• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran-Saran

Saran-saran peneliti dalam pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, yakni.

1) Pengguna media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia mempelajari dahulu cara meggunakan media.

100

2) Lingkungan yang dimaksud peneliti adalah kondisi sekitar kelas. Penggunaan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia secara efektif memperhatikan situasi skitar tempat belajar. Kondisi yang terlalu ramai perlu dihindari karena menurunkan fokus dan konsentrasi pemelajar dalam mengerjakan latihan yang disajikan. 3) Peneliti megembangan media Word Square Bergambar untuk

pemelajar tingkat beginner. Peneliti lain tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan media ini dengan bahasa dan topik lainnya.

4) Gambar pada media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia sebagian besar diambil dari internet. Peneliti lain diharapkan bisa menggunakan gambar yang diambil atau dibuat oleh peneliti sendiri. 5) Dalam pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia, diharapkan peneliti lain menggunakan program Corel DRAW versi terbaru agar lebih menarik.

6) Tidak menutup kemungkinan peneliti lain bisa membuat media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dalam bentuk aplikasi pada laptop atau smartphone.

101 DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2014. Meda Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2014. Meda Pembelajaran edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Andang, Ismail. 2006. Optimalisasi Media Pembelajaran Mempengaruhi Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Obor.

Dewi, Rishe Purnama. 2012. Penetuan Cakupan, Urutan Materi, dan Penentuan Materi Pembelajaran. Disajikan pada mata kuliah bahan ajar dan media pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Fachrudin. 2016. Pengaruh Model Word Square Didukung Media Gambar Terhadap Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Janis Makanan Hewan Mata Pelajaran IPA Pada Kelas IV Semester 1 MI Muhammadiyah 1 Pare Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi S1. FKIP UN PGRI Kediri. Gall, Meredith D, Joyce P. Gall, Walter R, Borg. 2007. Educational Research: An

Introduction 8th Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Keraf, Gorys. (1996). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kustandi, Cecep; Sutjipto, Bambang. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Latuheru. M.P. (1988). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. Edisi Ketiga. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta; BPFE Fakultas Ekonomi UGM.

Nursugistriani. 2015. Efektivitas Media Permainan Word Square Dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis Pada Keterampilan Membaca Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Depok. Skripsi S1. FBS UNY.

Rishe Purnama Dewi, Apri Damai Sagita Krissandi. 2015. Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013. Prosiding Seminar Nasional PIBSI XXXVII Optimalisasi Fungsi Bahasa Indonesia

102 sebagai Wahana Pembentukan Mental dan Karakter Bangsa di Eropa Globalisasi Menuju Indonesia Emas 2015. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. PELLBA 2 Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Jaya: Kedua. Yogyakarta: Kanisius.

Ridell, David. 2003. Teaching English as A Foreign/ Second Language. Chicago: Teach Yourself.

Sadiman, Arief. 2008. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sammeng, Andi Mappi. 1995. Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing serta Peranannya, Makalah Kongres BIPA 1995 di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia Jakarta.

Sedarmayanti. Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Soedjito. 2011. Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media. Soeparno. 1988. Media Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT. Intan Pariwara

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wurianingrum, Tri. 2007. Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

Situs Internet

TrackTest English Certificate. Diakses dari situs https://tracktest.eu/english-certification-online/. Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2018. Jam 13.52 WIB

104

Lampiran 1

Lampiran 2

106

Lampiran 3

110

Lampiran 4

Penilaian Validasi Instrumen Penelitian

No

Nomor Butir dalam Lembar Validasi

Instrumen Penelitian

Deskripsi Skor

1 2 4 5

A. Rubrik Penilaian Instrument Analisis Kebutuhan

A.1 Angket Analisis Kebutuhan untuk Pemelajar BIPA Tingkat Beginner

a. Petunjuk pengisisan angket analisis kebutuhan tidak membantu dan bahasa yang digunakan

membingungkan sehingga tidak jelas.

Petunjuk pengisisan angket analisis kebutuhan kurang membantu tetapi bahasa yang digunakan cukup singkat, padat dan jelas.

Petunjuk pengisisan angket analisis kebutuhan sudah membantu tetapi bahasa yang digunakan cukup singkat, padat dan jelas.

Petunjuk pengisian analisis kebutuhan sangat membantu dan bahasa yang digunakan singkat , padat dan jelas.

b. Pernyataan yang dipilih sangat tidak sesuai dengan indikator yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih kurang sesuai dengan indikator yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih cukup sesuai dengan indikator yang dicapai

Pernyataan yang dipilih sangat sesuai dengan indikator yang dicapai c. Lembar Validasi instrumen

yang diberikan tidak menggunakan format yang sesuai dengan kebutuhan. Tidak lengkapanya poin

analisis kebutuhan yang

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan kurang menggunakan format yang sesuai dengan kebutuhan. Poin analisis kebutuhan

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan menggunakan format yang cukup sesuai dengan kebutuhan (terdapat beberapa format masih

Lembar Validasi instrumen yang diberikan

menggunakan format yang sangat sesuai dengan kebutuhan.

dituju.

Angket yang diajukan belum layak sebagai sarana pengambilan data.

yang dituju kurang lengkap.

Angket yang diajukan cukup layak sebagai sarana pengambilan data.

tertukar satu sama lain) Poin analisis kebutuhan

yang dituju sudah lengkap.

Angket yang diajukan sudah layak sebagai sarana pengambilan data.

dituju sangat lengkap. Angket yang diajukan sangat

layak sebagai sarana pengambilan data.

d. Bahasa yang digunakan berbelit-belit sehingga sulit untuk dipahami.

Penggunaan bahasa sangat tidak sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (masih banyak kesalahan penulisan).

Bahasa yang digunakan cukup sederhana namun masih sulit dipahami. Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (kesalahan penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dipahami.

Penggunaan bahasa cukup sesuai dengan penulisan yang baik dan benar ( kesalahan penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan sederhana dan sangat mudah dipahami.

Penggunaan bahasa sangat sesuai dengan penulisan yang baik dan benar.

e. Penggunaan kalimat tidak sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat kurang sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat sudah sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat sesuai dengan kaidahnya.

A.2 Pedoman Wawancara terstuktur dengan Instruktur BIPA

a. Pertanyaan yang dipilih tidak sesuai dengan indikator yang dicapai.

Pertanyaan yang dipilih kurang sesuai dengan indikator yang dicapai.

Pertanyaan yang dipilih cukup sesuai dengan indikator yang dicapai

Pertanyaan yang dipilih sangat sesuai dengan indikator yang dicapai b. Tidak lengkapanya poin

analisis kebutuhan yang dituju.

Angket yang diajukan belum layak sebagai sarana

Poin analisis kebutuhan yang dituju kurang lengkap.

Angket yang diajukan kurang layak sebagai

Poin analisis kebutuhan yang dituju cukup lengkap.

Kelengkapan poin analisis kebutuhan yang dituju.

Poin analisis kebutuhan yang dituju sangat lengkap. Kelengkapan poin analisis

kebutuhan yang dituju. Angket yang diajukan sangat

112

pengambilan data. sarana pengambilan data. Angket yang diajukan cukup layak sebagai sarana pengambilan data.

layak sebagai sarana pengambilan data.

c. Bahasa yang digunakan berbelit-belit sehingga sulit untuk dipahami.

Penggunaan bahasa sangat tidak sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (masih banyak kesalahan penulisan).

Bahasa yang digunakan kurang sederhana namun masih sulit dipahami. Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (kesalahan penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dipahami.

Penggunaan bahasa cukup sesuai dengan penulisan yang baik dan benar ( kesalahan penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan sederhana dan sangat mudah dipahami.

Penggunaan bahasa sangat sesuai dengan penulisan yang baik dan benar.

d. Penggunaan kalimat tidak sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat kurang sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat cukup sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat sesuai dengan kaidahnya. B. Rubrik Penilaian Instrumen Penilaian Produk

B.1 Lembar Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Instruktur BIPA

a. Petunjuk pengisisan lembar validasi produk tidak membantu dan bahasa yang digunakan

membingungkan sehingga tidak jelas.

Petunjuk pengisisan lembar validasi produk kurang membantu tetapi bahasa yang digunakan cukup singkat, padat dan jelas.

Petunjuk pengisisan lembar validasi produk kebutuhan cukup membantu tetapi bahasa yang digunakan cukup singkat, padat dan jelas.

Petunjuk pengisian lembar validasi produk sangat membantu dan bahasa yang digunakan singkat , padat dan jelas.

b. Pernyataan yang dipilih tidak sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih kurang sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih cukup sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai

Pernyataan yang dipilih sangat sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai

c. Lembar Validasi instrumen yang diberikan tidak menggunakan format yang sesuai dengan kebutuhan. Tidak lengkapanya poin

penilaian produk yang dituju.

Angket yang diajukan belum layak sebagai sarana penilaian produk.

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan menggunakan format yang kurang sesuai dengan kebutuhan. Poin penilaian yang

dituju kurang lengkap. Angket yang diajukan

kurang layak sebagai sarana penilaian produk.

Lembar Validasi

instrument yang diberikan menggunakan format yang cukup sesuai dengan kebutuhan (terdapat beberapa format masih tertukar satu sama lain) Poin penilaian yang dituju

cukup lengkap. Angket yang diajukan

cukup layak sebagai sarana penilaian produk.

Lembar Validasi instrument yang diberikan

menggunakan format yang sangat sesuai dengan kebutuhan.

Poin penilaian yang dituju sangat lengkap.

Angket yang diajukan sangat layak sebagai sarana

penilaian produk.

d. Bahasa yang digunakan berbelit-belit sehingga sulit untuk dipahami.

Penggunaan bahasa sangat tidak sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (masih banyak kesalahan penulisan).

Bahasa yang digunakan kurang sederhana dan masih sulit dipahami. Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (kesalahan penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan cukup mudah dipahami. Penggunaan bahasa cukup

sesuai dengan penulisan yang baik dan benar ( kesalahan penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan sangat sederhana dan mudah dipahami.

Penggunaan bahasa sangat sesuai dengan penulisan yang baik dan benar.

e. Penggunaan kalimat tidak sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat kurang sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat cukup sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat sesuai dengan kaidahnya.

B.2

Lembar Penilaian Produk oleh

a. Petunjuk pengisisan lembar validasi produk tidak membantu dan bahasa yang

Petunjuk pengisisan lembar validasi produk kurang membantu dan

Petunjuk pengisisan lembar validasi produk kebutuhan sudah

Petunjuk pengisian lembar validasi produk sangat membantu dan bahasa yang

114 Pemelajar BIPA digunakan membingungkan sehingga tidak jelas.

bahasa yang digunakan kurang singkat, padat dan jelas.

membantu dan bahasa yang digunakan cukup singkat, padat dan jelas.

digunakan singkat , padat dan jelas.

b. Pernyataan yang dipilih tidak sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih kurang sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih cukup sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai

Pernyataan yang dipilih sangat sesuai dengan kebetuhan penilaian yang dicapai

c. Lembar Validasi instrumen yang diberikan

menggunakan format yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Tidak lengkapanya poin penilaian produk yang dituju.

Angket yang diajukan belum layak sebagai sarana penilaian produk.

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan menggunakan format yang kurang sesuai dengan kebutuhan. Poin penilaian produk

yang dituju kurang lengkap.

Angket yang diajukan kurang layak sebagai sarana penilaian produk.

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan menggunakan format yang cukup sesuai dengan kebutuhan (terdapat beberapa format masih tertukar satu sama lain) Poin penilaian produk

yang dituju cukup lengkap

Angket yang diajukan cukup layak sebagai sarana penilaian produk.

Lembar Validasi instrument yang diberikan

menggunakan format yang sangat sesuai dengan kebutuhan.

Poin penilaian produk yang dituju sangat lengkap. Angket yang diajukan sangat

layak sebagai sarana penilaian produk.

d. Bahasa yang digunakan berbelit-belit sehingga sulit untuk dipahami.

Penggunaan bahasa tidak sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (masih

Bahasa yang digunakan kurang sederhana dan masih sulit dipahami. Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan penulisan yang baik dan

Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dipahami.

Penggunaan bahasa cukup sesuai dengan penulisan yang baik dan benar (

Bahasa yang digunakan sangat sederhana dan mudah dipahami.

Penggunaan bahasa sangat sesuai dengan penulisan yang baik dan benar.

banyak kesalahan penulisan). benar (kesalahan penulisan sedikit). kesalahan penulisan sedikit).

e. Penggunaan kalimat tidak sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat kurang sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat cukup sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat sesuai dengan kaidahnya.

116

Lampiran 5

Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Pnelitian A. Penilaian Instrumen Analisis Kebutuhan

No Teknik Pengumpulan Data Komponen yang dinilai Skor Pernyataan

1

Angket Analisis Kebutuhan untuk Pemelajar BIPA Tingkat

Beginner

a. Petunjuk pengisian dalam lembar angket analisis kebutuhan pengembangan buku permainan

Word Square Bergambar dapat

membantu pemelajar dalam pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam angket analisis kebutuhan sesuai dengan kurikulumnya.

2

c. Pernyataan-pernyataan dalam angket analisis kebutuhan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

4

d. Kelayakan Instrumen untuk pengambilan data di lapangan.

4 e. Bahasa sesuai dengan kaidah

penulisan yang baik dan benar.

4 f. Susunan kalimat dapat dipahami. 4 2

Pedoman Wawancara terstuktur dengan Instruktur BIPA

Pernyataan

a. Pernyataan yang dibuat dalam pedoman wawancara sesuai dengan kurikulum.

2

b. Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

4

c. Kelayakan Instrumen untuk pengambilan data di lapangan.

4 d. Bahasa sesuai dengan kaidah

penulisan yang baik dan benar.

4 e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

Rata-rata Skor 3,7

B. Penilaian Instrumen Penilaian Produk

No Teknik Pengumpulan Data Komponen yang dinilai Skor Pernyataan

1

Lembar Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Instuktur BIPA

a. Petunjuk pengisian dalam lembar validasi produk oleh ahli pada pengembangan buku permainan

Word Square Bergambar dapat

membantu dalam pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam lembar validasi produk oleh ahli sesuai dengan kebutuhan penilaiannya

4

c. Kelayakan Instrumen untuk penilaian produk.

4 d. Penggunaan bahasa sesuai

dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.

4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4 2

Lembar Uji Coba Lapangan oleh Pemelajar BIPA

Pernyataan

a. Petunjuk pengisian dalam lembar penilaian produk oleh pemelajar BIPA pada pengembangan buku permainan Word Square

Bergambar dapat membantu dalam pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam lembar penilaian produk oleh pemelajar BIPA sesuai dengan kebutuhan penilaiannya

4

c. Kelayakan Instrumen untuk penilaian produk.

4 d. Penggunaan bahasa sesuai

dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.

4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

Rata-rata Skor 4

118

Lampiran 6

Lembar Wawancara Instruktur BIPA 1. Tingkatan Pemelajar BIPA

Dalam pemilihan tingkat pemelajar, apakah Wisma Bahasa menggunakan tingkatan dari CEFR?

2. Proses Pembelajaran

a. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?

b. Berapa lama durasi waktu mengajar bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?

3. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran apa yang paling sering Anda gunakan ketika mengajar bahasa Indonesia?

4. Hambatan dalam proses pembelajaran

a. Selama proses pembelajaran, masalah apa yang sering Anda temukan di dalam kelas?

b. Apakah hambatan tersebut sudah teratasi dengan baik? Jelaskan. 5. Gaya Belajar

a. Dalam proses pembelajarannya, pemelajar BIPA di Wisma Bahasa memiliki gaya belajar apa saja?

b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA di Wisma Bahasa mempengaruhi penggunaan media dalam pembelajarannya?

6. Ketersediaan sumber bahan ajar dan media pembelajaran

a. Apa sajakah sumber belajar yang selama ini anda gunakan untuk mengajar bahasa Indonesia untuk kelas beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta? b. Apa saja media pembelajaran yang sering anda gunakan untuk mengajar

bahasa Indonesia untuk kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?

7. Media Pembelajaran yang digunakan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

a. Apa media pembelajaran yang sering digunakan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?

8. Teknik pembelajaran kosakata bahasa Indonesia

a. Teknik apa yang sering digunakan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?

b. Bagaimana cara mengembangkan kosakata bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA tingkat beginner?

9. Media Word Square

a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah menggunakan media berupa Word Square Bergambar?

b. Apakah Word Square Bergambar berpotensi untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?

10.Harapan tentang media pembelajaran baru

Apakah harapan anda berkaitan dengan media pembelajaran khusus untuk pembelajar BIPA tingkat Beginner di Wisma Bahagas Yogyakarta?

120

Lampiran 7

TRANSKRIP WAWANCARA INSTRUKTUR BIPA Narasumber : Christina Rinawati, S. S

Jabatan : Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta

No Pertanyaan Jawaban

Tingkatan Pemelajar BIPA

1 Dalam pemilihan tingkat pemelajar, apakah Wisma Bahasa menggunakan tingkatan CEFR?

Wisma Bahasa memiliki cara dan pemeringkatan sendiri. Misalnya di UGM pemelajar sudah masuk di pemeringkatan tertentu. Wisma Bahasa tidak menggunakan pemeringkatan pemelajar di UGM tetapi melakukan tes pemeringkatan lagi dan disesuaikan dengan buku yang digunakan di Wisma Bahasa.

Proses Pembelajaran

2 a. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakrta?

Setelah dilakukan tes penjajakan, pemelajar memulai dengan buku 1A. Saya terkadang melakukan tanya jawab di kelas untuk melihat sejauh mana kemampuan pemelajar. Nanti pada pemelajar bisa melakukan tes atau tidak karena itu bersifat pilihan.

b. Berapa lama durasi waktu mengajar bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?

Wisma Bahasa memiliki dua buku untuk kelas beginner dan post-beginner, yaitu buku 1A dan 1B. Setiap buku berisi 30 pelajaran. Target Wisma Bahasa itu bisa selesai dalam waktu 33 sesi tetapi itu tergantung kemampuan murid untuk bisa mengikuti pelajaran. Ada yang bisa kurang dari 33 sesi tapi ada juga yang lebih. Untuk setiap sesinya 1 jam 45 menit. Jumlah sesi perhari tergantung permintaan murid. Biasanya jika hanya shortterm akan lebih memaksimalkan. Satu hari bisa dua atau tiga sesi. Jika longterm bisa satu atau dua sesi dalam satu hari. Metode Pembelajaran

sering Ibu gunakan ketika mengajar Bahasa Indonesia?

masuk kelas saya langsung bertanya jawab dengan murid. Saya menulis di papan tulisa dan murid menebak maksud dari yang saya tulis. Saya juga sering bermain peran (role play). Lalu pemberian PR agar ada waktu untuk mengulang di rumah.

Hambatan dalam Proses Pembelajaran 4 a. Selama proses pembelajaran masalah

apa yang sering Ibu temukan di dalama kelas?

Banyak hambatan yang dialami. Murid terkadang sama sekali tidak mengerti sehingga saya harus menggunakan teknik menerjemahkan. Murid memiliki target 33 sesi tetapi mengeluh kenapa murid belum selesai dan masih tidak bisa. Menurut saya ini tergantung tingkat kemampuan murid. Terkadang ada murid word collector, hampir setiap kata mereka tanyakan

b. Apakah hambatan tersebut sudah teratasi?

Sudah teratasi. Jika murid sudah merasa sangat kesulitan biasanya Instruktur berdiskusi dengan murid untuk mencari di mana permasalahannya. Untuk word

collector kami mengatasinya dengan

membatasi 20 kata dalam setiap sesi. Gaya Belajar

5 a. Dalam proses pembelajarannya, pemelajar BIPA tingkat beginner memiliki gaya belajar apa saja?

Audio, visual, dan audio visual. Jika mereka tidak melihat dan malas menulis mereka akan mudah lupa.

b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA mempengaruhi penggunaan media?

Tentu saja mempengaruhi. Khususnya ketika mereka visual, instruktur memfasilitasi untuk memberikan kata, gambar-gambar, dan membawa ke luar untuk mengalami langsung.

Ketersediaan Sumber Bahan Ajar dan Media Pembelajaran 6 a. Apa sajakah sumber belajar yang

selama ini Ibu gunakan untuk mengajar bahasa Indonesia di kelas beginner?

Buku Wisma Bahasa, realia yang sudah dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan di buku beginner dan post-beginner. Lalu menambah sumber dari buku lain atau internet.

b. Apa media pembelajaran yang sering Ibu gunakan di kelas beginner?

Buku Wisma Bahasa, realia, dan praktek ke luar.

Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Memperkaya Kosakata

122

digunakan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner? Apakah sudah ada buku khusus untuk menambah kosakata mereka?

kebutuhan mereka. Sedangkan buku latihan khusus untuk menambah kosakata belum ada.

Teknik Untuk Menambah Kosakata Bahasa Indonesia 8 a. Teknik apa yang sering digunakan

untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat

beginner?

Saya menggunakan campuran dari beberapa teknik. Kami juga dimudahkan dengan adanya realia dan gambar. Terkadang Saya menggunakan teknik menerjemahkan ketika murid sudah benar-benar tidak bisa mengerti yg saya maksudkan. Role Play atau situasi juga saya gunakan di dalam kelas. Untuk daya ingat mereka saya menggunakan kartu kata dan kartu kata dengan gambar.

b. Bagaimana cara menambah kosakata bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA tingkat beginner?

Untuk menambah kosakata dan agar mereka ingat biasanya saya menggunakan drilling.

Media Word Square Bergambar

9 a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah menggunakan media Word Square Bergambar untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?

Untuk review saya pernah menggunakan Word Square. Tetapi

Word Square Bergambar belum pernah

Dokumen terkait