• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek-Aspek Penilaian Hasil Belajar

Dalam dokumen M07 PSP PENILAIAN PEMANTAUAN 07092016 (Halaman 33-55)

B. Indikator Pencapaian Tujuaan

3. Aspek-Aspek Penilaian Hasil Belajar

Secara umum Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran. Sedangkan lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan satuan pendidikan mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan dengan menggunakan berbagai instrumen penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada penilaian yang harus meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan baik selama proses (formatif) maupun pada akhir periode pembelajaran (sumatif). Selanjutnya masing-masing aspek penilaian akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penilaian Aspek Sikap 1) Pengertian

Kompetensi sikap adalah salah satu dimensi kompetensi yang harus dikembangkan guru dalam proses pembelajaran. Kompetensi dasar yang mencakup sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial. Penilaian pada aspek sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual (KI-1) dan sosial (KI-2) peserta didik dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa sesuai butir-butir nilai sikap dalam KD dari KI-1 dan KI-2.

Intinya bahwa penilaian sikap adalah penilaian perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran untuk mengetahui

kemajuan perkembangan anak dalam sikap spiritual dan sikap sosial sesuai KD yang telah ditetapkan.

2) Mekanisme Penilaian Aspek Sikap

Secara umum mekanisme pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru dalam aspek sikap meliputi: (1) perancangan strategi penilaian dilakukan pada saat penyusunan RPP berdasarkan silabus; (2) penilaian hasil belajar dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih KD; (3) penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas; (4) hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi.

3) Teknik Penilaian Aspek Sikap

Penilaian sikap di SD dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran agama, PJOK dan Pembina ekstrakurikuler. Sementara penilaian sikap di SMP, SMA dan SMK dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas melalui observasi yang dicatat dalam jurnal. Sebagai tambahan dalam penilaian aspek sikap, guru dapat menggunakan penilaian diri dan penilaian antar teman. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik. Hasil penilaian diri dan penilaian antar teman ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dalam penilaian sikap yang dilakukan oleh guru. Secara umum teknik penilaian sikap di Sekolah Dasar dapat digambarkan dalam skema berikut ini:

Gambar 5. Skema Penilaian Sikap di SD

Dari skema di atas dapat dijelaskan bahwa secara umum penilaian yang utama dalam aspek sikap di sekolah dapat dilakukan guru melalui observasi pada saat proses pembelajaran dan di luar pembelajaran. Sementara untuk menunjang dan menyempurnakan hasil observasi guru dapat menambahkan penilaian diri dan penilaian antar teman.

Teknik penilaian sikap di SMP, SMA dan SMK hampir sama dengan penilaian di SD. Perbedaannya ada tambahan penilaian yang dilakukan oleh guru BK. Untuk lebih jelasnya teknik penilaian sikap di SMP, SMA dan SMK dapat digambarkan dalam skema berikut:

 Pada saat pembelajaran

 Di luar pembelajaran Penilaian

Sikap

Penunjang

Utama Observasi Guru

Kelas Observasi Guru Muatanpelajaran (PJOK, Agama) Pada saat pembelajaran Di luar pembelajaran Penilaian diri

Penilaian antar teman

Diperlukan guru untuk konfirmasi

Gambar 6. Skema Penilaian Sikap di SMP, SMA, SMK

4) Perencanan Penilaian Aspek Sikap

Perencanaan penilaian aspek sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial. Penilaian sikap spiritual dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta toleransi terhadap agama lain. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir nilai sikap yang tersurat. Sementara itu, indikator untuk penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh pendidik mata pelajaran lain tidak selalu dapat diturunkan secara langsung dari KD pada KI-1, melainkan dirumuskan dalam perilaku beragama secara umum.

Penilaian sikap sosial dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap sosial peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Indikator KD dari KI-2 mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dirumuskan dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sementara indikator KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum.

Dalam menyusun perencanaan penilaian aspek sikap mengacu pada KD KI- 1 dan KI-2. Guru merencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Pada penilaian sikap di luar pembelajaran, guru dapat mengamati sikap lain yang muncul pada diri anak secara natural.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam perencanaan penilaian sikap, baik sikap spritual maupun sikap sosial:

a) Menentukan sikap yang akan dikembangkan di sekolah mengacu pada KI-1 dan KI-2.

b) Menentukan indikator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan dikembangkan.

Sebagai contoh, sikap pada KI-1 beserta indikator-indikatornya yang dapat dikembangkan oleh sekolah sebagai berikut:

(1) Ketaatan beribadah.

Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan ibadah bersama, dll.

(2) Berperilaku syukur.

Perilaku menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan, selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka, dll.

(3) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.

Perilaku yang menunjukkan selalu berdoa sebelum atau sesudah melakukan tugas atau pekerjaan, berdoa sebelum makan, dll.

Sebagai contoh, sikap pada KI-2 beserta indikator-indikatornya yang dapat dikembangkan oleh sekolah sebagai berikut.

(1) Jujur.

Tidak mau berbohong atau tidak mencontek, mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, tanpa menjiplak tugas orang lain, dll (2) Disiplin.

Mengikuti peraturan yang ada di sekolah, tertib dalam melaksanakan tugas, hadir di sekolah tepat waktu, masuk kelas tepat waktu, dll (3) Tanggung jawab.

Menyelesaikan tugas yang diberikan, mengakui kesalahan, melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di kelas seperti piket kebersihan, dll

c) Merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang telah ditentukan. Karena KI-1 dan KI-2 bukan merupakan hasil pembelajaran langsung, maka perlu merancang pembelajaran sesuai dengan KD pada KI-3 dan KI-4. Dalam pembelajaran, memungkinkan munculnya sikap yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan bahwa penilaian sikap merupakan pembinaan perilaku sesuai budi pekerti dalam rangka pembentukan karakter siswa.

Setelah menentukan langkah-langkah perencanaan, guru menyiapkan format pengamatan yang akan digunakan berupa lembar observasi atau jurnal. Indikator yang telah dirumuskan digunakan sebagai acuan guru dalam membuat lembar observasi atau jurnal.

(1) Observasi

Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi atau jurnal tersebut berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru berdasarkan pengamatan

didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat dalam lembar observasi atau jurna adalah hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku tersebut.

Berdasarkan kumpulan catatan tersebut guru membuat deskripsi penilaian sikap untuk satu semester. Catatan tersebut disusun berdasarkan waktu kejadian. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Berikut ini contoh lembar observasi selama satu semester yang dapat digunakan guru.

Tabel 7. Lembar Observasi Sikap

Nama : ...

Kelas : ...

Pelaksanaan pengamatan : ...

No Aspek yang diamati Tanggal Catatan guru

1 2 dst

Kolom pelaksanaan pengamatan dalam format tersebut diisi kegiatan saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Hasil observasi dirangkum dalam format jurnal perkembangan sikap di bawah ini.

Tabel 8. Lembar Rekap Hasil Observasi

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap 1

2 Dst

(2) Penilaian diri

Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain itu penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik. Contoh dan format penilaian diri dapat dilihat dalam pedoman penilaian di setiap jenjang sekolah.

(3) Penilaian antar teman

Penilaian antar teman merupakan bentuk penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terhadap sikap dan perilaku keseharian antar teman. Penilaian antar teman digunakan untuk

mencocokkan persepsi diri peserta didik dengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada dan berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru. Contoh dan format penilaian antar teman dapat dilihat dalam pedoman penilaian di setiap jenjang sekolah.

5) Pelaksanaan Penilaian Aspek Sikap

Pelaksanaan penilaian aspek sikap dilaksanakan sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Secara umum pelaksanaan penilaian sikap meliputi: (1) mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran, (2) mencatat perilaku-perilaku peserta didik dalam lembar observasi, (3) menindaklanjuti hasil pengamatan.

Pelaksanaan penilaian aspek sikap dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester. Penilaian terutama dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran (SMP/SMA/SMK), sementara di SD dilakukan oleh guru kelas, guru Agama dan PJOK. Untuk penilaian diri dan penilaian antar teman di setiap jenjang pendidikan dilakukan sebagai penunjang. Penilaian sikap dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran atau muatan pelajaran. Sikap peserta didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas/guru kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.

b. Penilaian Aspek Pengetahuan

a) Pengertian

Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik, guru dapat memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun RPP. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan untuk memberi umpan balik (feedback) kepada siswa. Bagi guru hasil penilaian digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

b)Mekanisme Penilaian Aspek Pengetahuan

Secara umum mekanisme pelaksanaan penilaian aspek pengetahuan meliputi: (1) perancangan strategi penilaian dilakukan pada saat penyusunan RPP berdasarkan silabus; (2) penilaian hasil belajar dilakukan untuk

aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai; (4) hasil penilaian pencapaian pengetahuan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan (5) peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidial

c) Teknik Penilaian Aspek Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan, dan portofolio. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes Tertulis

Benar-Salah, Pilihan Ganda Menjodohkan, Uraian, Isian/ Melengkapi

Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses pembe- lajaran dan/atau pengambilan nilai

Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa untuk

perbaikan proses pembelajaran Penugas

an

Tugas yang dilakukan secara individu maupun kelompok

Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembe- lajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberi kan pada akhir pembelajaran)

Portofolio Sampel pekerjaan siswa terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis

Sebagai bahan guru mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester

d)Perencanaan Penilaian Aspek Pengetahuan

Langkah-langkah perencanaan penilaian dalam aspek pengetahuan adalah sebagai berikut:

(1) Memetakan KD mapel (SMP, SMA, SMK) atau muatan pelajaran (SD)

Pemetaan KD dalam mapel maupun muatan pelajaran di setiap jenjang pendidikan sangat penting sebagai dasar dalam merancang penilaian, baik penilaian harian maupun semester. Pemetaan KD muatan pelajaran dapat dilihat dalam program semester di setiap jenjang pendidikan. Contoh pemetaan KD di Sekolah Dasar dapat dilihat pada tabel 11.

(2) Menentukan KKM

Langkah kedua dalam perencanaan penilaian adalah menentukan KKM setiap KD (lihat kembali uraian materi kegiatan pembelajaran 1.

(3) Menyusun indikator pencapaian kompetensi

Dalam pelaksanaan penilaian aspek pengetahuan, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan yang dijabarkan dari KD KI-3 dan dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu- rambu dalam penyusunan butir-butir soal atau tugas. Dalam menyusun indikator pencapaian kompetensi menggunakan kata kerja operasional yang dapat Saudara lihat kembali pada kegiatan pembelajaran 1. Contoh penyusunan indikator dapat Saudara lihat pada tabel 11.

Tabel 10. Contoh Pemetaan KD Muatan Pelajaran di SD

Pemetaan KD Pengetahuan (KI-3) Kelas 1- Semester 1

N o

Muat

An Kompetensi Dasar

Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4

Sub Tema Sub Tema Sub Tema Sub Tema 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 PPKn 3.1 Mengenal symbol-simbol

sila Pancasila dalam

lambang negara ”Garuda Pancasila”

 3.2 Mengenal tata tertib dan

aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

             3.3 Mengenal keberagaman

karakteristik individu di

rumah dan di sekolah 

    

3.4 Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di

rumah dan di sekolah 

   

2 Baha sa Indone Sia

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indra, wujud dan sifat benda serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

          

3.2 Mengenal teks

petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

untuk membantu

pemahaman

     

Tabel 11. Contoh Indikator Pencapaian Kompetensi Aspek Pengetahuan Matematika Umum Kelas X

SMA

KD Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menjelaskan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menggunakan masalah kontekstual

 Menjelaskan masalah nyata ke dalam sistem persamaan liniear

 Menentukan langkah-langkah penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel

(4) Merancang bentuk dan teknik penilaian

Bentuk penilaian dirancang berdasarkan hasil pemetaan KD yang telah dilakukan. Setiap bentuk penilaian membutuhkan instrumen yang berbeda. Jika bentuk penilaian tes maka instrumennya berupa butir-butir soal. Jika bentuk penilaian non tes, maka instrumennya dapat berupa daftar cek atau rubrik.

Tabel 12. Contoh Perencanaan Bentuk dan Teknik Penilaian di SD

Penilaian PPK n Bahasa Indonesia Matematika SBdP PJOK Si Kap 3.2 4.2 3.1 3.3 3.4 4.1 4.3 4.4 3.1 3.2 3.4 3.5 3.1 2 4.1 4.7 3.1 4.1 4.7 3.1 3.3 4.1 4.6 Presenta si mem buat kartu nama       Memper kenalkan teman     Menggam bar segi empat       Tugas 4 Tugas 5 Tugas 6 Tes Tertulis           Rata-rata KD Keterangan:

 Bentuk penugasan pada format di atas hanya sebagai contoh, apabila terjadi perubahan KD dan skenario pembelajaran maka disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

 Seluruh KD yang ada harus dipetakan dan dinilai sesuai dengan bentuk penilaian yang dirancang.

 Jumlah tugas disesuaikan dengan kedalaman KD tiap muatan pelajaran pada minggu tersebut

Pada tabel diatas disajikan contoh perencanaan bentuk penilaian dalam satu minggu (satu subtema). Hal yang harus dipastikan adalah setiap KD baik pengetahuan dan keterampilan diukur pencapaiannya dalam minggu tersebut. Bentuk penilaiaannya bisa berupa kegiatan tes ataupun non tes, yang diselenggarakan disepanjang proses pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan penilaian dilakukan berdasarkan rancangan kegiatan pembelajaran.

(5) Merancang Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai/ mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, jenis instrumen dipilih sesuai dengan bentuk penilaian. Berikut disajikan jenis instrumen tes tertulis, lisan, penugasan, dan portofolio dalam penilaian pengetahuan. Masing-masing instrumen diurai- kan tentang pengertian, langkah-langkah penyusunan, contoh kisi-kisi dan butir soal.

(1) Tes Tertulis

Langkah-langkah penyusunan: (a) menetapkan tujuan penilaian (PH, PTS, PAS), (b) menyusun kisi-kisi soal, (c) menyusun soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal, (d) menyusun pedoman penskoran. Berikut ini merupakan contoh kisi-kisi, butir soal dan pedoman penskoran untuk SD.

Tabel 13. Contoh Kisi-kisi Tematik di SD

Kelas/Semester : I/1

Tema/Sub Tema : 1. Diriku/3. Aku Merawat Tubuhku

No Muatan

Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator

Bentuk Soal

No. Soal PPKn 3.2 Mengenal tata tertib

dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari- hari di rumah dan sekolah 3.2.1Mengidentifi kasi aturan dalam suatu permainan Isian 1 3.2.2 Mengenal tata tertib dalam suatu permainan Isian 2 2 Bahasa Indonesia 3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 3.3.1Mengidentifi kasi ucapan terima kasih Isian 3

Contoh soal penilaian harian pada aspek pengetahuan di SD berdasarkan kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Tema 1 : Diriku Nama :

Sub Tema : 1. Aku dan Teman Baru Kelas/Semester : I/I (Satu/Satu) Hari/Tanggal :

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan teliti dan benar!

Andi, Bani, dan Dayu pergi ke rumah Siti. Mereka bermain bersama dengan tertib. Setelah selesai bermain, mereka merapikan mainannya. Mereka tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Siti.

1. Sikap baik yang harus dilakukan Andi dan teman-temannya ketika selesai bermain adalah ....

2. Kita harus tertib ketika bermain, agar ....

3. Setelah bermain Andi, Bani dan Dayu mengucapkan ... kepada Siti

4. Jumlah seluruh jari tangan kita ada …. 5.

Tabel 14. Contoh Kisi-kisi SMP

Nama sekolah : SMP Jaya Bangsaku

Kelas/Semester : VII/Semester I Tahun Pelajaran : 2014/2015

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Jumlah Soal 1 KD Pengetahuan

Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan Pancasila sebagai

BPUPKI Siswa dapat menjelaskan Latar belakang pembentukan BPUPKI Uraian 1 PG 2

Contoh butir soal:

 Tuliskan 3 (tiga) alasan Jepang mengijinkan pembentukan BPUPKI!

Contoh pedoman penskoran:

Tabel 15. Contoh Pedoman Penskoran

No

Soal Kunci Jawaban Skor

1 Jepang mengalami kekalahan perang di wilayah Asia Pasifik 1 Pembentukan BPUPKI diperbolehkan dengan tujuan rakyat

Indonesia membantu Jepang dalam perang dunia ke-2

2 Desakan kaum pergerakan Indonesia untuk mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia 1 Skor Maksimum 4 2 ... ... .... Skor Maksimum ....

Total Skor Maksimum ....

Nilai = � � � ℎ

� � �

(2) Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan siswa merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Selain bertujuan mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, tes lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

(3) Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning).

(4) Portofolio.

Portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan

kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio antara lain portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran.

(6) Analisis Butir Soal Aspek Pengetahuan

Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif, dalam kaitannya dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya. Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran tingkat kesulitan butir soal, daya pembeda, penyebaran soal, serta validitas dan reliabilitasnya.

(7) Pelaksanaan Penilaian Aspek Pengetahuan

Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, lisan, maupun penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu KD atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik KD.

c. Penilaian Aspek Keterampilan 1) Pengertian

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuannya untuk melakukan tugas tertentu dalam berbagai konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan juga dapat digunakan untuk mengetahui

Dalam dokumen M07 PSP PENILAIAN PEMANTAUAN 07092016 (Halaman 33-55)

Dokumen terkait