• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. PEMBAHASAN

4.4 Analisis SWOT HACCP di Perusahaan

Faktor-faktor penentu penerapan HACCP di perusahaan yang terangkum pada faktor internal dan eksternal, dapat diformulasikan menjadi empat macam alternatif strategi dari analisis SWOT. Analisis berdasarkan faktor kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman ekternal penerapan HACCP pada perusahaan digolongkan menjadi strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T. Hasil dari analisis SWOT terdapat pada Tabel 30.

101

Tabel 30. Hasil pengolahan data analisis SWOT

IFE

EFE

Kekuatan (S)

1. Terintegrasi dengan ISO 9001, Halal, GMP dan sistem SSOP yang kuat

2. Komitmen manajemen yang kuat mengenai mutu dan keamanan pangan

3. Konsumen seperti KFC dan MC Donald percaya terhadap penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk.

4. Merk produk sierad terlindungi dengan adanya sertifikat HACCP

Kelemahan (W)

1. Masih ditemukan mutu produk yang rendah dan berbagai alasan tolakan mengenai mutu dari konsumen

2. Pengetahuan karyawan mengenai HACCP rendah

3. Bangunan, mesin, sarana, dan prasarana yang kurang mendukung pelaksanaan HACCP

4. CCP yang diidentifikasi belum terlalu efektif dan efisien.

Peluang (O)

1.Peningkatan sistem mutu keamanan pangan ke ISO 22000 terbuka lebar 2.Berpotensi meraih pasar yang lebih

banyak dengan penjaminan mutu yang baik lagi

3.Memperoleh citra baik perusahaan di mata konsumen yang ada saat ini 4.Menjadi pemimpin pasar (Market

Leader) RPA di antara RPA yang lainnya dengan adanya HACCP

Strategi S-O

Menjaga kesatuan sistem mutu Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP terhadap HACCP serta menjadikan mutu sebagai keunggulan bersaing

Strategi W-O

Mengadakan pelatihan HACCP kepada seluruh komponen karyawan berdasarkan tingkatannya

Ancaman (T)

1.Sebagian pesaing produsen ayam potong telah mendapatkan sertifikat HACCP

2.Produsen lain sedang berlomba- lomba meningkatkan sistem keamanan pangan ke ISO 22000 3.Produsen dengan biaya mutu

rendah tetapi menghasilkan produk yang tetap prima

4.Adanya tolakan dari konsumen karena alasan mutu sehingga dapat dicabutnya sertifikat HACCP

Strategi S-T

Memperketat kerja seluruh komponen karyawan dalam menjaga mutu serta berorientasi kepada peningkatan mutu dengan

kebijakan mutu yang telah ditetapkan.

Strategi W-T

Mengevaluasi CCP yang ada dan memperbaiki sarana dan prasarana ruang produksi sesuai dengan

prasyarat HACCP

Sumber : Olahan (2012)

a. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi S-O adalah alternatif strategi yang diformulasikan dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal perusahaan. Strategi yang digunakan adalah menjaga kesatuan sistem mutu Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP terhadap HACCP serta menjadikan mutu sebagai keunggulan bersaing. Strategi untuk selalu menjaga kesatuan sistem mutu yang ada merupakan formulasi dari pemanfaatan terhadap kekuatan internal yang dan akan mendukung tercapainya peluang ekternal penerapan HACCP perusahaan. Dengan adanya strategi kesatuan sistem mutu yang kokoh pada perusahaan dapat berpeluang untuk meraih peningkatan mutu ke ISO 22000, meraih pangsa pasar yang

102

lebih besar, memperoleh citra baik di mata konsumen, dan menjadi market leader di antara RPA yang lainnya. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan dalam menjaga kesatuan sistem mutu ini adalah :

1. Memelihara sistem mutu HACCP dan sertifikasi lainnya dalam satu wadah departemen. Pemeliharaan mutu HACCP dapat berupa audit internal yang menyeluruh dan ketat terhadap seluruh proses nyata di lapangan seperti pengecekkan seluruh CL (Critical Limit) pada setiap proses dan audit seluruh dokumen HACCP.

2. Melakukan pengendalian sistem HACCP terhadap semua sistem mutu termasuk sistem mutu pendukung Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP secara terkontrol untuk dijaga kesatuan sistemnya.

b. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi W-O adalah alternatif strategi yang diformulasikan untuk mengatasi kelemahan internal perusahaan yang ada dengan memanfaatkan peluang eksternal perusahaan. Strategi yang digunakan adalah mengadakan pelatihan dan pendidikan HACCP kepada seluruh komponen perusahaan berdasarkan tingkatan pekerjaannya. Pengadaan pelatihan HACCP kepada seluruh komponen karyawan bidang produksi menurut level pekerjaannya masing-masing diperlukan agar mengatasi kelemahan perusahaan yang ada. Kelemahan masih ditemukannya tolakan mengenai mutu yang rendah dari konsumen, pengetahuan karyawan mengenai HACCP rendah, sarana dan prasarana yang kurang mendukung pelaksanaan HACCP, dan sulitnya penerapan CCP dapat ditangani dengan mengadakan pelatihan HACCP dan pemberian pemahaman yang mendalam mengenai keamanan mutu produk pangan. Sehingga jika adanya pemahaman yang menyeluruh mengenai mutu pangan diharapkan semua peluang yang ada akan mudah dicapai. Langkah yang dapat dilakukan dalam strategi ini adalah :

1. Mengadakan pendidikan dan pelatihan HACCP dari pihak eksternal untuk level manajemen puncak dan menengah

2. Mengadakan kelas pembelajaran HACCP khusus kepada level manajemen operasional (pekerja) untuk menyatukan persepsi mengenai keamanan produk pangan yang aman dan mutu yang baik

103

c. Strategi S-T (Strength-Threat)

Strategi S-T adalah strategi yang memadukan antara kekuatan internal perusahaan untuk menghindari dan menangani ancaman eksternal dari luar perusahaan. Alternatif strategi S-T pada penerapan HACCP di perusahaan adalah dengan berorientasi kepada peningkatan mutu dan berpedoman kepada kebijakan mutu yang ada. Selalu berorientasi kepada peningkatan mutu dan berpedoman kepada kebijakan mutu yang ada merupakan pemanfaatan kekuatan internal perusahaan untuk mencegah ancaman-ancaman penerapan HACCP di perusahaan seperti pencabutan sertifikat HACCP karena mutu yang buruk. Langkah yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mencegah ancaman pada penerapan HACCP di PT. Sierad Produce adalah :

1. Memperketat kerja seluruh karyawan yang berkaitan dengan sistem keamanan pangan HACCP dalam menjaga mutu

2. Selalu berorientasi kepada peningkatan mutu dengan kebijakan mutu yang telah ditetapkan saat ini.

d. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Srategi W-T adalah strategi yang berfungsi mengatasi kelemahan internal perusahaan dan mencegah ancaman eksternal pada perusahaan. Strategi W-T pada penerapan HACCP di PT. Sierad Produce adalah dengan mengevaluasi CCP yang ada saat ini dan diiringi dengan perbaikan sarana dan prasarana produksi. Kelemahan penerapan HACCP perusahaan yang diakibatkan karena masih ditemukannya mutu produk yang buruk, sarana prasarana yang kurang mendukung, pengetahuan karyawan yang rendah, serta faktor CCP dapat diatasi dengan mengevaluasi CCP dan perbaikan sarana produksi perusahaan. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan dalam menanggulangi kelemahan dan menghindari ancaman yang ada adalah :

1. Mengevaluasi CCP yang ada berdasarkan kepada keluhan mengenai mutu dari konsumen, serta mempertimbangkan cara-cara efektif untuk meminimalkan produk dari cacat mutu dan keamanan pangan.

2. Memperbaiki sarana dan prasarana yang mulai rusak dan melakukan pemantauan secara berkala bukan berdasar kepada laporan kerusakan.

104

3. Menentukan cara-cara tepat dalam menangani bahaya pangan dengan mengkombinasikan batas kritis dari CCP yang ada dengan perbaikan ruang produksi karkas ayam.

4.5 Strategi penerapan manajemen keamanan pangan HACCP di

Dokumen terkait