• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan peneliti untuk mengetahui kesulitan pemelajar BIPA tingkat beginner pada saat mempelajari bahasa Indonesia. Sebelum melakukan analisis kebutuhan, sebenarnya peneliti telah menemukan salah satu permasalahan yang dihadapi pemelajar BIPA tingkat beginner saat mempelajari bahasa Indonesia, yaitu masalah pemahaman kosakata. Permasalahan ini diketahui peneliti melalui pengalaman pribadi ketika berbicara dengan salah satu pemelajar BIPA tingkat beginner.

Analisis kebutuhan ini dilakukan dalam rangka mengonfirmasi permasalahan pemahaman kosakata yang dihadapi oleh pemelajar BIPA dan karakteristik produk yang akan dikembangkan dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti melakukan analisis

kebutuhan terhadap beberapa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Berikut identitas pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta

Tabel 4.1 Analisis Tujuan Pemelajar BIPA Tingkat Beginner Data

Pemelajar

Jawaban Pemelajar

1 2 3 4 5

Nama Ama Elliot Mann Laura Henry Nicole Rumert

Ryan Usia 21 tahun 20 tahun 41 tahun 35 tahun 25 tahun Asal/kebangsa

an

Australia Australia Australia German Australia

Level 1A 1A 2 1A 1A Sejarah belajar bahasa Belajar di Indonesia selama enam bulan. Belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. - Semester dua jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Freiburg. Belajar bahasa Spanyol.

Tujuan belajar Mendapatkan pekerjaan magang di Jakarta.

Untuk bekerja. Deplu AU Untuk wisata. Melengkapi pertukaran pelajar di Indonesia. Dengan siapa belajar Instruktur Wisma Bahasa Instruktur Wisma Bahasa Instruktur di Canberra dan Wisma Bahasa Sendiri Instruktur Wisma Bahasa Latar belakang pendidikan BA Law - BSC University Bahasa Indonesia di UniversitasFr eiburg. Belajar jurusan Hukum. Bahasa lain Bahasa

Inggris

Bahasa Inggris - Itali, Jerman, Inggris, Spanyol Di mana bahasa akan digunakan Di mana saja. Kehidupan sehari-hari dan tempat kerja. Konsulat Jendral Austarila di Bali - Dalam percakapan

Peneliti menggunakan kuesioner pada saat melakukan analisis kebutuhan terhadap pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pemelajar BIPA tingkat beginner harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa Indonesia yang dibantu bahasa Inggris dengan memilih jawaban yang telah disediakan, namun harus

56

sesuai dengan yang mereka butuhkan. Kuesioner ini memungkinkan responden memberikan jawaban yang diharapkan dapat menggali kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Kuesioner ini berisi beberapa pertanyaan dengan tujuan mengonfirmasi kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Selain itu, di dalam kuesioner tersebut juga berisi beberapa pertanyaan yang mengarah pada model media yang sesuai dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil kuesioner yang diisi oleh 5 pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta dapat dilihat dari uraian berikut.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Word Square Bergambar Pemelajar BIPA Tingkat Beginner

No Materi X % Kategori

1 Peralatan di kelas 6 1,2 40% Tidak berguna 2 Adjektif (sifat, warna, ukuran,

dsb)

9 1,8 60% Berguna

3 Arah 12 2,4 80% Berguna

4 Angka dan ukuran 9 1,8 60% Berguna

5 Nama-nama makanan 6 1,2 40% Tidak berguna

6 Keluarga 6 1,2 40% Tidak berguna

7 Transportasi umum 8 1,6 80% Berguna

8 Aktivitas sehari-hari 9 1,8 60% Berguna

9 Hobi 8 1,6 80% Berguna

10 Pekerjaan dan profesi 9 1,8 60% Berguna

Berdasarkan data pada tabel di atas, skor rata-rata dari seluruh aspek adalah 1,64 dengan kategori “Berguna”. Artinya, pemelajar BIPA tingkat beginner membutuhkan hampir semua materi dala angket analisis kebutuhan tersebut. Aspek kebutuhan kosakata yang memiliki skor rata-rata tertinggi yaitu pada aspek arah, transportasi umum, dan hobi dengan masing-masing memperoleh rata-rata 2,4 dan 1,8 atau 80%. Hal ini memandakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner membutuhkan kosakata tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Aspek penilaian yang memiliki rata-rata terendah yaitu nama-nama makanan dan keluarga dengan masing-masing memperoleh rata-rata 1,2 atau 40%. Rendahnya rata-rata pada aspek tersebut karena faktor tujuan dan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner.

Selain data tentang kebutuhan kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner, peneliti merangkum topik-topik pilihan terkait kebutuhan kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner. Pemelajar BIPA tingkat beginner dapat memberikan lima topik pilihan dari angket kebutuhan kosakata. Pemilihan topik ini bertujuan agar topik di dalam media sesuai dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Berikut topik-topik yang telah dipilih oleh pemelajar BIPA tingkat beginner.

58

Tabel 4.3 Topik-topik Pilihan

Pemelajar Topik-topik Pilihan

A Aktivitas sehari-hari Nama-nama makanan Angka dan ukuran Adjektif (sifat, warna, ukuran, dsb) Pekerjaan dan profesi B Pekerjaan dan profesi Adjektif (sifat, warna, ukuran, dsb) Nama-nama makanan Angka dan ukuran Keluarga C Pekerjaan dan profesi

Arah Angka dan ukuran Adjektif (sifat, warna, ukuran, dsb) Peralatan di kelas D Pekerjaan dan profesi Keluarga Nama-nama makanan Angka dan ukuran Arah E Arah Pekerjaan dan profesi Kegiatan sehari-hari Hobi Adjektif (sifat, warna, ukuran, dsb) Keterangan:

A. Ama D. Nicole Rumert B. Elliot Mann E. Ryan

C. Laura Henry

Berdasarkan hasil analisis dan data-data yang telah disajikan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa topik-topik yang ditawarkan dibutuhkan oleh para pemelajar BIPA tingkat beginner. Hal ini terbukti dari hasil rata-rata kebergunaan topik-topik yang tinggi dengan kategori dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Peneliti memahami bahwa pemelajar sangat mengharapkan dapat menguasai kosakata dari topik-topik tersebut karena sangat penting untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, dari semua kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner terhadap kosakata bahasa Indonesia, sangat baik apabila topik-topik tersebut dijadikan variasi dalam pembuatan produk berupa media Word Square Bergambar.

Tanpa mengurangi esensi dan substansi dari topik yang telah dipilih pemelajar BIPA tingkat beginner melalui kuesioner di atas, ada 5 topik yang akan dikembangkan oleh peneliti, yakni (1) arah, (3) hobi, (4) pekerjaan dan profesi, dan (5) adjektif (sifat, warna, ukuran, dsb). Topik kegiatan sehari-hari ditambahkan berdasarkan permintaan instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pemilihan tersebut didasarkan atas kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Berdasarkan penjelasan topik-topik yang dikembangkan peneliti di atas, peneliti mengharapkan agar pemelajar BIPA tingkat beginner tidak hanya mampu memperkaya dan mengingat kosakata bahasa Indonesia, tetapi juga mampu menggunakan kosakata-kosakata yang dipelajari dalam kehidupan dan komunikasi sehari-hari. Kuesioner analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner ini tidak hanya berisi analisis kebutuhan topik kosakata, tetapi juga analisis metodologi pembelajaran dan kebutuhan media pemelajar BIPA tingkat beginner. Hasil kuesioner yang diisi oleh lima pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta dapat dilihat dari uraian berikut.

60

Tabel 4.4 Metodologi Pembelajaran

No Butir Pertanyaan Responden Persentase

1 Pembelajaran di kelas seperti apa yang Anda sukai?

a. Individual

b. Dalam kelompok besar

5 0

100% 0% 2 Anda senang belajar dengan cara?

a. Memecahkan masalah b. Mengingat

c. Mencari informasi secara mandiri 4 3 0

80% 60% 0% 3 Media seperti apa yang Anda sukai untuk

memperkaya kosakata?

a. Word Square

b. Cross Word

c. Gambar/poster

d. Buku latihan kosakata dengan gambar.

3 0 3 3 60% 20% 60% 60% 4 Teknik belajar seperti apa yang Anda sukai

untuk memperkaya kosakata? a. Menyusun huruf

b. Mencari kata dengan bantuan gambar c. Mencari kata sinonim atau antonim.

1 3 3 20% 60% 60%

Berdasarkan tabel 4.4, pada aspek pendapat pemelajar BIPA tingkat beginner tentang pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai kelas individual. Hasil kuesioner diyatakan bahwa semua responden dengan persentase 100% memilih individual. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta beranggapan kelas privat lebih efektif dan intens. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas.

Pada aspek bagaimana cara pemelajar BIPA tingkat beginner belajar, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner menyukai

pemecahan masalah (problem solving) dan mengingat (memorizing). Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 80% memilih pemecahan masalah dan 60% memilih mengingat. Hasil tersebut karena 2 pemelajar memilih dua pilihan, yakni pemecahan masalah dan mengingat. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner menyukai cara belajar dengan menggunakan pemecahan masalah dan mengingat. Dengan demikian, instruktur BIPA dapat menggunakan media yang sesuai dengan cara belajar pemelajar BIPA tingkat beginner. Alhasil, pengunaan media di Wisma Bahasa Yogyakarta akan sesuai dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner.

Pada aspek media untuk memperkaya kosakata, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih suka belajar kosakata dengan bantuan gambar. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 3 orang atau 60% memilih Word Square, 3 orang atau 60% memilih gambar/poster, 3 orang atau 60% memilih buku latihan kosakata dengan gambar. Hasil tersebut diperoleh karena 4 orang memilih dua jawaban. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai belajar kosakata dengan bantuan gambar. Gambar dapat mempermudah pemelajar BIPA tingkat beginner mengingat kosakata bahasa Indonesia. Penggunaan gambar juga memerlukan kreatifitas Instruktur agar dapat menarik perhatian dan minat pemelajar BIPA tingkat beginner untuk menambah kosakata. Peneliti berusaha membuat media untuk menambah kosakata dengan memadukan gambar dan permainan

62

Word Square dengan tujuan agar pemelajar BIPA tingkat beginner tertatik dan mudah mengigat kosakata bahasa Indonesia.

Pada aspek teknik belajar kosakata bahasa Indonesia, diperoleh data bahwa bahwa 3 orang atau 60% memilih mencari kata sinonim atau antonim, 3 orang atau 60% memilih mencari kata dengan bantuan gambar, dan 1 orang atau 20% memilih menyusun huruf. Hasil tersebut didapatkan karena 2 orang memilih dua pilihan. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta lebih menyukai belajar kosakata dengan mencari sinonim atau antonim dan mencari kata dengan bantuan gambar. Hal ini dapat dilihat dari pilihan pemelajar BIPA tingkat beginner di atas.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kebutuhan Media

No Butir Pertanyaan Responden Persentase

1 Mengacu pada Microsoft Word, ukuran huruf berapa yang Anda inginkan?

a. Kelas b. Perpustakaan c. Transportasi d. Borobudur 0 0 3 2 0% 0% 60% 40% 2 Mengacu pada Microsoft Word, tampilan huruf

seperti apa yang Anda suka? a. Times New Roman b. Comic San MS c. Calibri 4 1 0 80% 20% 0% 3 Apa jenis media gambar yang Anda sukai?

a. Gambar asli/foto

4 80%

b. Gambar buatan/animasi 1 20%

4 Jenis media gambar seperti apa yang Anda sukai a. Gambar tunggal b. Gambar berseri 4 1 80% 20%

5 Bagaimana tampilan warna pada gambar yang lebih Anda sukai?

a. Hitam Putih b. Berwarna 1 4 20% 80% http://www.divertone.com http://www.pixabay.com bellakrisnawati.blogspot.com http://www.waroenggaul212.wordpress.com http://www.divertone.com

64

Berdasarkan tabel 4.5, pada aspek ukuran huruf yang mengacu pada microsoft word, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai huruf dengan ukuran 11. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 3 orang atau 60% memilih ukuran 11, dan 2 orang atau 40% memilih ukuran 12. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih ukuran huruf yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ukuran huruf yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan media tentu saja sangat penting bagi keterbacaan pemelajar BIPA tingkat beginner.Pada aspek tampilan huruf yang mengacu pada microsoft word, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai tampilan huruf Times New Roman. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80% memilih Times New Roman, 1 orang atau 20% memilih Comic San MS, dan 0 orang atau 0% memilih Calibri. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih tampilan huruf Times New Roman yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang.

Pada aspek jenis media gambar, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai gambar asli/foto dan gambar tunggal. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80% memilih gambar asli/foto dan gambar tunggal. Sedangkan 1 orang atau 20% memilih gambar animasi dan gambar berseri. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih gambar asli/foto dan gambar tunggal pada media yang akan digunakan.

Oleh karena itu, peneliti harus memilih gambar yang sesuai dengan kosakata yang akan dipelajari oleh pemelajar BIPA tingkat beginner. Alhasil, pembelajar BIPA tingkat beginner lebih mudah dalam mengingat dan menemukan kata bahasa Indonesia pada media Word Square Bergambar.

Pada aspek warna gambar, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai gambar berwarna dibanding gambar hitam putih. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80% memilih gambar berwarna. Sedangkan 1 orang atau 20% memilih gambar hitam putih. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih gambar berwarna pada media yang akan digunakan. Oleh karena itu, peneliti harus memilih warna gambar yang sesuai dengan gambar perintah untuk kosakata yang akan dipelajari oleh pemelajar BIPA tingkat beginner. Alhasil, pembelajar BIPA tingkat beginner lebih mudah dalam mengingat dan menemukan kata bahasa Indonesia pada media Word Square Bergambar.

Dokumen terkait