• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Isi Kualitatif

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Isi Kualitatif

Analisis isi kualitatif adalah analisi isi yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produksi isi media dan mampu menghubungkannya dengan konteks

22

Agus Salim, Teori & Paradigma Penelitian Sosial, hal.22. 23

sosial/realitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat. Karena semua pesan teks, simbol. Gambar dan sebagainya adalah produk sosial budaya masyarakat.

Altheide (1996:2) mengatakan bahwa analisis isi kualitatif disebut pula sebagai Ethnographic Content Analysis (ECA), yaitu perpaduan analisis isi objektif dengan observasi partisipan. Artinya, istilah ECA adalah periset berinteraksi dengan material-material dokumentasi atau bahkan melakukan wawancara mendalam sehingga pernyataan-pernyataan yang spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat untuk dianalisis.

Analisis isi kualitatif ini bersifat sistematis, analisis tapi tidak kaku seperti dalam analisis kuantitatif. Kategorisasi dipakai hanya sebagai guide, diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain muncul selama proses riset ini.

Periset dalam melakukan hal analisis bersikap kritis terhadap realitas yang ada dalam teks yang dianalisis. Pendekatan kritis tersebut dipengaruhi oleh pandangan Marxis yang melihat media bukanlah kesatuan yang netral, tetapi media dipandang sebagai alat kelompok dominan untuk memanipulasi dan mengukuhkan kekuasaan dengan memarjinalkan kelompok yang tidak dominan. Pada dasarnya analisis isi kualitatif (kritis) memandang bahwa segala macam produksi pesan adalah teks, seperti berita, iklan, sinetron, lagu, dan simbol-simbol lainnya yang tidak bisa lepas dari kepentingan-kepentingan pembuat pesan.

A. Gambaran Umum 1. Metro TV1

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tangggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS. Namun, surat kabar harian ini dibredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani.

Gambar 4.1

LOGO PT. Media Televisi Indonesia

Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita dengan mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum,

1Ike Meisiana, “Presepsi Pemirsa Terhadap Program Face2Face With Desi Anwar Metro TV Di

Kalangan Binusian 2011 Jurusan Komunikasi Pemasaran,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan

Mandarin, ditambah dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif. Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang, dan sejak 1 April 2001, Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran Metro TV dapat ditangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya. Metro TV juga memiliki 19 buah mobile satellite untuk dapat menayangkan secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa:

a. 12 buah mobil SNG ( Satelite News Gathering ) b. 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering )

nomor satu dalam program beritanya.

c. Menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas.

d. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

b. Misi

a. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.

b. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.

c. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

c. Strategi PT. Media Televisi Indonesia (METRO TV)

Secara keseluruhan untuk selalu tampil ke depan sebagai televisi terbaik yang mampu mengatasi gejolak pasar, perhatian METRO TV sangat dicurahkan kepada:

a. Peningkatan dan pendayagunaan sarana operasi dan teknologi sehingga dapat memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi pemilik pesawat televisi.

b. Penyajian program yang menarik dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan pemirsa baik berupa hiburan, pengetahuan, informasi aktual dan akurat, serta

c. Pemasaran iklan yang menunjang biaya operasional dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat luas.

d. Peningkatan peran, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia, melalui program pelatihan dan pemeliharaan motivasi kerja karyawan melalui berbagai perlindungan dan kesejahteraan.

e. Pengembangan usaha yang tetap berorientasi kepada kepentingan masyarakat baik berupa penyajian program hiburan, informasi dan pengetahuan serta program-program sosial.

d. Target Pemirsa PT Media Televisi Indonesia (METRO TV)

METRO TV merupakan jaringan TV swasta nasional pertama di Indonesia yang menyajikan tayangan berita sebagai tayangan utama dalam penyiaranya, dengan rata-rata sekitar 70% tayangannya bersifat berita (News) dan memiliki persentase 30% tayangan non berita (non news). Sasaran pemirsa METRO TV adalah semua lapisan masyarakat yang membutuhkan informasi berita yang hangat yang sedang menjadi pemberitaan di masyarakat

Program METRO TV dirancang untuk mengakomodasi keluarga yang berpenghasilan menengah ke atas (target pemirsa AB 20+). Susunan program METRO TV hampir semua menyuguhkan tayangan berita yang dalam produksinya hampir semuanya di lakukan atau di produksi sendiri. METRO TV

memusatkan upayanya pada peningkatan kualitas produksi lokal, sementara di saat yang sama secara selektif memperoleh hak untuk menyiarkan content asing, yang diyakini METRO TV sesuai dengan selera lokal

a. Profil Perusahaan2

Tanggal 24 Agustus 1989 sebuah catatan penting digoreskan dalam lembaran sejarah pertelevisian Indonesia, stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, RCTI, mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta. Menayangkan berbagai program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan

Gambar 4.2 Logo RCTI

cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia.

Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relaynya program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat

2

Profil Perusahaan RCTI, diakses pada 20 November 2013 dari www.rcti.tv/pages/view/ company-profile

dengan pangsa pemirsa mencapai 17.5% (ABC, 5+) dan 17.8% (All Demography). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15.7% (periode Januari - Nopember 2011), seperti dilaporkan oleh Nielsen Audience Measurement.

Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan doa. Enam aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto "Kebanggaan Bersama Milik Bangsa" namun tampil dalam kemasan yang "oke". Kualitas program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia.

a. Visi 3

Visi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia adalah “Media Utama Hiburan dan

Informasi”. Kata “utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama” karena kata “pertama” hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integritas

dan dedikasi.

Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:

a. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi.

b. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas sajian program - programnya.

3

Visi RCTI, diakses pada tanggal 20 November 2013 http://www.rcti.tv/pages/read/8/visi-misi-dan-tiga-pilar-utama

pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan penyelenggara negara).

b. Misi4

Sedangkan misinya adalah “Bersama Menyediakan Layanan Prima”, yang

memiliki makna interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada stakeholder.

c. Tiga Pilar Utama5

Selain visi dan misi, RCTI memiliki tiga nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi dan semangat juang insan RCTI, yaitu :

a. Keutamaan Dalam Kebersamaan b. Bersatu Padu

c. Oke

Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para stakeholder atas kualitas integritas dan dedikasi yang ditampilkan.

e. Strategi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

4

Misi RCTI, diakses pada tanggal 20 November 2013 http://www.rcti.tv/pages/read/8/visi-misi-dan-tiga-pilar-utama

5

Tiga Pilar Utama RCTI, diakses pada tanggal 20 November 2013 di http://www.rcti.tv /pages/read/8/visi-misi-dan-tiga-pilar-utama

a. Peningkatan dan pendayagunaan sarana operasi dan teknologi sehingga dapat memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi pemilik pesawat televisi.

b. Penyajian program yang menarik dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan pemirsa baik berupa hiburan, pengetahuan, informasi aktual dan akurat, serta pengembangan kreativitas untuk melahirkan program - program acara baru yang menarik, memuaskan pemirsa dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Pemasaran iklan yang menunjang biaya operasional dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat luas.

d. Peningkatan peran, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia, melalui program pelatihan dan pemeliharaan motivasi kerja karyawan melalui berbagai perlindungan dan kesejahteraan. Pengembangan usaha yang tetap berorientasi kepada kepentingan masyarakat baik berupa penyajian program hiburan, informasi dan pengetahuan serta program - program sosial.

f. Target Pemirsa

RCTI merupakan jaringan TV swasta nasional pertama di Indonesia dan menjadi jaringan siaran TV nasional terdepan berdasarkan pangsa pemirsa,dengan pangsa pemirsa rata-rata sekitar 17,6% dan memiliki persentase tertinggi dalam pendapatan iklan TV sebesar 14,1% selama tahun 2008. Sasaran pemirsa RCTI adalah semua lapisan masyarakat yang membutuhkan informasi dan hiburan sesuai dengan program acara yang disajikan.

serial, berita, olahraga, musik, hiburan, variety shows, acara anak - anak, dan film

dokumenter. RCTI memusatkan upayanya pada peningkatan kualitas produksi lokal, sementara di saat yang sama secara selektif memperoleh hak untuk menyiarkan content asing, yang diyakini RCTI sesuai dengan selera lokal.

3. tvOne

a. Sejarah tvOne

Di Indonesia tvOne merupakan salah satutelevisi termuda. Sebelumnya tvOne bernama Lativi , yang didirikan 9 Agustus 2002 oleh pengusaha Abdul Latief. Waktu itu konsep penyusunan acaranya banyak menonjolkan masalah klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan lainnya. Tapi sejak 2006, sebagian sahamnnya dimiliki Grup Bakrie yang juga milik ANTV.

Gambar 4.3 Logo tvOne

Pada tanggal 14 Februari 2008 bertepatan dengan hari Valentine Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne. Dan pada pukul 19.30 WIB, pertama kalinya tvOne mengudara, tentu ini merupakan saat bersejarah. Apa lagi peresminya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan demikian, tvOne menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan

berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program news dan sport yang dimilikinya.6

Mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News One, Sport One, Info One, dan Reality One, tvOne membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program.

Mayoritas saham tvOne dimiliki PT Visi Media Asia sebesar 88.80% persen, di urutan berikutnya, ada PT Redal Semesta dengan 11,20% persen. Direktur tvOne saat ini adalah Adriyansyah Bakrie yang juga menjabat sebagai Direktur PT VISI Media Asia (VIVA) sejak November 2008, sekaligus menjadi Komisaris PT Asia Global Media dan PT VIVA Media Baru (VIVA news) sejak 2009.

Pada awalnya tvOne memiliki 26 stasiun pemancar dan kini menjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah dengan jumlah potensi pemirsa 162 juta pemirsa. Melalui perkembangan tersebut, diharapkan penyebaran semangat tvOne untuk mendorong kemajuan bangsa dapat terealisasikan.7

b. Kebijakan Mutu

Komitmen PT Lativi Mediakarya terhadap kebijakan mutu adalah melakukan peningkatan yang berkelanjutan dalam:

a. Mengupayakan yang terbaik untuk memuaskan pelanggan. b. Memberdayakan kemampuan karyawan ke arah profesionalisme.

6

Sejarah tvOne, diakses pada 20 November 2013 dari http://www.tvonenews.tv/tvone 7

Gun Gun Heryanto dan Iding Rosyidin, Studi pada Pemberitaan Kasus Century Sebelum dan Sesudah Paripurna DPR-RI di stasiun Berita tvOne, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 32.

d. Mengintegrasikan semua proses dalam unit agar tercapai efisiensi dan efektifitas yang optimal.

c. Visi dan Misi tvOne8

Sebagai salah satu wujud komitmen PT Lativi Mediakarya dalam berupaya memuaskan pelanggan dan melakukan perbaikan berkelanjutan, maka manajemen PT Lativi Mediakarya mempunyai: visi, yaitu tvOne secara korporasi mempunyai visi untuk mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan bangsa.

Adapun misinya adalah sebagai berikut:

a. Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga nomor satu.

b. Menayangkan program News dan Sport yang secara progresif mendidik pemiras untuk berpikiran maju, positif, dan cerdas.

c. Memilih program News dan Sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian dan kemasan.

d. Struktur Perusahaan

Menghadapi tuntutan pasar media televisi dan peningkatan kualitas program acara yang ditampilkan, maka segmentasi pasar diubah yaitu siaran tvOne akan didominasi tayangan informatif seperti 70% berita danolahraga sedangkan 30% menampilkan program selected entertaiment lainnya. Perubahan pola siaran Lativi menjadi tvOne akan menjadi tren baru industri pertelevisian.

8

Visi dan Misi tvOne, diakses pada tanggal 20 November 2013 dari http://www.tvonenews.tv/ tvone/profile/

Keseriusan tvOne dalam menerapkan strategi tersebut adalah dengan menampilkan format-format baru yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program yang ditampilkan.9

B. Temuan dan Analisis Data

1. Regulasi Kampanye Pemilu 2014 di Media Penyiaran

a. Analisis Regulasi Kampanye Pemilu 2014 di Media Penyiaran

1) Undang-Undang Republika Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Bagian Keenam Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye.

Tabel 4.1 Pasal 91

No Regulasi Aspek Regulasi

1 Pemberitaan, penyiaran, dan iklan Kampanye Pemilu dapat dilakukan melalui media massa cetak dan lembaga penyiaran sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Freedom Of Expression And Communication (Effective Communication)

2 Pemberitaan, penyiaran, dan iklan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan Kampanye Pemilu oleh Peserta Pemilu kepada masyarakat.

Freedom Of Expression And Communication (Effective Communication)

3 Pesan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada

Democratic Idea (Diversity Both Political and Cultural)

9

Dirga Maulana, Relasi Media dan Politik: Analisis Terhadap tvOne dan Kepentinngan Politik Pemilik, merupakam kajaian kademik berbentuk skripsi pada tahun 2013, h. 38.

gambar, atau suara dan gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.

4 Media massa cetak dan lembaga penyiaran dalam memberitakan, menyiarkan, dan mengiklankan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mematuhi larangan dalam Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86.

Interest Of Democracy (Effective Communication)

5 Media massa cetak dan lembaga penyiaran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) selama Masa Tenang dilarang

menyiarkan berita, iklan, rekam jejak Peserta Pemilu, atau bentuk lainnya yang mengarah pada kepentingan Kampanye Pemilu yang menguntungkan atau merugikan Peserta Pemilu.

Interest Of Democracy (Effective Communication)

Pasal 91 ini menjiwai beberapa aspek regulasi (Mike Feintuck), di antaranya: ayat 1 dan 2 mengandung freedom of expression and communication (effective communication), ayat 3 menggambarkan democratic idea (diversity both political and cultural) sedangkan ayat 4 dan ayat 5 menjiwai interest of democracy (effective communication).

UU Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 91 ayat 1 menggambarkan effective communication, ditunjukan dengan bunyi ayat yang mengandung Freedom of expression and communication. Ayat 1 pasal 91 berbunyi pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye pemilu dapat dilakukan melalui media massa cetak dan lembaga

sebagai bentuk dari kebebasan berekspresi dan komunikasi, dengan alasan diperbolehkannya menggunakan saluran media massa untuk menyampaikan pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye.

Ayat 2 UU Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 91 juga menggambarkan effective communication, ditunjukan dengan bunyi ayat yang mengandung freedom of expression and communication. Ayat 2 berbunyi, pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan kampanye pemilu oleh peserta pemilu kepada masyarakat. Artinya peserta pemilu diberikan hak untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, dengan demikian dapat dikatakan sebagai freedom of expression and communication. Pada ayat 3 menggambarkan diversity both political and cultural yang ditunjukan dengan bunyi ayat yang mengandung democratic idea. Ayat ini berbunyi pesan kampanye pemilu dapat berupa tulisan, suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. Dengan demikian pesan yang disampaikan harus melalui suatu instrument yang memungkinkan setiap orang dapat mengkasesnya, Hal ini dapat dikatakan sebagai democratic idea.

Ayat 4 dan ayat 5 mengandung interest of democracy dari aspek effective communication. Hal ini tampak pada ayat 4 yang berbunyi: media massa cetak dan lembaga penyiaran harus mematuhi larangan dalam kampanye pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 86. Kemudian, ayat 5 terdapat pelarangan menyiarkan berita, iklan, rekam jejak peserta pemilu, atau bentuk lainnya yang mengarah pada kepentingan Kampanye Pemilu yang menguntungkan atau merugikan Peserta Pemilu.

Pada pasal 91 ayat 5 memang menjadi perdebatan tersendiri, ayat ini dirasa memangkas kebebasan pers. Sejumlah kalangan termasuk Badan Pengawas Pemilu, Dewan Pers, dan KPI yang pada akhirnya sepakat, bahwa media boleh menyiarkan berita, rekam jejak, atau bentuk lain sepanjang tidak mengarah kepada kepentingan kampanye dan sebaliknya iklan kampanye dilarang keras beredar pada masa tenang. Apa yang telah disusun oleh DPR, pada ayat 5 seharusnya tidak dilihat sebagai sebuah pemangkasan bagi kebebasan pers, justru ayat ini menjiwai demokrasi, bahwa masyarakat butuh ruang kosong ataupun tenang dari terpaan kampanye sampai pada hari pemungutan suara setelah mengalami penetrasi pada masa kampanye.

Secara keseluruhan pasal 91 memberikan berbagai peluang bagi peserta pemilu, memanfaatkan media massa cetak dan lembaga penyiaran untuk melakukan kampanye dalam rangka penyampaian pesan kampanye pemilu dari peserta pemilu kepada masyarakat. Dari ruang yang besar diberikan oleh penyelanggara pemilu, seharusnya peserta pemilu memiliki kesadaraan, dengan banyak ruang yang diberikan untuk tidak melanggar aturan main kampanye. Bila digunakan secara maksimal dan tepat penggunaanya, seharusnya tidak akan ada istilah mencolong “start kampanye” ataupun penyalahgunaan frekuensi.

Tabel 4.2 Pasal 92

No Regulasi Aspek Regulasi

1 Lembaga penyiaran publik Televisi Republik Indonesia, lembaga penyiaran publik Radio Republik Indonesia, lembaga penyiaran publik lokal, lembaga penyiaran swasta, dan lembaga

Equitable Access (Diversity both political and cultural)

sama dan memperlakukan secara berimbang Peserta Pemilu untuk menyampaikan materi

Kampanye Pemilu.

2 Lembaga penyiaran komunitas dapat menyiarkan proses Pemilu sebagai bentuk layanan kepada masyarakat, tetapi tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye Peserta Pemilu.

Public Service

3 Televisi Republik Indonesia dan Radio Republik Indonesia menetapkan standar biaya dan persyaratan iklan Kampanye Pemilu yang sama kepada setiap Peserta Pemilu.

Economic Justification

UU Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 92 membahas berbagai lembaga penyiaran yang diperbolehkan memberikan akses siaran, bagi peserta pemilu menyampaikan materi kampanye secara adil, sesuai dengan peraturan yang telah disusun oleh DPR untuk ditaati bersama. Pada ayat 1 menggambarka equitable access dari aspek Diversity both political and cultural. Tergambar pada ayat 1 yang berbunyi: Lembaga penyiaran publik Televisi Republik Indonesia, lembaga penyiaran publik Radio Republik Indonesia, lembaga penyiaran publik lokal, lembaga penyiaran swasta, dan lembaga penyiaran berlangganan memberikan alokasi waktu yang sama dan memperlakukan secara berimbang peserta pemilu. Artinya lembaga penyiaran dituntut untuk memberikan alokasi waktu dan perlakuan yang berimbang, dengan demikian pada ayat 1 tercermin equitable access.

pemilu sebagai bentuk layanan kepada masyarakat dan tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye peserta pemilu. Hal ini sesuai dengan salah satu mandat

Dokumen terkait