapan sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja UKM pengrajin genteng.
Ni Made Werin Sarastyarini dan I Ketut Yadnyana (2018) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh E-Commerce dan Efektivitas Kerja Pengguna terhadap Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil, Menengah Di Denpasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada usaha kecil dan menengah akan semakin meningkat apabila pelaku usaha menggunakan
e-commerce dalam menjalankan dan mengembangkan usahanyadan
peningkatan pada efektivitas kerja pengguna e-commerce akan diikuti juga dengan peningkatan kinerja perusahaan pada usaha kecil dan menengah yang menggunakan e-commerce di Denpasar.
Novia Amanda Lestari, Siti Hamidah Rustiana (2019) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Owner dan Pengetahuan Akuntansi dalam Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Pamulang”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis persepsi owner dan pengetahuan akuntansi dalam penggunaan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi owner dalam penggunaan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro kecil, dan menengah (2) pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah (3) persepsi owner dalam penggunaan sistem informasi akuntansi dan pengetahuan
akuntansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro, kecil dan menengah.
Lamtiur Saputri Pasaribu (2019) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perangkat Lunak Akuntansi dan E-Commerce Terhadap Kinerja Perusahaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Lubuk Pakam”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perangkat lunak akuntansi dan e-commerce terhadap kinerja perusahaan pada usaha mikro, kecil, dan menengah di Lubuk Pakam. Seluruh variabel bebas, yakni perangkat lunak akuntansi dan e-commerce secara simultan mempengaruhi kinerja perusahaan pada UKM sebesar 57,2%, sisanya sebesar 42,8% oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Yanuar Lazuardi dan Fu’ad Abdul Salam (2019) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil Menengah”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan regresi linier sederhana yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa pengaruh penggunaan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha kecil menengah yang ada di Desa Sendang Duwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
Bulan Nettiary Kelara dan Emi Suwarni (2020) dengan penelitian yang berjudul “Peran Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui dan menganalisis peran informasi akuntansi dalam meningkatkan pertumbuhan kinerja UKM di restoran-restoran di Palembang. Data dianalisis
menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi akuntansi memiliki peran dalam meningkatkan pertumbuhan kinerja UKM. Hasil ini dapat dilihat bahwa beberapa UKM telah menggunakan informasi akuntansi dalam menjalankan bisnis mereka. Dari sejumlah UKM yang diteliti juga menunjukkan bahwa mereka mengambil tindakan dan keputusan bisnis menggunakan informasi akuntansi sesuai dengan teori akuntansi, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Ini karena pemilik tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Peningkatan pertumbuhan kinerja UKM dapat dilihat dari peningkatan penjualan, pengurangan biaya, dan penambahan aset pada UKM yang telah menggunakan informasi akuntansi yang baik.
Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini dan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dimana yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang ialah UKM yang berada di Kota Makassar. Selain itu, peneliti menggabungkan variabel sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan e-commerce untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja usaha mikro kecil menengah (UKM).
Tabel 2.1
HASIL PENELITIAN TERDAHULU
No. Nama
Peneliti Judul Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian 1. Annisa Mayang Sari (2012) Pengaruh Perangkat Lunak Akuntansi dan E-Commerce Terhadap Kinerja
Kuantitatif Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa penggunaan perangkat lunak akuntansi memberikan pengaruh
Perusahaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah positif signifikan terhadap kinerja perusahaan pada UKM. Berbanding terbalik dengan variabel E-Commerce, E-Commerce tidak berpengaruh terhadap kinerja UKM. 2. Periyanti dan Rizal Effendi (2014) Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial pada Showroom di Kota Palembang
Kuantitatif Berdasarkan hasil olahan data, diketahui bahwa pemanfaatan SIAdengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely, understandable, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. 3. I Dewa Made Endiana, I Made Sudiartana (2016) Pengaruh Pemahaman dan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja individu dan Kinerja UKM Pengrajin Perak
Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung variabel pemahaman, penerapan sistem informasi, dan kinerja individu terhadap kinerja UKM. 4. Titis Wahyuni (2016) AnalisisPengaruh Penerapan Sistem Informasi
Kuantitatif Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Pengukuran Kinerja UKM di Wilayah Depok Akuntansi tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja perusahaan. 5. M. Ulul Albab (2017) Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Komunikasi Internal, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) di Kabupaten Jepara
Kuantitatif Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan dari variabel sistem informasi akuntansi (X1), komunikasi internal (X2), dan kompensasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) pada Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) di Kabupaten Jepara. 6.
I
Gusti Ayu Imbayani dan I Dewa Made Endiana (2018) Pengaruh Pemahaman dan Penerapan Sistem Informasi terhadap Kinerja UKM Pengrajin Genteng di Kabupaten TabananKuantitatif Berdasarkan hasil penelitian, (1) Pemahaman sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja
UKM pengrajin
genteng, (2) Penerapan sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja UKM pengrajin genteng. 7. Ni Made Werin Sarastyarini Pengaruh E-Commerce dan Efektivitas Kerja
Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
dan I Ketut Yadnyana (2018) Pengguna terhadap Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil, Menengah Di Denpasar
pada usaha kecil dan
menengah akan
semakin meningkat apabila pelaku usaha menggunakan e-commerce dalam menjalankan dan mengembangkan usahanyadan peningkatan pada efektivitas kerja pengguna e-commerce akan diikuti juga dengan peningkatan kinerja perusahaan pada usaha kecil dan
menengah yang menggunakan e-commerce di Denpasar. 8. Novia Amanda Lestari, Siti Hamidah Rustiana (2019) Pengaruh Persepsi Owner dan Pengetahuan Akuntansi dalam Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Pamulang
Kuantitatif Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persepsi owner dalam penggunaan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro kecil, dan menengah (2) pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro, kecil, dan
menengah (3) persepsi
owner dalam
penggunaan sistem informasi akuntansi dan pengetahuan akuntansi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja usaha mikro, kecil dan menengah. 9. Pasaribu, Lamtiur Saputri (2019) Pengaruh Perangkat Lunak Akuntansi dan E-Commerce Terhadap Kinerja Perusahaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Lubuk Pakam
Kuantitatif Seluruh variabel bebas, yakni perangkat lunak akuntansi dan
e-commerce secara
simultan
mempengaruhi kinerja perusahaan pada UKM sebesar 57,2%, sisanya sebesar 42,8% oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 10. Yanuar Lazuardi dan Fu’ad Abdul Salam (2019) Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil Menengah
Kuantitatif Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa pengaruh penggunaan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha kecil menengah yang ada di Desa
Sendang Duwur
C. Kerangka Konsep
Sebelum kerangka konseptual dibuat, perlu disusun kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka.
Gambar 2.5 KERANGKA PIKIR STUDI TEORITIK
Theory Perceived Usefullness (David, 1989)
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(Vankatesh, et. al., 2003)
The D&M Information System Success Model
(DeLone dan McLean, 1992)
STUDI EMPIRIK
Hubungan sistem informasi dengan kinerja UKM
(+) Sari, 2012; Effendi, 2014, Sudiartana, 2016; Albab, 2017, Endiana, 2018; Pasaribu, 2019; Salam, 2019 (-) Wahyuni, 2016 Hubungan pemanfaatan e-commerce dengan kinerja UKM
(+) Ketut Y., 2018; Pasaribu, 2019
(-) Sari, 2012
Hipotesis
Uji Hipotesis
Kerangka pemikiran seperti pada gambar diatas merupakan bagan yang menunjukkan gambaran mengenai penyusunan penelitian berdasarkan pemaparan studi teoritik dan studi empirik. Gabungan antara studi teoritik dan empirik dalam penelitian ini menghasilkan variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel independen dalam penelitian ini mencakup sistem informasi dan pemanfaatan e-commerce. Setelah menetapkan variabel maka terbentuklah hipotesis penelitian. Hasil uji hipotesis secara statistik akan diintrepetasikan dalam pembahasan yang akan menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi. Berdasarkan kerangka proses berpikir, kemudian disusunlah kerangka konseptual yang menggambarkan variabel-variabel penelitian dan pengaruh antar variabel.
Kerangka konseptual pada penelitian ini didasarkan pada Theory
Perceived Usefullness dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Pengaruh antara variabel-variabel penelitian ini
mencakup penggunaan sistem informasi dan pemanfaatan teknologi
(e-commerce).
Sistem informasi akuntansi diharapkan mempengaruhi kinerja usaha kecil menengah (UKM). Sistem informasi merupakan sistem dalam perusahaan yang bertanggung jawab untuk persiapan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan (Rainer, 2011). Pemilihan variabel sistem informasi sebagai variabel independen merujuk pada teori perceived usefullness yang menyatakan bahwa pengguna suatu teknologi atau sistem informasi percaya dengan memanfaatkannya maka akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya, salah satunya yaitu adanya peningkatan kinerja.
Melalui model UTAUT diketahui bahwa sistem informasi berhubungan dengan performance expectancy (ekspektasi kinerja), yaitu sebagai tindakan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan membantunya untuk mencapai keuntungan dalam kinerja. Penggunaan sistem informasi berupa software dalam proses pencatatan pengeluaran dan pendapatan UKM dapat meminimalisir human error seperti salah menghitung, kehilangan atau kerusakan dokumen pencatatan, dan adanya duplikasi dalam pencatatan. Jika menggunakan perangkat lunak (software), hal-hal tersebut akan diminimalisir, sehingga data keuangan yang disajikan menjadi lebih reliable dan akurat dan akan meningkatkan kinerja UKM (Pasaribu, 2019).
Penerapan teknologi dalam kegiatan pemasaran (e-commerce) juga diharapkan mempengaruhi kinerja UKM. Teknologi Informasi merupakan bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuk. Melalui pemanfaatan teknologi informasi ini, usaha kecil atau menengah dapat memasuki pasar global. Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering kali dikenal e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat dan hemat, serta mendukung transaksi cepat tanpa kertas. Pemakaian internet memungkinkan UKM dapat menembus pasar global. Hal ini berarti bahwa dengan e-commerce UKM dapat menjangkau pasar lebih luas dan dengan demikian konsumen lebih mudah didapatkan sehingga dengan meningkatnya konsumen kinerja perusahaan pada UKM juga mengalami peningkatan (Haq, 2016; Pasaribu, 2019).