B. Indikator Pencapaian Tujuaan
1. Analisis Hasil Penilaian
Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik sebagai dasar dalam memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan rapor peserta didik. Hasil penilaian harian (proses) dianalisis untuk mengetahui perkembangan capaian kompetensi peserta didik dan digunakan untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada peserta didik (program remedial atau program pengayaan). Berikut disajikan analisis pengolahan hasil penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
a. Pengolahan dan Analisis Hasil Penilaian Aspek Sikap
Tahapan penilaian yang harus dilakukan guru setelah perencanaan dan
pelaksanaan penilaian adalah pengolahan dan analisis hasil penilaian. Berkenaan dengan pengolahan dan analisis penilaian sikap, untuk SD hasil penilaian sikap direkap setiap selesai satu tema oleh guru, sedangkan untuk SMP/SMA/SMK penilaian sikap dilaksanakan terus menerus selama satu semester dan direkap di akhir semester. Pembahasan hasil penilaian akan menghasilkan deskripsi nilai sikap peserta didik. Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai sikap selama satu semester.
a) Guru kelas dan guru muatan pelajaran mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.
b) Guru kelas membuat rekapitulasi nilai sikap dalam jangka waktu satu semester (jangka waktu bisa disesuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan)
c) Guru kelas mengumpulkan deskripsi singkat nilai sikap dari guru muatan pelajaran PJOK, Agama dan pembina ekstrakurikuler. Dengan memperhatikan deskripsi singkat nilai sikap spiritual dan sosial dari guru muatan pelajaran, selanjutnya guru kelas menyimpulkan atau merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester: 1) Deskripsi nilai sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya:... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlubimbingan dalam hal ...
2) Deskripsi nilai sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik, baik dan atau yang sedang berkembang.
3) Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut diasumsikan BAIK.
4) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai sikap peserta didik berdasarkan sikap peserta didik pada masa akhir semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru muatan pelajaran dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
5) Apabila peserta didik memiliki catatan sikap kurang baik dalam jurnal dan peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi nilai sikap peserta didik tersebut dirapatkan dalam forum dewan guru pada akhir semester.
Contoh rekap nilai sikap spiritual dan sosial selama satu semester.
Tabel 20. Contoh Rekap Penilaian Sikap Spiritual Semester I
N o Nama Siswa Ketaatan ber ibadah Berperila ku Syukur Berdoa Toleransi Ber
agama Deskripsi Rapor
SB PB SB PB SB PB SB PB
1 Arora II I II II
Arora sangat taat berIba dah, berperilaku syukur, dan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan. Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Arora akan mampu mening katkan sikap toleransi ber
Tabel 21. Contoh Rekap Penilaian Sikap Sosial Semester I N
o
Nama Siswa
Jujur Disiplin Percaya
Diri Santun Deskripsi Rapor
SB PB SB PB SB PB SB PB
1 Arora II III II II
Arora sangat jujur dan percaya diri. Dengan bim- bingan dan pendampingan yang lebih, Arora akan mampu meningkatkan sikap disiplin.
Keterangan:
SB = sangat baik, PB = perlu bimbingan
Berdasarkan rekap nilai sikap pada tabel di atas, maka deskripsi rapor untuk penilaian sikap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 22. Deskripsi Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
Nama Peserta Didik : Arora Kelas : I-A NISN/NIS : 30401540/1415001 Semester : I (Satu) Nama Sekolah : SD Bagimu Negeri Tahun Pelajaran : 2015/2016 Alamat Sekolah : Jl. Ahmad Yani No. 45 Balikpapan
A. SIKAP
Deskripsi 1. Sikap
Spiritual
Arora sangat taat beribadah, berperilaku syukur, dan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan. Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Arora akan mampu meningkatkan sikap toleransi beragama.
2. Sikap Sosial
Arora sangat jujur, percaya diri, santun, peduli dan tanggung jawab. Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Arora akan mampu meningkatkan sikap disiplin.
2) SMP/SMA/SMK
Tahapan penilaian yang harus dilakukan guru setelah merencanakan dan melaksanakan penilaian pada jenjnag SMP/SMA/SMK sedikit berbeda dengan jenjang SD yaitu guru merekap hasil penilaian sikap minimal dua kali dalam satu semester. Pembahasan hasil penilaian akan menghasilkan deskripsi nilai sikap peserta didik. Adapun langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mengelompokkan (menandai) catatan jurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial. b) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan catatan- catatan jurnal untuk setiap peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik dan yang perlu bimbingan. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. Wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik berdasarkan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan.
c) Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah perilaku yang menonjol, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang
belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu pembimbingan.
d) Dalam hal peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut diasumsikan berperilaku sesuai indikator kompetensi.
e) Rekap hasil observasi sikap spiritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh wali kelas sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar sikap
Adapun rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap sepritual dan sosial selama satu semester adalah:
a) Sikap yang ditulis adalah sikap spiritual dan sikap sosial.
b) Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang diinginkan dan belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan pembimbingan.
c) Substansi sikap spiritual adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
d) Substansi sikap sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
e) Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi. f) Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan huruf:
A= sangat baik; B= baik; C= cukup, D= kurang.
Deskripsi dibuat dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan refleksi.
Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.
Gilang: “Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang”.
Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas:
Gilang: Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.
b. Analisis Penilaian Aspek Pengetahuan
1) Pengolahan Hasil Penilaian Pengetahuan di SD
Nilai pengetahuan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan angka dengan skala 0 sampai dengan 100 serta dibuatkan deskripsi capaian kemampuan peserta didik. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan peserta didik dalam setiap muatan pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada muatan mata pelajaran. Langkah-langkah pengolahan nilai capaian kompetensi peserta didik selama satu semester secara kuantitatif untuk mendapatkan capaian kompetensi.
digunakan sebagai bahan untuk pertimbangan kegiatan remidial ataupun pengayaan.
b) Nilai Penilaian Tengah Semester (NPTS) merupakan nilai setiap KD pengetahuan dan keterampilan per mata pelajaran yang dilakukan pada tengah semester melalui tes tertulis maupun praktik baik praktik kolaborasi maupun praktik muatan pelajaran tersendiri.
c) Nilai Penilaian Akhir Semester (NPAS) merupakan nilai setiap KD pengetahuan dan keterampilan per mata pelajaran yang dilaksanakan di akhir semester melalui tes tertulis maupun praktek baik praktik kolaborasi maupun praktik muatan pelajaran tersendiri.
d) Nilai Akhir Semester (NAS) diperoleh dari NPH, NPTS dan NPAS pada KD per muatan pelajaran, dengan menggunakan rumus seperti pada tabel 24. Pengolahan Penilaian Pengetahuan
e) Predikat diperoleh dari hasil nilai akhir masing-masing muatan pelajaran, sebelum dideskripsikan pada rapot. Rentang predikat ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan standar pendidikan dan KKM.
f) Selanjutnya dibuat deskripsi berdasarkan capaian tertinggi dan terendah dari peserta didik pada setiap kompetensi dasar
Contoh pengolahan penilaian pengetahuan mapel Bahasa Indonesia tampak pada tabel berikut.
Tabel 23. Contoh Pengolahan Penilaian Pengetahuan di SD
Nama : Arora
Muatan pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : I/1 KD Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema
4 NPH NPTS NPAS Nilai Akhir
3.1 85 75 65 - 75 60 70 68,3 3.2 80 90 85 - 85 90 80 85 3.3 70 80 - 80 77 80 80 79 3.4 80 90 80 80 82,5 85 90 85,8 3.5 - - 90 90 90 80 85 80,6 Nilai akhir (NA) Pengetahuan Arora dalam Rapor Peserta Didik untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia:
NA = Rata-rata KD 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5 = , + + + , + = ,
Satuan pendidikan hendaknya mempertimbangkan pencapaian 8 SNP untuk menetapkan rentang predikat. Jika dengan mengukur beberapa pencapaian SNP sudah mendapatkan informasi yang cukup, maka satuan pendidikan sudah dapat menentukan rentang predikat. Contoh perumusan rentang predikat untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia, dengan mengukur pencapaian 2 SNP, sebagai berikut: (1) Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan (2) Standar pendidik memiliki kompetensi yang baik.
Satuan pendidikan sudah dapat menentukan rentang predikat. Jika KKM untuk Bahasa Indonesia 70 dan sesuai dengan pertimbangan dua standar tersebut,
maka satuan pendidikan menetapkan rentang predikat muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk penilaian pengetahuan, sebagai berikut:
86-100 : A 71-85 : B 56-70 : C 0-55 : D
Maka nilai pengetahuan Arora 80.6, mendapat predikat B. Untuk mendeskripsikan nilai peserta didik hendaknya guru memperhatikan KD dari pengetahuan seperti tabel berikut:
Tabel 24. Contoh KD Pengetahuan di SD
KD
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.2 Mengenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.3 Mengenal teks terima kasih tentang ikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.5 Mengenal teks diagram/tabel tentang keberadaan keluarga dan kerabat dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
Keterangan: KD tersebut di atas hanya sebagai contoh, apabila terjadi perubahan KD maka disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan tabel pegolahan penilaian pengetahuan di atas, capaian nilai setiap KD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 25.Hasil Perhitungan Nilai Per KD
NO KD SKOR KD = ���+� +��� � 1 3.1 + + = 2 3.2 + + = 3 3.3 + + = 4 3.4 . + + = . 5 3.5 + =
Setelah memperhatikan capaian Nilai KD untuk Bahasa Indonesia dalam tabel di atas, maka untuk mendeskripsikannya hendaknya guru menentukan KD yang nilainya maksimum dan KD yang nilainya minimum. Adapun langkah-langkah pendeskripsian nilai tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menentukan KD yang nilainya maksimum yaitu KD 3.5 = 87 b. Menentukan KD yang nilainya minimum yaitu KD 3.1 = 70
c. Menentukan predikat dengan memperhatikan rentang nilai pengetahuan sebagai berikut: Sangat baik : 86-100
Baik : 71-85
Cukup : 56-70
Kurang : ≤ 55
Berdasarkan penjelasan di atas, maka deskripsi nilai pengetahuan muatan pelajaran Bahasa Indonesia atas nama peserta didik “Arora” adalah sebagai berikut:
“Ananda Arora sangat baik dalam mengenal teks, diagram/tabel tentang anggota keluarga dan kerabat. Cukup baik dalam mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda serta peristiwa siang dan
malam”.
2) Pengolahan Penilaian Aspek Pengetahuan di SMP
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dan lain-lain sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu KD atau lebih dan dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi luas dan komplek sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut selesai.
Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan muatan pelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-rata hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol dan kurang berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.
Tabel 26. Contoh Pengolahan Penilaian Harian di SMP
Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ... No Nama PH 1 PH-2 PH-3 PH-4 PH-5 PH-6 Rata- rata KD 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.6 3.7 3.8 1 Ani 75 60 80 68 66 80 79 67 90 73,88 Dst
(a) Pada panduan penilaian SMP masih mencantumkan penilaian tengah semester. Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.
(b) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.
(c) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Selanjutnya rata-rata hasil penilaian harian digabung dengan penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester seperti pada tabel berikut:
Tabel 27. Contoh Hasil Penilaian Akhir Aspek Pengetahuan di SMP
Nama HPH HPTS HPAS HPA HPA
Pembulatan
Ani 73,89 90 80 79,45 79
Dst
Dengan data skor pada tabel 3.4, apabila dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai akhir (HPA) Aniadalah:
� = , + + � = ,
Nilai Akhir Ani sebesar 79,45 dibulatkan menjadi 79 dan diberi predikat dengan ketentuan sebagai berikut : 86 - 100 : Sangat Baik (A)
71 - 85 : Baik (B) 56 - 70 : Cukup (C)
0 – 55 : Kurang (D)
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor juga dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran.
3) Pengolahan Penilaian Aspek Pengetahuan di SMA
Pengolahan nilai di jenjang SMA berdasarkan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, mencakup rerata penilaian harian dan penilaian akhir semester. Sementara dalam panduan penilaian di SMA sudah disesuaikan dengan Permendikbud tersebut, yang hanya mencakup rerata penilaian harian dan penilaian akhir semester. Berikut contoh pengolahan penilaian pengetahuan di SMA:
Tabel 28. Contoh Pengolahan Penilaian Aspek Pengetahuan di SMA
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilaian Akhir
Semester Rerata (Pembulatan) 1 2 3 4 … 1 Ani 3.1 75 68 70 71 3.2 60 66 70 65 3.3 86 80 90 80 84 3.4 80 95 88 3.5 88 80 84 Nilai Rapor 78
Keterangan:
Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar
Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut
KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1 adalah + + =
Nilai rapor = + + + +
=
Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didikadalah KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2. Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi aritmetika pada fungsi, dengan bimbingan perlu peningkatan pemahaman masalah kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel”
4) Pengolahan penilaian Aspek Pengetahuan di SMK
(a) Pada panduan penilaian SMK masih mencantumkan penilaian tengah semester. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.
(b) Hasil Penilaian Akhir Semester merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian akhir semester (NUAS) yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.
(c) Hasil Penilaian Akhir (Nilai Rapor) merupakan hasil pengolahan dari penilaian harian (PH), NUTS, NUAS dengan memperhitungkan bobot PH:UTS:UAS = 2:1:1
Tabel 29.Contoh Hasil Penilaian Akhir Aspek Pengetahuan di SMK
Contoh: Mata Pelajaran Pemrograman Web Dinamis
Nama PH NUTS NUAS HPA HPA
Pembulatan Aliansyah 72,82 72 80 74,41 74 Amiruddin 75,29 72 80 75,65 76 Budi Sulistyo 83,64 90 90 86,82 87
Nilai Rapor =
��� + �� + �� � �=
� , + �� + �= 74,41
Berdasarkan perhitungan, maka Aliansyah mendapat nilai rapor untuk pengetahuan 74 mata pelajaran . Diskripsi capaian mata pelajaran Pemrograman Web Dinamis dengan melihat nilai KD yang menonjol (contoh KD 3.1) dan KD yang paling lemah (contoh KD 3.3). Deskripsi rapor Aliansyah untuk mata pelajaran Pemrogram Web Dinamis adalah: “Sangat menonjol pada pemahaman
teknologi web server dan perlu meningkatkan pemahaman mengenai struktur
kendali program”
c. Pengolahan Nilai Aspek Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik penilaian kinerja dan proyek dirata-rata untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
1) Pengolahan nilai keterampilan di SD
Tabel di bawah ini merupakan contoh hasil penilaian keterampilan dalam satu semester untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia. Pengolahan nilai keterampilan untuk rapor peserta didik adalah sebagai berikut.
Tabel 30. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan di SD
Nama : Arora
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : I/1
No Kinerja (praktik) Kinerja (produk) Proyek Skor
4.1 90 - 80 - 90
4.2 - 86 - - 86
4.3 78 - 86 - 86
4.4 80 70 85 - 85
4.5 - 75 - 85 75 80
Nilai akhir Semester Pembulatan
85,4 85
Catatan:
1. Penilaian KD 4.1, 4.3 dan 4.4 dilakukan dengan teknik yang sama Oleh karena itu skor akhir adalah skor optimum.
2. Penilaian untuk KD 4.5 dilakukan 3 (tiga) kali tetapi dengan teknik yang berbeda. Oleh karenanya skor akhir adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
3. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. Nilai akhir (NA) Keterampilan Arora dalam Rapor Peserta Didik untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia Semester 1 sebagai berikut. NA = Rata-rata KD 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, dan 4.5 = + + + +
=
.
dibulatkan menjadi 85Satuan pendidikan mempertimbangkan pencapaian 8 SNP untuk menetapkan rentang predikat. Jika dengan mengukur beberapa pencapaian SNP sudah mendapatkan informasi yang cukup, maka satuan pendidikan sudah dapat menentukan rentang predikat. Contoh perumusan rentang predikat untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia dengan mengukur pencapaian 2 SNP, sebagai berikut: (1) Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
Satuan pendidikan sudah dapat menentukan rentang predikat. Jika KKM untuk Bahasa Indonesia 70 dan sesuai dengan pertimbangan dua Standar tersebut, maka satuan pendidikan menetapkan rentang predikat muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk penilaian keterampilan, sebagai berikut:
86 -100 : A 71 - 85 : B 56 - 70 : C 0 - 55 : D
Maka nilai keterampilan Arora 85, mendapat predikat B. Untuk mendeskripsikan nilai tersebut maka perlu melihat KD keterampilan seperti tabel berikut:
Tabel 31. Contoh KD Keterampilan di SD
No KD
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.2 Mempraktikan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh serta kesehatan dan kebugaran tubuh secara secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenal sikap kasih sayang secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.5 Membuat teks diagram/tabel tentang anggota keluarga dan kerabat secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Keterangan: KD tersebut di atas hanya sevagai contoh, apabila terjadi perubahan KD, maka disesuaikan dengan peraturan yang berlaku
Setelah melihat KD keterampilan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai tertinggi dan terendah dari setiap KD di atas untuk selanjutnya dideskripsikan. Perhatikan tabel berikut!
Tabel 32. Contoh Skor Keterampilan Per KD
No KD Skor KD 1 4.1 90 2 4.2 86 3 4.3 86 4 4.4 85 5 4.5 80
Nilai capaian KD untuk Bahasa Indonesia yang akan dideskripsikan ke dalam rapor, dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan KD yang nilainya maksimum yaitu KD 4.1 = 90 b. Menentukan KD yang nilainya minimum yaitu KD 4.5 = 80
Baik : 71-85 Cukup : 56-70 Kurang : ≤ 55
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka deskripsi nilai keterampilan muatan pelajaran Bahasa Indonesia atas nama peserta didik “Arora” adalah