IV. PEMBAHASAN
4.3 Analisis Internal Eksternal Penerapan HACCP di Perusahaan
4.3.2 Analisis EFE
Analisis EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan faktor- faktor eksternal yang dimiliki oleh perusahaan. Matriks EFE berisikan unsur- unsur eksternal perusahaan, yaitu terdiri dari peluang dan ancaman perusahaan dalam penerapan HACCP.
Faktor-faktor eksternal penerapan HACCP pada perusahaan diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada para pakar penerapan HACCP di perusahaan. Berikut adalah faktor-faktor eksternal yang menjadi faktor sebagai peluang dan ancaman penerapan HACCP pada perusahaan :
a. Peluang
1. Peningkatan sistem mutu keamanan pangan ke ISO 22000 terbuka lebar. PT. Sierad Produce Tbk. mempunyai tekad untuk selalu menjaga mutu produknya. Dalam hal ini perusahaan mempunyai rencana untuk meningkatkan sistem keamanan pangan yang telah ada (HACCP) menjadi Sistem Manajemen Keamanan Pangan terintegrasi ISO 22000:2009. Perusahaan berkesempatan sangat besar untuk meraih SMKP dengan menjamin sistem HACCP yang telah berjalan saat ini adalah dalam kondisi yang baik. Telah tersedianya penerapan ISO 9001:2008, GMP, dan HACCP akan sangat mempermudah perusahaan dalam menyusun SMKP ISO 22000:2009. Standar dari ISO 22000:2009 menetapkan persyaratan sistem manajemen keamanan pangan dengan mengkombinasikan unsur-unsur kunci umum untuk memastikan keamanan pangan sepanjang rantai pangan, hingga konsumsi akhir. Unsur-unsur kunci tersebut adalah komunikasi interaktif mulai dari perusahaan penyedia bahan baku hingga perusahaan penjual produk hingga dikonsumsi oleh konsumen akhir, menajemen sistem keamanan pangan, program persyaratan dasar (PPD), dan prinsip HACCP. PT. Sierad Produce telah mempunyai semua dari persyaratan dasar untuk memenuhi ISO 22000:2009, seperti GMP, SSOP, ISO 9001, dan GVP (Good Veterinarian Practices). Sehingga penerapan ISO 22000:2009 sangat terbuka lebar bagi PT. Sierad Produce Tbk.
95
2. Berpotensi meraih pasar yang lebih banyak dengan penjaminan mutu yang baik lagi.
Potensi konsumsi daging ayam karkas di Indonesia sangatlah besar, sejalan dengan hal tersebut turut pula berkembang produsen karkas ayam. Namun banyak produsen yang menganggap mutu adalah hal yang tidak butuh diawasi. Hal ini sangat disayangkan karena mutu produk pada masa seperti saat ini adalah hal yang utama untuk diawasi. PT. Sierad Produce Tbk telah menerapkan sistem mutu dalam berproduksi, namun akan lebih baik lagi jika mutu pada PT. Sierad Tbk ditingkatkan kembali. Sehingga perusahaan dapat meraih pasar yang lebih luas dengan keunggulan mutu yang baik. HACCP merupakan salah satu sistem mutu yang perlu ditingkatkan untuk mendapatkan peluang dalam meraih potensi pasar yang lebih besar lagi.
3. Memperoleh citra baik perusahaan di mata konsumen yang ada saat ini.
Penerapan HACCP di PT Sierad Produce Tbk akan berpeluang dalam membuat citra baik perusahaan di mata para konsumennya. Penerapan HACCP merupakan komitmen suatu perusahaan untuk menghindari produk yang dihasilkannya dari bahaya-bahaya keamanan pangan (biologi, fisik, kimia). Sehingga dengan adanya penerapan HACCP dalam perusahaan diharapkan berpeluang untuk menciptakan suatu citra baik di mata konsumen PT Sierad Produce Tbk. dalam menjaga mutu dan keamanan produknya.
4. Menjadi pemimpin pasar (Market Leader) RPA di antara RPA yang lainnya. Adanya penerapan HACCP yang baik dan peningkatan mutu produk yang berkesinambungan serta kapasitas produksi yang memadai akan menjadikan PT. Sierad Produce menjadi contoh oleh RPA yang lainnya dalam berproduksi karkas ayam. Untuk saat ini PT. Sierad Produce Tbk. Mempunyai kapasitas produksi yang memadai dibanding dengan kapasitas produksi perusahaan ayam potong yang lainnya yaitu dapat mencapai 80.000 ekor per hari, Tabel 26.
Tabel 26. Kapasitas produksi perusahaan ayam potong di Jawa Barat
Perusahaan Kapasitas Produksi
PT. Sierad Produce Tbk. 80.000 ekor per hari 8.000 ekor per jam
PT. Charoen Phokpand Tbk. 32.000 ekor per hari 4.000 ekor per jam
PT. Ciomas Adi Satya 40.000 ekor per hari 5.000 ekor per jam
96
Sangat jauh dibanding kapasitas produksi PT. Charoen Phokpand sebanyak 4.000 ekor per jam (Cahya 2011), sehingga PT. Sierad Produce Tbk. sangat berpeluang besar dalam memimpin pasar dengan produk utama karkas ayam yang bermutu baik dan kemanan produk dari bahaya pangan yang terjamin.
b. Ancaman
1. Sebagian pesaing produsen ayam potong telah mendapatkan sertifikat HACCP. Persoalan mutu dan keamanan pangan telah menjadi isu-isu utama akhir-akhir ini. Produk ayam potong yang riskan akan penurunan mutu dan masalah keamanan pangan menyadarkan para produsen ayam potong untuk berlomba- lomba menjaga mutu produk ayam yang dihasilkannya. Hal ini menyebabkan banyaknya produsen yang telah mendapatkan sertifikat HACCP dalam berproduksinya. Perusahaan yang telah memperoleh sertifikat pendukung mutu pangan dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Perusahaan RPA yang telah menerapkan sistem jamiann mutu
Perusahaan Halal ISO 9001 HACCP ISO 22000
PT. Sierad Produce Tbk. √ √ √ - (Dalam tahap penerapan) PT. Charoen Phokpand √ √ √ - (Dalam tahap penerapan)
PT. Ciomas Adi Satya √ √ √ -
PT. Wonokoyo √ √ √ -
Sumber: Olahan (2012)
Adanya pesaing yang memperoleh berbagai sistem jaminan mutu ini menjadi ancaman perusahaan dalam penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. Perusahaan harus meningkatkan sistem mutu keamanan pangan HACCP lebih intensif lagi untuk menjaga mutu dan keamanan pangan agar para konsumen tidak mudah berpindah tangan ke produsen lain.
2. Produsen lain sedang berlomba-lomba meningkatkan sistem keamanan pangan ke ISO 22000:2009.
Hal yang sama pun dilakukan oleh banyak produsen untuk selalu berkesinambungan dalam perbaikan sistem mutu keamanan pangan di perusahaannya. Pada Tabel 27 terdapat pesaing perusahaan yang ingin
97
meningkatkan sistem mutu keamanan pangannya ke sistem yang lebih baik lagi yaitu ISO 22000:2009. Hal ini akan menjadi ancaman yang juga serius bagi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. Penerapan SMKP HACCP di PT. Sierad Produce harus ditingkatkan dan segera menyusun strategi baru dalam penerapan ISO 22000:2009. Hal ini diperlukan agar para konsumen selalu mempercayakan keberlangsungan semua SMKP yang telah diterapkan oleh PT. Sierad Produce Tbk. dan diharapkan konsumen tidak berpindah ke produsen lain.
3. Produsen dengan biaya mutu rendah tetapi menghasilkan produk yang tetap prima.
PT. Sierad Produce Tbk. dikenal sebagai RPA yang menghasilkan produk bermutu baik (Grade A) sesuai dengan SNI-3924-2009 (Mutu Karkas dan Daging Ayam), namun mempunyai harga produk yang sedikit tinggi dibanding dengan produk sejenis dari produsen lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh biaya mutu PT. Sierad Produce Tbk. yang besar dibanding dengan yang lainnya mengingat PT. Sierad Produce harus menangani sistem mutu produk yang lebih baik dibanding dengan produsen yang lainnya. Namun kini produsen yang lainnya yang telah menerapkan sistem HACCP dan berani menjamin mutu kemanan produknya serta mempunyai harga produk yang lebih rendah dibanding dengan produk lainnya. Hal ini akan menjadi ancaman PT. Sierad Produce Tbk. dalam menjalankan sistem mutu HACCP-nya dan berproduksinya. Ancaman ini dikhawatirkan memberikan kesempatan produsen lain untuk merebut konsumen PT. Sierad Produce yang telah ada hingga saat ini. Harga produk ayam potong dari berbagai produsen ayam potong dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Harga produk ayam potong dari berbagai perusahaan
Perusahaan Grade produk ayam Harga produk per Kg
PT. Sierad Produce Tbk A Rp 31.000
PT. Charoen Phokpand Tbk. A Rp 30.500
PT. Ciomas Adi Satya Tbk. A Rp 29.000
Cat: Harga bersifat fluktuatif terhadap harga live bird (ayam hidup) saat produksi ayam potong
98
4. Adanya tolakan dari konsumen karena alasan mutu sehingga dapat dicabutnya sertifikat HACCP.
Beberapa kasus tolakan dari konsumen akibat kualitas produk yang tidak sesuai maupun bahaya produk pada PT. Sierad Produce belum menjamin penerapan SMKP HACCP berjalan baik sepenuhnya. Penurunan mutu seperti hal seperti ini harus ditangani serius oleh perusahaan. Hal ini diperlukan karena penurunan mutu ini merupakan ancaman bagi sistem mutu HACCP. Karena jika banyak ditemukan mutu yang tidak sesuai hingga berakibat bahaya hingga tangan konsumen (tolakan konsumen) akan menyebabkan dicabutnya sertifikat sistem HACCP pada perusahaan. Ancaman ini harus dihindari oleh perusahaan agar mencegah kerugian yang besar perusahaan.
Untuk memperoleh nilai bobot, rating, dan skor dari masing-masing faktor internal hasil dari analisis EFE, faktor-faktor eksternal tersebut diberikan penilaian kepada para pakar.
Matriks analisis EFE berisikan faktor-faktor eksternal yaitu berupa peluang dan ancaman bagi penerapan sistem HACCP di perusahaan. Hasil analisis matriks EFE, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang yang paling kuat dalam penerapan sistem keamanan pangan HACCP pada PT. Sierad Produce Tbk. adalah memperoleh citra baik perusahaan di mata konsumen yang ada saat ini. Skor terbobot paling tinggi pada faktor peluang yang paling kuat tersebut adalah sebesar 0,534. Sementara itu hasil matriks EFE yang menjadi faktor ancaman yang paling kuat dalam penerapan HACCP di perusahaan adalah faktor adanya tolakan dari konsumen mengenai mutu yang rendah sehingga dapat dicabutnya sertifikat HACCP perusahaan. Anacaman ini sangat kuat karena berakibat sangat fatal terhadap terhentinya keberlangsungan sistem HACCP di perusahaan. Ancaman ini memiliki skor yang terbobot paling tinggi sebesar 0,396. Hasil penilaian para pakar terhadap penilaian faktor eksternal penerapan HACCP pada PT. Sierad Produce Tbk terdapat pada Tabel 29.
99
Tabel 29. Hasil pengolahan data analisis EFE terhadap penerapan SMKP HACCP di PT. Sierad Produce Tbk.
No. Faktor Eksternal Nilai
Bobot Rating Skor Peluang
1 Peningkatan sistem mutu keamanan pangan ke
ISO 22000 terbuka lebar 0,124 3,625 0,448
2 Berpotensi meraih pasar yang lebih banyak
dengan penjaminan mutu yang baik lagi 0,138 3,875 0,534 3 Memperoleh citra baik perusahaan di mata
konsumen yang ada saat ini 0,141 3,875 0,548
4 Menjadi pemimpin pasar (Market Leader) RPA
di antara RPA yang lainnya 0,131 3,500 0,458
Ancaman 1 Sebagian pesaing produsen ayam potong telah
mendapatkan sertifikat HACCP 0,110 2,750 0,301
2
Produsen lain sedang berlomba-lomba
meningkatkan sistem keamanan pangan ke ISO 22000
0,110 2,750 0,301
3 Produsen dengan biaya mutu rendah tetapi
menghasilkan produk yang tetap prima 0,110 2,625 0,288
4
Adanya tolakan dari konsumen karena alasan mutu sehingga dapat dicabutnya sertifikat HACCP
0,138 2,875 0,396
Total 1,000 3,274
Sumber : Olahan (2012)
Hasil perhitungan skor total dari matriks EFE secara keseluruhan adalah sebesar 3,274. Skor ini menunjukkan bahwa posisi eksternal penerapan HACCP di perusahaan adalah tergolong kuat meskipun berada pada nilai terbawah dari level kuat. Perusahaan masih harus gencar dalam memanfaatkan semua peluang yang ada untuk mengatasi ancaman yang ada secara baik. Sehingga dengan adanya pemanfaatan peluang yang baik diharapkan ancaman yang ada dapat teratasi dengan baik pula.