• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Domain Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Karet Perkebunan Rakyat

VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KUALITAS KARET PERKEBUNAN RAKYAT

6.2. Analisis Domain Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Karet Perkebunan Rakyat

Dalam penelitian ini, analisis domain dimulai dengan pengelompokan faktor menjadi domain-domain besar. Terdapat tiga kelompok faktor atau domain yaitu kelompok atau domain faktor yang memiliki pengaruh positif terhadap kualitas, domain faktor yang memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas dan domain faktor yang tidak konsisten pengaruhnya terhadap kualitas. Pola hubungan antara kelompok domain yang memengaruhi kualitas dapat dilihat pada Tabel 37.

6.2.1. Domain Faktor Berpengaruh Positif

Domain yang berpengaruh positif memiliki dua macam hubungan semantik (hubungan makna) yaitu sebab akibat (hubungan langsung) dan alasan/raisonal (hubungan tidak langsung). Hubungan sebab akibat atau hubungan langsung

94 memengaruhi kualitas karet secara langsung. Apabila hubungan tersebut positif, maka

bila x ada atau dilakukan maka kualitas karet yang diukur menurut persepsi petani

akan menjadi lebih baik daripada x tidak ada atau tidak dilakukan. Sedangkan

hubungan tidak langsung bermakna bahwa faktor x tidak langsung memengaruhi

kualitas, namun faktor x menjadi pendorong bagi petani untuk melakukan atau tidak

melakukan aktivitas yang dapat memengaruhi kualitas.

Faktor yang memberikan pengaruh langsung atau berhubungan sebab akibat dan bersifat positif adalah penggunaan pupuk TSP sebagai koagulan. Petani yang menggunakan pupuk TSP sebagai koagulan memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang menggunakan koagulan selain pupuk TSP yaitu tawas. Jika menggunakan pendapat Spradlley yang dikutip oleh Bungin (2003) mengenai hubungan semantik, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan pupuk TSP sebagai koagulan menjadi sebab kualitas bahan olah karet di Kecamatan Tulang Bawang Tengah menjadi lebih baik dibanding koagulan lain yang digunakan petani karet. Jika digunakan koagulan lain (tawas) sebagai faktornya maka dapat dinyatakan bahwa penggunaan tawas menjadi sebab lebih rendahnya kualitas bahan olah karet.

Faktor pengaruh positif yang secara tidak langsung memengaruhi kualitas adalah jumlah anggota keluarga, keanggotaan dalam kelompok tani, serta pertisipasi dan pembicaraan karet di dalam kegiatan sosial. Bentuk hubungan semantik ketiga faktor diatas adalah alasan atau rasional.

Terdapat sedikit perbedaan hubungan semantik antara ketiga faktor dan kualitas karet. Jumlah anggota keluarga yang lebih banyak akan memberikan kemampuan lebih bagi petani untuk melakukan upaya peningkatan kualitas terutama kegiatan yang membutuhkan tambahan tenaga kerja seperti pembersihan mangkuk sebelum menyadap dan pembersihan ember secara periodik. Sehingga jumlah anggota keluarga menjadi alasan dilakukannya upaya peningkatan kualitas. Faktor keanggotaan kelompok tani dan partisipasi dalam kegiatan sosial akan menjadi sarana bertukar informasi tentang perkaretan termasuk persoalan kualitas. Didapatkannya informasi kualitas, dapat menjadi pendorong bagi petani untuk melakukan upaya peningkatan kualitas sehingga kualitas karet petani anggota kelompok tani dan

95 partisipan kegiatan sosial lebih baik dibanding selainnya. Karena itu, ketiga faktor tersebut menjadi alasan bagi petani untuk melakukan upaya peningkatan kualitas karet yang diproduksinya.

6.2.2. Domain Faktor Berpengaruh Negatif

Faktor-faktor yang memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas antara lain pendidikan, penghasilan rumah tangga, dan luas lahan. Petani-petani dengan pendidikan yang relatif tinggi, pendapatan yang lebih besar, dan lahan yang lebih luas memiliki rata-rata kualitas yang lebih rendah. Jika melihat jenis hubungannya, ketiga faktor yang berpengaruh negatif memiliki jenis hubungan alasan atau rasional.

Secara umum, semakin tingginya nilai faktor pendidikan formal, pendapatan keluarga dan luas lahan perkebunan karet yang dimiliki petani menjadi alasan bagi petani untuk tidak melakukan upaya perbaikan kualitas. Selain itu, semakin tingginya nilai faktor pendidikan formal, pendapatan keluarga dan luas lahan perkebunan karet yang dimiliki petani dapat menjadi alasan bagi petani untuk melakukan upaya peningkatan bobot atau massa karet yang bertujuan peningkatan pendapatan usahatani karetnya, namun terkadang upaya tersebut dapat menurunkan kualitas karet yang diproduksinya.

6.2.3. Domain Faktor yang Berpengaruh Tidak Konsisten

Usia, pengalaman dan frekuensi pemupukkan memberikan pengaruh yang tidak konsisten antara di desa program dan di desa non program pengembangan karet. Faktor-faktor tersebut berpengaruh secara berbeda di kedua kelompok desa. Faktor- faktor tersebut berpengaruh prositif di desa program namun berpengaruh negatif di desa non program atau sebaliknya. Karena pengaruh yang tidak konsisten, maka ketiga faktor tersebut dapat dikatakan tidak memengaruhi atau tidak memiliki hubungan semantik baik langsung maupun tidak langsung terhadap kualitas karet perkebunan rakyat.

96

Tabel 37.Pola Hubungan Semantik Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Karet Daftar kelompok

Domain Domain

Jenis Hubungan

Semantik Bentuk Hubungan Kelompok Faktor

Berpengaruh Positif

Penggunaan pupuk TSP sebagai koagulan

Sebab Akibat Penggunaan pupuk TSP sebagai koagulan merupakan sebab kualitas bahan olah karet menjadi lebih baik dibanding koagulan lain yang digunakan petani karet

Keanggotaan Kelompok Tani

Cara ke tujuan Keanggotaan kelompok tani merupakan sarana untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas

Pertisipasi kegiatan Sosial

Cara ke Tujuan Partisipasi sosial merupakan sarana untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas Jumlah Anggota

Keluarga

Alasan/Rasional Jumlah anggota keluarga yang lebih besar menjadi alasan dapat dilakukannya upaya peningkatan kualitas Kelompok Faktor Berpengaruh Negatif Pendapatan Rumah Tangga

Alasan/Rasional Pendapatan rumah tangga yang relatif lebih rendah menjadi alasan petani untuk melakukan perbaikan kualitas untuk meningkatkan

pendapatan usahataninya

Pendidikan Cara ke tujuan Pendidikan yang lebih tinggi merupakan cara untuk dapat mengakses informasi teknik mempertahankan bobot. Luas Lahan Kebun

Karet

Alasan/Rasional Lahan yang sempit menjadi alasan petani untuk memperbaiki kualitas agar harga yang diterimanya menjadi lebih baik.

Kelompok Faktor Berpengaruh Tidak Konsisten

Usia Tidak memiliki

bentuk hubungan semantik

-

Pengalaman -

97

6.3. Analisis Taksonomik Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Karet