• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. PEMBAHASAN

4.5 Strategi penerapan manajemen keamanan pangan HACCP d

4.5.3 Bobot Prioritas dan Konsistensi Rasio Gabungan

Untuk mendapatkan bobot prioritas gabungan pada masing-masing level hierarki, diperlukan pengolahan data secara vertikal. Pengolahan data vertikal dilakukan dengan cara melakukan normalisasi level secara keseluruhan pada masing-masing tingkatan level hierarki. Pengolahan data vertikal dapat dihitung dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Bobot tertinggi pada setiap level hierarkinya akan dijadikan prioritas untuk segera ditanganui, dilakukan, maupun diprioritaskan oleh pihak perusahaan. Hasil dari pembobotan pada

109

masing-masing level hierarki dapat dilihat pada Lampiran 15 dan Lampiran 16 untuk tabel perhitungan vertikal.

Hasil analisis faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. adalah faktor bangunan, mesin, dan peralatan produksi dengan bobot prioritas sebesar 0,396. Bangunan, mesin dan peralatan produksi PT. Sierad Produce merupakan faktor utama penentu keberasilan penerapan HACCP di perusahaan. Bangunan yang cukup tua PT. Sierad Produce sudah mulai mengalami kerusakan terutama di bagian lantai produksi. Lantai produksi menurut GMP (prasyarat HACCP) haruslah rata, tidak berlubang, dan tidak licin. Peralatan produksi yang dapat bersentuhan langsung dengan produk, hendaknya ditutup dengan pengaman yang berfungsi mencegah terjadinya bahaya fisik yang akan jatuh ke dalam produk (baut, lempengan logam, dll). Hasil analisis faktor-faktor dari pendapat gabungan seluruh responden yang paling berpengaruh terhadap strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. dapat dilihat pada Tabel 32.

Tabel 32. Hasil pengolahan data prioritas faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce

Faktor-faktor Bobot Prioritas

Bangunan, mesin dan peralatan produksi 0,396 1

Pengetahuan sumber daya manusia 0,195 2

Integrasi dengan Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP 0,155 3

Kebijakan Mutu 0,155 4

CCP (Critical Control Point) 0,099 5

Sumber : Olahan (2012)

Hasil analisis aktor-aktor yang paling berperan penting dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. adalah aktor Tim HACCP dengan bobot prioritas sebesar 0,431. Tim HACCP adalah kumpulan individu dalam perusahaan yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu (keahlian) dan dari divisi yang berbeda-beda untuk menyampaikan informasi bahaya pangan dari masing-masing ilmunya. Tim HACCP PT. Sierad Produce beranggotakan Manager QA dan QC, Manager Produksi, Manager Teknik, Manager Gudang, Supervisor QA dan QC, serta beberpa supervisor lainnya. Sehingga Tim HACCP merupakan aktor yang berperan penting dalam penentu faktor-faktor yang ada. Tim HACCP juga mempunyai wewenang dalam melakukan seluruh tindakan

110

yang berkaitan dengan masalah mutu keamanan pangan. Bobot terbesar kedua setelah tim HACCP adalah manager QA dan QC yang mempunyai bobot 0,411. Bobot prioritas manager QA dan QC ini tidak terlampau jauh dengan bobot tim HACCP, hal ini dikarenakan manager QA dan QC merupakan pihak pemberi keputusan dalam masalah mutu keamanan pangan. Hasil analisis aktor-aktor dari pendapat gabungan seluruh responden yang paling berpengaruh terhadap strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. dapat dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33. Hasil pengolahan data prioritas aktor-aktor yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce

Aktor-aktor Bobot Prioritas

Tim HACCP 0,431 1

Manager QA dan QC 0,411 2 Karyawan produksi 0,158 3 Sumber : Olahan (2012)

Tujuan merupakan sasaran untuk mencapai keberhasilan dari suatu aktivitas agar sesuai dengan yang diharapkan. Hasil analisis tujuan-tujuan yang paling berperan penting dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. adalah tujuan produk dengan mutu baik dan aman dengan bobot prioritas sebesar 0,621. Pemenuhan produk dengan mutu yang baik dan aman dari bahaya pangan adalah tujuan yang harus diprioritaskan perusahaan dalam pemenuhan strategi penerapan HACCP pada perusahaan. Hal ini dikarenakan untuk mencapai suatu strategi mutu pangan yang baik maka diperlukan dukungan dari sasaran pemenuhan produk dengan mutu yang baik dan aman dari bahaya- bahaya pangan. Hasil analisis tujuan-tujuan dari pendapat gabungan seluruh responden yang paling berpengaruh terhadap strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Hasil pengolahan data prioritas tujuan-tujuan yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce

Tujuan-tujuan Bobot Prioritas

Produk dengan Mutu Baik dan Aman 0,628 1 Peningkatan sistem mutu ke ISO 22000 0,216 2

Citra baik perusahaan 0,156 3

111

Setelah memperhatikan secara menyeluruh mengenai faktor, aktor dan tujuan yang hendak dicapai dari strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk, maka dilakukan analisis terhadap strategi / alternatif yang paling tepat untuk dijadikan prioritas. Alternatif yang paling dominan dengan bobot prioritas sebesar 0,320 terhadap strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk adalah strategi untuk mengevaluasi CCP dan perbaikan ruang produksi. Hasil bobot prioritas dengan menggunakan software Expert Chioce 11 dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35. Hasil pengolahan data prioritas alternatif-alternatif yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce

Tujuan-tujuan Bobot Prioritas

Evaluasi CCP dan Perbaikan Ruang Produksi 0,320 1 Menjaga Kesatuan Mutu Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP 0,240 2

Orientasi Kepada Peningkatan Mutu 0,225 3

Pendidikan dan Pelatihan HACCP 0,215 4

Sumber : Olahan (2012)

Consistency Index gabungan pada hasil perhitungan dengan menggunakan

software Expert Chioce 11 adalah 0,01. Grafik alternatif strategi penerapan HACCP pada perusahaan dengan menggunakan software Expert Chioce 11 dapat dilihat pada Lampiran 17.

CCP yang terdapat pada PT. Sierad Produce Tbk berjumlah enam buah, ini menandakan perlunya pemantauan secara intensif terhadap CCP yang ada. Kesalahan terhadap penentuan CCP dan batas kritisnya dapat menyebabkan turunnya mutu bahkan dapat berakibat bahaya terhadap produk, sehingga diperlukan evaluasi CCP yang ada dengan mengkoreksi ulang batas kritis ataupun dengan perbaikan ruang produksi. Sebagian besar tolakan konsumen mengenai keamanan pangan disebabkan oleh bahaya fisik yang berasal dari ruang produksi. Adanya baut, kerikil besi, dan lempengan logam pernah ditemukan oleh QC inspector. Ruang produksi pada PT. Sierad Produce Tbk. Diperkirakan telah berumur lebih 20 tahun, sehingga sangat wajar jika bangunan produksi saat ini sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap bahaya pada produk. Walaupun pengendalian terhadap proses produksi telah berjalan dengan baik namun dengan adanya faktor ruangan produksi yang tidak sesuai terhadap

112

penerapan HACCP dapat menjadi sumber bahaya bagi pangan yang diproduksi. Sehingga perusahaan perlu memprioritaskan alternatif evaluasi CCP dan perbaikan ruang produksi.

Pada data hasil pengolahan Expert Choice 11 terlihat bahwa indeks konsistensi / CI gabungan adalah sebesar 0,01. Nilai menandakan bahwa hasil alternatif strategi yang diperoleh adalah mendekati konsisten. Nilai CR (Consistency Ratio) diperlukan untuk mengetahui rasio CI yang terdapat pada keseluruhan perhitungan. Nilai CR yang ideal adalah nilai yang tidak melebihi dari 0,1. Nilai CR dapat dicari dengan cara membagi nilai CI yang ada dengan nilai acak atau biasa disebut dengan Random Indeks (RI). Nilai RI yang diambil sebagai pembagi merupakan nilai yang diambil sesuai dengan jumlah responden yang dihitung dalam penggunaan analisi PAH. Nilai Random Index terhadap banyaknya jumlah n / responden menurut Alonso dan Lamata dapat dilihat pada Tabel 36.

Tabel 36. Nilai Random Index (RI) terhadap banyaknya responden

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0,000 0,000 0,525 0,882 1,109 1,248 1,342 1,406 1,450 1,485

Sumber : Alonso dan Lamata (2006)

Nilai CR pada Strategi Penerapan HACCP di PT. Sierad Procuce Tbk. dapat diperoleh dengan membagi CI gabungan (0,01) dengan nilai RI dengan jumlah responden 5 orang (1,109). Sehingga diperoleh nilai CR pada Strategi Penerapan HACCP di PT. Sierad Procuce Tbk adalah sebesar 0,00902.

CR =

CR =

113

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait