METODE PENELITIAN
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran dari variabel bebas yaitu persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru dan variabel terikat yaitu motivasi belajar bahasa Prancis siswa. Pengukuran pada kedua variabel tersebut dilakukan dengan memberikan skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Membuat tabulasi data dari angket yang telah diisi responden dengan cara menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang ditetapkan. 2. Menentukan perhitungan tabel kriteria variabel bebas dan terikat serta
masing-masing indikatornya dengan cara sebagai berikut :
Menentukan perhitungan kriteria total skor data yang diperoleh dengan cara sebagai berikut :
1. Skor minimal = skor terendah x jumlah soal x jumlah responden 2. Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah soal x jumlah responden 3. Rentang soal = skor tertinggi – skor terendah
46
Pada variabel persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru digunakan 13 butir pernyataan, masing-masing pernyataan skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 13 x 15 = 195 Skor maksimal : 4 x 13 x 15 = 780 Rentang skor : 780 – 195 = 585 Interval kelas : 780 – 195 : 4 = 146,25
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria variabel persepsi siswa mengenai kompetensi komunikasi guru di bawah ini :
Tabel 3.2 Kriteria Variabel Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Komunikasi Guru
Interval Skor Kriteria 633,75 – 780 Sangat Tinggi 487,49 – 633,74 Tinggi 341,23 – 487,48 Sedang 194,97 – 341,22 Rendah
Pada indikator motivasi komunikasi digunakan 4 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 4 x 15 = 60 Skor maksimal : 4 x 4 x 15 = 240 Rentang skor : 240 – 60 = 180 Interval kelas : 240 – 60 : 4 = 45
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator motivasi komunikasi di bawah ini :
47
Tabel 3.3 Kriteria Indikator Motivasi Komunikasi Interval Skor Kriteria
195 – 240 Sangat Tinggi 149 – 194 Tinggi 103 – 148 Sedang
57 – 102 Rendah
Pada indikator pengetahuan komunikasi digunakan 6 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 6 x 15 = 90 Skor maksimal : 4 x 6 x 15 = 360 Rentang skor : 360 – 90 = 270 Interval kelas : 360 – 90 : 4 = 67,5
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator pengetahuan komunikasi di bawah ini :
Tabel 3.4 Kriteria Indikator Pengetahuan Komunikasi Interval Skor Kriteria
292,5 – 360 Sangat Tinggi 224,9 – 292,4 Tinggi 157,3 – 224,8 Sedang 89,7 – 157,2 Rendah
Pada indikator keterampilan komunikasi digunakan 3 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45 Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180 Rentang skor : 180 – 45 = 135 Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75
48
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator keterampilan komunikasi di bawah ini :
Tabel 3.5 Kriteria Indikator Keterampilan Komunikasi Interval Skor Kriteria
146,25 – 180 Sangat Tinggi 112,49 – 146,24 Tinggi
78,73 – 112,48 Sedang 44,97 – 78,72 Rendah
Pengukuran kriteria variabel terikat berupa motivasi belajar bahasa Prancis siswa sebagai berikut :
Menentukan perhitungan kriteria total skor data yang diperoleh dengan cara sebagai berikut :
1. Skor minimal = skor terendah x jumlah soal x jumlah responden 2. Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah soal x jumlah responden 3. Rentang soal = skor tertinggi – skor terendah
4. Interval skor = skor tertinggi – skor terendah : 4
Pada variabel motivasi belajar bahasa Prancis siswa digunakan 20 butir pernyataan, masing-masing pernyataan skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 20 x 15 = 300 Skor maksimal : 4 x 20 x 15 = 1200 Rentang skor : 1200 – 300 = 900 Interval kelas : 1200 – 300 : 4 = 225
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria variabel motivasi belajarbahasa Prancis siswa di bawah ini :
49
Tabel 3.6 Kriteria Variabel Motivasi BelajarBahasa Prancis Siswa Interval Skor Kriteria
975 – 1200 Sangat Tinggi 749 – 974 Tinggi 523 – 748 Sedang
297 – 522 Rendah
Pada indikator adanya ketekunan dalam menghadapi tugas digunakan 1 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 1 x 15 = 15 Skor maksimal : 4 x 1 x 15 = 60 Rentang skor : 60 – 15 = 45 Interval kelas : 60 – 15 : 4 = 11,25
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya ketekunan dalam menghadapi tugasdi bawah ini :
Tabel 3.7 Kriteria Indikator Adanya Ketekunan dalam Menghadapi Tugas Interval Skor Kriteria
48,75 – 60 Sangat Tinggi 37,49 – 48,74 Tinggi 26,23 – 37,48 Sedang 14,97 – 26,22 Rendah
Pada indikator adanya keuletan dalam menghadapi kesulitan digunakan 1 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 1 x 15 = 15 Skor maksimal : 4 x 1 x 15 = 60 Rentang skor : 60 – 15 = 45 Interval kelas : 60 – 15 : 4 = 11,25
50
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya keuletan dalam menghadapi kesulitan di bawah ini :
Tabel 3.8 Kriteria Indikator Adanya Keuletan dalam Menghadapi Kesulitan Interval Skor Kriteria
48,75 – 60 Sangat Tinggi 37,49 – 48,74 Tinggi 26,23 – 37,48 Sedang 14,97 – 26,22 Rendah
Pada indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil digunakan 3 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45 Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180 Rentang skor : 180 – 45 = 135 Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil di bawah ini :
Tabel 3.9 Kriteria Indikator Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil Interval Skor Kriteria
146,25 – 180 Sangat Tinggi 112,49 – 146,24 Tinggi
78,73 – 112,48 Sedang 44,97 – 78,72 Rendah
Pada indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar digunakan 3 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45 Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180
51
Rentang skor : 180 – 45 = 135 Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar di bawah ini :
Tabel 3.10 Kriteria Indikator Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar
Interval Skor Kriteria 146,25 – 180 Sangat Tinggi 112,49 – 146,24 Tinggi
78,73 – 112,48 Sedang 44,97 – 78,72 Rendah
Pada indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan digunakan 3 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 3 x 15 = 45 Skor maksimal : 4 x 3 x 15 = 180 Rentang skor : 180 – 45 = 135 Interval kelas : 180 – 45 : 4 = 33,75
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan di bawah ini :
Tabel 3.11 Kriteria Indikator Adanya Harapan dan Cita-Cita Masa Depan Interval Skor Kriteria
146,25 – 180 Sangat Tinggi 112,49 – 146,24 Tinggi
78,73 – 112,48 Sedang 44,97 – 78,72 Rendah
Pada indikator adanya penghargaan dalam belajar digunakan 2 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
52
Skor minimal : 1 x 2 x 15 = 30 Skor maksimal : 4 x 2 x 15 = 120 Rentang skor : 120 – 30 = 90 Interval kelas : 120 – 30 : 4 = 22,5
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya penghargaan dalam belajar di bawah ini :
Tabel 3.12 Kriteria Indikator Adanya Penghargaan Dalam Belajar Interval Skor Kriteria
97,5 – 120 Sangat Tinggi 74,9 – 97,4 Tinggi 52,3 – 74,8 Sedang 29,7 – 52,2 Rendah
Pada indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar digunakan 5 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
Skor minimal : 1 x 5 x 15 = 75 Skor maksimal : 4 x 5 x 15 = 300 Rentang skor : 300 – 75 = 225 Interval kelas : 300 – 75 : 4 = 56,25
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar di bawah ini :
Tabel 3.13 Kriteria Indikator Adanya Kegiatan Yang Menarik Dalam Belajar
Interval Skor Kriteria 243,75 – 300 Sangat Tinggi 187,49 – 243,74 Tinggi
131,55 – 187,8 Sedang 75,29 – 131,54 Rendah
Pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif digunakan 2 butir pernyataan, di mana nilai skornya 1-4, berikut perhitungannya :
53
Skor minimal : 1 x 2 x 15 = 30 Skor maksimal : 4 x 2 x 15 = 120 Rentang skor : 120 – 30 = 90 Interval kelas : 120 – 30 : 4 = 22,5
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat tabel kriteria indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif di bawah ini :
Tabel 3.14 Kriteria Indikator Adanya Lingkungan Belajar Yang Kondusif Interval Skor Kriteria
97,5 – 120 Sangat Tinggi 74,9 – 97,4 Tinggi 52,3 – 74,8 Sedang 29,7 – 52,2 Rendah 3.8.2 Analisis Kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk menguji pengaruh variabel persepsi siswa mengenai kompetensi komunikasi guru (X) dengan variabelmotivasi belajar bahasa Prancis siswa (Y). Adapun metode statistik yang digunakan adalah ;
1. Koefisien Korelasi Product Moment ∑ ∑ ∑
√{ ∑ (∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy : angka indeks korelasi r product moment N : jumlah sampel
Σx : jumlah skor x Σy : jumlah skor y
54
Σxy: jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan tabel korelasi yang mencantumkan batas-batas r yang signifikan yaitu sebesar 5%. Bila nilai r tersebut signifikan, berarti hipotesis kerja/hipotesis alternatif dapat diterima.
2. Koefisien Determinasi
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen (%) besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (rxy)2dan dikalikan dengan 100%.
Cara perhitungannya digunakan rumus sebagai berikut : KD = (rxy)2 x 100%
Keterangan :
KD : koefisien determinasi
82 BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, dapat diambil simpulan sebagai berikut. Pertama, dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment, diperoleh sebesar 0,664 > sebesar 0,514, yang artinya hipotesis kerja diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru terhadap motivasi belajar bahasa Prancis siswa.
Kedua, dari hasil analisis diperoleh Koefisien Determinasi sebesar 44,1%. Artinya, persepsi siswa mengenai kompetensi berkomunikasi guru berkontribusi pada motivasi belajar bahasa Prancis siswa sebesar 44,1%, dan sisanya 55,9% ditentukan oleh variabel lain misalnya cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, dan unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini adalah dalam pembelajaran di kelas, guru hendaknya tetap memiliki kompetensi berkomunikasi, agar persepsi siswa terhadap guru bersifat positif, dan persepsi tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Prancis. Dengan memiliki motivasi belajar, siswa akan mempelajari materi yang diajarkan oleh guru dengan baik, dan siswa akan memperhatikan saat proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
83