• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik umum responden yaitu konsumen yang pernah mengkonsumsi teh rosela „Rozelt‟ sebanyak dua kali dan terakhir mengkonsumsi

dalam satu bulan terakhir pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 orang responden, diperoleh karakteristik konsumen teh rosela „Rozelt‟ terdiri dari jenis kelamin, umur konsumen, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan terakhir dan pendapatan tiap bulan.

a. Jenis Kelamin

Hasil karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa responden yang mengkonsumsi teh rosela „Rozelt‟ didominasi oleh

konsumen berjenis kelamin perempuan. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9

Tabel 9. Karakteristik Konsumen Teh Rosela „Rozelt‟ Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 30 37,5

Perempuan 50 62,5

Total 80 100

Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 9 di atas menjelaskan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang (37,5%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 50 orang (63,5%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen perempuan lebih selektif dalam memilih minuman yang ingin dikonsumsinya. Konsumen perempuan lebih memilih minuman yang mempunyai banyak manfaat atau khasiat bagi kesehatan tubuh. Sedangkan untuk konsumen laki-laki, hanya sedikit yang lolos dari tahap

screening. Konsumen laki-laki pun tidak banyak yang mengkonsumsi teh rosela

48

b. Usia

Perbedaan usia mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap suatu produk. Siklus hidup manusia dibedakan menjadi sebelas siklus (Sumarwan 2002). Dalam penelitian ini, usia responden dikelompokkan menjadi empat yaitu usia remaja (13-18 tahun), dewasa awal (19-24 tahun), dewasa lanjut (25-35 tahun), separuh baya (36-50 tahun). Pengelompokkan responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 10

Tabel 10. Karakteristik Konsumen Teh Rosela „Rozelt‟ Berdasarkan Umur

Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

13 – 18 3 3,75

19 – 24 61 76,25

25 – 35 10 12,5

36 – 50 6 7,5

Total 80 100

Tabel 10 di atas menjelaskan karakteristik responden berdasarkan usia, responden usia 13 – 18 tahun sebanyak 3,75 persen, responden usia 19 – 24 tahun sebanyak 76,25 persen, rentang usia 25 – 35 tahun sebanyak 12,5 persen dan sebanyak 7,5 persen responden termasuk dalam rentang usia 36 – 50 tahun. Hal

ini menunjukkan bahwa konsumen teh rosela „Rozelt‟ berada pada usia dewasa awal. Pada umumnya, pada usia tersebut konsumen memiliki banyak informasi mengenai sebuah produk yang ingin dikonsumsinnya. Teh rosela „Rozelt‟ yang

merupakan produk baru yang inovatif dan kaya akan khasiat telah berhasil mendapatkan segmentasi usia konsumen yang tepat bagi pemasaran produknya.

c. Status Pernikahan

Status pernikahan memberikan pengaruh terhadap alasan konsumen mengkonsumsi suatu produk. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar

konsumen teh rosela „Rozelt‟ adalah belum menikah. Konsumen yang belum menikah sebesar 61 orang (76,25%) sedangkan yang sudah menikah sebesar 19

49 orang (23,75%). Tabel berikut menjelaskan karakteristik konsumen teh rosela

„Rozelt‟ berdasarkan status pernikahan.

Tabel 11. Karakteristik Konsumen Teh Rosela „Rozelt‟ Berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Jumlah (orang) Persentase (%)

Sudah Menikah 19 23,75

Belum Menikah 61 76,25

Total 80 100

Besarnya jumlah konsumen yang belum menikah menunjukkan bahwa keputusan mengkonsumsi suatu produk berdasarkan pilihannya sendiri. Selain itu, peluang orang yang belum menikah untuk memiliki aktivitas di luar rumah lebih tinggi sehingga pilihan mengkonsumsi minuman dalam kemasan lebih banyak karena kepraktisannya. Sedangkan konsumen yang status pernikahannya sudah menikah, maka proses keputusan pembelian suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangganya.

d. Pekerjaan

Jenis pekerjaan konsumen teh rosela „Rozelt‟ cukup bervariasi, diantaranya pelajar atau mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, wirausaha, ibu rumah tangga, TNI / POLRI, dan lainnya. Sebaran konsumen jenis

pekerjaan maka konsumen terbesar dari teh rosela „Rozelt‟ yaitu pelajar/mahasiswa dengan jumlah 51 orang jika dalam persentase sebesar 63,75 persen. Sedangkan untuk jenis pekerjaan yang lain yaitu PNS sejumlah 8 orang (10%), pegawai swasta sejumlah 10 orang (12,5%), wirausaha sejumlah 8 orang (10%), ibu rumah tangga sejumlah 1 orang (1,25%), dan pekerjaan lainnya (3,75%).

Banyaknya konsumen di kalangan pelajar/mahasiswa dikarenakan letak lokasi penelitian yang berada di sekitar kampus Intitut Pertanian Bogor. Hal ini pula disebabkan karena sebagian besar pendistribusian produk teh rosela „Rozelt‟

50

mengkonsumsi teh rosela „Rozelt‟ menjadi salah satu pilihan bagi para pelajar

atau mahasiswa.

Tabel 12. Karakteristik Konsumen Teh Rosela „Rozelt‟Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

Pelajar/mahasiswa 51 63,75

PNS 8 10

Pegawai Swasta 10 12,5

Wirausaha 8 10

Ibu Rumah Tangga 1 1,25

TNI/POLRI 0 0

Lainnya 3 3,75

Total 80 100

e. Pendidikan

Berdasarkan Tabel 13 tentang tingkat pendidikan konsumen teh rosela

„Rozelt‟ menunjukkan bahwa konsumen yang pendidikan terakhirnya Sekolah Menengah Atas(SMA) sebesar 47 orang atau 58,75 persen, kemudian dilanjutkan dengan sarjana sejumlah 29 orang atau sebesar 36,25 persen, serta pascasarjana sebesar 3,57 persen dan diploma sebesar 1,25 persen. Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berpikir, cara pandang bahkan persepsi terhadap suatu pilihan. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi, pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pilihan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh rosela „Rozelt‟

mempunyai konsumen yang berpendidikan cukup tinggi. Karena kosumen tersebut memiliki pengetahuan dalam memilih produk yang memiliki khasiat yang baik bagi tubuh.

51 Tabel 13. Karakteristik Konsumen Teh Rosela „Rozelt‟Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%)

SMA 47 58,75 Diploma 1 1,25 Sarjana 29 36,25 Pascasarjana 3 3,75 Total 80 100 f. Pendapatan

Tingkat pendapatan seseorang mempengaruhi kemampuan membeli suatu produk. Pendapatan masing-masing konsumen berbeda-beda, bagi pelajar atau mahasiswa pendapatan yang dimaksud besarnya ditentukan oleh uang saku yang mereka terima tiap bulan, sedangkan pendapatan bagi ibu rumah tangga berasal dari jatah bulanan yang diberikan oleh suaminya. Konsumen teh rosela „Rozelt‟

sebagian besar mempunyai pendapatan rata-rata perbulan Rp 500.000 sampai Rp

1.499.999. Teh rosela „Rozelt‟ sudah tepat menawarkan harga relatif murah

karena dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Tabel 14 berikut

menunjukkan karakteristik konsumen teh rosela „Rozelt‟ berdasarkan pendapatan

per bulan.

Tabel 14. Karakteristik Konsumen Teh Rosela „Rozelt‟ Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan per bulan Jumlah (orang) Persentase (%)

< Rp 500.000 20 25 Rp 500.000 – Rp 1.499.999 37 46,25 Rp 1.500.000 – Rp 2.499.999 9 11,25 Rp 2.500.000 – Rp 3.499.999 10 12,5 Rp 3.500.000 – Rp 4.499.999 2 2,5 >Rp 4.500.000 2 2,5 Total 80 100

52 6.2 Proses Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian teh rosela „Rozelt‟ oleh

konsumen mengacu pada teori Engel et al.(1994) yang terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pasca pembelian. Dalam penelitian ini, seluruh respondennya adalah konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi teh

rosela „Rozelt‟ dalam satu bulan terakhir.

Pengenalan Kebutuhan

Tahap pengenalan kebutuhan, diperlukan adanya informasi mengenai motivasi konsumen dalam membeli produk dan manfaat yang ingin diperoleh

setelah mengkonsumsi teh rosela „Rozelt‟. Manfaat yang dicari oleh konsumen dengan membeli teh rosela „Rozelt‟ yaitu karena ingin memperoleh khasiat teh rosela sebesar 51,25 persen. Konsumen yang mengkonsumsi teh rosela „Rozelt‟

termotivasi karena teh rosela mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, terdapat 29 orang responden atau 36,25 persen

menjadikan teh rosela „Rozelt‟ sebagai penghilang dahaga. Konsumen mengkonsumsi teh rosela „ Rozelt‟ sebagai penghilang dahaga setelah melakukan

olahraga. Sedangkan dilihat dari manfaat yang dicari berdasarkan kepraktisan sebagai minuman ringan dan lainnya masing-masing sebesar 6,25 persen. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Manfaat yang Dicari Konsumen Teh Rosela „Rozelt‟Terhadap Produk Manfaat yang Dicari Jumlah (orang) Persentase (%)

Kepraktisan sebagai minuman ringan 5 6,25

Memperoleh khasiat teh rosela 41 51,25

Sebagai penghilang dahaga 29 36,25

Lainnya 5 6,25

53 Pencarian Informasi

Tahap pencarian informasi berkaitan dengan sumber informasi tentang teh rosela „Rozelt‟. Tabel 16 menjelaskan bahwaresponden mendapatkan informasi dari sumber pribadi yaitu relasi sebesar 65 persen. Hal ini menunjukkan bahwa informasi secara langsung lebih efektif dibandingkan dengan promosi melalui cara yang lain. Konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi teh rosela

„Rozelt‟ merekomendasikan pihak lain untuk mencoba mengkonsumsi produk ini.

Selain itu sumber informasi kedua responden memilih toko atau warung karena sebagian konsumen membeli langsung produk ketika menemukan produk teh

rosela „Rozelt‟. Ketersediaan di toko atau warung menjadi salah satu pilihan

kemudahan dalam memperoleh produk teh rosela „Rozelt‟.

Tabel 16. Cara Memperoleh Informasi Produk

Cara memperoleh informasi produk Jumlah (orang) Persentase (%)

Iklan media cetak 2 2,5

Iklan media online 0 0

Iklan di radio 0 0 Relasi 52 65 Toko/warung 24 30 Lainnya 2 2,5 Total 80 100 Evaluasi Alternatif

Tahap evaluasi alternatif yaitu tahap konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.Fokus perhatian utama konsumen untuk melakukan

pembelian terhadap teh rosela „Rozelt‟ menjadi bagian yang penting bagi CV Rozelt Mulia Abadi. Hasil penelitian menunjukkan khasiat yang terdapat pada teh

rosela „Rozelt‟ menjadi pilihan responden yaitu sebesar 43,75 persen atau sebanyak 35 orang. Konsumen melakukan pembelian karena menginginkan khasiat yang terdapat pada ekstrak bunga rosela yaitu mengandung antioksidan

54 yang tinggi. Fokus perhatian konsumen yang kedua yaitu rasa sebesar 32,5 persen atau sebanyak 26 orang memilih pertimbangan ini pada saat ingin membeli

produk teh rosela „Rozelt‟. Hal ini menunjukkan rasa menjadi pilihan konsumen

karena rasa yang sedikit asam dan segar menjadikan minuman teh rosela „Rozelt‟

digemari oleh konsumen.

Tabel 17. Fokus Perhatian Produk

Fokus perhatian produk Jumlah (orang) Persentase (%)

Harga 2 2,5

Kemudahan mendapatkan produk 2 2,5

Rasa 26 32,5

Khasiat teh rosela 35 43,75

Lainnya 5 6,25

Total 80 100

Pembelian

Tahap pembelian dalam penelitian ini ditunjukkan dengan tempat

pembelian teh rosela „Rozelt‟. Dalam memilih tempat pembelian teh rosela „Rozelt‟, sebanyak 53 orang atau sebesar 66,25 persen responden memilih toko

atau warung. Pemilihan tempat pembelian ini karena mereka mudah menjumpai

teh rosela „Rozelt‟ di toko atau warung yang berada di sekitar kampus Institut Pertanian Bogor karena pendistribusian teh rosela „Rozelt‟ belum menyebar

secara merata di tempat pembelian yang lain. Hal ini sesuai, dikarenakan sebagian besar konsumennya adalah pelajar atau mahasiswa.

55 Tabel 18. Tempat Pembelian Produk

Tempat pembelian produk Jumlah Persentase (%)

Minimarket 5 6,25 Toko/warung 53 66,25 Bazar 4 5 Koperasi 3 3,75 Toko kue 0 0 Lainnya 15 18,75 Total 80 100

Tahap pembelian yang lain selain tempat pembelian produk, niat

konsumen membeli teh rosela „Rozelt‟ menjadi hal yang penting. Tabel 19 menunjukkan responden mempunyai pilihan keputusan untuk membeli teh rosela

„Rozelt‟hampir sama besarnya antara tidak pernah merencanakan dan tergantung situasi. Sebesar 41,25 persen atau sebanyak 33 orang responden tidak pernah merencanakan pembelian sebelumnya. Pilihan kedua dalam memutuskan untuk

membeli teh rosela „Rozelt‟ yaitu tergantung situasi sebesar 36,25 persen. Hal ini

menandakan bahwa teh rosela „Rozelt‟ belum menjadi kebutuhan utama yang

harus direncanakan pembelian sebelumnya.

Tabel 19. Keputusan Pembelian Produk

Keputusan untuk membeli produk Jumlah Persentase (%)

Selalu merencanakan terlebih dahulu 5 6,25

Tergantung situasi 29 36,25

Mendadak membeli saat produk tersedia 11 13,75

Tidak pernah merencanakan 33 41,25

Lainnya 2 2,5

56 Pasca Pembelian

Proses keputusan pembelian yang terakhir setelah pembelian yaitu proses pasca pembelian. Proses ini merupakan tahap konsumen mengevaluasi pembelian yang telah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hasil evaluasi tersebut adalahmendorong untuk melakukan pembelian kembali teh rosela

„Rozelt‟. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen cukup berkeinginan

untuk melakukan pembelian ulang sebesar 48,75 persen. Selain itu konsumen yang berkeinginan untuk melakukan pembelian ulang sebesar 41,25 persen.

Tabel 20. Keinginan Pembelian Ulang Bagi Konsumen

Pembelian ulang Jumlah Persentase (%)

Sangat tidak berkeinginan 0 0

Tidak berkeinginan 5 6,25

Cukup berkeinginan 39 48,75

Berkeinginan 33 41,25

Sangat berkeinginan 3 3,75

Total 80 100

Sedangkan bila harga teh rosela „Rozelt‟ mengalami kenaikan harga maka konsumen sebagian besar akan mengurangi frekuensi pembelian teh rosela

„Rozelt‟. Umumnya konsumen sudah merasa cukup puas setelah mengkonsumsi

dan cukup berkeinginan untuk membeli kembali teh rosela „Rozelt‟. Konsumen

57 Tabel 21. Pilihan Ketika Harga Meningkat

Pilihan ketika harga meningkat Jumlah Persentase (%)

Tetap membeli 16 20

Mengurangi frekuensi pembelian 46 57,5

Berpindah ke minuman lain yang lebih murah

16 20

Kondisional 2 2,5

Total 80 100

Dokumen terkait